PENDAHULUAN
kondisi kehidupan yang serba lebih baik, secara material maupun spiritual
(Todaro, 2011).
1
2
terjadi efisiensi dan pada gilirannya akan dapat meningkatkan konsumsi riil
(UNDP) diukur dengan beberapa parameter, dan paling terkenal saat ini
meliputi umur panjang dan hidup yang sehat (a long and healthy life),
indikator rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah. apabila
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita dalam pencapaian
kawasan ini dengan kerjasama antar daerah oleh Pemerintah Provinsi seperti
Brebes – Tegal – Slawi – Pemalang), dan masih banyak lagi. Bertujuan untuk
menjadikan kerja sama antar daerah dalam satu kawasan dan meningkat
Tabel 1-1
Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014
Provinsi Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Jawa Tengah 66.08 66.64 67.21 68.02 68.78
Sumber : BPS, Sakernas 2015 diolah
2011 menjadi sebesar (66.64) dan ditahun 2012 menjadi sebesar (67.21)
sebesar (68.78). kesimpulan dari tabel IPM dari tahun 2010 sampe tahun 2014
100 maka disuatu daerah dianggap kualitas manusia tersebut dikatakan bagus.
Tabel 1-2
Indeks pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014
mampu dalam bersaing dengan daerah lain khususnya di antar pulau maupun
di luar pulau Jawa oleh karena itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing
dalam hal kualitas sumber daya manusia. IPM adalah salah satu Indikator
sejahtera.
alokasi, distribusi, dan stabilisasi.Salah satu perangkat yang selama ini banyak
dengan inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa terjadi jika permintaan lebih
besar dari jumlah persediaan salah satu dampak dari inflasi yang tinggi
sehingga yang terjadi akan mengurangi daya saing usaha dan menurunnya
2009) jika semakin tinggi tingkat inflasi, maka semakin rendah nilai riil
masalah yang kompleks yang sebenarnya bermula dari kemampuan daya beli
kebutuhan yang lain seperti pendidikan dan kesehatan terabaikan. Oleh karena
menjadi besar dan pada akhirnya target capaian IPM yang ditentukan oleh
kehidupan yang serba lebih baik, secara material maupun spiritual serta
B. Rumusan Masalah
berikut :
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Akademis
4. Bagi Penulis
Jawa Tengah.
E. Metode Penelitian
menggunakan analisis data panel. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang tidak dapat secara langsung
yaitu data yang diambil dari penelitian terdahulu maupun perpustakaan yang
tahun yaitu dari tahun 2012-2014 sehingga dalam penelitian ini ada 105
observasi. Gabungan dari cross section dan time series di sebut data panel.
Data diperoleh dari Jurnal, website, perpustakaan, penelitian-penelitian
terdahulu dan instansi terkait seperti BPS, BAPPEDA dan instansi lainnya.
Data panel adalah kombinasi antara data runtut waktu, yang memiliki
observasi temporal biasa pada suatu unit analisis dengan data silang tempat
yang memiliki observasi-observasi pada suatu unit analisis pada titik waktu
tertentu.
Keterangan :
𝐼𝑃𝑀𝑖𝑡 : Indeks Pembangunan Manusia pada unit daerah ke-i dan unit
waktu ke-t
𝐵𝐷it : Belanja daerah pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
𝐼𝑁𝐹𝑖𝑡 : Tingkat Inflasi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
𝐾𝑀𝑆𝑖𝑡 : Kemiskinan pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
𝑇𝑃𝑇𝑖𝑡 : Tingkat Pengangguran Terbuka pada unit daerah ke-i dan unit
waktu ke- t
i : Menunjukkan Kabupaten/Kota
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,
operasional variabel, Jenis dan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian
ini beserta penjelasan tentang metode pengumpulan data, serta uraian tentang
Analisis data yang menitik beratkan pada hasil olahan data sesuai dengan alat
dan teknik analisis yang digunakan, dalam bab ini juga akan diuraikan
interpertasi hasil.
BAB V PENUTUP
saran – saran yang perlu disampaikan bagi pihak yang terkait dalam
selanjutnya.