Anda di halaman 1dari 2

Besaran, Kecepatan, dan Waktu Perubahan

Besaran perubahan (magnitude of change) dapat dipandang dalam hal perubahan yang
inkremental, marjinal, komprehensif, dan revolusioner. Perubahan yang inkremental atau
marjinal adalah perubahan yang menaikkan, mengurangi, atau memodifikasi kontur dari norma
atau perilaku tertentu tanpa mengubah atau mengjilangkan zat atau struktur aslinya (misalnya,
birokratisasi gradual dari lembaga-lembaga pendidikan tinggi.) ada suatu kesepakatan dalam
literatur perubahan sosial bahwa perubahan inkremental adalah yang paling biasa terjadi dan pola
perubahan “normal” di Amerika Serikat. Perubahan komprehensif mungkin menggambarkan
kulminasi dari perubahan inkremental yang terkait. Menurut Dahl RA (1967), inovasi yang
menyapu atau pembalikan yang keras dari norma-norma pola perilaku, misalnya pada desegrasi
sekolah atau tidak adanya diskriminasi lagi antara sekolah untuk murid kulit putih dengan murid
kulit hitam. Perubahan-perubahan yang ukurannya revolusioner akan mencakup substitusi
keseluruhan dari satu tipe norma atau perilaku ke norma atau perilaku lainnya, dan penolakan
keras dari perilaku asli atau norma-norma asli, misalnya penghapusan perbudakan atau
penggantian dari sistem politik satu ke sistem politik lainya.
Kecepatan perubahan (rate of change) adalah dimensi temporal dari perubahan.
Maksudnya, pada laju seberapa perubahan tertentu terjadi. Kecepatan ini dapat didasarkan
kepada sembarang skala waktu, misalnya cepat (fast) atau lambat (slow), atau yang dapat diukut
dalam ukuran hari, minggu, bulan, dan tahun. Sebagai contoh, dalam konteks partisipasi
golongan minoritas di Amerika Serikat misal perempuan, kulit berwarna, atau orang cacat di
pendidikan tinggi, kecepatan perubahannya dapat digambarkan sebagai “lambat”.
Waktu atau lama perubahan merupakan suatu komponen yang memiliki kerangka waktu
berlainan dan dapat dibedakan menjadi perubahan jangka pendek (short term change) dan
perubahan jangka panjang (long term change). Perubahan yang terjadi dalam masyarakat
biasanya dianalisis dalam jangka pendek, misalnya satu generasi atau dua generasi. Sedangkan,
perubahan dalam jangka panjang dilihat dari perubahan struktur keluarga rentang waktu yang
panjang bukan hanya satu generasi atau dua generasi tetapi misalnya pada perubahan struktur
keluarga masyarakat sederhana sampai dengan mayarakat modern seperti sekarang ini.
Berdasarkan bacaan pertama yang berjudul Hubungan Industrialisasi terhadap Strategi
Gerakan Petani, besaran perubahan yang terjadi pada komponen perubahan sosial yang dimaksud
adalah termasuk dalam besaran perubahan revolusioner karna pada bacaan pertama tentang kasus
sengketa lahan masyarakat di wilayah Teluk Jambe, Karawang, masyarakat melakukan gerakan
protes pada hal tersebut diakibatkan sengketa lahan yang tidak mampu menaikkan derajat atau
aspek kehidupan masyarakat. Kasus sengketa tersebut dimulai pada tahun 1970an antara
pemerintah, petani, dan swasta dan memang sudah berlangsung lama dan belum menemukan
solusi antara kedua pihak yaitu masyarakat dan perusahaan. Maka dari itu, kecepatan perubahan
dalam kasus ini dapat dikatakan lambat karena untuk medapatkan solusi dalam kasus ini sangat
alot masyarakat dapat bertindak sejauh ini dikarenakan adanya dorongan dari berbagai pihak
yaitu ormas, LSM, pengacara, mahasiswa, dan lainnya. Walaupun penyelesaian masalah yang
sudah sekian lama ini, masyarakat tetap gigih untuk mempertahankan haknya dengan strategi
gerakan yang berhubungan kuat dengan dorongan faktor internal. Sampai akhirnya masyarakat
berusaha untuk menempuh segala jalur baik hukum, aksi massa, aliansi, advokasi, dan lainnya.
Maka dari itu, waktu atau lama perubahan pada kasus tersebut termasuk dalam perubahan jangka
panjang (long term change).
Berdasarkan bacaan kedua yang berjudul Dinamika Sumber Nafkah dan Struktur Agraria
Masyarakat Desa Tambang, besaran perubahan dalam kasus ini termasuk dalam perubahan
marjinal karna masyarakat yang dulunya bermatapencaharian sebagai masyarakat petani berubah
menjadi masyarakat industri karena adanya industri tambang di desa mereka sejak 30 tahun yang
lalu. Masyarakat tidak langsung begitu saja berubah pekerjaan namun, dalam beberapa tahap dan
penyesuaian. Hal tersebt juga berpengaruh terhadap perubahan penguasaan tanah yang terpusat
di berbagai pihak, sistem nafkah yang semakin komersial dan cenderung ekspliotatif,
pembangunan infrastruktur yang meningkat, serta kelembagaan sosial dalam kerangka
pengaturan hubungan-hubungan baru. Maka dari itu, kecepatan perubahannya dapat
digambarkan “cepat”. Industri pertambangan yang telah merubah struktur pertanahan di Desa
Embalut dan Desa Bangunrejo merubah penguasaan tanah di kedua desa dan telah terkonsentrasi
pada perusahaan-perusahaan pertambangan batubara. Selain itu, Industri pertambangan semakin
mendorong masyarakat untuk bekerja atau bermatapencaharian di luar bidang pertanian. Maka
dari itu, waktu atau lama perubahannya termasuk dalam perubahan jangka panjang (long term
change) karena tidak hanya perubahan dalam satu generasi atau dua generasi saja melainkan
merubah seluruh tatanan serta struktur masyarakat dari yang hanya masyarakat petani menjadi
masyarakat industri.

Anda mungkin juga menyukai