HASIL PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dengan mengacu pada
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan stres psikososial dengan
pola makan pada remaja.
B. Uji Normalitas
Pada penelitian ini, dilakukan uji normalitas data untuk
menentukan parameter uji univariat dan sekaligus sebagai uji asumsi untuk
analisa bivariat. Sampel pada penelitian ini > 50 orang, maka untuk
menguji normalitas data digunakan Kolmogorov smirnov.
Tabel 5.1 Hasil uji normalitas stres psikososial dan pola makan pada
siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 4 Denpasar (n=271)
Kolmogorov smirnov
Test of normality
Statisctic p-value
Stres psikososial 0,052 0,073
Pola makan 0,096 0,000
Berdasarkan tabel 5.1 hasil test normality dengan Kolmogorov-
Smirnov pada stress psikososial, nilai berdistribusi normal dengan p-value
0,073. Sedangkan untuk pola makan nilai tidak berdistribusi normal
dengan p-value 0,000. Meskipun demikian, jika dilihat dari nilai skewness
pola makan yaitu 0,022, nilai skewness ini masih berada diantara +1,96
dan -1,96 oleh karena itu masih dapat dianggap dan ditoleransi untuk
dikatakan berdistribusi normal. Selain itu, jika dilihat dari Normal Q-Q
plot, nilai variable ini terlihat berkumpul pada garis distrubusi normal.
Kemudian menurut Central Limit Theorem, sejak sampel size (jumlah
sampel) dalam penelitian ini adalah lebih besar dari 30, maka nilai pola
makan dapat ditoleransi untuk dikatakan berdistribusi normal.
Jenis kelamin
Laki-laki 105 38,7
Perempuan 166 61,3
2) Stres psikososial
No Pernyataan Pilihan
TP KK S
f(%) f(%) f(%)
1 Terbebani oleh tuntutan dari orang tua yang sulit 87 165 19
untuk dipenuhi. (32,1) (60,9 (7,0)
)
2 Cemas/khawatir akan ketidakharmonisan 108 126 37
hubungan orang tua. (39,9) (46,5 (13,7)
)
3 Kesulitan beradaptasi dengan 127 119 25
konflik/permasalahan yang terjadi di dalam (46,9) (43,9 (9,2)
keluarga. )
4 Tidak peduli/acuh tak acuh ketika ada anggota 259 11 1
keluarga yang kabur dari rumah. (95,6) (4,1) (0,4)
5 Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan/suasana 105 121 45
baru (misal pindah rumah/sekolah/pulang ke (38,7) (44,6 (16,6)
kampung halaman). )
6 Mengalami konflik/permasalahan dengan 226 43 2
tetangga. (83,4) (15,9 (0,7)
)
7 Mengalami krisis hubungan sosial dengan 127 105 39
lingkungan sekitar tempat tinggal (misal tidak (46,9) (38,7 (14,4)
mengikuti kegiatan di banjar). )
8 Cemas yang berlebih saat mulai beradaptasi 106 124 41
dengan lingkungan sekolah yang baru. (39,1) (45,8 (15,1)
)
9 Merasa tidak berguna saat mengalami kegagalan 76 138 57
di sekolah. (28,0) (50,9 (21,0)
)
10 Mengalami konflik/permasalahan dengan teman 95 167 9
di sekolah. (35,1) (61,6 (3,3)
)
11 Mengalami masalah komunikasi/perbedaan 110 144 17
persepsi dengan guru. (40,6) (53,1 (6,3)
)
12 Tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan 132 131 8
oleh petugas sekolah. (48,7) (48,3 (3,0)
)
13 Tidak menyukai/menyetujui peraturan yang 104 151 16
ada/baru ditetapkan di sekolah. (38,4) (55,7 (5,9)
)
14 Merasa menghadapi beban yang terlalu berat 53 160 58
ketika mengerjakan ulangan/ujian (harian, (19,6) (59,0 (21,4)
semester, akhir). )
15 Kesulitan membagi/mengatur waktu untuk 33 151 87
belajar. (12,2) (55,7 (32,1)
)
16 Menghadapi permasalahan dalam 138 110 23
keuangan/banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi (50,9) (40,6 (8,5)
di keluarga. )
17 Tidak mampu mengatur keuangan untuk 107 134 30
memenuhi kebutuhan maupun keinginan (39,5) (49,4 (11,1)
sendiri/keluarga. )
18 Mengalami konflik atau permasalahan dengan 105 159 7
sahabat/teman dekat/teman dalam komunitas. (38,7) (58,7 (2,6)
)
19 Sedih/kecewa yang berlarut saat disakiti/dihianati 95 123 53
dalam pergaulan. (35,1) (45,4 (19,6)
)
20 Menarik diri atau mengurung diri ketika 263 5 3
mengalami kejadian seperti hamil/ menghamili, (97,0) (1,8) (1,1)
keguguran, pelecehan seksual, kelahiran anak
yang tidak direncanakan.
21 Sedih saat ditinggal/kehilangan orang yang 66 130 75
dicintai. (24,4) (48,0 (27,7)
)
22 Merasa tidak berdaya saat menderita sakit, cedera 124 122 25
berat, atau kecelakaan. (45,8) (45,0 (9,2)
)
23 Merasa tidak berdaya ketika menjadi korban 249 17 5
kriminal seperti perampokan dengan kekerasan, (91,9) (6,3) (1,8)
penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, dll.
24 Berubah dalam kegiatan sehari-hari saat tertimpa 188 76 7
musibah atau bencana alam. (69,4) (28,0 (2,6)
)
25 Marah saat dipojokkan dalam suatu 68 166 37
permasalahan. (25,1) (61,3 (13,7)
)
26 Melakukan kekerasan (misal memukul, 212 55 4
menampar) ketika konflik dengan orang lain. (78,2) (20,3 (1,5)
)
27 Menghindar dari masalah yang dihadapi. 128 131 12
(47,2) (48,3 (4,4)
)
3) Pola makan
No Pernyataan Pilihan
TP KK S
Mengonsumsi makanan sebanyak 3x 14 143 114
1 (5,2) (52,8) (42,1)
sehari (Tidak termasuk snack).
2 Mengonsumsi snack lebih dari 3x sehari. 67 156 48
(24,7) (57,6) (17,7)
3 Makan setiap 5-6 jam sekali. 33 179 59
(12,2) (66,1) (21,8)
4 Menghabiskan waktu 10-20 menit dalam 72 124 75
sekali makan. (26,6) (45,8) (27,7)
5 Mengikuti jadwal makan teratur (pagi, 38 156 77
siang, malam,makan selingan). (14,0) (57,6) (28,4)
Makan dengan porsi makan paling banyak 65 146 60
6 (24,0) (53,9) (22,1)
pada makan siang.
7 Makan nasi sebagai sumber makanan 0 30 241
pokok. (0) (11,1) (88,9)
Mengonsumsi sumber protein 2 62 207
8 (0,7) (22,9) (76,4)
hewani (telur, susu, ayam, dll)
setiap hari.
Mengonsumsi tahu dan tempe sebagai 1 120 150
9
sumber protein nabati. (0,4) (44,3) (55,4)
10 Mengonsumsi makanan instan. 6 228 37
(2,2) (84,1) (13,7)
11 Mengonsumsi sayuran. 3 108 160
(1,1) (39,9) (59,0)
12 Mengonsumsi buah-buahan. 3 122 146
(1,1) (45,0) (53,9)
13 Makan sambil menonton. 14 85 172
(5,2) (31,4) (63,5)
Bermain/bercanda/ melakukan kegiatan 161 87 23
14 (59,4) (32,1) (8,5)
yang memerlukan banyak energi saat
makan.
15 Belajar setelah makan. 23 165 83
(8,5) (60,9) (30,6)
16 Setelah makan langsung tidur. 103 150 18
(38,0) (55,4) (6,6)
17 Istirahat (duduk) sejenak setelah selesai 4 64 203
makan. (1,5) (23,6) (74,9)
18 Makan sambil berdiri/jalan- 189 75 7
jalan/beraktivitas. (69,7) (27,7) (2.6)
Tabel 5.7 Modus, mean, dan standar deviasi stres psikososial dan
pola makan pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri
4 Denpasar (n=271)
Variabel Modus Mean Standar deviasi
Stres psikososial 42,00 43,86 7,29
Pola makan 41,00 41,73 3,33
b. Analisis bivariat
Pada analisis bivariat merupakan hasil penelitian berupa hubungan
antara stres psikososial dengan pola makan yang disajikan dalam
bentuk tabel. Setelah dilakukan uji normalitas data, hasil menunjukkan
data berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji korelasi yang digunakan
pada penelitian ini adalah uji parametrik yaitu Person Corelation
dengan hasil sebagai berikut :
1) Hubungan stres psikososial dengan pola makan pada remaja
Tabel 5.8 Hasil korelasi pearson correlation stres psikososial dengan
pola makan pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 4
Denpasar SMA Negeri 4 Denpasar (n=271)
Correlations
Stress Pola makan
psikososial
Stress psikososial Pearson 1 -,239**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000
N 271 271
Pola makan Pearson -,239** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000
N 271 271
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa hasil uji analisa
parametric terhadap n = 271 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan yang bersifat negative dan memiliki kekuatan lemah antara stress
psikososial dengan pola makan, r= -0,239, p-value < 0.001. Ini bermakna
peningkatan pada stress psikososial maka penurunan pada pola makan, begitu juga
sebaliknya.