Anda di halaman 1dari 50

BAB III

DATA PENYULANG KEBASEN 02

3.1 Kondisi Eksisting Penyulang KSN-02


Penyulang Kebasen 02 atau KSN 02 merupakan penyulang yang memiliki jarak
penghantar yang terbagi menjadi beberapa zone dan section yang cukup banyak,
sehingga kemungkinan terjadi gangguan dan jatuh tegangan cukup besar.
Penyulang KSN 02 menyuplai beban-beban untuk wilayah kerja Unit Layanan
Pelanggan (ULP) Tegal Kota. Dapat dilihat single line KSN 02 pada Gambar 3.1

Gambar 3. 1 Single Line Diagram KSN-02

Penyulang KSN 02 beroperasi dengan konfigurasi radial pada saat kondisi normal
dan beroperasi dengan konfigurasi loop pada saat gangguan atau pemeliharaan.
Untuk konfigurasi loop penyulang KSN 02 dapat dimanuver dari penyulang KSN
17, KSN 09, KSN 11, KSN 12, dan KSN 15. Di dalam melakukan manuver
penyulang KSN 02 ada beberapa hal yang dijadikan pertimbangan pada saat
pelimpahan beban, yaitu data setting PMT penyulang, beban tiap zone pada
penyulang KSN 09, KSN 11, KSN 12, KSN 15, KSN 17 dan beban tiap section
pada penyulang KSN 02 serta memperhatikan rugi tegangan dari masing-masing
penyulang yang dimanuver ke KSN-02.
3.1.1 Spesifikasi Transformator Daya
Gardu Induk Kebasen memiliki empat trafo, keempatnya memiliki daya 60 MVA.
Pada trafo 4 GI Kebasen menyuplai sebanyak 5 penyulang. Salah satu penyulang
yang disuplai oleh trafo 4 GI Kebasen adalah penyulang KSN-02. Berikut ini
merupakan data trafo 4 Gardu Induk Kebasen

Tabel 3. 1 Spesifikasi Trafo IV GI Kebasen

Trafo I Gardu Induk (GI) Kebasen


Spesifikasi Keterangan
Gardu Induk (GI) GI Kebasen
Trafo GI Trafo IV
Merk UNINDO
ST (Daya Trafo GI) 60 MVA
UNT (Ratio Trafo GI) 150 / 20 Kv
IN (Arus Nominal Trafo GI) 1732,1 A
Ratio CT 2000 : 5
ZT (Impedansi Trafo GI) 12,1 %
Vektor Group YNynO (d)
Sistem Pentanahan Penyulang Langsung

3.1.2 Spesifikasi Secara Umum Pengaman Penyulang KSN-02


a. Spesifikasi PMT KSN-02
Tabel 3.1 Data Nameplate PMT KSN-02
Tegangan Pengenal 24 kV
Tegangan Terukur 20,2 kV
Arus Pengenal 480 A
Frekuensi 50 Hz
Merk Kubikel AREVA
Merk Meter MICOM P123
Rasio CT 600/5 A
Tahun Operasi 2011
Spesifikasi Recloser Secara Umum KSN-02

Tabel 3.2 Data spesifikasi recloser


Merk ENTEC
Frekuensi 50 Hz
Ima 31.5 kAp
Karakteristik OCR
I> 400 A
TMS 0,10
I>> (HCT) 2400 A
tset I>> 0,1 s
I>>> (HCL) 3000 A
tset I>>> 0,1 s
Karakteristik GFR
I0> 150 A
TMS\ 0,14
I0>> (HCT) 1300 A
tset I0>> 0,1 s
I0>>> (HCL) 3000 A
tset I0>>> 0,1 s
3.1.3
Kurva Standard Inverse
Beban
Reclose 1
Section
Dead Time 8s
dan
Reset 60 s KSN-02
Tabel
3.3 Beban Section Penyulang KSN-02
Beban [A]
KSN-12 Section
R S T Ī
Section 1 PMT KSN-02 s/d KSN02-01 0 0 0 0
Section 2 KSN02-01 s/d B2-47 9.8 7 39 18.6
Section 3 B2-47 s/d B2-69 32,5 55,1 2,7 30,1
Sub Section 3a B2-47/2 s/d ujung 1,5 1,6 16 6,4
Section 4 B2-69 s/d B2-77 62,6 20,5 5,8 29,6
Section 5 B2-77 s/d B2-106 27,3 27,6 18,9 24,6
Section 6 B2-106 s/d B2-107/2 4.3 3.1 20.3 9,2
Sub Section 6a B2-107A s/d B2-107T 12.3 14,5 11,6 12,8
Section 7 B2-107/2 s/d B2-107K/7A 5,5 24,6 7,5 12,5
Jumlah 155,8 154 121,8 143,87

Sehingga total beban saluran utama tegangan menengah penyulang KSN-02 pada
fasa R adalah 155,8 Ampere, pada fasa S adalah 154 Ampere, dan pada fasa T
121,8 Ampere. Maka, beban rata-rata saluran utama tegangan menengah
penyulang KSN-02 adalah 143,87 Ampere.

Panjang
KSN-02 Tiang Jaringan
[kms]
Section 1 PMT KSN-02 s/d KSN02-01 0,25
Section 2 KSN02-01 s/d B2-47 3,17
Section 3 B2-47 s/d B2-69 1,38
Sub Section 3a B2-47/2 s/d ujung 0,3
Section 4 B2-69 s/d B2-77 0,87
Section 5 B2-77 s/d B2-106 1,15
Section 6 B2-106 s/d B2-107/2 0,71
Sub Section 6a B2-107A s/d B2-107T 0,54
Section 7 B2-107/2 s/d B2-107K/7A 0,94

3.1.4 Panjang Jaringan


Dengan melihat single line diagram penyulang KSN-02 pada gambar 3.1 , dapat
diketahui panjang penghantar sebagai berikut :
Tabel 3.4 Panjang Jaringan Per-section Penyulang KSN-02

Sehingga total panjang penghantar pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-02 adalah 9,31 kms.
3.1.5 Jenis Penghantar
Penyulang KSN-02 menggunakan kawat penghantar berupa AAAC dengan luas
penampang 240 mm2 untuk saluran utama dan untuk saluran cabang. Berikut
adalah data-data besarnya nilai KHA dari penghantar AAC dan AAAC pada tabel
3.5 dan nilai impedansi penghantar AAAC dengan luas penghantar 240 mm2 pada
tabel 3.6
Tabel 3.5. Besarnya Nilai KHA dari Penghantar AAC dan AAAC
Luas Penampang (A) KHA Terus Menerus KHA Terus Menerus
Untuk Penghantar AAC Untuk Penghantar
AAAC
[mm2] [A] [A]

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585

Tabel 3.6 Impedansi penghantar AAAC 240 mm2

Luas Jari-Jari I Impedansi Urutan Impedansi


Penampang (A) Positif (Z1) atau Urutan Nol (Z0)
Negatif (Z2)
[mm2] [mm] [Ω/km] [Ω/km]
240 8,7386 0,1344 + j0,3158 0,3930 + j0,9435

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar, besarnya KHA dapat terlihat pada tabel diatas, dengan
ketentuan daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi berikut :
a. Kecepatan angin 0,6 m/detik
b. Suhu keliling akibat sinar matahari 350 C
c. Suhu penghantar maksimum 800 C
d. Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,70
3.1.6 Faktor Daya Penyulang KSN-02
Tabel 3.7 Faktor Daya Pada Penyulang KSN-02
Faktor
KSN-12 Tiang
Daya [θ]
Section 1 PMT KSN-02 s/d KSN02-01 -
ZONE 1
Section 2 KSN02-01 s/d B2-47 0,92
Section 3 B2-47 s/d B2-69 0,94
Sub Section 3a B2-47/2 s/d ujung 0,95
Section 4 B2-69 s/d B2-77 0,91
ZONE 2 Section 5 B2-77 s/d B2-106 0,95
Section 6 B2-106 s/d B2-107/2 0,95
Sub Section 6a B2-107A s/d B2-107T 0,90
Section 7 B2-107/2 s/d B2-107K/7A 0,95

3.2 Kondisi Eksisting Joint Feeder KSN-09

3.2.1 Penyulang KSN-09

Gambar 3. 2 Single Line Diagram KSN-09

a. Pengaman Penyulang KSN-09


1. Spesifikasi PMT KSN-09
Tabel 3.8 Data Nameplate PMT Penyulang KSN-09
Tegangan Pengenal 24 kV
Tegangan Terukur 20,673 kV
Arus Pengenal 480 A
Frekuensi 50 Hz
Merk Kubikel MERLIN GERLIN
Merk Meter VIP
Rasio CT 600/5 A
Tahun Operasi 2011
I> 480 A
2. Spesifikasi Recloser Penyulang KSN-09
Pada penyulang KSN-09 terdapat satu buah recloser, berikut merupakan
setelan Recloser :
Merk ENTEC
Frekuensi 50 Hz
Ima 31.5 kAp
Karakteristik OCR
I> 400 A
TMS 0,10
I>> (HCT) 2400 A
tset I>> 0,1 s
I>>> (HCL) 3000 A
tset I>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Karakteristik GFR
I0> 150 A
TMS\ 0,14
I0>> (HCT) 1300 A
tset I0>> 0,1 s
I0>>> (HCL) 3000 A
tset I0>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Reclose 1
Dead Time 8s
Reset 60s
Tabel 3.9 Data spesifikasi recloser

3. Zonasi Penyulang KSN-09


Beban Puncak [A]
KSN-02 Zonasi
R S T Ī
ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T9-46 4 4 5 4,3
ZONE 2 Rec T9-46 s/d B2-116/1 72,6 47,3 64,8 61,6
ZONE 3 Rec B2-116/1 s/d ujung 35,4 35,7 36,2 35,8
Jumlah 112 87 106 101,67
Tabel 3.10 Beban ZONE KSN-09

Sehingga total beban puncak pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-02 pada fasa R adalah 112 Ampere, pada fasa S adalah 87
Ampere, dan pada fasa T adalah 106 Ampere. Maka, beban rata-rata saluran
utama tegangan menengah penyulang KSN-09 adalah 101,67 Ampere.
4. Panjang Jaringan
Dengan melihat single line diagram penyulang KSN-09 pada gambar 3.2,
dapat diketahui panjang pernghantar sebagai berikut :

KSN-09 Zonasi Panjang Jaringan [km]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T9-46 2,97


ZONE 2 Rec T9-46 s/d B2-116/1 6,75
ZONE 3 Rec B2-116/1 s/d ujung 2,1
Jumlah 11,82
Tabel 3.11 Panjang Jaringan Per-ZONE KSN-09

Sehingga total panjang penghantar pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-02 adalah 11,82 kms.
5. Jenis Penghantar
Penyulang KSN-09 menggunakan kawat penghantar berupa AAAC dengan
luas penampang 240 mm2 untuk saluran utama dan untuk saluran cabang.
Berikut adalah data-data besarnya nilai KHA dari penghantar AAC dan AAAC
pada tabel 3.13 dan nilai impedansi penghantar AAAC dengan luas penghantar
240 mm2 pada tabel 3.14.
Luas Penampang (A) KHA Terus KHA Terus Menerus
Menerus Untuk Untuk Penghantar
Penghantar AAC AAAC
[mm2] [A] [A]

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585
Tabel 3.12 Besarnya Nilai KHA dari Penghantar AAC dan AAAC

Tabel 3.13 Impedansi penghantar AAAC 240 mm2

Luas Jari-Jari (r) Impedansi Urutan Impedansi


Penampang (A) Positif (Z1) atau Urutan Nol (Z0)
Negatif (Z2)
[mm2] [mm] [Ω/km] [Ω/km]
240 8,7386 0,1344 + j0,3158 0,3930 + j0,9435

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar, besarnya KHA dapat terlihat pada tabel diatas, dengan
ketentuan daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi berikut :
1) Kecepatan angin 0,6 m/detik
2) Suhu keliling akibat sinar matahari 350 C
3) Suhu penghantar maksimum 800 C
4) Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,70
6. Faktor Daya Penyulang KSN-09
Tabel 3.14 Faktor Daya Pada Penyulang KSN-09
KSN-09 Zonasi Faktor Daya [θ]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T9-46 0,92


ZONE 2 Rec T9-46 s/d B2-116/1 0,95
ZONE 3 Rec B2-116/1 s/d ujung

3.2.1 Penyulang KSN-11

Gambar 3. 3 Single Line Diagram KSN-11

a. Pengaman Penyulang KSN-11


1. Spesifikasi PMT KSN-11
Tabel 3.8 Data Nameplate PMT Penyulang KSN-11

Tegangan Pengenal 24 kV
Tegangan Terukur 20,673 kV
Arus Pengenal 480 A
Frekuensi 50 Hz
Merk Kubikel MERLIN GERLIN
Merk Meter VIP
Rasio CT 600/5 A
Tahun Operasi 2011
I> 480 A
2. Spesifikasi Recloser Penyulang KSN-11
Pada penyulang KSN-11 terdapat satu buah recloser, berikut merupakan
setelan Recloser :
Merk ENTEC
Frekuensi 50 Hz
Ima 31.5 kAp
Karakteristik OCR
I> 400 A
TMS 0,10
I>> (HCT) 2400 A
tset I>> 0,1 s
I>>> (HCL) 3000 A
tset I>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Karakteristik GFR
I0> 150 A
TMS\ 0,14
I0>> (HCT) 1300 A
tset I0>> 0,1 s
I0>>> (HCL) 3000 A
tset I0>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Reclose 1
Dead Time 8s
Reset 60s
Tabel 3.9 Data spesifikasi recloser

3. Zonasi Penyulang KSN-11


Beban Puncak [A]
KSN-11 Zonasi
R S T Ī
ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T1-46 10 19 3 10,7
ZONE 2 Rec T1-46 s/d ujung 199 146 199 181,3
Jumlah 209 165 202 192
Tabel 3.10 Beban ZONE KSN-11

Sehingga total beban puncak pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-11 pada fasa R adalah 209 Ampere, pada fasa S adalah 165
Ampere, dan pada fasa T adalah 202 Ampere. Maka, beban rata-rata saluran
utama tegangan menengah penyulang KSN-11 adalah 192 Ampere.
4. Panjang Jaringan
Dengan melihat single line diagram penyulang KSN-11 pada gambar 3.2,
dapat diketahui panjang pernghantar sebagai berikut :

KSN-11 Zonasi Panjang Jaringan [km]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T1-46 3,12


ZONE 2 Rec T1-46 s/d ujung 9,07
Jumlah 12,19
Tabel 3.11 Panjang Jaringan Per-ZONE KSN-11

Sehingga total panjang penghantar pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-11 adalah 12,19 kms.
5. Jenis Penghantar
Penyulang KSN-11 menggunakan kawat penghantar berupa AAAC dengan
luas penampang 240 mm2 untuk saluran utama dan untuk saluran cabang.
Berikut adalah data-data besarnya nilai KHA dari penghantar AAC dan AAAC
pada tabel 3.13 dan nilai impedansi penghantar AAAC dengan luas penghantar
240 mm2 pada tabel 3.14.
Luas Penampang (A) KHA Terus KHA Terus Menerus
Menerus Untuk Untuk Penghantar
Penghantar AAC AAAC
[mm2] [A] [A]

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585
Tabel 3.12 Besarnya Nilai KHA dari Penghantar AAC dan AAAC

Tabel 3.13 Impedansi penghantar AAAC 240 mm2

Luas Jari-Jari (r) Impedansi Urutan Impedansi


Penampang (A) Positif (Z1) atau Urutan Nol (Z0)
Negatif (Z2)
[mm2] [mm] [Ω/km] [Ω/km]
240 8,7386 0,1344 + j0,3158 0,3930 + j0,9435

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar, besarnya KHA dapat terlihat pada tabel diatas, dengan
ketentuan daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi berikut :
5) Kecepatan angin 0,6 m/detik
6) Suhu keliling akibat sinar matahari 350 C
7) Suhu penghantar maksimum 800 C
8) Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,70
6. Faktor Daya Penyulang KSN-11
Tabel 3.14 Faktor Daya Pada Penyulang KSN-11
KSN-11 Zonasi Faktor Daya [θ]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T1-46 0,9


ZONE 2 Rec T1-46 s/d ujung 0,92
3.2.1 Penyulang KSN-12

Gambar 3. 4 Single Line Diagram KSN-12

a. Pengaman Penyulang KSN-12


1. Spesifikasi PMT KSN-12
Tabel 3.8 Data Nameplate PMT Penyulang KSN-12

Tegangan Pengenal 24 kV
Tegangan Terukur 20,673 kV
Arus Pengenal 480 A
Frekuensi 50 Hz
Merk Kubikel MERLIN GERLIN
Merk Meter VIP
Rasio CT 600/5 A
Tahun Operasi 2011
I> 480 A
2. Spesifikasi Recloser Penyulang KSN-12
Pada penyulang KSN-12 terdapat satu buah recloser, berikut merupakan
setelan Recloser :
Merk ENTEC
Frekuensi 50 Hz
Ima 31.5 kAp
Karakteristik OCR
I> 400 A
TMS 0,10
I>> (HCT) 2400 A
tset I>> 0,1 s
I>>> (HCL) 3000 A
tset I>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Karakteristik GFR
I0> 150 A
TMS\ 0,14
I0>> (HCT) 1300 A
tset I0>> 0,1 s
I0>>> (HCL) 3000 A
tset I0>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Reclose 1
Dead Time 8s
Reset 60s
Tabel 3.9 Data spesifikasi recloser

3. Zonasi Penyulang KSN-12


Beban Puncak [A]
KSN-11 Zonasi
R S T Ī
ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T1-84 37 18 14 23
ZONE 2 Rec T1-84 s/d ujung 230 255 250 245
Jumlah 267 273 264 268
Tabel 3.10 Beban ZONE KSN-12

Sehingga total beban puncak pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-11 pada fasa R adalah 267 Ampere, pada fasa S adalah 273
Ampere, dan pada fasa T adalah 264 Ampere. Maka, beban rata-rata saluran
utama tegangan menengah penyulang KSN-12 adalah 268 Ampere.
4. Panjang Jaringan
Dengan melihat single line diagram penyulang KSN-12 pada gambar 3.2,
dapat diketahui panjang pernghantar sebagai berikut :

KSN-11 Zonasi Panjang Jaringan [km]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T1-84 2,1


ZONE 2 Rec T1-84 s/d ujung 6,94
Jumlah 9,04
Tabel 3.11 Panjang Jaringan Per-ZONE KSN-11

Sehingga total panjang penghantar pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-12 adalah 9,04 kms.
5. Jenis Penghantar
Penyulang KSN-12 menggunakan kawat penghantar berupa AAAC dengan
luas penampang 240 mm2 untuk saluran utama dan untuk saluran cabang.
Berikut adalah data-data besarnya nilai KHA dari penghantar AAC dan AAAC
pada tabel 3.13 dan nilai impedansi penghantar AAAC dengan luas penghantar
240 mm2 pada tabel 3.14.
Luas Penampang (A) KHA Terus KHA Terus Menerus
Menerus Untuk Untuk Penghantar
Penghantar AAC AAAC
[mm2] [A] [A]

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585
Tabel 3.12 Besarnya Nilai KHA dari Penghantar AAC dan AAAC

Tabel 3.13 Impedansi penghantar AAAC 240 mm2

Luas Jari-Jari (r) Impedansi Urutan Impedansi


Penampang (A) Positif (Z1) atau Urutan Nol (Z0)
Negatif (Z2)
[mm2] [mm] [Ω/km] [Ω/km]
240 8,7386 0,1344 + j0,3158 0,3930 + j0,9435

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar, besarnya KHA dapat terlihat pada tabel diatas, dengan
ketentuan daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi berikut :
9) Kecepatan angin 0,6 m/detik
10) Suhu keliling akibat sinar matahari 350 C
11) Suhu penghantar maksimum 800 C
12) Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,70
6. Faktor Daya Penyulang KSN-12
Tabel 3.14 Faktor Daya Pada Penyulang KSN-12
KSN-11 Zonasi Faktor Daya [θ]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec T1-84 0,9


ZONE 2 Rec T1-84 s/d ujung 0,92
3.2.2 Penyulang KSN-15

Gambar 3. 5 Single Line Diagram KSN-15


a. Pengaman Penyulang KSN-15
1. Spesifikasi PMT KSN-15
Tabel 3.8 Data Nameplate PMT Penyulang KSN-15

Tegangan Pengenal 24 kV
Tegangan Terukur 20,673 kV
Arus Pengenal 480 A
Frekuensi 50 Hz
Merk Kubikel MERLIN GERLIN
Merk Meter VIP
Rasio CT 600/5 A
Tahun Operasi 2011
I> 480 A
2. Spesifikasi Recloser Penyulang KSN-15
Pada penyulang KSN-15 terdapat satu buah recloser, berikut merupakan
setelan Recloser :
Merk ENTEC
Frekuensi 50 Hz
Ima 31.5 kAp
Karakteristik OCR
I> 400 A
TMS 0,10
I>> (HCT) 2400 A
tset I>> 0,1 s
I>>> (HCL) 3000 A
tset I>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Karakteristik GFR
I0> 150 A
TMS\ 0,14
I0>> (HCT) 1300 A
tset I0>> 0,1 s
I0>>> (HCL) 3000 A
tset I0>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Reclose 1
Dead Time 8s
Reset 60s
Tabel 3.9 Data spesifikasi recloser

3. Zonasi Penyulang KSN-15


Beban Puncak [A]
KSN-15 Zonasi
R S T Ī
ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec 15-41 3.3 6 5 4,8
ZONE 2 Rec 15-41 s/d ujung 141,7 187 186 171,6
Jumlah 145 193 191 176,4
Tabel 3.10 Beban ZONE KSN-15

Sehingga total beban puncak pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-15 pada fasa R adalah 145 Ampere, pada fasa S adalah 193
Ampere, dan pada fasa T adalah 191 Ampere. Maka, beban rata-rata saluran
utama tegangan menengah penyulang KSN-15 adalah 176,4 Ampere.
4. Panjang Jaringan
Dengan melihat single line diagram penyulang KSN-15 pada gambar 3.2,
dapat diketahui panjang pernghantar sebagai berikut :

KSN-15 Zonasi Panjang Jaringan [km]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec 15-41 2,5


ZONE 2 Rec 15-41 s/d ujung 10,70
Jumlah 13,20
Tabel 3.11 Panjang Jaringan Per-ZONE KSN-15

Sehingga total panjang penghantar pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-15 adalah 13,20 kms.
5. Jenis Penghantar
Penyulang KSN-15 menggunakan kawat penghantar berupa AAAC dengan
luas penampang 240 mm2 untuk saluran utama dan untuk saluran cabang.
Berikut adalah data-data besarnya nilai KHA dari penghantar AAC dan AAAC
pada tabel 3.13 dan nilai impedansi penghantar AAAC dengan luas penghantar
240 mm2 pada tabel 3.14.
Luas Penampang (A) KHA Terus KHA Terus Menerus
Menerus Untuk Untuk Penghantar
Penghantar AAC AAAC
[mm2] [A] [A]

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585
Tabel 3.12 Besarnya Nilai KHA dari Penghantar AAC dan AAAC

Tabel 3.13 Impedansi penghantar AAAC 240 mm2

Luas Jari-Jari (r) Impedansi Urutan Impedansi


Penampang (A) Positif (Z1) atau Urutan Nol (Z0)
Negatif (Z2)
[mm2] [mm] [Ω/km] [Ω/km]
240 8,7386 0,1344 + j0,3158 0,3930 + j0,9435

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar, besarnya KHA dapat terlihat pada tabel diatas, dengan
ketentuan daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi berikut :
13) Kecepatan angin 0,6 m/detik
14) Suhu keliling akibat sinar matahari 350 C
15) Suhu penghantar maksimum 800 C
16) Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,70
6. Faktor Daya Penyulang KSN-15
Tabel 3.14 Faktor Daya Pada Penyulang KSN-15
KSN-15 Zonasi Faktor Daya [θ]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec 15-41 0,94


ZONE 2 Rec 15-41 s/d ujung 0,95
3.2.3 Penyulang KSN-17

Gambar 3. 6 Single Line Diagram KSN-17

a. Pengaman Penyulang KSN-17


1. Spesifikasi PMT KSN-17
Tabel 3.8 Data Nameplate PMT Penyulang KSN-17

Tegangan Pengenal 24 kV
Tegangan Terukur 20,673 kV
Arus Pengenal 480 A
Frekuensi 50 Hz
Merk Kubikel MERLIN GERLIN
Merk Meter VIP
Rasio CT 600/5 A
Tahun Operasi 2011
I> 480 A
2. Spesifikasi Recloser Penyulang KSN-17
Pada penyulang KSN-17 terdapat dua buah recloser, berikut merupakan setelan
Recloser pada umumnya :
Merk ENTEC
Frekuensi 50 Hz
Ima 31.5 kAp
Karakteristik OCR
I> 400 A
TMS 0,10
I>> (HCT) 2400 A
tset I>> 0,1 s
I>>> (HCL) 3000 A
tset I>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Karakteristik GFR
I0> 150 A
TMS\ 0,14
I0>> (HCT) 1300 A
tset I0>> 0,1 s
I0>>> (HCL) 3000 A
tset I0>>> 0,1 s
Kurva Standard Inverse
Reclose 1
Dead Time 8s
Reset 60s
Tabel 3.9 Data spesifikasi recloser

3. Zonasi Penyulang KSN-17


Beban Puncak [A]
KSN-21 Zonasi
R S T Ī
ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec KSN 30,2 37,2 30,4 32,6
17-53
ZONE 2 Rec KSN17-53 s/d ujung 62,8 72,8 67,6 67,7
Jumlah 93 110 98 100,3
Tabel 3.10 Beban ZONE KSN-17

Sehingga total beban puncak pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-17 pada fasa R adalah 93 Ampere, pada fasa S adalah 110
Ampere, dan pada fasa T adalah 98 Ampere. Maka, beban rata-rata saluran
utama tegangan menengah penyulang KSN-17 adalah 100,3 Ampere.
4. Panjang Jaringan
Dengan melihat single line diagram penyulang KSN-17 pada gambar 3.2,
dapat diketahui panjang pernghantar sebagai berikut :

Panjang Jaringan
KSN-17 Zonasi
[km]
ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec KSN 17-53 2,6
ZONE 2 Rec KSN17-53 s/d ujung 8,89
Jumlah 11,49
Tabel 3.11 Panjang Jaringan Per-ZONE KSN-17

Sehingga total panjang penghantar pada saluran utama tegangan menengah


penyulang KSN-17 adalah 11,49 kms.
5. Jenis Penghantar
Penyulang KSN-17 menggunakan kawat penghantar berupa AAAC dengan
luas penampang 240 mm2 untuk saluran utama dan untuk saluran cabang.
Berikut adalah data-data besarnya nilai KHA dari penghantar AAC dan AAAC
pada tabel 3.13 dan nilai impedansi penghantar AAAC dengan luas penghantar
240 mm2 pada tabel 3.14.
Luas Penampang (A) KHA Terus KHA Terus Menerus
Menerus Untuk Untuk Penghantar
Penghantar AAC AAAC
[mm2] [A] [A]

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585
Tabel 3.12 Besarnya Nilai KHA dari Penghantar AAC dan AAAC

Tabel 3.13 Impedansi penghantar AAAC 240 mm2

Luas Jari-Jari (r) Impedansi Urutan Impedansi


Penampang (A) Positif (Z1) atau Urutan Nol (Z0)
Negatif (Z2)
[mm2] [mm] [Ω/km] [Ω/km]
240 8,7386 0,1344 + j0,3158 0,3930 + j0,9435

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar, besarnya KHA dapat terlihat pada tabel diatas, dengan
ketentuan daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi berikut :
17) Kecepatan angin 0,6 m/detik
18) Suhu keliling akibat sinar matahari 350 C
19) Suhu penghantar maksimum 800 C
20) Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,70
6. Faktor Daya Penyulang KSN-17
Tabel 3.14 Faktor Daya Pada Penyulang KSN-17
KSN-17 Zonasi Faktor Daya [θ]

ZONE 1 PMT Out Going s/d Rec KSN 17-53 0,93


ZONE 2 Rec KSN17-53 s/d ujung 0,94

3.2 Pembuatan Program dengan SoMachine Basic


Berikut adalah langkah-langkah pembuatan program menggunakan SoMachine Basic :
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan program Ladder SoMachine Basic:
a. Langkah pertama, klik icon SoMachine Basic pada desktop kemudian akan
menampilkan status Launch SoMachine seperti pada Gambar 3.12

Gambar 3.12 Icon Software dan tampilan status Launch SoMachine Basic

b. Langkah kedua, memilih Create New Project, setelah muncul tampilan seperti
pada Gambar 3.13
Gambar 3.13 Jendela Pop-Up Project
c. Langkah ketiga, akan muncul tampilan seperti Gambar 3.14, lalu pada kolom
M221 logic controllers pilih TM221CE16R kemudian drag seperti pada
Gambar 3.15

Gambar 3.14 Panel Configuration untuk memilih tipe Logic


Controller yang akan digunakan

TARIK

Gambar 3.15 Drag tipe Logic Controller yang akan digunakan


Lakukan hal yang sama untuk Expansion Logic Controller TM3AI8/G pada
menu TM3 Analog I/O Modules.
d. Langkah kelima, membuat ladder diagram pada tampilan Gambar 3.20,
sedangakn Gambar 3.21 menjelaskan beberapa fungsi untuk memudahkan
pembuatan ladder diagram.

Gambar 3.20 Tampilan Panel Programming SoMachine Basic

Gambar 3.21 Ladder Editor dan fungsi-fungsi dasar Logic Controller

e. Langkah keenam, membuat progam dilakukan pada rung yang ditunjukkan


pada Gambar 3.22, kemudian meringkas data Variable Tag seperti Tabel 3.19,
untuk ladder lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8
Gambar 3.22 Ladder Diagram

3.3 Pembuatan SCADA dengan Vijeo Citect


b. Buka Vijeo Citect Explorer. Saat mengaktifkan aplikasi ini, akan terbuka tiga
jendela utama yaitu Citect Project Editor, Citect Explorer, dan Citect Graphic
Builder.

Gambar 3.1 Tampilan Vijeo Citect


a. Buka Citect Explorer dengan cara memilih File-New Project .

Gambar 3.2 Pilihan File New Project

b. Kemudian akan keluar pop up New Project, mengisi nama project yang
akan dibuat. Meng-klik OK.

Gambar 3.3 Menu New Project


c. Pilih User pada menu System di Citect Explorer. Kemudian mengisi
username, Password, dan Roles sesuai keinginan lalu pilih Replace Citect
Project Editor.

Gambar 3.4 Memilih user pada Citect Explorer

Gambar 3.5 Menu User


d. Selanjutnya buat server terlebih dahulu. Pada Citect Project Editor pilih
menu Serves-Clusters. Isikan nama server pada Cluster Name.

Gambar 3.6 Menu Cluster

e. Satukan antara Vijeo Citect dan PLC TM221CE40R dengan cara memilih
jendela “Citect Project Editor”, memilih “Communication” dan memilih
menu “Express Wizard”.

Gambar 3.7 Menu Communication

f. Pilih next pada tampilan menu “Express Wizard”, lalu pada “I/O Server”
pilih next.
Gambar 3.8 Express Comunication Wizard

Gambar 3.9 I/O Server Baru

g. Klik next pada pilihan “Create a New I/O Device”, setelah itu memilih
“External I/O Device” lalu menekan pilihan next.
Gambar 3.10 Create a New I/O Device

Gambar 3.11 Tipe I/O


h. Pilih jenis Logic Controller yang akan digunakan. Karena M221 belum
ter-install maka pilih Twido dan jaringan komunikasi yang akan
digunakan yaitu Modbus/TCP (Ethernet) lalu pilih Next.

Gambar 3.12 Manufacturer I/O Device

i. Isi alamat IP yang digunakan PLC yaitu 192.168.0.15 lalu memasukan


nilai port sebesar 502 dan memilih Line Protocol dengan TCP lalu klik
Next.
`
Gambar 3.13 IP Address

j. Klik Next pada pilihan apakah akan menambahkan link pada I/O External.

Gambar 3.14 Link I/O Devices


k. Pilih Finish.

Gambar 3.15 Communication Finish

l. Masukkan Variabel Tags yang akan digunakan dalam SCADA. Pada


Citect Project Editor pilih Tags lalu pilih Variabel Tags.

Gambar 3.16 Menu Tags pada Citect Project Editor

m. Isi “Variable Tag Name” dan “Address” dengan %M atau %MW yang
ada pada progam SoMachine. Pilih I/O Device dengan tipe “IODev”.
Kemudian pilih “Data Type” dengan data tipe “Digital” atau sesuai
dengan kebutuhan. Lalu “Add”.
Gambar 3.17 Menu Variable Tag

n. Pada Simulator kerja ini, beberapa input dan output yang dimasukan
dalam Variabel Tag dapat dilihat dalam tabel berikut.
o. Kemudian compile progam dengan cara memilih menu “File” lalu
“Compile”.

Gambar 3.18 Menu Compile

p. Buka tampilan Citect Graphics Builder lalu membuat gambaran sistem


SCADA yang diinginkan. Pada Citect Graphics Builder pilih File lalu
New kemudian pilih Page. Pilih normal kemuian klik OK.
Gambar 3.19 Citect Graphics Builder

Gambar 3.20 Create a new graphics page

Gambar 3.21 Style a new graphics page

q. Gambar objek untuk program SCADA dengan bantuan toolbar symbol set.

Gambar 3.22 Toolbar symbol set

r. Buat design vijeo citect pada jendela design sesuai dengan gambar 5.42.
Gambar 3.23 Design Vijeo Single line diagram BRG-01

s. Buat page baru untuk tampilan pop-up menu controlling pada keypoint
seperti PMT, LBS, dan Recloser dengan cara klik “File”-“New”-“Page”.
Buat page sesuai dengan gambar 3.50.

Gambar 3.24 Create a new Page


Gambar 3.25 Tampilan pada keypoint PMT BRG-01

t. Setelah membuat desain seperti pada gambar 3.50 tekan “CTRL+S” dan
akan muncul seperti pada gambar 3.51. Page ini diberi nama dengan angka
“3”, pemberian nama dengan angka dikarenakan agar page dapat
digunakan sebagai pop up.

Gambar 3.26 Tampilan Save As


u. Buka kembali tampilan awal Single line diagram BRG-01. Dan klik dua
kali pada simbol dengan nama PMT BRG-01.

Gambar 3.27 PMT Single line diagram BRG-01

Kemudian akan muncul tampilan pada gambar 3.53. Sesuai keterangan pada gambar
3.53 mengikuti langkah 1, 2 dan 3. Pertama, klik pada kolom input. Selanjutnya, beri
tanda cek pada kolom Action option down. Ketiga, tuliskan pada kolom Down
Command “PagePopUp(3)”.

1
2 3

Gambar 3.28 Setting Simbol PMT

v. simpan file Citect Graphic Builder dengan nama yang diinginkan dan
Compile.

3.4 Menjalankan Program SoMachine Basic dan Vijeo Citect


a. Buka kembali program SoMachine yang telah dibuat Download dari PC to
Controller. Pilih panel “Commissioning” untuk memulai proses Download.

Gambar 3.29 Panel Commissioning

w. Hubungkan komputer/laptop ke Logic Controller menggunakan Modbus yang


disambungkan ke port USB komputer/laptop serta Modbus disambungkan ke
port Serial di Logic Controller menggunakan kabel RJ45.

Gambar 3.30 Menghubungkan kabel RJ45 dari komputer/laptop ke Logic


Controller

x. Bila menggunakan kabel mini USB akan muncul M221 controler (USB)
pada bagian “Local Devices” seperti gambar 3.55 dan bila menggunakan
kabel RJ45 akan muncul 192.168.1.15 pada bagian “Ethernet Devices”
seperti pada gambar 3.56.

Gambar 3.31 Tampilan Local Devices


Gambar 3.32 Tampilan Ethernet Devices

y. Klik login untuk menyambungkan SoMachine dan Logic Controller.


z. Setelah proses Login selesai, klik PC to Controller (Download) untuk
mentransfer progam dari SoMachine ke Logic Controller.

Gambar 3.33 Transfer progam dari SoMachine ke Logic Controller.

aa. Kemudian klik OK dan YES seperti pada gambar 3.59.

Gambar 3.34 Question Agreement

bb. Klik “Start Controller” untuk menjalan progam ke Logic Controller


seperti pada gambar 3.60.
Gambar 3.35 Menjalankan program ke Logic Controller

cc. Kemudian klik logout.


dd. Buka Citect Graphic Builder kemudian klik F5 untuk menjalankan Vijeo
Citect yang telah dibuat.

Gambar 3.36 Tampilan Vijeo Citect sedang berjalan

ee. Modul PLC dan trainer sudah siap dioperasikan melalui Vijeo Citect

Gambar 3.37 Vijeo Citect Simulasi Manuver Jaringan di Bringin

Anda mungkin juga menyukai