Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/308881200

Big Data: Apa dan pengaruhnya pada perpustakaan? (What is Big Data and its
Influence to Library)

Article · December 2015

CITATIONS READS

3 3,207

1 author:

Irhamni Ali
University of North Texas
24 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Utilization Of Social Media For Marketing In Public Libraries: A Case Study On Public Libraries In Indonesia View project

Implementation of Library Innovation and Information in NLI View project

All content following this page was uploaded by Irhamni Ali on 05 October 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Oleh: IRHAMNI ALI1
Email: irhamni@perpusnas.go.id

Big Data: Apa dan pengaruhnya


pada perpustakaan?
(What is Big Data and its Influence
to Library)
Abstrak

Informasi telah menjadi komoditas berharga yang membawa perubahan pada kehidupan manusia. Salah satu perubahan
adalah bagaimana manusia memperoleh informasi tersebut dari kepingan data yang sangat banyak. Kepingan data yg
banyak tersebut disebut sebagai “big data” yang membutuhkan tempat untuk disimpan, diorganisasi dan dianalisa.
Perpustakaan memiliki sejarah panjang sebagai tempat penyimpanan, pengorganisasian dan analisa informasi. Artikel
ini berusaha memberikan gambaran umum mengenai big data dan pengaruhnya terhadap dunia perpustakaan. Big data
membawa pengaruh besar dalam dunia perpustakaan khususnya pada aspek layanan perpustakaan dan kompetensi
pustakawan.

Kata kunci: Big data, perpustakaan, pustakawan

Pendahulan memungkinkan solusi untuk tantangan bisnis di segala


Evolusi dalam dunia digital telah membawa aspek, baik di bidang industri manufaktur, teknologi,
perubahan yang besar dalam cara berpikir manusia. pendidikan termasuk dalam perpustakaan. Perpustakaan
Informasi menjadi sebuah komoditas yang sangat penting mempunyai sejarah yang panjang dengan data. Untuk itu
bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia berusaha seharusnya perpustakaan tidak asing mengurus sejumlah
melakukan apapun untuk mendapatkan informasi, salah data yang sangat besar. Namun saat ini data tersebut telah
satunya dengan melakukan penggalian pada kepingan- bercampur dalam teknologi baru yang menyebabkan
kepingan data yang sangat besar yang berasal dari banyak perubahan sehingga perlu perlakuan khusus
aktivitas manusia. Data tersebut sangat besar dan banyak dalam mengurus data tersebut. Untuk itu artikel ini
secara kuantitas (volume), variatif (bentuk, ukuran dan mencoba membahas perubahan apa saja yang bisa terjadi
format), dan percepatan (tingkat pertumbuhan data). di perpustakaan dengan adanya fenomena big data? apa
Istilah Data yang besar lazim disebut sebagai Big Data, yang harus dilakukan oleh pustakawan, serta tantangan
yang telah mengubah cara manusia memahami dunia yang harus dihadapi pustakawan?
yang berdampak besar dan akan terus menciptakan riak
melalui semua aspek kehidupan manusia (Nath, 2015). Apa itu Big data
Ed Dumbill, dalam jurnal big data tahun 2013
Big data menjadi fenomena tersendiri oleh para memberikan pengertian big data sebagai berikut:
ilmuwan dan dunia bisnis. Saat ini pemanfaatan “Big data is data that exceeds the processing
Big Data dalam bisnis adalah hal yang penting, dan capacity of conventional database systems. The

1
Perencana Pertama Perpustakaan Nasional RI

Vol. 22 No. 4 Tahun 2015 19


data is too big, moves too fast, or doesn’t fit the data berbeda dengan data biasa? Data dapat dikatakan
structures of your database architectures. To sebagai big data apabila memiliki faktor 3V (volume,
gain value from this data, you must choose an velocity, variety). Besaran ukuran big data sendiri
alternative way to process it “. tidak dapat ditentukan, namun pengolahan big data
memerlukan effort yang tinggi dari segi penganalisa (data
St. Nath dalam paper yang berjudul Big data Security analyst), software, dan hardware.
Issues and Challenges tahun 2015 memberikan pengertian
big data adalah: Perpustakaan memiliki tradisi panjang menjadi
“Big data is an evolving term that describes any pengadopsi teknologi. Tradisi panjang tersebut mulai
voluminous amount of structured, semi-structured dari penerapan teknologi analog (katalog kartu)
and unstructured data that has the potential to be sampai dengan digital (OPAC). Aplikasi teknologi
mined for information.” informasi yang diaplikasikan perpustakaan maupun
pusat-pusat dokumentasi dan informasi, secara umum
Pengertian terakhir adalah Laney yang tidak dapat diklasifikasikan menjadi 4 bidang utama Library
menggunakan istilah ‘’Big data’’, sejak 2001 Laney housekeeping (perawatan/perpustakaan), Information
mendefinisikan tiga dimensi atau ‘’ tiga V’’ besar data: retrieval (temu kembali informasi/penelusuran
Volume, Velocity, dan Variety: informasi), General purpose software (perangkat lunak
- Volume mengacu pada jumlah data yang diciptakan untuk berbagai macam keperluan), library networking
semata-mata. McAfee dan Brynjolfsson mencatat (jaringan kerjasama perpustakaan).
pada tahun 2012, ‘’ sekitar 2,5 exabytes data yang
dibuat setiap hari, dan angka itu adalah dua kali Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah
lipat setiap 40 bulan atau lebih.’’ 5 satu exabyte mampu menghasilkan sekitar 2,5 exabytes data yang
kira-kira setara dengan 4.000 kali jumlah data dibuat setiap hari, dan angka tersebut berkembang dua
dalam Library of Congress. kali lipat setiap 40 bulan. Banyaknya persimpangan data
- Velocity mengacu pada kecepatan data yang di internet terjadi setiap detik dan disimpan di seluruh
sedang dibuat. dunia dibanding 20 tahun yang lalu. Fenomena ini
- Variety merujuk baik untuk jenis data yang telah memberi kesempatan pekerja infomasi khususnya
dikumpulkan dan kurangnya seragam struktur pustakawan bekerja dengan banyak satuan data
data. dalam satu set data perusahaan dan bukan hanya dari
internet. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa Walmart
Semua defenisi berguna dalam memberikan mengumpulkan lebih dari 2.5 Petabyte data setiap jam
pengertian bagi orang awam terhadap Big data. Dalam dari transaksi nasabah. Petabyte adalah satu quadriliun
istilah sederhana, Big data adalah gagasan tentang sebuah byte, atau setara dengan sekitar 20 juta pengajuan lemari
sistem yang dapat mengumpulkan triliunan informasi senilai teks. Exabyte adalah 1.000 kali jumlah itu, atau
tentang miliaran hal yang berbeda dan menemukan pola satu miliar gigabyte, sementara itu pada tahun 2011
yang berguna dalam informasi tersebut. perpustakaan Library of Congress Amerika Serikat telah
mengumpulkan data sebesar 235 terabyte (McAfee &
Big data di Perpustakaan Brynjolfsson, 2012).
Secara garis besar big data adalah hasil dari proses
pergerakan suatu peristiwa yang kemudian dijadikan Tren penelitian saat ini adalah penelitian berbasis
informasi sesuai dengan kebutuhan, hingga dari informasi data di semua sektor, menciptakan kesempatan bagi
itu dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan perpustakaan untuk berkolaborasi dengan lembaga lain
(wisdom). Big data yang diperoleh bisa bersumber dari untuk mengisi kesenjangan layanan. Perpustakaan, sebagai
berbagai peristiwa seperti transaksi, devices, dan website pusat informasi harus mengadaptasi dan mengakomodasi
yang menghasilkan data (bukan data dalam pengertian pertumbuhan data, sumber daya, dan menyediakan
bandwith). Seperti data cuaca, finansial, pergerakan data. Perpustakaan sangat dipengaruhi oleh manajemen
politik, ATM, pangan, jumlah pengunjung, jenis kelamin, data sebagai bagian dari proses layanan informasi.
kesukaan, hobi, dan sebagainya. Apa yang membuat big Layanan informasi saat ini telah membuat ledakan

20 Vol. 22 No. 4 Tahun 2015


data di mana perpustakaan dituntut untuk membenahi curate, manage, analyze, report, visualize, and securing
empat bidang utama: (1) organisasi perpustakaan, (2) pada koleksi informasi. Perlu banyak kemampuan khusus
membenahi kumpulan data internal, (3) menyadarkan yang perlu ditingkatkan, yaitu mendalami ilmu statistik
akan kekuatan sumber data eksternal bagi perpustakaan dan beberapa sentuhan pengetahuan teknologi informasi
dan (4) pembenahan pada sumber daya manusia dengan terkini (cloud computing, smart computing, dsb), maka
keterampilan tertentu khususnya pada pustakawan pustakawan bisa dikatakan termasuk kategori data
(Reinhalter & Wittmann, 2014). analyst (Putrawan, 2015).

Peluang Pustakawan Menjadi pengelola data memang tidak mudah.


Sejarah panjang mencatat bahwa eksistensi Namun ketika demand meninggi sementara supply
pustakawan ada sejak zaman mesir kuno sampai era terbatas, akhirnya adalah salary yang tinggi. Data yang
postmodern. Pustakawan menjadi garda terdepan dirilis dari KD nuggets Annual Salary Poll, rata-rata
dalam menjaga pengetahuan. Saat ini pengetahuan pendapatan tahunan seorang data analyst/scientist di
berubah menjadi data yang tersebar di mana-mana Asia adalah sekitar US$ 59,8 ribu (sekitar Rp. 70 juta/
dengan bentuk, format, serta ukuran yang beragam. bulan). Kemampuan analisis data yang kuat adalah
Pustakawan berevolusi dari pustakawan tradisional kemampuan logika yang dalam dan kegigihan untuk terus
menjadi pustakawan digital. Berkaitan dengan perubahan belajar dan menguasai bisnis proses yang ada. Beberapa
dan perkembangan teknologi, pustakawan diharuskan pekerjaan pustakawan yang berevolusi dari pekerjaan
menerima dan berusaha menemukan cara untuk dasar pustakawan antara lain:
merespon setiap perubahan secara efektif dan inovatif - Data Management Consultant
dalam rangka memenuhi harapan pengguna. Sejumlah - Data Mining Consultant
peluang seharusnya ditanggapi secara proaktif oleh - Data Research Scientist
pustakawan, bagaimana pustakawan harus merespon - Data Services Librarian
perkembangan, dan pertumbuhan pengetahuan (data) - Design Data Librarian
secara masif tersebut. - Digital Archivist
- Digital Collections
Perkembangan teknologi saat ini telah menghasilkan - Strategist and Architecture Librarian
banyak jenis pekerjaan baru. Salah satu bidang yang - Digital Humanities Design Consultant
sedang berkembang untuk layanan data di perpustakaan, - Digital Records Archivist Manager
yaitu pengelola data. Seorang pengelola data tentunya - Data Management Services
memerlukan sumber daya manusia andal yang memiliki - Research Data Librarian
kemampuan untuk mentransformasikan data menjadi - Research Data Management Coordinator
informasi/wisdom yang berguna bagi organisasi maupun - Scientific Data Curation
perusahaan. Permintaan pengelola data sendiri mulai - Specialist/Metadata Librarian
mengalami ledakan pada akhir-akhir ini. Gartner Research - Scientific Data Curator
memperkirakan, 4,4 juta lowongan pekerjaan di seluruh - Social Science Data Consultant.
dunia akan tercipta untuk pengolahan big data. Harvard
Business Review menyebut pekerjaan pengelola data Untuk itu pendidikan pascasarjana ilmu perpustakaan
sebagai “The Sexiest Job of 21st Century”. Juga menurut harus memiliki perspektif baru, bukan hanya keahlian
McKinsey Global Institute, 140.000-190.000 orang tidak teknologi, tapi lebih penting, perspektif kebijakan yang
memiliki kemampuan analisa yang baik dan sebanyak 1,5 dilihat, memaknai data sebagai koleksi. Hal ini penting
juta manajer tidak memiliki kemampuan menggunakan untuk melihat data seperti koleksi harus dimasukkan ke
big data. Ini adalah sebuah potensi besar bagi analyst dalam perpustakaan sebagai sumber daya, sehingga ke
yang sedang memperdalam ilmu analisa dan statistik. depan pustakawan mampu berdiri di tengah programmer,
Pertanyaannya, apakah pustakawan termasuk ke dalam ahli statistik dan ilmuwan, di mana pustakawan
kategori tersebut? Dalam kemampuan dasarnya, seorang mempunyai keterampilan dalam data referensi dan
pustakawan dapat melakukan collect, organize, store, pengakurasian data.

Vol. 22 No. 4 Tahun 2015 21


Tantangan dan Masalah melakukan data riset lokal, hingga menggunakan data
Sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pustakawan untuk mengadvokasi diri sendiri dan komunitas sekitar
di era big data adalah tantangan dari luar dan tantangan penanganan konten atau informasi merupakan ruang
dari dalam. Tantangan dari luar merupakan tantangan lingkup kerja perpustakaan.
yang berasal dari orang-orang yang ahli teknologi
informasi & komunikasi (TIK), sebagaimana kita ketahui Tehnik analisis dan representasi data adalah hal
ahli TIK memang sangat dominan di era big data saat ini. yang penting dalam pekerjaan pustakawan. Saat
Namun sesungguhnya apa yang dilakukan oleh orang TIK ini pustakawan ditantang melakukan menganalisis
adalah pekerjaan pustakawan namun dibantu penguasaan dan mengekstrak knowledge dari data yang dimiliki.
terhadap “tools” atau alat dan kemampuan analisis data Kemampuan untuk mengubah data dari data yang
yang kuat. semi dan/atau tidak terstruktur ke data terstruktur, dan
kemudian merepresentasikan data tersebut dalam suatu
Pustakawan digital adalah spesialis informasi skema sehingga mudah dimengerti dan digunakan oleh
profesional, dapat mengelola perpustakaan digital, pemustaka. Tantangan lain yang dihadapi pustakawan
mengkombinasikannya secara profesional untuk dalam menghadapi big data adalah kompleksitas big data
perencanaan, data mining, penggalian pengetahuan, yang disebabkan oleh kuantitas data, dan ketidakpastian
layanan rujukan digital, layanan informasi digital, data yang berasal dari perubahan sifat dan berbagai
representasi informasi, ekstraksi, distribusi informasi, representasi data. Metode analisis tertentu diterapkan
koordinasi, berbasiskan internet, akses dan penelusuran untuk big data, pengetahuan yang dihasilkan adalah
multimedia (Khasanah, 2008). Uraian tersebut sudut pandang yang spesifik dan tertentu. Sudut pandang
memberikan gambaran mengenai kompetensi pustakawan berubah, baik oleh cara pengumpulan ataupun metode
yang memainkan peran yang dinamis, kecepatan dan analisis, maka analisispun akan berubah sehingga hasil
ketepatan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan dari analisis pertama tidak dapat digunakan lagi (Laney,
oleh pemakai untuk keperluan pendidikan dan pelatihan 2001).
serta pengembangan diri.
Untuk mengatasi ini, pustakawan perlu memahami
Strategi baru perlu dilakukan oleh para pemangku tehnik analisa data yang sistematis sehingga mampu
kepentingan perpustakaan. Strategi tersebut bisa dimulai memahami kompleksitas dan ketidakpastian dalam big
dari pembenahan standar kompetensi pustakawan. data. Kesulitan yang dihadapi oleh pustakawan saat
Saat ini Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ini adalah membangun suatu representasi data yang
(SKKNI) di bidang perpustakaan membagi kompetensi komprehensif untuk big bata, sehingga pemustaka
Pustakawan ke dalam tiga kelompok kompetensi, yaitu mampu memahami kompleksitas big data yang diberikan
kompetensi dasar atau umum, kompetensi inti dan oleh pustakawan.
kompetensi khusus. Salah satu kompetensi dalam SKKNI
adalah kemampuan pengoperasian komputer dasar. Masalah lain dalam pengembangan pustakawan yang
Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari memiliki basis kompetensi di era big data adalah kebijakan
atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang mengenai kurikulum. Saat ini banyak program studi
dibutuhkan untuk mengoperasikan komputer guna ilmu perpustakaan menawarkan kursus pengajaran yang
mendukung pelaksanaan tugas-tugas di perpustakaan berorientasi pada teori budaya, isu-isu komunikasi, filsafat
(Menteri, Kerja, Transmigrasi, & Indonesia, 2012). dan sosiologis (Sulistyo-Basuki, 2013). Para pengelola
sekolah ilmu perpustakaan ditantang untuk memasukkan
Kompetensi IT pustakawan masih terlihat begitu mata kuliah yang berkaitan dengan kemampuan khusus
rendah dalam SKKNI, saat ini kompetensi IT menjadi yang diperlukan di era big data, yaitu mendalami ilmu
sangat fundamental. Pustakawan mungkin akan kalah statistik dan beberapa sentuhan pengetahuan teknologi
saing dengan mereka yang berasal dari ilmu komputer informasi terkini seperti cloud computing, smart
dan sejenisnya. Namun, pustakawan saat ini ditantang computing, data mining, maka pustakawan bisa dikatakan
untuk mampu memanfaatkan potensi big data dari segi termasuk kategori pengelola data atau data analyst
non-teknis termasuk menggunakan tools yang sudah ada, (Putrawan, 2015).

22 Vol. 22 No. 4 Tahun 2015


Kesimpulan dan Saran tercetak. Salah satu pembenahan yang menjadi isu penting
Sejumlah perubahan besar terjadi pada perpustakaan adalah pembenahan pustakawan dengan keterampilan
dengan adanya fenomena big data. Perubahan tersebut khusus. Keterampilan khusus pustakawan menjadi isu
terjadi secara cepat di semua aspek perpustakaan mulai yang penting dalam menghadapi big data. Saat ini belum
dari aspek layanan di mana perpustakaan harus bisa banyak pustakawan yang mempunyai keterampilan
bekerja dengan menggunakan sejumlah data yang sangat khusus dalam berurusan dengan big data. Terobosan yang
besar. Big data menuntut perpustakaan untuk membenahi harus dilakukan dengan dimasukkannya keterampilan
antara lain organisasi perpustakaan, pembenahan data khusus bagi pustakawan dalam pengkurasian, analisa dan
internal yang melingkupi koleksi baik elektronik maupun representasi data dalam SKKNI di bidang perpustakaan.

Daftar Pustaka

Khasanah, Nanan. (2008). “Kompetensi Pustakawan di Rachmat, Antonius. (2011). Menjadi Pustakawan
Era Perpustakaan Digital”. Disampaikan dalam Pelatihan di Era Perpustakaan Digital dengan Sistem Informasi
perpustakaan Digital untuk pustakawan di Lingkungan Perpustakaan. Retreive from https://www.researchgate.
PMPTK se-Indonesia, Institut Teknologi Bandung. net/publication/263833266_Menjadi_Pustakawan_di_
Laney, Doug. (2001). 3D Data Management: Era_Perpustakaan_Digital_dengan_Sistem_Informasi_
Controlling Data Volume, Velocity and Variety. META Perpustakaan.
Group Research Note 6. Reinhalter, L., & Wittmann, R. J. (2014). The Library:
McAfee, A., & Brynjolfsson, E. (2012). Big data : The Big data’s Boomtown. The Serials Librarian, 67(4), 363–
Management Revolution. Har, (October). 372. http://doi.org/10.1080/0361526X.2014. 915605.
Nath, A. (2015). Big Data Security Issues and St, A. N. (2015). Big data Security Issues and
Challenges. International Journal of Innovative Research Challenges, (August).
In Advanve Enggineering, 2(2), 15–20. Sulistyo-Basuki. (2013). A Study of the Curriculum
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2012). of Indonesia’s Existing Five Graduate LIS Programs.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Retrieved from https://sulistyobasuki.wordpress.com/
Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional. 2013/05/05/a-study-of-the-curriculum-of-indonesias-
Putrawan, N. A. (2015). Relevansi Big data dan Ilmu existing-five-graduate-lis-programs/
Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Baru. Retrieved from ‘‘The Big data Conundrum: How to Define It?’’
https://www.linkedin.com/pulse/relevansi-big data-dan- MIT Technology Review. October 3, 2013. http://www.
ilmu-perpustakaan-sebuah-baru-a-putrawan. technologyreview.com/view/519851/the-big data-
conundrum-how-to-define-it/.

Vol. 22 No. 4 Tahun 2015 23

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai