Dosen Pembimbing :
Dr. Jefry D. Raturandang, M.Pd
Dr. Femmy Roosje Kawuwung, SP, M.Si
Disusun Oleh :
MOHAMMAD FARHAN UMAR
18 507 042
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
1
Menyusun Skenario Pembelajaran
A. Pengertian Skenario Pembelajaran
Pengertian secara umum, skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh
seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai yang diinginkan. Pengertian Khusus ,
Skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan
sebagai panduan untuk pembuatan sebuah tayangan ( Film, Sinema , Elektronik/Sinetron
Drama).
Menurut Peter Scwartz, skenario adalah a tool (for) ordering one’s perseption
about alternative future environments in which one’s decision might be played out right.
Jadi skenario adalah sebuah gambaran yang konsisten tentang berbagai kemungkinan
(keadaan) yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Jika melihat definisi di atas maka
dapat dijabarkan bahwa skenario bukanlah sebuah forecasting (ramalan) dalam
pengertian bahwa skenario bukanlah sebuah proyeksi masa depan dari data yang ada pada
masa kini. Skenario juga bukan sebuah visi (vision) atau kondisi masa depan yang
diinginkan.
Pembelajaran secara etimologis dalam kamus bahasa Indonesia, berasal dari kata
“ajar dan belajar”, ajar berarti petunjuk yang diberikan kepada orang lain agar diketahui.
Secara terminologis belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian ilmu, membaca dan
berlatih atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Tabrani berpendapat bahwa “Pembelajaran pada dasarnya adalah proses
mengkoordinasikan sejumlah tujuan, bahan, metode alat dan penilaian. “Pembelajaran
adalah proses cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar, atau proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi pengaruh prilaku kearah
yang lebih baru. Bagne dalam bukunya Margaret E. Bell Bliedier mengungkapkan bahwa
“Pembelajaran diartikan sebagai cara dari guru guna mendukung terjadinya kegiatan
belajar yang dilakukan siswa”.
2
Keterampilan menyusun skenario pembelajaran adalah sebuah keterampilan
merancang langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pendahuluan,
penyajian/ kegiatan inti dan penutup serta tindak lanjut, uraian pembelajaran yang
akan dilaksanakan, pemilihan media dan alat yang akan digunakan pengajar maupun
peserta didik dengan tujuan untuk mempermudah proses pembelajarannya.
D. Prinsip-Prinsip Penggunaan
1. Sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik
2. Sesuai dengan jenis materi pembelajaran apakah: fakta, konsep, prinsip, atau
prosedur (Reigeluth, 1987)
3. Sesuai dengan kondisi kelas/sekolah menyangkut sarana maupun prasarana yang
tersedia
4. Sesuai dengan kemampuan pengajar.
3
E. Langkah-Langkah Kerja Menyusun Skenario Pembelajaran
1) Pelajari LKS (Lembar Kerja Soal) yang akan digunakan oleh siswa guna
mengetahui materi apa yang akan dipelajari dan dengan cara bagaimana guru akan
memfasilitasi peserta didik.
2) Tentukan waktu, peralatan atau alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Tulis langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran sesuai
dengan tahapan-tahapan pembelajaran yang direncanakan secara lengkap
4) Tuliskan rencana penilaian terhadap kegiatan belajar.
5) Kriteria keberhasilan hasil penilaian dapat dirinci secara detail dan mencakup tiga
rangkap yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
4
6) Fleshing out the scenario
Tahap ini merupakan tahap penguatan skenario. Perumus skenario dapat
menambahkan berbagai data sekunder dan trennya untuk memperkuat berbagai
pendapat dari narasumber dan para ahli yang sudah didapat dan ditulis pada tahap
sebelumnya.
Sumber :
5
SKENARIO PEMBELAJARAN
6
Skenario Pembelajaran
Pembukaan 1. Guru masuk kelas dan mengucapkan salam.
Durasi waktu : 5 menit
2. Guru meminta ketua kelas memimpin doa sebelum
memulai pelajaran.
7
8. Guru meminta siswa melakukan simulasi terjadinya
mutasi gen (inversi dan substitusi)
9. Guru memberikan penjelasan bersamaan dengan
kegiatan simulasi (inversi dan substitusi)
10. Guru membimbing simulasi yang dilakukan siswa
11. Guru menghentikan simulasi
12. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS dan
berdiskusi di kelompoknya
Metode yang digunakan : ceramah, diskusi kelompok, diskusi kelas, dan simulasi
Properti yang digunakan : power point, Lembar Kerja Siswa, kertas bertuliskan basa
nitrogen.