Anda di halaman 1dari 3

1.

Dini
Pada makalah penyaji terdapat kalimat 'Jangka waktu backflush bisa meningkat karena
titik pemicu untuk entri perhitungan biaya produk dapat ditunda sampai akhir penjualan,
sampai akhirnya biaya menguat melalui sistem akuntansi." yang ingin saya tanyakan
dapatkah penyaji menjelaskan hal tersebut karena saya kurang memahaminya.
Terimakasih
Jawab:
Maksud dari pernyataan ini adalah, dalam perhitungan backflush, itu menekankan pada
penjualan bukan penyelesaian produk untuk mendorong manajer fokus pada penjualan
produk. Dalam hal ini, proses produksi yang lama membuat jangka waktu backflush
meningkat karena ditunda sampai akhir penjualan

2. Ica
Saya Indah Zaharatul Nissa (1810532025) izin bertanya kepada kelompok penyaji. Hal-
hal apa saja yang harus dipersiapkan perusahaan sebelum menerapkan sistem just in time
dan apakah setiap perusahaan yang menerapkan sistem just in time harus menggunakan
backflush costing? Selain itu, di makalah penyaji menjelaskan bahwa penerapan sistem
just in time pada proses produksi dapat menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat.
Bisakah penyaji memberikan contoh dari pernyataan tersebut?
Jawab:
a. Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan perusahaan sebelum menerapkan sistem just
in time?
Perusahaan harus mempersiapkan infrastruktur atau faslitas yang memadai. Yaitu seperti
mempersiapkan tata letak pabrik dengan mengelompokkan mesin-mesin dalam satu
kumpulan, biasanya dalam bentuk setengah lingkaran. Mesin-mesin diatur agar dapat
digunakan untuk melakukan berbagai operasi secara berurutan, sehingga dapat
meminimalkan penggunaan waktu ketika perusahaan mendapatkan pesanan. Menjaga
kehandalan mesin produksi, dll.Perusahaan juga harus mempunyai supplier yang handal
dan mengirimkan supply tepat waktu, sehingga apabila ada pesanan mendadak
perusahaan tidak kewalahan mencari bahan baku tersebut.

b. Apakah perusahaan yang menerapkan JIT wajib menggunakan backflush?


iya. Karena jika menggunakan akuntansi tradisional, akuntansi tradisional akan mencatat
kejadian bahan baku, tetapi pada saat yang hampir bersamaan, produk yang sedang
dicatat bahan bakunya tersebut sudah terjual di pasar sehingga menimbulkan masalah
dalam pencatatannya.

c. Penerapan sistem just in time pada proses produksi dapat menghasilkan informasi biaya
yang lebih akurat. Karena diberlakukan sistem pencatatan yang lebih sederhana, seperti
menghilangkan sebagian ayat jurnal yang terkait dengan tahap-tahap mulai dari
pembelian bahan baku sampai dengan penjualan barang jadi. Contohnya perusahaan tidak
perlu membuat jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku langsung dan pembebanan
biaya konversi ke produk. Perusahaan bisa menghilangkan pencatatan terkait
Pemakaian/pembebanan BB/biaya konversi untuk menjadi BDP, sehingga hal ini dapat
memudahkan dalam melakukan penghitungan biaya.

3. Rama
Saya Fadiah Rama Wangsa (1810532004) ingin bertanya kepada kelompok penyaji.
Apakah backflush costing hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang menerapkan
JIT? Jika tidak tolong dijelaskan beserta dengan contohnya. Terima kasih
Jawab:
Backflush costing tidak hanya terbatas pd perusahaan yg menerapkan JIT. Perusahaan yg
tidak menerapkan JIT pun dapat menggunakan backflush costing. Terutama untuk
perusahaan dengan lead time produksi yg singkat atau perusahaan yg tingkat inventory
nya cukup stabil.

Contoh perusahaan dengan lead time yg singkat yaitu usaha nasi goreng. Yang mana lead
time nya singkat. Kalau contoh perusahaan besarnya yaitu gojek

4. Yola
Saya Yolanda Putri Aldilla (1810532003) ingin bertanya, dalam penerapan backflush
costing apakah terdapat perbedaan antara perusahaan yang menerapkan sistem JIT dan
perusahaan yang tidak menerapkan sistem JIT? Terimakasih.
Jawab:
Tidak ada perbedaan. Karena Konsep Backflush Accounting adalah ketika pencatatan
segala sesuatu yang berhubungan dengan persediaan dilakukan setelah pembuatan produk
telah selesai.
5. Dedes
Dalam Backflush costing, adanya tiga model pencatatan transaksi. Tolong kelompok
penyaji untuk menjelaskan masing-masing dari model tersebut.
Jawab:
Dalam model backflush costing atau backflushing, ada tiga model untuk mencatat
transaksi yaitu sebagai berikut.
1. Pembelian bahan baku  barang jadi  penjualan barang jadi. Maksud di dalam
model pertama ini, pembelian bahan baku dicatat langsung pada sebuah akun raw in
process, dan tidak ada akun sediaan materials. Model ini merupakan model
pencatatan transaksi yang akan digunakan pada aplikasi.
2. Pembelian bahan baku  penjualan barang jadi. Maksud dalam model kedua,
pembelian bahan baku dicatat dalam akun sediaan (inventory), sedangkan bahan yang
diproses dicatat langsung ke akun harga pokok penjualan. Jadi tidak ada pencatatan
barang jadi ke akun finish good.
3. Barang jadi  penjualan barang jadi. Maksud dalam model ketiga, pembelian bahan
baku tidak dilakukan pencatatan tapi tetap didokumentasikan, dan penggunaan bahan
baku dan biaya konversi dicatat langsung keakun sediaan barang jadi.

6. Anggie
Saya Anggie Desianty. S (1810532061) ingin bertanya. Bagaimanakah peran teknologi
dalam penggunaan backflush costing? Dan apakah penggunaan backflush costing dapat
dikombinasikan dengan job order costing dan process costing? Terima kasih.
Jawab:
Peran teknologi dalam penggunaan backflush costing menurut kami tidak terlalu
berpengaruh. Lebih ke arah memudahkan perhitungan backflush itu sendiri, tetapi tidak
merubah konsep dasar dari backflush itu sendiri. Backflush tidak bisa dikombinasikan
dengan job order dan proses costing, karena dalam perhitungan backflush, akun
persediaan tidak lagi disesuaikan selama periode akuntansi, tetapi saldonya dikoreksi
menggunakan ayat jurnal pada akhir periode. Dan tujuan dari backflush itu sendiri adalah
mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi serta
menunda pencatatan beberapa jurnal entry hingga akhir masa produksi atau akhir siklus
penjualan, sehingga biaya untuk penerapannya lebih rendah dibandingkan job order
costing dan process costing

Anda mungkin juga menyukai