NIM : B1031191021
BAB 21
ACCOUNTING FOR LEASES
A. Definisi Sewa
Sewa (lease) adalah suatu perjanjian di mana lessor (yang menyewakan)
memberikan kepada lessee (penyewa) hak untuk menggunakan suatu aset selama
periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran
atau serangkaian pembayaran kepada lessor. Lessor adalah pemilik sah dari aset (legal
owner) yang disewakan, lessee adalah pihak yang akan menggunakan aset yang
disewa.
1. Kriteria Kapitalisasi
a. Tes Transfer Kepemilikan
Jika sewa mentransfer kepemilikan aset kepada penyewa, itu adalah
sewa modal. Kriteria ini tidak kontroversial dan mudah diimplementasikan
dalam praktik
b. Tes Opsi Tawar-Menawar
Opsi pembelian-tawar memungkinkan penyewa untuk membeli
properti sewaan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai wajar yang
diharapkan properti pada tanggal opsi menjadi dilaksanakan. Pada awal sewa,
perbedaan antara harga opsi dan nilai wajar yang diharapkan harus cukup
besar untuk membuat pelaksanaan opsi dijamin secara wajar.
c. Uji Umur Ekonomik
Jika periode sewa sama atau melebihi 75 persen dari kehidupan
ekonomi aset, lessor mentransfer sebagian besar risiko dan manfaat
kepemilikan kepada lessee. Kapitalisasi karena itu sesuai. Namun,
menentukan jangka waktu sewa dan umur ekonomis aset dapat menyulitkan.
Masa sewa umumnya dianggap sebagai masa sewa yang tidak dapat
dibatalkan. Namun, opsi pembaruan-tawar-menawar, jika disediakan dalam
perjanjian sewa, dapat memperpanjang periode ini.
d. Uji Pemulihan Investasi
Jika nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum sama dengan atau
melebihi 90 persen dari nilai wajar aset, maka penyewa seperti Delta harus
mengkapitalisasi aset sewaan.
3. Metode Operasi
Menurut metode operasi, biaya sewa (dan kewajiban terkait) bertambah dari
hari ke hari kepada penyewa karena menggunakan properti. Penyewa menugaskan
sewa ke periode manfaat dari penggunaan aset dan mengabaikan, dalam
akuntansi, komitmen untuk melakukan pembayaran di masa depan. Penyewa
membuat akrual atau penangguhan yang tepat jika periode akuntansi berakhir
antara tanggal pembayaran tunai.
3. Metode Operasi
Metode operasi, lessor mencatat setiap tanda terima sewa sebagai pendapatan
sewa. Ini mendepresiasi aset sewaan mirip dengan aset tidak disewakan, dengan
biaya penyusutan periode cocok dengan pendapatan sewa. Jumlah pendapatan yang
diakui dalam setiap periode akuntansi adalah jumlah tingkat (dasar garis lurus)
terlepas dari ketentuan sewa, kecuali dasar sistematis dan rasional lainnya lebih
baik menggambarkan pola waktu di mana lessor memperoleh manfaat dari aset
sewaan. Selain biaya penyusutan, biaya pemeliharaan lessor dan biaya layanan
lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan sewa yang berkaitan dengan periode
akuntansi saat ini. Lessor diamortisasi selama masa sewa setiap biaya yang
dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen, seperti biaya penilaian, biaya
pencari, dan biaya pemeriksaan kredit, biasanya berdasarkan garis lurus
Daftar Pustaka
Kieso, D,E., Weygant, J.J dan Warfield, 2018, Akuntansi Keuangan Menengah
Buku 2. Jakarta: Selemba Empat
http://rezwan-rizki.blogspot.com/2013/05/akuntansi-sewa.html
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/MODUL-9.-AKM-2-
AKUNTASI-SEWA-BAB-21.pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/toaz.info-ria-risfi-fauziyah-g72216051-uas-akm2
https://www.e-akuntansi.com/sewa/