Anda di halaman 1dari 22

MOTTO

Guru Pembimbing Biologi Kami,


1
Bpk. Imam Taukhid

LEMBAR PENGESAHAN

2
Pembimbing Ketua Kelompok

Imam Taukhid Indra Hermanto (15)

Anggota :

1. Febrian Ari N (09)


2. Izza Auliya A Mukholidi (16)
3. M Reza Zulmi Mustafa (19)

Kata Pengantar

3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
serta hidayah-Nya kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian yang
bertema Klasifikasi Kenekaragaman Hayati. Kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal
ini.

1. Bapak Imam Taukhid selaku guru biologi kami, sekaligus pembimbing


kami dalam pembuatan proposal ini.

2. Orang tua yang telah mendukung kami.

3. Serta teman-teman yang telah rela berkorban serta mendukng kami.

Akhir kata kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan laporan
proposal kami. Kami sadar bahwa proposal yang penulis susun masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, segala tegur sapa dan kritik yang bersifat membangun
akan kami sambut dengan senang hati guna perbaikan pada masa yang akan
dating. Akhirnya, kami berharap semoga maklah ini dapat memberikan nilai tambah
bagi semua pembaca yang memanfaatkannya.

Genteng,

Penulis

Daftar Isi
Halaman

4
Lembar Pengesahan..............................................................................3

Kata Pengantar......................................................................................4

Daftar Isi................................................................................................5

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.........................................................................6
B. Tujuan Klasifikasi......................................................................6
C. Alasan Pemilihan judul..............................................................6
D. Alat dan Bahan.........................................................................7
E. Management waktu..................................................................7
F. Pemilihan Lokasi.......................................................................8

Bab II Tinjauan Literatur

A. Teori Klasifikasi.........................................................................9
B. Pembagian system takson lintah..............................................12
C. Peranan Lingkungan dan manfaat bagi manusia......................12

Bab III DATA HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

A. Data Hasil Pengamatan............................................................13


B. Analisa Data.............................................................................19

Bab IV penutup

A. Kesimpulan...............................................................................20
B. Saran........................................................................................20
Daftar Pustaka.......................................................................................21

Bab I (pendahuluan)
A. Latar Belakang
Lintah (Tyrannobdella rex) adalah hewan yang termasuk
dalam subfillum mollusca. Hewan in dianggap sebagai hama
5
dan hewan oleh masyarakata awan. Namun dewasa ini
terbukti hewan ini mempunyai potensi yang tinggi dalam
bidang medis. Selain itu kandungan protein yang tinggi
aadalah potensi lain dari hewan tak bertulang belakang ini
khususnya sebagai makanan tambahan bergizi tinggi.
Karena kenyataan di atas penulis sengaja menjadikan lintah
sebagai objek penelitian.

B. Tujuan

1. Untuk mempelajari klasifikasi hewan lintah berdasarkan


ciri morfologi dan anatomi
2. Untuk mengetahui peranan lintah pada lingkungan
sebagai predator dalam ekosistem air
3. Untuk mengetahui manfaat lintah bagi manusia

C. Alasan pemilihan judul

Penulis sengaja memilih judul ini Karena ingin mengetahui


sistem pembagian kingdom hewan lintah, serta ingin
menyelesaikan tugas akhir semester dua dengan sebaik-
baiknya.

D.Alat/ Bahan

Pisau b. Bahan: Lintah


6
Timba

Sarung tangan kulit

Kamera

Literatur/laptop

E. Alasan Pemilihan Objek Penelitian

Penulis sengaja memilih judul “klasifikasi


keanekaragaman hayati” yaitu Lintah (Tyrannobdella rex)
karena lintah berpotensi dalam bidang medis (plebotomi,
yaitu sarana pengeluaran darah kotor secara medis). Selain
itu, dengan memilih judul ini, penulis ingin meneliti dan
mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan oleh lintah
yang selama ini dianggap sebagai hama pengganggu oleh
masyarakat awam.

F. Management waktu
Waktu penyusunan proposal/ data: 10 januari 2010
sampai dengan 17 februari 2011
Waktu penyusunan laporan 17 februari 2011 sampai
dengan 14 maret 2011

7
Pemilihan Lokasi Penelitian

Alamat : Desa Kedunggubang, Kecamatan Tegaldlimo, Rt


03 Rw VII

Alasan Penulis memilih tersebut diatas karena pada tempat


itu merupukan daerah endimik hewan lintah. Karena sebagian
besar daerah tersebut terdiri dari rawa-rawa. Selain itu, tempat
yang dipilih oleh penulis adalah tempat yang yang strategis,
tidak perlu waktu lama untuk menjangkau dan menghemat
biaya. Penulis menyadari perlunya efisien waktu, biaya dan
tenaga, sehingga memilih tempat tersebut. Dengan harapan
mempemudah penelitian penulis dan memdapat info lebih
spesifik. Tempat-tempat tersebut didukung banyak hal lain
yang penulis rasakan. Penulis berharap dapat dapat menuai
manfaat yang lebih banyak dari pmilihan tempat penelitian.

BAB II
8
TINJAUAN LITERTUR

A Teori Klasifikasi

1. Pembagian system kingdom

Beberapa system klasifikasi yang sudah dikembangkan


para ilmuwan biologi di uraikan berikut ini:

a) Sistem Dua Kingdom

System dua kingdom adalah system klasifikasi yang


pertama. Dalam system ini makhluk hidup dikelompokkan
dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan
( Plantae ) dan kelompok hewan ( Animalia ). Makhluk hidup
dalam kingdom Plantae bersifat Autotrof. Sedangkan
makhluk hidup dalam kingdom Animalia bersifat Heterotrof.
System ini ditemukan oleh Aristoteles.

b) Sistem Tiga Kingdom

System tiga kingdom muncul setelah adanya


mikroskop. Penggunaan mikroskop mengungkap adanya
makhluk hidup renik ( mikroorganisme ) bersel satu
( uniseluler ) atau bersel banyak ( multiseluler ). Makhluk
hidup tersebut di kelompok tersendiri. Yaitu kingdom
protista. Dikemukakan oleh Haeckel ( ernest Haeckel ).

c) Sistem Empat Kingdom

9
System empat kingdom muncul setelah
berkembangnya teknik dan alat penelitian yang lebih
canggih. Slah satu alat tersebut adalah mikroskop electron.
Makhluk hidup prokariot dikelompokkan dalam kingdom
monera. Oleh karena itu berkembang menjadi : 1) Monera,
2) Protista, 3) Plantae, 4) Animalia. System ini dikemukakan
oleh Herbert Copeland.

d) Sistem Lima Kingdom

System lima kingdom dikembangkan oleh R. H.


Whittaker pada tahun 1969. System ini didukung oleh
banyak ilmuwan biologi. Pada system lima kingdom, jamur
dipisahkan dari kingdom Plantae berdasarkan ciri struktur
sel dan cara memperoleh makanannya. Oleh karena itu
system lima kingdom makhluk hidup terdiri dari Monera,
Protista, ungi, Plantae, dan Animalia.

e) Sistem Enam Kingdom

Pada tahun 1970an, seorang mikrobiologis bernama


Carlwoese dan peneliti lain menemukan bahwa
Achaebacteria berbeda dengan Eubacteria 9bakteri).
Aechaebacteria lebih mendekai makhluk hidup eukariot.

10
3. Tata Cara Pemberian Nama menurut Carolus Linnaeus

Carolus Linnaeus memberi nama spesies dengan dua


kata yang diambil dari bahasa latin atau dilatinkan.
Pemberian nama dengan dua kata itu dikenal dengan
istilah “ Binomial nomenclature “. Ketentuan penamaan
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Nama spesies terdiri dari ua kata dalam bahasa latin


atau kata yang dilatinkan, Oryza sativa.
b. Nama pertama menunjukkan nama genus, oleh sebab
itu huruf pertama menggunakan huruf capital, Oryza
sativa.
c. Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk
jenis yang huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil,
misalnya spinosa, papaya, dan sativa.
d. Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau
dicetak miring dengan huruf berbeda dengan teks
yang lain, Tamarindus indica, Oryza sativa, Averrhoa
carambola.
e. Nama ilmiah yang lengkap perlu mencatumkan nama
penulis 9nama keluarga/singkatannya). Misal Solanum
torvum L.

11
A.Pembagian sistem kingdom lintah (Tyrannobdella
rex)

a. Kingdom : Animalia

b. Filum : Annelida

c. Kelas : Clitellata

d. Ordo : Haplotaxida

e. Subkelas: Hirudinea

f. Genus : Hirudo

g. Spesies : Hirudo medicinalis

B. Peranan dan Manfaat

a. Peranan
-Menjaga keseimbangan system rantai makanan pada
ekosistem rawa

-mengendalikan tingkat pertumbuhan hama


pengganggu (keong emas dan serangga)

b. Manfaat

-Sebagai bahan pengobatan alternatif

-Berpotensi sebagai sumber makanan bergizi tinggi

12
BAB III
Data dan Analisisis Data
Data diperoleh dari pengamatan anatomi dan morfologi
sebagai berikut:

1. Data Pengamatan Morfologi

1.1 Dokumentasi morfologi lintah

Keterangan

1. Kepala

2. Badan

3. Ekor

13
Catatan Lintah

- Termasuk hewan invertebrate

- Tubuh selalu mengeluarkan lender

- Memiliki garis hitam membujur di punggungnya

1.2 Dokumentasi morfologi kepala lintah

Keterangan

1. Kepala

2. mulut

Catatan

- Sebagai karnivora, lintah memliki gigi runcing

- Struktur kepala dirancang agar tidak mudah


lepas saat menggit mangsa

14
1.3 Dokumentasi morfologi badan lintah

Keterangan

1. punggung

2. Badan

Catatan Lintah

- Memiliki garis hitam membujur di punggungnya

- Lebar badan berukuran ± 1.5 cm

15
2. Data Pengamatan Anatomi

2.1 Dokumentasi system pencernaan pada lintah

Catatan:

- Memiliki usus yang membujur dari


kerongkongan hingga anus
16
- Memiliki tembolok sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan

- Memiliki otot sinus dorsal dan radial yang


membantu dalam proses gerak peristaltik

2. Data Pengamatan Anatomi

2.3 Dokumentasi system saraf pada lintah

Catatan:

- Memiliki bentuk saraf cincin yang terletak pada


leher sebagai pusat informasi saraf.

- Memiliki saluran elementer sebagai pusat


pengolahan informasi.

17
- Serabut system saraf menyebar rata keseluruh
tubuh lintah

2. Data Pengamatan Anatomi

2.4 Dokumentasi system saraf pada lintah

Catatan:

- Memiliki jantung yang terbagi menjadi lima


bagian di sekeliling leher (eksofagus)
- Termasuk dalam peredaran darah tertutup
karena darah mengalir di dalam pembuluh
darah

18
A. Analisa data
Berdasarkan data hasil pengamatan morfologi, anatomi
dan klasifikasi, dapat digunakan untuk menyusun analisa
sebagai berikut:

- Dikelompokkan sebagai hewan invertebrata,


karena tidak memliki tulang punggung (dorsal)
hal ini terbukti pada pengamatan data 1. 1

- Hewan lintah termasuk dalam fillum annelid


karena termasuk fillum annelida karena
memiliki klitelum hal ini ditunjukkan pada data
2.2 dan 2.4

19
BAB IV
Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan pengamatan anatomi dan morfologi Lintah.


Seperti yang telah di jelaskan di atas, Lintah selain sebagai hama
pengganggu juga berpotensi tinggi dalam bidang medis dan panganan
tambahan yang tak kalah bergizi dari daging sapi maupun makanan
komersial lain.

Dengan paparan seperti hal di atas masyarakat hendaknya tidak selalu


menganggap lintah sbagai hama, melainkan juga ikut berpartisipasi dalam
pemanfaatan potensi-potensi hewan ini.

4.2 Saran

Atas selesainya makalah ini kami bersyukur kepada tuhan dan pihak
pihak yang telah membantu kami terutama bapak Imam tauhid sebagai
pembimbing.

Demi kelancaran kegiatan pengamatan anatomi dan morfologi, dengan


tujuan pembelajaran. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada para pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan
dalam penulisan ataupun tutur kata.

20
Daftar Pustaka

Dasar-dasar mikrobiologi.1986.Jakarta:Penerbit Universitas


Indonesia

Depdiknas.2000.Biologi untuk SMU kelas 1.Depdiknas.

Ensiklopedia Populer Anak Jilid 2.1998.PT.Ichtiar Baru Van Hoeve.

Purwendo,Setyo Dan Nurhidayat.2006.mengolah Untuk Pupuk


Pestisida Organik.2006.jakarta:Penebar Swadaya.

Sastra Praja,Didin S.1989.Keanekaragaman Hayati Untuk


Kelangsungan Hidup Bangsa.Bogor Pusat Pendidikan Dan
Pengembangan Biologi LIPI.

Suharti.1983.Evolusi Avertebrata.Jakarta:Universitas Indonesia.

www.rumet .com.

www.wikipedia.com.

21
Lampiran

22

Anda mungkin juga menyukai