Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM ALAT-ALAT UKUR

PENGUKURAN VOLMETER

Di Susun oleh :

Nama : Surati

NIM : A1C320044

Kelas : Reguler B 2020

Dosen pengampu

Drs M. Hidayat M.pd

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
“ pengukuran voltmeter”

Surati

A1C320044

ABSTRAK

Voltmeter merupakan alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik.. Tujuan pratikum ini yaitu 1.Mengatahui apa yang dimaksud dengan
Voltmeter.2.Mengetahui berapa arus pada rangkaian. 3. Mengetahui lambat atau kencangnya
suatu arus listrik dengan hasil penelitian Dari data 1 didapatkan peroleh 𝑉̅ = 9 𝑅̅ = 64 𝐼 ̅ =
0,375 dengan KetidakpaStian pengukuran adalah ∆𝐼 = 0,12 A , ∆𝑅 yang dipilih adalah ∆𝑅 =
𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 56 Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑉 = 0% , Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑅 = 87,5 %.
Tingkat Kepercayaan Untuk ∆𝑉 =0 % , Tingkat Kepercayaan Untuk ∆𝑅 =12,5 %. Dari data
2 didapatkan peroleh 𝑉̅ = 27 𝑅̅ =10 𝐼 ̅ = 2.7 dengan KetidakpaStian pengukuran adalah ∆𝑉 =
𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 18𝑉 , ∆𝑅 yang dipilih adalah ∆𝐼 = 1.8 A Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑉 =66.67%,
Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑅 =0 % Tingkat Kepercayaan Untuk ∆𝑉 = 33.33 % , Tingkat
Kepercayaan Untuk ∆𝑅 = 100 %

1. PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar dan penting, sebab suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan
suatu alat ukur, dan setiap alat ukur memiliki nilai skala terkecil (nst). Salah satu pengukuran
yang dilakukan adalah pengukuran sistem listrik, dimana tegangan merupakan salah satu
besaran listrik yang diukur. Pengukuran besaran tegangan listrik diukur dengan alat ukur
yang disebut voltmeter. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang
pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Keakuratan pada
suatu alat ukur merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menjamin hasil pengukuran
yang didapatkan adalah benar dan valid serta dapat dipertanggungjawabkan. Seperti
pengukuran besaran tegangan listrik yang dilakukan oleh PLN, jika terjadi kekeliruan hasil
pengukuran tegangan akan menyebabkan rusaknya sejumlah peralatan elektronika warga.
Begitu juga pada pengukuran tegangan di tempat lain, jika hasil pengukurannya tidak valid
akan mengakibatkan hal-hal buruk yang merugikan. Oleh karena itu suatu alat ukur perlu
memiliki nilai ketidakpastian dan ketelusuran kepada standar nasional atau standar
internasional. Cara menjamin bahwa alat ukur yang digunakan mempunyai ketidakpastian
dan ketelusuran adalah dengan melakukan kalibrasi.

Dalam mengkalibrasi voltmeter dilakukan dengan mengukurkan voltmeter sebagai


Unit Under Test (UUT) pada Multi-product Calibrator yang sudah tertelusur ke Standar
Nasional ataupun Standar Internasional. Persiapan kalibrasi voltmeter yang harus dilakukan
adalah:
1. Memahami orde kalibrasi peralatan yang harus dikerjakan.

2. Memastikan UUT yang akan dikalibrasi yaitu multimeter dalam kondisi baik.

3. Memastikan tegangan PLN sesuai dengan standar yang digunakan oleh Multi-

Product calibrator

4. Mencatat suhu dan kelembaban dalam ruangan.

5. Menghidupkan alat kalibrator yaitu Multi-product Calibrator.

6. Melakukan Wariming up ± 30 menit sebagai pemanasan Multi-product

Calibrator

7. Menyiapkan aksesoris pendukung seperti probe dan kabel.

8. Merangkai perlatan sesuai skema

Sedangkan prosedur pengukuran kalibrasi voltmeter yang harus dilakukan ialah:

1. Mengatur UUT ke fungsi yang akan diukur (tegangan DC&AC).

2. Melakukan pengukuran yang nilai-nilainya disesuaikan dengan kemampuan dari

UUT atau titik-titik yang sering dipakai.

3. Untuk tegangan AC gunakan frekuensi 50Hz dan 1kHz.

4. Apabila selama pengukuran data yang diperooleh todak stabil,

pengukuran dilakukan secara berulang minimal 3 kali dan menghitung

rata-ratanya.

5. Mencatat hasil pengukuran dan menghitung nilai koreksi atau devisasinya.

Untuk penyelesaian kalibrasi voltmeter yang harus dilakukan adalah melepaskan


kabel probe dari Multi-product Calibrator dan alat yang dikalibrasi, menekan tombil OFF
untuk mematikan kelistrikan yang berada di Multi-product Calibrator, dan melepaskan kabel
power dari Multi-product Calibrator dan alat yang dikalibrasi (Uli dkk, 2016: 157-158).

Menurut Wulandari (2016:1-2),Voltmeter merupakan alat untuk mengukur besar


tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara parallel terhadap
letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah
penggunaan voltmeter pelafal hasil ukur. Voltmeter pelafal hasil ukur ini dilengkapi dengan
keluaran suara untuk memberitahukan tegangan yang terukur ketika probe dihubungkan pada
rangkaian yang akan diukur. Selain itu pemilihan mikrontoler ATmega 16 ini dikarenakan
mudah digunakan, dan memiliki memori yang cukup mendukung, terlebih lagi l/O yang dapat
digunakan cukup banyak. LCD 16x2 sebagai penampil hasil tegangan yang diukur.

Menurut Sugiri (2004: 68-69) Voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan
searah maupun tegangan bolak-balik. Apabila akan mengukur tegangan searah, maka saklar
jangkah diarahkan pada posisi DC. Namun terlebih dahulu perlu diperkirakan besarnya
tegangan yang akan diukur, sehingga dapat mengarahkan saklar jangkah ke posisi yang lebih
tinggi. Untuk mengukur tegangan listrik, voltmeter dipasang paralel terhadap beban. Apabila
dalam pengukuran voltmeter dihubungkan seri dengan beban, maka voltmeter tidak akan
bekerja, bahkan alat ukur tersebut bisa menjadi rusak.

Pengukuran tegangan searah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Memperkirakan besarnya tegangan yang mengalir pada rangkaian.

3. Mengarahkan saklar jangkah pada posisi DC dengan angka yang lebih

tinggi dari perkiraan arus yang akan diukur.

4. Menempelkan kabel colok hitam (-) pada bagian negatif battery dan kabel colok

merah (+) pada bagian positif battery.

5. Memperhatikan papan skala. Penunjukkan jarum meter merupakan besarnya

tegangan yang telah diukur.

6. Merapikan dan mengembalikan alat dan bahan.

Sebuah voltmeter disusun oleh sebuah galvanometer dan sebuah resistor seri. Agar
voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang besar, sebuah resistor seri (Rs)
dipasang seri dengan galvanometer.

Vs : VG = Rs : RG

Jumlah perbandingan = Rs + RG

Jumlah tegangan Vs + VG = V

Jadi, Rs : (n-1) RG

Dengan

Rs : hambatan resistor seri

RG : hambatan galvanometer
n : perbesaran voltmeter

Hambatan kawat kumparan galvanometer yang disusun seri dengan hambatan seri
dapat digantikan oleh sebuah hambatan pengganti (RJ. Hambatan pengganti tersebut disebut
hambatan dalam voltmeter yang besarnya sebagai berikut.

Rv = Rs + RG

Dengan Rv = hambatan dalam voltmeter

Untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian, voltmeter harus dirangkai paralel terhadap
rangkaian, Dengan demikian, hambatan total rangkaian sebagai berikut.

1 1 1
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅=𝑅𝑉

Atau Rtotal = 𝑅𝑉𝑅 ≈ 𝑅 (Gioncoli,2001).


𝑅𝑉+𝑅

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mengatahui apa yang dimaksud dengan Voltmeter.

2. Mengetahui berapa arus pada rangkaian.

3. Mengetahui lambat atau kencangnya suatu arus listrik

II. METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Alat

Adapaun alat yang digunakan pada pratikum ini yaitu,

1. Volmeter

2.1.2 Bahan

Tidak ada bahan karena dilakukannya melalui simulasi pratikum virtual

2.2 Bagan / Rangkaian Alat Ukur


a. Skala ukur untuk mengukur tegangan letaknya di atas jalur kaca.

b.Jarum penunjuk skala untuk menunjukkan skala hasil pengukuran.

c.Terminal positif berfungsi sebagai tempat pencolok kabel yang arusnya positif.

d.Terminal negative berfungsi sebagai tempat pencolok kabel yang arusnya

negatif.

e.Batas ukur berfungsi sebagai batas skala yang akan diuji dan juga sebagai tempat
pencolok kabel yang arusnya positif.

2.3 Prosedur Kerja

Prosedur percobaan 1

1. Menyusun rangkaian Pararel seperti gambar berikut :

2. Menganti besaran resistor sebanyak 5 kali

3. Mencatatlah data yang terjadi

4. Membuat Hasil pengukurn

Prosedur Percobaan 2

1. Menyusun rangkaian Pararel sama seperti gambar sebelumnya

2. Menambah baterai sampai sebanyak 5 kali

3. Mencatat data pengukuran

4. Membuat hasil pengukuran

III. HASIL PERCOBAAN

3.1 Data Pengamatan 1

No R V I
1 10 9 0,9
2 50 9 0,18
3 100 9 0,09
4 120 9 0,075
5 40 9 0,225
3.2 Data Pengamatan

No R V I
1 10 9 0,9
2 10 18 1,8
3 10 27 2,7
4 10 36 3,6
5 10 45 4,5

3.2 Analisis Data

3.2.1 Data 1
𝑉
I=
𝑅

𝑉1 +𝑉2 +𝑉3 +𝑉4 +𝑉5


𝑉̅ = 5

9+9+9+9+9
= 5

45
= 5

=9

𝑅1 +𝑅2 +𝑅3 +𝑅4 +𝑅5


𝑅̅ = 5

10+50+100+120+40
= 5

= 64
𝑉
Jadi, 𝐼 ̅ = = 9
= 0,375
𝑅 24

Untuk, ∆𝑉 adalah :

𝛿𝑉1 = |𝑉1 − 𝑉̅| = |9 − 9| = 0

𝛿𝑉2 = |𝑉2 − 𝑉̅| = |9 − 9| = 0

𝛿𝑉3 = |𝑉3 − 𝑉̅| = |9 − 9| =0


𝛿𝑉4 = |𝑉4 − 𝑉̅| = |9 − 9| =0

𝛿𝑉5 = |𝑉5 − 𝑉̅| = |9 − 9| =0

Jadi, ∆𝑉 yang dipilih adalah ∆𝑉 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 0 𝑉

Untuk ∆𝑅 adalah :

𝛿𝑅1 = |𝑅1 − 𝑅̅| = |10 − 64| = 54

𝛿𝑅2 = |𝑅2 − 𝑅̅| = |50 − 64| = 14

𝛿𝑅3 = |𝑅3 − 𝑅̅| = |100 − 64| = 36

𝛿𝑅4 = |𝑅4 − 𝑅̅| = |120 − 64| = 56

𝛿𝑅5 = |𝑅5 − 𝑅̅| = |40 − 64| = 24

Jadi, ∆𝑅 yang dipilih adalah ∆𝑅 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 56


∆𝐼2 =1 2 2 𝑉̅
| ∆𝑉| + | ∆𝑅|
𝑅
𝑅2

= | 1 0|2 + | 9
56|
2
64 642

= 0 + │0,123│

∆𝐼2 =0,015

∆𝐼= √0,015

= 0,123 A (3 AP)

Jadi, KetidakpaStian pengukuran adalah ∆𝐼 = 0,12 A

 KeSalahan Relatif
1) Untuk ∆𝑉
KR = ∆𝑉 .100%
𝑉̅
= .100%
0
9
= 0%
2) Untuk ∆𝑅
KR = ∆𝑅 .100%
𝑅̅
= . 100%
56
64
= 87,5 %

Tingkat Kepercayaan

1. Untuk ∆𝑉
TK = 100%-KR%

= 100% - 0%

=0%

2. Untuk ∆𝑅

TK = 100%- 0%

= 100% - 87,5%

=12,5 %

3.2.2 Data 2
𝑉
Rumus :I=
𝑅

𝑉1 +𝑉2 +𝑉3 +𝑉4 +𝑉5


Maka : 𝑉̅ = 5

9+18+27+36+45
= 5

135
= 5

= 27

𝑅1 +𝑅2 +𝑅3 +𝑅4 +𝑅5


𝑅̅ = 5

10+10+10+10+10
= 5

= 10
𝑉
Jadi, 𝐼 ̅ = = 27 = 2.7
𝑅 10

Untuk, ∆𝑉 adalah :

𝛿𝑉1 = |𝑉1 − 𝑉̅| = |9 − 27| = 18

𝛿𝑉2 = |𝑉2 − 𝑉̅| = |18 − 27| =9

𝛿𝑉3 = |𝑉3 − 𝑉̅| = |27 − 27| =0

𝛿𝑉4 = |𝑉4 − 𝑉̅| = |36 − 27| =9

𝛿𝑉5 = |𝑉5 − 𝑉̅| = |45 − 27| =18

Jadi, ∆𝑉 yang dipilih adalah ∆𝑉 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 18𝑉


Untuk ∆𝑅 adalah :

𝛿𝑅1 = |𝑅1 − 𝑅̅| = |10 − 10| = 0

𝛿𝑅2 = |𝑅2 − 𝑅̅| = |10 − 10| = 0

𝛿𝑅3 = |𝑅3 − 𝑅̅| = |10 − 10| = 0

𝛿𝑅4 = |𝑅4 − 𝑅̅| = |10 − 10| = 0

𝛿𝑅5 = |𝑅5 − 𝑅̅| = |10 − 10| = 0

Jadi, ∆𝑅 yang dipilih adalah ∆𝑅 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 0


∆𝐼2 =1 2 2 𝑉̅
| ∆𝑉| + | ∆𝑅|
𝑅
𝑅2

= 2
1 27 2
| 18| + | 2
0|
10 10

= 3.24 + 0

∆𝐼2 =3.24

∆𝐼= √3.24
= 1.8 A (2AP)

Jadi, KetidakpaStian pengukuran adalah ∆𝐼 = 1.8 A

 KeSalahan Relatif
3) Untuk ∆𝑉
KR = ∆𝑉 .100%
𝑉̅
= 18 .100%
27
=66.67%
4) Untuk ∆𝑅
KR = ∆𝑅 .100%
𝑅̅
= . 100%
0
10
=0%

Tingkat Kepercayaan

3. Untuk ∆𝑉

TK = 100%-KR%

= 100% - 66,67%

=33.33 %
4. Untuk ∆𝑅

TK = 100%-KR%

= 100% - 0%

=100 %

IV. PEMBAHASAN

Voltmeter merupakan alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara parallel terhadap letak komponen yang diukur
dalam rangkaian. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penggunaan voltmeter pelafal
hasil ukur. Voltmeter pelafal hasil ukur ini dilengkapi dengan keluaran suara untuk
memberitahukan tegangan yang terukur ketika probe dihubungkan pada rangkaian yang akan
diukur. Voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan searah maupun tegangan
bolak-balik. Apabila akan mengukur tegangan searah, maka saklar jangkah diarahkan pada
posisi DC.

Dari data 1 didapatkan peroleh 𝑉̅ = 9 𝑅̅ = 64 𝐼 ̅ = 0,375 dengan


KetidakpaStian pengukuran adalah ∆𝐼 = 0,12 A , ∆𝑅 yang dipilih adalah ∆𝑅 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 56
Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑉 = 0% , Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑅 = 87,5 %. Tingkat
Kepercayaan Untuk
∆𝑉 =0 % , Tingkat Kepercayaan Untuk ∆𝑅 =12,5 %. Dari data 2 didapatkan peroleh 𝑉̅ = 27
𝑅̅ =10 𝐼 ̅ = 2.7 dengan KetidakpaStian pengukuran adalah ∆𝑉 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑆 = 18𝑉 , ∆𝑅
yang dipilih adalah ∆𝐼 = 1.8 A Kesalahan Relatif Untuk ∆𝑉 =66.67%, Kesalahan Relatif
Untuk
∆𝑅 =0 % Tingkat Kepercayaan Untuk ∆𝑉 = 33.33 % , Tingkat Kepercayaan Untuk ∆𝑅 = 100
%. pada volmeter memiliki arus yang berbeda- beda tergantung pada rangkaian , karena
rangkaian sangat menentukan berapa besarnya tegangan dan hambatan pada voltmeter.
Lambat atau kencangnya suau arus tergantung dengan hambatan yang dilalui semakin banyak
hambatan yang dilalui maka lambat arusnya sedikit jika hambatannya kencang maka arusny
semakin kencang.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Voltmeter merupakan alat elektronik yang biasa kita gunakan sehari-hari.


Adanya voltmeter ini menunjukkan bahwa teknologi memang sudah jadi
hal yang umum digunakan saat ini. Voltmeter adalah sebuah alat ukur
yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada
dalam sebuah rangkaian listrik.
2. pada volmeter memiliki arus yang berbeda- beda tergantung pada
rangkaian , karena rangkaian sangat menentukan berapa besarnya tegangan
dan hambatan pada voltmeter
3. Lambat atau kencangnya suau arus tergantung dengan hambatan yang
dilalui semakin banyak hambatan yang dilalui maka lambat arusnya
sedikit jika hambatannya kencang maka arusny semakin kencang.

5.2 Saran

Sebaiknya ketika berlangsungya pratikum alat – alat ukur pada pengukuran


voltmeter dalam penentuan hambatan , tegangan dan kuat harus harus lah sesuai
karena dapat mempengaruhi ketidakpastian pengukuran dan tingkat kepercayaan
Daftar Rujukan

Giancoli. 2001.Fisika Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Uli ,R.,Delina,M., dan Heryanto,B.(2016).Pengukuran dan Analisis Data Kalibrasi Volmeter

Dengan Multi Product Calibrator . Proiding Seminar Naional Fisika ( E-JOURNAL),5

SNF2016-CIP.

Sugiri .2004.Elektronika Dasar dan Peripheral Komputer . Yogyakarta:andi offest.

Wulandari va , dkk.2016.Rancangan Bangun Voltmeter Pelafal Hasil Ukur

Menggunakan

Mikrokontroler Atmega 16 dan isd2590.vol 1.no.1 .issn:2340-5564


Lampiran gambar

Gambar 1 gambar 2 gambar 3

Gambar 4 gambar 5 gambar 6

Gambar 7 gambar 8 gambar 9

Gambar 10

Anda mungkin juga menyukai