Anda di halaman 1dari 3

Nama : Inrawati Onding

NIM : H061181322
DURATION COST TRADE OFF
Pengertian Time Cost Trade Off Time Cost Trade Off (TCTO) merupakan metode yang digunakan
untuk melakukan percepatan guna memperoleh biaya dan durasi optimal. Analisa Time Cost Trade
Off, atau yang lebih dikenal dengan TCTO, adalah salah satu cara untuk menyelesaikan problem
apabila suatu proyek mengalami keterlambatan, sebab di dalam TCTO terdapat alternatif untuk
mengatasi keterlambatan dan mengkompres jaringan kerja yaitu salah satunya dengan
menggunakan penambahan jam kerja (lembur), penambahan tenaga kerja dan kombinasi dari
keduanya.
Tujuan Time Cost Trade Off Tujuan dari metode ini adalah mempercepat waktu penyelesaian
proyek dan menganalisis sejauh mana waktu dapat dipersingkat dengan penambahan biaya yang
minimum terhadap kegiatan yang dapat dipercepat waktu pekerjaannya. Sehingga dapat diketahui
percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum. Metode ini memberikan
solusi alternatif kepada perencana proyek untuk menyusun perencanaan yang terbaik sehingga
dapat mengoptimalkan waktu dan biaya dalam penyelesaian proyek.
Biaya Proyek
Biaya yang digunakan di proyek adalah biaya total yang merupakan penjumlahan dari:
a. Biaya langsung (direct cost) Biaya langsung secara umum menunjukkan biaya tenaga kerja
(menggaji buruh, mandor, pekerja), material dan bahan yang diperlukan, peralatan, dan biaya
untuk pemakaian peralatan yang mempunyai hubungan erat dengan aktivitas proyek.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) Biaya tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan
paket kegiatan dalam proyek. Biaya tidak langsung secara langsung bervariasi dengan waktu,
oleh karena itu pengurangan waktu akan menghasilkan pengurangan dalam biaya tidak
langsung.
Hubungan Waktu dan Biaya Perencanaan Proyek Secara umum trade-off antara waktu dan biaya
langsung untuk menyelesaikan suatu aktivitas; semakin murah sumber daya, semakin besar durasi
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Memperpendek durasi suatu kegiatan
biasanya akan meningkatkan biaya langsungnya yang terdiri dari: biaya tenaga kerja, peralatan,
dan bahan.

• Waktu Normal (normal duration) merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan sampai selesai dengan tingkat produktivitas normal.
• Waktu Dipercepat (crash duration) merupakan waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yang secara teknis masih memungkinkan.
• Biaya Normal (normal cost) adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dengan kurun waktu normal.
• Biaya untuk Waktu Dipercepat (crash cost) adalah jumlah biaya langsung untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat. Lamanya waktu penyelesaian
proyek berpengaruh besar dengan pertambahan biaya proyek secara keseluruhan.
Maka dari itu dibutuhkan laporan progress harian/ mingguan/ bulanan untuk melaporkan hasil
pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item pekerjaan proyek. Dan dibandingkan dengan
waktu penyelesaian rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.
Selain itu, biaya-biaya konstruksi proyek perlu dikelompokkan agar dalam analisa perhitungan
earned value. Menurut Asiyanto (2005), Biaya konstruksi memiliki unsur utama dan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pengendalian. Unsur utama dari biaya konstruksi adalah
biaya material, biaya upah dan biaya alat.
Langkah - Langkah Analisis Time Cost Trade-off
Dalam proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan waktu aktivitas,
diusahakan agar biaya yang ditimbulkan seminimal mungkin. Disamping itu harus diperhatikan
pula bahwa penekanannya hanya dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang ada pada lintasan kritis.
Langkah-langkah analisisnya sebagai berikut:
• Menyusun jaringan kerja proyek, mencari lintasan kritis dan menghitung cost slope tiap
aktivitas.
• Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan mempunyai cost
slope terendah.
• Menyusun kembali jaringan kerja.
• Mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti bila terjadi penambahan
lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan
secara serentak pada semua lintasan kritis dan perhitungan cost slope dijumlahkan.
• Langkah dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitasnya telah
jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian biaya telah
optimum.

Dalam Penerapan TCTO memerlukan perhitungan crash duration dan crash cost. Untuk
menghitung crash cost dan crash duration maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Penyusunan Network Diagram Penyusunan network diagram berdasarkan durasi tiap-tiap
pekerjaan, analisa durasi dihitung dari kemampuan produksi dari peralatan maupun
pekerja.
• Menganalisa Aktivitas Sisa Pekerjaan Analisa dilakukan pada aktivitas sisa pekerjaan yang
mengalami keterlambatan, diketahui dari time schedule berdasarkan laporan kemajuan
proyek mingguan. Setelah dilakukan analisa, didapatkan waktu normal (normal duration)
penyelesaian aktivitas sisa pekerjaan serta aktivitas pekerjaan yang berada di lintasan kritis.
Pekerjaan yang berada di lintasan kritis digunakan dalam menghitung percepatan waktu
dan biaya.
• 3Penerapan Skenario Crashing Perhitungan crash cost dan crash duration menggunakan
beberapa alternatif percepatan yaitu penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja serta
penambahan peralatan dan jam kerja(kombinasi) pada beberapa item pekerjaan yang
memungkinkan untuk melakukan penambahan. Dari beberapa alternative tersebut, dipilih
salah satu alternative yang lebih tepat untuk diterapkan, sehingga mendapatkan total biaya
dan waktu yang paling optimum.
• Penerapan Analisa Pertukaran Waktu dan Biaya
o Menentukan normal cost upah/jamuntuk semua kegiatan.
o Menentukan crash duration dan crash cost kegiatan
o Perhitungan cost slope untuk semua aktivitas
o Perhitungan cost slope terendah pada aktivitas kritis
o Melaksanakan TCTO dengan bantuan program komputer
o Menentukan waktu dan biaya optimu

Anda mungkin juga menyukai