Anda di halaman 1dari 8

Masyitah Noviyanti, Imelda Darmayanti Manurung, Pengaruh Penerapan Media Audiovisual Terhadap Pengajaran

Listening pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMSU

PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP


PENGAJARAN LISTENING PADA MAHASISWA JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UMSU

Masyitah Noviyanti1, Imelda Darmayanti Manurung2


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
1

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


2

e-mail: noviyuska@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa jurusan bahasa Inggris
dalam mata kuliah listening II yang diajarkan dengan menggunakan media audio visual. Metode
penelitian yang digunakan ialah deskriptif kuantitatif, untuk menjabarkan dan mengukur sejauh
mana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil pembelajaran mata kuliah listening
pada mahasiswa semester II (dua), tahun akademik 2014/2015, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris,
FKIP UMSU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh penggunaan media audiovi-
sual dan mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar dapat menjadi alternatif teknik
dalam pengajaran listening. Berdasarkan nilai t-uji, ditemukan tobserve = 9.39. Itu berarti bahwa
terdapat pengaruh pada penerapan media audiovisual terhadap pengajaran listening pada mahasiswa
Jurusan Bahasa Inggris FKIP UMSU.

Kata kunci: audio visual, listening, media

Abstract: This study aimed to determine the students’ learning results in Listening II subject which
is taught by using audio visual media. Descriptive quantitave method is used to describe and mea-
sure the extent of the effect of the use of audio-visual media on the learning outcomes of the
Listening II subject to the students of the second semester, Academic Year 2014/2015, majoring in
English Education, FKIP, UMSU. The purpose of this study was to investigate the effect of the use of
audiovisual media and anticipate its weaknesses in order to become an alternative technique in
teaching listening. Based on the value of t-test, is found t-observe value = 9:39, t-table = 2.02. if t-
observe > t-table, then the alternative hypotheses (Ha) is received (9.39> 2:02). That means that
there is an influence on the using of the Audiovisual as Media in teaching listening to student’s
ability in English Education Department FKIP UMSU.

Keywords: audio visual, listening, media

A. PENDAHULUAN berhasil tercapai. Hal ini tentunya bukanlah


Pengajaran bahasa Inggris pada tingkat pekerjaan yang mudah dilakukan dalam arti
setiap dosen harus mempunyai keterampilan
perguruan tinggi tentunya memiliki pendekatan,
dalam menyusun instruksional pengajarannya.
strategi, metode dan media pembelajaran yang
Ketidakmampuan dosen dalam hal ini akan
berbeda dengan tingkatan pembelajaran pada
mengakibatkan kegagalan mahasiswa untuk
level yang lain. Setiap pengajar, dalam hal ini
mencapai tujuan pembelajarannya.
dosen, harus mampu mendesain metode, strategi
Pada tingkat perguruan tinggi, keterampilan
dan media pengajaran yang tepat, guna memu-
menyimak (listening) mulai diajarkan pada se-
dahkan proses pencapaian diri dari tujuan pem-
mester I dalam mata kuliah listening I dan
belajaran, dan selanjutnya tujuan tersebut dapat
dilanjutkan dengan listening II, dan listening III

171 171
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 2, September 2018

pada semester berikutnya, khususnya di Fakultas mak, sampai dengan alasan tidak mengguna-
Keguruan dam Ilmu Pendidikan, Universitas kan alat bantu visual dalam belajar listening.
Muhammadiyah Sumatera Utara. Selain itu, d. Kurangnya keterampilan mereka dalam mem-
setiap mahasiswa juga dibekali dengan ilmu buat catatan (note – making). Pada umumnya
bahasa lainnya seperti struktur bahasa (struc- mahasiswa tidak dapat memilah mana infor-
ture), pengucapan (pronunciation), membaca masi yang penting dan kurang penting dari
(reading), dan berbicara (speaking). Namun materi yang mereka simak, sehingga mereka
sepertinya bekal ini belum mampu mencukupi berusaha untuk merekam semua informasi
kebutuhan setiap mahasiswa dalam memahami yang mereka dengar, dan hal ini mengakibat-
keterampilan menyimak. Terbukti dengan masih kan mereka kehilangan informasi yang lain,
rendahnya tingkat keberhasilan mahasiswa dalam dan kesulitan dalam me-recall informasi yang
pembelajaran listening tersebut. dibutuhkan.
Menurut pengamatan peneliti, kesulitan e. Rendahnya tingkat penguasaan kosa kata
mahasiswa sangat beragam dalam memahami (vocabulary).Hal ini menyulitkan mereka
keterampilan listening. Berdasarkan hasil wawan- ketika menyimak materi yang jarang atau
cara terhadap beberapa mahasiswa dan dosen tidak pernah mereka ketahui sebelumnya,
Pengasuh mata kuliah Listening, dapat disimpul- misalnya bidang kesehatan, arsitektur, astro-
kan beberapa kesulitan yang dihadapi oleh maha- nomi, biologi, dan lain-lain.
siswa dalam menguasai keterampilan menyimak
(listening) sebagai berikut. Hafni (2006: 2) mengatakan bahwa secara
a. Wacana dalam listening diperdengarkan, tidak umum faktor-faktor yang memengaruhi prestasi
terdapat alat bantu bagi mahasiswa untuk belajar siswa digolongkan menjadi dua yaitu
menambah informasi terhadap apa yang me- faktor yang berasal dari dalam diri siswa (inter-
reka dengar, sehingga membutuhkan tingkat nal) dan faktor yang berasal dan luar diri siswa
konsentrasi, dan perhatian yang sangat tinggi. (eksternal). Pada kenyataannya, tidak semua ma-
Hal ini membuat mereka sangat rentan terha- hasiswa dapat mencapai hasil yang maksimal
dap gangguan baik eksternal maupun inter- dalam belajar sesuai dengan apa yang diinginkan.
nal. Namun pada akhirnya setiap mahasiswa dapat
b. Kesulitan dalam memahami makna (mean- dan bisa dibantu, baik secara individual maupun
ing) dalam sebuah percakapan atau wacana kelompok, untuk memperbaiki hasil belajar yang
yang diucapkan atau dibacakan oleh native ingin dicapai, dalam hal ini pembelajaran listen-
speaker. Artinya, mahasiswa tidak dapat me- ing, sesuai dengan kemampuan mereka. Untuk
mahami atau salah menafsirkan makna (se- itu, bantuan sangat diperlukan dalam mengatasi
mantics) yang terdapat dalam setiap kata kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan dalam
atau frasa yang dipakai dalam percakapan proses belajar-mengajar Listening. Bantuan yang
atau wacana tersebut, tidak sesuai apa yang diberikan dapat melalui berbagai pendekatan,
didengar dengan apa yang dipahami. metode dan alat bantu belajar yang digunakan
c. Kesulitan dalam mengantisipasi kecepatan disesuaikan dengan jenis dan sifat hambatan
berbicara (speech speed) pada materi yang belajar yang dialami mahasiswa. Salah satu ban-
didengar. Penyebab pada kesulitan ini pun tuan tersebut adalah melalui pengajaran dengan
beragam. Mulai dari kurangnya latihan menyi- menggunakan metode audio visual yaitu metode

172
Masyitah Noviyanti, Imelda Darmayanti Manurung, Pengaruh Penerapan Media Audiovisual Terhadap Pengajaran
Listening pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMSU

yang menekankan hakikat sosial dan keterkaitan 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
situational bahasa (Pateda: 144). penggunaan media audiovisual terhadap hasil
Dalam jurnal penelitian karya Sehat Simatu- belajar mahasiswa dalam mata kuliah listen-
pang dan Junita, Jurusan Fisika FMIPA Unimed, ing.
dengan judul Pengaruh Media Audio Visual ter- 2. Menemukan dan mengatasi kelemahan-
hadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok kelemahan yang dimiliki oleh media audiovi-
Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 sual sebagai salah satu media pembelajaran
Binjai, jurnal penelitian tahun 2008, di uraikan alternative dalam mata kuliah listening.
hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh positif
antara media audiovisual terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok listrik dinamis Kelas B. TINJAUAN PUSTAKA
X SMAN 1 Binjai T.A 2007/2008. Jurnal di atas 1. Teori Tentang Media Pembelajaran
kemudian menjadi acuan bahwa penggunaan
Kata “media” berasal dari bahasa Yunani
media audiovisual ini akan berpengaruh positif
medium yang berarti perantara atau pengantara.
terhadap hasil belajar siswa.
Pengertian dari kata media cukup beragam, na-
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka
mun dapat disimpulkan bahwa media adalah
permasalahan yang diteliti dari penelitian ini
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk me-
adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
nyampaikan informasi/pesan yang disampaikan
penggunaan media audiovisual serta kelemahan-
oleh pengirim (komunikator) dan ada penerima
kelemahan audiovisual terhadap pengajaran lis-
(komunikan). Dalam dunia pendidikan, media
tening pada mahasiswa jurusan bahasa Inggris
pembelajaran adalah segala sesuatu yang diguna-
FKIP UMSU.
kan untuk menyalurkan pesan serta dapat me-
rangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan ke-
1. Rumusan Masalah mampuan peserta didik sehingga dapat mendo-
Berdasarkan uraian pada pendahuluan maka rong terjadinya proses belajar yang disengaja,
permasalahan dari penelitian ini adalah: bertujuan dan terkendali. Sejalan dengan penger-
1. Sejauh manakah pengaruh penggunaan me- tian yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang
dia audiovisual terhadap hasil belajar maha- menyatakan bahwa media merupakan berbagai
siswa dalam mata kuliah Listening? jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
2. Adakah kelemahan-kelemahan yang dimiliki dapat merangsang untuk belajar. Maka dapat
media audiovisual terhadap pengajaran lis- disimpulkan bahwa media pembelajaran merupa-
tening pada mahasiswa jurusan Pendidikan kan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan
Bahasa Inggris FKIP UMSU? sebagian dan keseluruhan materi pembelajaran
3. Jika ada, bagaimanakah cara mengatasi kele- yang sulit dijelaskan secara verbal ataupun ab-
mahan-kelemahan tersebut? strak. Media pembelajaran berfungsi memper-
mudah siswa dalam memahami materi pembela-
jaran.
1. Tujuan Penelitian Keterkaitan antara efektivitas proses belajar
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai mengajar (pembelajaran) yang dipengaruhi oleh
berikut. faktor metode dan media pembelajaran yang

173
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 2, September 2018

digunakan terdapat dalam kegiatan belajar meng- objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas
ajar itu sendiri, di mana pemilihan metode ter- dapat diganti dengan gambar, slide, chart., peris-
tentu akan berpengaruh terhadap jenis media tiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan
yang akan digunakan. Itu berarti bahwa harus lagi lewat film, video, foto atau film bingkai; (3)
ada kesesuaian di antara keduanya dalam mewu- meningkatkan kegairahan belajar, memungkin-
judkan tujuan pembelajaran. kan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan
Media pembelajaran telah menjadi bagian kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa;
integral dalam pembelajaran. Bahkan keber- dan (4) memberikan rangsangan yang sama,
adaannya tidak bisa dipisahkan dalam proses dapat menyamakan pengalaman dan persepsi
pembelajaran di sekolah. Hal ini telah dikaji siswa terhadap isi pelajaran.
dan diteliti bahwa pembelajaran yang mengguna- Berdasarkan beberapa uraian fungsi media
kan media hasilnya lebih optimal. Walter Mc pembelajaran yang dikemukakan di atas, maka
Kenzie (2005: 45) dalam bukunya “Multiple dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
Intelligences and Instructional Technology” dalam kegiatan belajar mengajar memiliki penga-
mengatakan, media memiliki peran penting da- ruh yang besar terhadap alat-alat indra. Penggu-
lam pembelajaran di kelas, yang memengaruhi naan media akan sangat membantu terjadinya
kualitas dan keberhasilan pembelajaran. Dalam pemahaman yang lebih baik pada siswa. Pem-
bagian ini dipaparkan berbagai fungsi media belajar melalui proses mendengarkan saja akan
dalam pembelajaran. Pemanfaatan media dalam berbeda tingkat pemahaman dan lamanya “ingat-
pembelajaran dapat membangkitkan keinginan an” dapat bertahan, ingatan siswa akan bertahan
dan minat baru, meningkatkan motivasi dan lebih lama melalui proses belajar dengan melihat
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpe- dan sekaligus mendengarkan. Media pembelajar-
ngaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, an juga mampu membangkitkan dan membawa
1986). Selanjutnya, diungkapkan bahwa penggu- pembelajar ke dalam suasana menyenangkan
naan media pengajaran akan sangat membantu dan gembira, di mana ada keterlibatan emosional
keefektifan proses pembelajaran dan penyam- dan mental di dalamnya. Hal ini tentunya akan
paian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada berpengaruh terhadap semangat mereka belajar
saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, ke-
juga dikatakan dapat membantu peningkatan mudian bermuara kepada peningkatan hasil
pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih belajar.
menarik dan tepercaya, memudahkan penafsiran Penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa
data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam media pembelajaran digunakan sebagai alat untuk
hal ini dikatakan bahwa fungsi media adalah peningkatan atau mempertinggi mutu proses
sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar meng- kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, harus
ajar. diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya
Sadiman, dkk (1993) menyampaikan fungsi sebagai berikut.
media (media pendidikan) secara umum, adalah 1. Penggunaan media pengajaran hendaknya
sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian pesan dipandang sebagai bagian yang penting dalam
agar tidak terlalu bersifat visual; (2) mengatasi suatu sistem belajar mengajar dan bukan
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, misal hanya sebagai alat bantu yang berfungsi seba-

174
Masyitah Noviyanti, Imelda Darmayanti Manurung, Pengaruh Penerapan Media Audiovisual Terhadap Pengajaran
Listening pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMSU

gai tambahan yang digunakan bila dianggap dapat diterapkan yang memungkinkan si terdidik
perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu menjadi biasa dengan bahas sehari-hari yang
jika dibutuhkan. dipolakan dalam francais fundamental, tahap
2. Media pengajaran hendaknya dipandang seba- kedua, melibatkan kapasitas untuk berbicara
gai sumber belajar yang digunakan dalam lebih banyak dengan topik-topik umum dan
usaha memecahkan masalah yang dihadapi untuk membaca fiksi yang tidak khusus dan
dalam proses belajar mengajar. surat kabar, dan tahap ketiga, melibatkan lebih
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai tek- banyak penggunaan wacana khusus dan surat
nik-teknik dan suatu media pengajaran yang kabar, dan tahap ketiga melibatkan lebih banyak
digunakan. Guru seharusnya memperhitung- penggunaan wacana khusus yang proporsional
kan untung-ruginya pemanfaatan suatu me- dan hal-hal yang menarik lainnya.
dia pembelajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran harus diorga-
nisasi secara sistematis bukan sembarang 3. Strategi Pengajaran Menyimak (Listening)
menggunakannya. Tarigan (1993: 191) mengatakan bahwa
dalam strategi pengajaran menyimak (terlebih-
lebih dalam bidang kognitif) yang dapat diguna-
2. Metode Audiovisual
kan adalah sebagai berikut.
Pateda (1990: 144) mengatakan bahwa pro- 1. Rehearsal atau pengulangan nama-nama butir
ses belajar yang mendasari metode ini ialah atau objek yang telah disimak.
psikologi gestalt, yang mengasumsikan bahwa 2. Organization atau pengelompokan dan peng-
manusia melihat sesuatu bergerak dan keselu- klasifikasian kata-kata, terminologi, atau kon-
ruhan ke elemen yang lebih kecil metode ini sep-konsep sesuai dengan cirri-ciri semantik
menerangkan hakikat sosial dan keterkaitan atau sintaksis yang telah disimak.
situasional bahasa. Itu sebabnya tayangan visual 3. Inferencing atau penggunaan informasi dalam
dimaksudkan untuk menstimulasikan konteks teks lisan untuk menduga makna-makna butir-
sosial tempat bahasa itu gunakan si terdidik butir linguistic baru, meramalkan hasil/akibat,
didorong untuk menyerap secara global tuturan atau melengkapi bagian-bagian yang hilang.
yang ia dengar dari perekam yang kemudian 4. Summarizing atau menyintesiskan secara se-
dihubungkan dengan apa yang ia dengar. Si gera apa-apa yang telah disimak untuk meya-
terdidik menggunakan indra dengar dan pengli- kinkan bahan informasi telah dipahami dan
hatan sekaligus. Dengan kata lain, si terdidik dikuasai.
tidak menganalisis apa yang didengar dan apa 5. Deducation, atau penerapan kaidah-kaidah
yang dilihatnya itu. Itu sebabnya ciri utama untuk memahami bahasa yang disimak.
metode ini ialah skenario yang disuguhkan secara 6. Imagery atau penerapan imaji-imaji visual
visual merupakan alat utama untuk melibatkan untuk memahami dan mengingat informasi
si terdidik ke dalam tuturan dan konteks yang verbal baru dan penyimakan.
bermakna (Stem, 1983: 466). 7. Transfer atau penggunaan informasi linguistic
Belajar bahasa diperlihatkan dengan bebe- yang telah diketahui untuk member kemu-
rapa tahap. Tahap pertama, metode audiovisual dahan bagi tugas pembelajaran baru.

175
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 2, September 2018

8. Elaboration atau merangkaikan ide-ide yang Pendidikan, tahun akademik 2014/2015, yang
terkandung dalam informasi baru atau mema- terdiri atas 9 (sembilan) kelas paralel. Dengan
dukan ide-ide baru dengan informasi yang menggunakan purposive sampling method, maka
telah diketahui. (Tarigan, 1993: 192). akan dipilihlah 2 (dua) kelas parallel yang memi-
liki nilai rata-rata rendah dalam mata kuliah
Untuk menyarankan makna-makna kata- listening. Untuk itu informasi nilai dari dosen
kata baru, dia juga memperhatikan kesamaan- Pengasuh mata kuliah Listening sangat dibu-
kesamaan dalam akar baru dengan kata yang tuhkan.
belum diketahui B2. Dalam bidang kategori Dalam penelitian ini, sampel dibedakan men-
social/afektif, Azhar (1989: 76) mengatakan jadi 2 (dua) kelompok sebagai berikut.
bahwa menyimak digunakan strategi-strategi: 1. Kelompok mahasiswa dengan pemanfaatan
1. Cooperation atau bekerjasama dengan teman- media audiovisual.
teman untuk memecahkan suatu masalah, 2. Kelompok mahasiswa tanpa media audiovisual.
mengumpulkan informasi, mengecek catatan
atau memperoleh umpan balik pada kegiatan
pembelajaran menyimak pemahaman. 3. Metode Penelitian
2. Questioning for clarification atau memperoleh Penelitian ini menggunakan metode pene-
dari pengajaran atau teman-teman sekelas, litian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang
penjelasan, uraian, dan contoh-contoh tam- dilakukan untuk mengetahui hasil pemahaman
bahan. dari apa yang diperdengarkan kepada mahasiswa
3. Self-talk atau penggunaan control mental un- berdasarkan teknik pemanfaatan media audiovi-
tuk meyakinkan dari bawah kegiatan pembel- sual yang digunakan. Ada dua variabel dalam
ajaran akan berhasil atau mengurangi suatu penelitian ini, yaitu variabel bebas (media audio-
tugas pembelajaran menyimak. visual) dan variabel terikat (listening).

C. METODE PENELITIAN 4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Lokasi Penelitian Untuk mengumpulkan data ada beberapa


tahapan yang dilakukan guna mengetahui penga-
Penelitian ini telah dilaksanakan di Univer- ruh penggunaan media audio visual terhadap
sitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jl. Kapten hasil belajar listening, maka akan dilakukan
Muchtar Basri No. 03 Medan, pada semester II tahapan-tahapan sebagai berikut.
(dua) Tahun Akademik 2014/2015 Jurusan Pendi- 1. Pemberian pre-test
dikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Pre-test diberikan untuk mengetahui kemam-
Ilmu Pendidikan. puan siswa sebelum dilakukannya pembelajar-
an dengan menggunakan atau tanpa menggu-
nakan media audio visual di kelas eksperimen
2. Populasi dan Sampel
dan kelas kontrol.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua 2. Menghitung skor pre-test
mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Ba- Setelah pemberian pre-test, maka seluruh
hasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu lembar kerja pre-test mahasiswa dikumpulkan

176
Masyitah Noviyanti, Imelda Darmayanti Manurung, Pengaruh Penerapan Media Audiovisual Terhadap Pengajaran
Listening pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMSU

dan dihitung untuk mengetahui skor masing- 2. Pembahasan


masing siswa. Soal yang diberikan berjumlah
Berdasarkan perhitungan data, ditemukan
25 soal dan skor maksimal adalah 4 untuk rata-rata nilai kelas eksperimen sebagai berikut:
jawaban benar.
3. Perlakuan proses pembelajaran =
Penerapan pembelajaran pada kelas ekspe- =
rimen dengan menggunakan media audio vi- = 28.93
sual dan penggunaan teknik konvensional
Berdasarkan perhitungan data, rata-rata
tanpa media audio visual pada kelas kontrol.
nilai pada kelas kontrol adalah:
4. Pemberian post-test
Post-test di berikan untuk mengetahui efek =
penerapan penggunaan media audio visual
=
atau efek pengajaran tanpa media audio vi-
sual pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. = 13.81
5. Menghitung skor post-test Pada perhitungan data rumusan t-test digu-
Lembar kerja hasil post-test siswa dikumpul- nakan untuk menemukan nilai t-observe pada
kan dan dihitung untuk menemukan data kedua kelas sampel sebagai dasar penilaian pada
hasil penelitian. Jumlah soal yang diberikan penelitian ini:
adalah 25 butir soal Listening dengan skor
maksimal 4 untuk tiap jawaban benar.
t =

D. HASIL YANG DICAPAI t=


1. Hasil Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan mem- t =
berikan tes sebanyak 25 butir soal yang didis-
tribusikan pada kelas eksperimen dan kelas t =
kontrol. Setiap kelas diuji dengan pre-test dan t=
post-test. Berdasarkan skor hasil pengumpulan
data dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen, t=
nilai terendah pada pre-test adalah 15 dan ter- t = 9.39
tinggi adalah 60. Sedangkan hasil post-test me- Berdasarkan nilai t-uji di atas, ditemukan
nunjukkan nilai terendah adalah 55 dan tertinggi tobserve = 9.39, dengan df = n-2. Maka, 42 - 2 =
adalah 90. 40, ttable = 2.02. Jika tobserve> ttable, maka hypoth-
Sedangkan pada kelas kontrol ditemukan esis alternative (Ha) diterima (9,39> 2.02). Itu
data nilai terendah pre-test adalah 5 dan tertinggi berarti bahwa terdapat pengaruh pada penerapan
adalah 50 sedangkan hasil post-test menunjukkan media audiovisual terhadap pengajaran listening
skor terendah adalah 15 dan tertinggi adalah pada mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FKIP
60. UMSU.

177
Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 2, September 2018

E. KESIMPULAN DAN SARAN F. DAFTAR RUJUKAN


1. Kesimpulan Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan
Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Setelah menghitung dan menganalisis data,
Ansari, Khairil. 2002. Wacana Bahasa Indonesia.
maka disimpulkan sebagai berikut.
Medan: UMSU.
1. Hasil perhitungan tobserve adalah 9.39 dan ttable
Arikunto, Suharmi. 1993. Prosedur Penelitian
adalah 2.02. Fakta ini menunjukkan bahwa
Suatu Pendekatan. Jakarta: Bina Angkasa.
nilai tobserve lebih tinggi dari nilai ttable. Itu
Azhar Arsyad. 1989. Keterampilan Berbahasa.
berarti bahwa hipotesis alternative (Ha)
Jakarta: Rineka Cipta.
diterima. Dengan kata lain, terdapat pengaruh
Gagne, R. 1985. The Conditions of Learning.
pada penerapan media audiovisual terhadap
New York: Holt, Rinehar & Winston.
pengajaran listening pada mahasiswa Jurusan
Hasan, Chalidjah. 1990. Psikologi Pendidikan.
Bahasa Inggris FKIP UMSU.
IAIN Press.
2. Kelemahan pada penerapan media audiovi-
Huda, Niamul. 1995. Kamus Pelajar Populer.
sual adalah pada teknis sarana prasarana
Pekalongan: Bahagia
pendukung proses pembelajaran di mana
Pateda, Mansoer. 1990. Linguistik terapan.
masalah-masalah teknis operasional menye-
Yogyakarta: Penerbit Nusa Indah.
babkan ketidak efisien waktu yang berimbas
Sadiman, Arif. 1993. Media Pendidikan. Jakarta:
pada lambatnya proses pembelajaran.
Raja Grafmdi Persada.
Siregar Hafni Nur. 2006. Pengaruh Pengajaran
2. Saran Remedial Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Terkait dengan simpulan di atas, maka Pokok Bahasan Jurnal di Kelas I SMK Bm.
beberapa saran disampaikan sebagai berikut. Jambi Medan. Skripsi UMSU. Medan:
1. Media audiovisual diharapkan dapat menjadi Tidak Dipublikasikan.
alternative teknik pengajaran listening dan Stern, H.H. 1983. Fundamentals Concept of
mata kuliah lainnya, dan memberikan penga- Language Teaching. London Oxford.
ruh baik pada kemampuan mahasiswa dalam Tarigan HG. Djago. 1987. Teknik Pengajaran
memahami materi yang di sampaikan, serta Keterampilan Berbahasa. Bandung:
memberikan kontribusi positif terhadap teori- Angkasa
teori pembelajaran, dan tenaga pengajar khu- Taringan, Henry Guntur. 1993. Strategi Pengajar-
susnya di lingkungan FKIP UMSU dan aka- an dan Pembelajaran. Bandung: Angkasa.
demisi lainnya. http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/
2. Kelengkapan dan kelayakan sarana prasarana 140/jtptiain—himatunnaf-6966-1-skripsi-
pendukung proses pembelajaran merupakan l.pdf, accessed on 29/5/2014, 7.42 PM.
faktor penting yang harus dipenuhi oleh
lembaga pendidikan demi tercapainya proses
pembelajaran yang maksimal.

178

Anda mungkin juga menyukai