Definisi karya ilmiah menurut Sudjiman dan Sugono (1991) adalah karya tulis
dengan penyusunan berdasarkan kajian ilmiah. Sedangkan menurut Suriasumantri
(1995) dalam Finoza (2010), karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memuat
argumentasi penalaran keilmuan serta dikomunikasikan lewat bahasa tulisan yang
baku dengan sistematis-metodis dan sintesis analitis. Pengertian karya ilmiah
menurut para ahli:
1. Menurut Eko Susilo (1995) karya ilmiah adalah salah satu karangan atau
tulisan yang didapat sesuai sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, pemantauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu serta sistematika penulisan yang bersantun
bahasa
dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya.
2. Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah atau artikel ilmiah merupakan
karya seorang ilmuwan (pembangunan) yang hendak membangun ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang didapat melalui literatur,
pengalaman, serta penelitian.
Pengertian karya tulis ilmiah menurut KBBI merupakan karya tulis yang dibuat
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan berdasarkan fakta (observasi,
eksperimen, dan kajian pustaka).
Pengertian karya tulis ilmiah menurut wikipedia adalah laporan tertulis diterbitkan
yang mengungkapkan hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan oleh
seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah serta etika keilmuan yang ditaati
oleh masyarakat keilmuan.
Arifin (2003) mengatakan bahwa ada beberapa jenis karangan ilmiah yang biasa
ditulis orang. Selain makalah dan skripsi, ada pula nama lain, seperti kertas kerja,
laporan penelitian, tesis dan disertasi. Berikut jenis-jenis karya ilmiah menurut
Arifin (2003):
1. Makalah
Makalah adalah salah satu produk karya tulis ilmiah yang memuat kajian
tentang suatu masalah di lingkungan sekitar. Landasan pembahasanya
adalah keberadaan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Kajian
yang termuat dalam makalah menggunakan pola pikir yang deduktif dan
induktif. Pola pikir deduktif adalah cara berpikir yang ditangkap atau
diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang
bersifat khusus. Sedangkan pola pikir induktif adalah cara mempelajari
sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk
menentukan hukum yang umum.
Makalah juga bisa diartikan sebagai karya akademis produk dari cara
membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada suatu jurnal yang
bersifat ilmiah. Salah satu karya ilmiah ini juga biasanya digunakan
sebagai persyaratan ujian pada suatu mata kuliah. Terlebih lagi, dalam
tugas tersebut biasanya mahasiswa dituntut untuk memuat saran
pemecahan tentang suatu secara ilmiah kedalam makalah mereka. Walau
makalah adalah bentuk paling sederhana diantara karya tulis ilmiah
lainnya, bahasa yang digunakan dalam makalah tetaplah bahasa yang
tegas dan lugas.
2. Kertas kerja
3. Skripsi
4. Tesis
5. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang menyajikan suatu dalil dan dibuktikan
sendiri oleh penulis. Disertasi ini disusun sebagai tugas akhir untuk
meraih gelar doktor. Menurut KBBI disertasi merupakan karangan ilmiah
yang dibuat guna mendapatkan gelar doktor.
6. Laporan Penelitian
Jika dihubungkan dengan hakikatnya maka fungsi karya ilmiah adalah sebagai
berikut:
1. Penjelasan (explanation)
Tulisan ini dapat dijelaskan sebagai suatu hal yang sebelumnya tidak
diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti.
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Kemudian, tulisan saintifik ini memiliki tata bentuk yang dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
Pengelompokkan tiga bagian karya ilmiah juga diungkapkan oleh Arifin (2003)
antara lain, bagian pembuka karangan ilmiah, bagian inti karangan ilmiah, dan
bagian penutup karangan ilmiah. Tiga bagian tersebut dirinci lagi menjadi sebagai
berikut.
1. Kulit luar
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan (jika perlu)
4. Halaman penerimaan (jika perlu)
5. Prakata
6. Daftar isi
7. Daftar tabel (jika ada)
8. Daftar gambar (jika ada)
9. Daftar singkatan dan lambang (jika ada)
1. Bab pendahuluan
2. Bab analisis atau pembahasan
3. Bab simpulan
1. Daftar pustaka
2. Indeks (jika perlu)
3. Lampiran (jika perlu)
Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu
melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan
tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini
merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian
2. Menyusun hipotesis
Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang
merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan
terkait penelitian yang dilakukan.
Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian.
Berdasarkan kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan
beberapa karakteristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam Weisman
(1961:44-61), Brotowidjojo (1993:58-63), Keraf (1983:57) dan Suherli
(1996:182200). Yaitu :
1. Karangan Ilmiah Menyajikan Fakta yaitu berupa fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti metodelogi penulisan
yang benar
2. Karangan Ilmiah disajikan Definisi, metode penyajian definisi sebagai
karakteritik karangan ilmiah meliputi metode eksplikasi, analisis, deskripsi,
ilustrasi, perbandingan, analogi, eliminasi, dan etimologi
3. Karangan Ilmiah menguraikan permasalahan dengan cara abstrak,
jelas/lengkap, objektif, bernalar dan konseptual.
4. Karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis,
spesifik tau faktual
5. Karangan ilmiah disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara
deduktif, induksi, atau berproses
NO. Karakteristik Cara Penyajian
- Cermat
- Bernalar
- Objektif
- Konseptual
4. Menerapkan teori - Faktual
- Spesifik
5. Membahas, memecahkan, dan - Induktif
menyimpulkan masalah - Deduktif
Sumber: Kusmana (2010: 20)
Kelima karakteristik karya tulis ilmiah tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan
bagi para penulis dalam mengungkapkan argument melalui suatu karangan ilmiah.
Penyajian argument ilmiah yang dituangkan ke dalam bentuk karangan ilmiah
akan berhasil dipahami oleh pembaca ketika menerapkan karakteristik tesebut
dengan cara penyajian yang sesuai dengan kriteria suatu karangan ilmiah.
CONTOH
Pemanfaatan Sampah untuk Menghasilkan Nilai
Ekonomis Bagi Masyarakat
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirraiim
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disadari atau tidak setiap hari manusia menghasilkan sampah, baik sampah
organik maupun sampah anorganik. Apabila sampah tidak dikelola dengan benar,
sampah akan berdampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan
seperti banjir, longsor, sumber berbagai macam penyakit dan kerusakan
lingkungan alam.
Dari dulu sampah merupakan masalah besar bagi masyarakat. Masalah
yang timbul diantaranya adalah sampah yang menumpuk di daerah tertentu yang
dekat dengan perumahan warga atau perkantoran, susah mencari tempat
pembuangan akhir, sampah yang sudah terlalu banyak sehingga membukit dan
akhirnya menimbulkan bencana, sampah yang menyumbat aliran air sungai dan
lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena masyarakat kurang peduli terhadap
sampah, banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, masyarakat
memanfaatkan sungai sebagai tempat untuk membuang sampah dan menurunnya
rasa sosial masyarakat untuk menjaga kebersihan dan melakukan gotong royong
membersihkan lingkungan.
Sehubungan dengan masalah di atas, sebagian masyarakat yang peduli
terhadap kebersihan lingkungan mencoba untuk memanfaatkan sampah menjadi
sesuatu yang bermanfaat baik bagi mereka sendiri maupun orang lain.
Atas dasar hal tersebut di atas penulis mencoba mengangkat permasalahan
tersebut menjadi suatu makalah yang berjudul: “Pemanfaatan Sampah untuk
Menghasilkan Nilai Ekonomis Bagi Masyarakat”.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui sumber-sumber sampah.
2. Mengetahui dampak negatif dari sampah.
3. Mengetahui cara memanfaatkan sampah menjadi barang yang memiliki nilai
ekonomi bagi masyarakat.
Selain tujuan di atas, penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX semester Genap SMPN 2
Margahayu Bandung.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian sampah.
2. Sumber-sumber sampah.
3. Jenis-jenis sampah.
4. Dampak negatif sampah dalam berbagai bidang.
5. Cara menanggulangi permasalahan yang berhubungan dengan sampah.
6. Prinsip pengolahan sampah.
7. Cara memanfaatkan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi
bagi masyarakat.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam pembuatan makalah
adalah:
1. Study kepustakaan yang berupa tinjauan buku atau tinjauan internet.
2. Wawancara terhadap orang-orang yang berhubungan dengan pengelolaan
sampah
3. Observasi terhadap lingkungan tempat pembuangan sampah dan pengolahan
sampah
BAB II
PEMANFAATAN SAMPAH UNTUK MENGHASILKAN NILAI
EKONOMIS BAGI MASYARAKAT
C. Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan komposisi, sampah dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik (Degradable)
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable atau dapat juga
didefinisikan sampah yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya
sampah berasal dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain dari kertas,
karet, dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah dan lain sebagainya.
2. Sampah Anorganik (non-organik/Undegradable)
Sampah anorganik adalah sampah yang terdiri dari barang-barang yang tidak
dapat terurai atau tidak dapat mengalami pembusukan secara alami, seperti
sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik
maupun hasil pengolahan teknologi (kaleng, plastik, karet, kaca, keramik, kertas).
Walaupun tidak dapat mengalami pembusukan secara lamai, tetapi sampah
anorganik ini dapat didaur ulang.
Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori, antara lain:
1. Sampah Basah (Garbage)
Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa
makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak
mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti
Indonesia.
2. Sampah Kering (Rubbish)
Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak
mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan:
a. Metalic Rubbish - misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas.
b. Non Metalic Rubbish - misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika,
keramik, dan batu-batuan.
3. Sampah Lembut
Merupakan sampah atau partikel debu
Misalnya:
a. Debu, berasal dari penyapuan lantai rumah atau gedung, debu pengrajin
kayu, debu pabrik kapur, pabrik semen, pabrik tenun, dan lain-lain.
b. Abu, berasal dari sisa pembakaran kayu, abu rokok, abu sekam, sampah
yang terbakar, dan lain-lain.
4. Sampah Besar (Bulky Waste)
Merupakan sampah yang berukuran besar, misalnya: bekas furnitur (kursi,
meja), peralatan rumah tangga (kulkas, TV), dan lain-lain.
5. Sampah Berbahaya dan Beracun (Hazardous Waste).
Merupakan sampah dari bahan yang beracun dan berbahaya baik terhadap
manusia, hewan maupun tanaman. Sampah ini tidak dapat didaur ulang secara
sembarangan harus disterilkan terlebih dahulu. Sampah ini terdiri dari:
a. Sampah patogen, berupa sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik.
b. Sampah beracun, berupa sisa-sisa pestisida, insektisida, kertas bekas
pembungkus bahan beracun, baterei bekas, dan lain-lain.
c. Sampah radioaktif, berupa sampah bahan-bahan nuklir.
d. Sampah ledakan, berupa petasan, mesiu dari sampah perang, dan
sebagainya.
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya
perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan
mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya
sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk
kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk
dan mata air.
Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air
raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia,
karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan
selsel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam
tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat
karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang
tidak sedap, debu, gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan
karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas
belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari
bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker,
berhati-hatilah dalam membakar sampah.
3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat, seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan
yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
4. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan dan diperbaiki.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya
atau pemakai semula.
2. Sumber-sumber sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran,
pabrik atau perindustrian, rumah sakit, dan pasar.
3. Jenis-jenis sampah
1. Berdasarkan komposisinya, sampah digolongkan menjadi dua, yaitu sampah
organik (degradable) dan sampah anorganik (non-organik/undegradable).
2. Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan menjadi lima kategori, yaitu
sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish), sampah lembut, sampah
besar (bulky waste), dan sampah berbahaya dan beracun (hazardous waste).
3. Berdasarkan bentuknya, sampah dibedakan menjadi enam, yaitu sampah
padat, sampah cair, sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, dan
sampah radioaktif.
4. Dampak negatif sampah dalam berbagai bidang, diantaranya yaitu dalam
bidang kesehatan, dampak terhadap lingkungan, keadaan sosial dan ekonomi,
kepariwisataan
5. Cara menanggulangi permasalahan yang berhubungan dengan sampah, yaitu
masyarakat wajib membuang sampah pada tempatnya, pemerintah
mengeluarkan peraturan tentang kewajiban masyarakat untuk membuang
sampah pada tempatnya, tersedianya tempat sampah di tempat-tempat
tertentu, melakukan kerja bakti secara berkala, menimbun sampah,
penimbunan tanah secara sehat, pembakaran dan penghancuran sampah,
6. Prinsip-prinsip pengolahan sampah yang dapat dilakukan, yaitu mengurangi
(Inggris: reduce), menggunakan kembali (Inggris: reuse), mendaur ulang
(Inggris: recycle),mengganti (Inggris: replace), mengubah (Inggris: recovery.
7. Pemanfaatan sampah untuk menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat,
contohnya makanan ternak yang dibuat dari sisa sayur-mayur di dapur, nasi
basi yang dicampur dengan dedak atau juga dapat dilakukan dengan cara
mendaur ulang sampah tersebut, misalnya mendaur ulang plastik, kaca,
kaleng bekas, bunga kering, bahan kain, dan bahan kertas. Selain dengan
cara-cara tersebut, banyak orang yang melakukan pemusnahan sampah
dengan cara pengomposan (composting) sehingga sampah yang tadinya sudah
tidak berguna dapat digunakan kembali dengan manfaat yang berbeda.
B. Saran
Untuk mengatasi permasalahan sampah, penulis menyarankan
beberapa hal, yaitu:
1. Ketika kita mempunyai sampah, alangkah baiknya mencari tempat sampah
dan membuang sampah tersebut ke dalamnya.
2. Apabila kita berada di tempat umum dan mempunyai sampah yang harus
dibuang dan tidak menemukan tempat sampah, sebaiknya kita simpan sampai
kita menemukan tempat sampah..
3. Selalu membersihkan lingkungan kita secara rutin sehingga lingkungan kita
bersih dan nyaman.
4. Sebaiknya kita memanfaatkan hal-hal yang ada di sekitar kita termasuk
sampah agar dapat bernilai ekonomi yang akan menguntungkan kita maupun
lingkungan kita.
5. Sebaiknya dibentuk bank-bank sampah yang akan menampung
sampahsampah dari masyarakat untuk kemudian dijual atau dimanfaatkan
kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
6. Dibentuk kelompok-kelompok masyarakat pengjarin dari bahan dasar sampah
yang sebelumnya dibekali dengan keterampilan yang memadai.
7. Sebaiknya semua masyarakat berpartisipasi menjaga lingkungan agar tetap
bersih, indah dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Husnul, Ade. 2008. Kreasi Mendaur Ulang Sampah. Depok: Arya Duta
Bakar, Marshall. 2008. Mengolah Sampah Menjadi Berkah. Bandung: CV. Sarana
penunjang Pendidikan
Saeful Anwar, Nanang. 2008. Apa Yang Akan Kau Lakukan Terhadap
Sampah. Bandung: Elisa Surya Dwitama
http://dedymeliala.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dampak-
negatifsampah.html#sthash.AOyNPs8r.dpuf
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah
https://astriani.wordpress.com/2009/01/20/dampak-negatif-sampah/