Anda di halaman 1dari 3

HARIAN KOMPAS KOMPAS TV LIVE RADIO KOMPASIANA.COM KOMPASKARIER.

COM
GRAMEDIA.COM GRAMEDIA DIGITAL GRIDOTO.COM BOLASPORT.COM GRID.ID
KONTAN.CO.ID KGMEDIA.ID LANGGANAN KOMPAS.ID MASUK NEWS TREN HEALTH
FOOD EDUKASI PARAPUAN MONEY TEKNO LIFESTYLE HOMEY PROPERTI BOLA
TRAVEL OTOMOTIF SAINS HYPE VIK KOLOM JEO IMAGES Home News Nasional Saat SBY
Tolak Usulan Gelar Jenderal Besar TNI dari Moeldoko… Kompas.com - 29/03/2021, 11:42 WIB
BAGIKAN: Komentar 56 Lihat Foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di Landasan
Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/3/2014). Pesawat kenegaraan sudah bisa
mendarat di Pekanbaru karena kabut asap kemarin mulai berkurang sehingga jarak pandang
meningkat. Presiden meninjau salah satu lokasi kebakaran hutan di Rimbo Panjang.
(KOMPAS/LUCKY PRANSISKA ) Penulis Rakhmat Nur Hakim | Editor Rakhmat Nur Hakim
JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Ketua Majelis Tinggi
Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat memiliki hubungan yang mesra
dalam jagat politik nasional. Saat itu SBY masih menjabat Presiden RI keenam dan Moeldoko
merupakan Panglima TNI yang ditunjuk eks Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Ketika itu,
SBY mengajukan nama Moeldoko sebagai calon Panglima TNI ke DPR untuk menggantikan
Agus Suhartono yang akan segera pensiun. Baca juga: SBY Merasa Malu dan Bersalah Pernah
Berikan Jabatan ke Moeldoko Sebelum menjabat Panglima TNI, Moeldoko lebih dulu menduduki
jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Penunjukan Moeldoko sebagai KSAD juga
dilakukan oleh SBY. Kala itu SBY resmi menunjuk Moeldoko sebagai KSAD menggantikan adik
iparnya Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun Penunjukan Moeldoko sebagai
KSAD dan Panglima TNI merupakan bentuk kepercayaan SBY kepada juniornya itu di TNI.
Penunjukan Moeldoko sebagai KSAD dan Panglima TNI juga membuat hubungannya dengan
SBY kian harmonis. Bahkan saat menjabat Panglima TNI, Moeldoko pernah mengusulkan SBY
mendapatkan anugerah Jenderal Besar TNI seperti Presiden Soeharto, Jenderal AH Nasution,
dan Panglima Besar Soedirman. Baca juga: SBY: Tak Pernah Terlintas di Pikiran Saya,
Demokrat Akan Dibeginikan Ia menilai SBY layak mendapatkan gelar tersebut lantaran
semangatnya yang besar dalam memodernisasi dan mereformasi TNI. “Semangat yang kuat dari
Bapak Presiden membangun kekuatan TNI yang andal, kami bersepakat tidak salah kiranya
kalau Jenderal Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan anugerah Jenderal
Besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari
Kontan.co.id pada 9 Januari 2014. Namun SBY menolak usulan Moeldoko tersebut. SBY merasa
apa yang dilakukannya dalam memodernisasi alat utama sitem pertahanan (alutsista) TNI
merupakan tanggung jawab sebagai Kepala Negara. "Terus terang beliau menolak, tapi
mengapresiasi apa yang disampaikan Panglima TNI (Moeldoko)," ujar Menteri Sekretaris Negara
Sudi Silalahi dilansir dari Tempo.co (9/1/2014). "Presiden mengatakan tidak diperlukan
penghargaan seperti itu. Cukup lama TNI kita tak terbangun dan tak termodernisasi alutsistanya,
sudah usang. Sekaranglah waktunya, ketika ekonomi kita memungkinkan." Tutur Sudi.
Kompas.com Play LIHAT SEMUA Survei Liburan Sekolah Quiz tentang Hobi Berhadiah
Nintendo Switch Kenali Diri dalam Meraih Mimpi Dapatkan E-voucher dan Smartphone! TTS -
Teka Teki Silang Edisi Ramadhan TTS - Teka Teki Santuy Edisi Seputar Alat Musik Tradisional
Saat SBY Tolak Usulan Gelar Jenderal Besar TNI dari Moeldoko 00:00/00:00 TAG: SBY
Moeldoko Demokrat kisruh Demokrat REKOMENDASI UNTUK ANDA Powered by   GLOBAL
Jenderal Perancis Serukan Para Tentara Mengundurkan... INSIGHT Setop Pembayaran Bitcoin,
Ini Sejumlah Alternatif... NASIONAL Lewat New DTKS, Masyarakat Bisa Daftar... NASIONAL
Kapolri Minta Antisipasi Mobilitas Masyarakat Saat... NASIONAL Kapolri: Semua Ini Kami
Lakukan untuk... NASIONAL Pasukan Gabungan TNI Tembak Mati 2... NASIONAL Deretan 5
Perwira Tinggi Marinir yang... MEGAPOLITAN Masjid Kubah Emas Depok Siap Gelar... Artikel
Terkait Jangan Baca Ini jika Kamu belum Siap Menjadi Kaya dalam 36 Hari! PR Diabetes hilang
selamanya & pankreas kembali sehat! 100% alami PR Cara Menghilangkan -7 Kg Lemak Perut
dalam 2 Minggu PR Nenek 123 tahun: Saya membersihkan bejana dan tidak pernah sakit! PR
Mahasiswa Ajaib Jakarta menemukan Obat Herbal Alami Bakar Lemak 7 kg PR Nisim Rp
1,410,000,- Rambut jadi Tebal dan Atasi Rontok PR Recommended by KOMENTAR 56 Tulis
komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom
komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit
Smartphone. Syarat & Ketentuan Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Kirim
galih santoso Selasa, 30 Mar 2021 | 18:46 WIB Laporkan good job top leader ahy dan sby .
lawan terus cebong & buzzer bayaran terkait klb abal abal politik ugly 0 1 Balas LIHAT SEMUA
KOMENTAR (56) TERKINI LAINNYA Menhub Perkirakan Jumlah Penumpang KRL Naik di Akhir
Pekan Ini, Protokol Kesehatan Harus Ketat NASIONAL 14/05/2021, 13:08 WIB KKB Sering
Gunakan Masyarakat Jadi Tameng dan Korban, Aparat Diminta Berhati-hati NASIONAL
14/05/2021, 12:37 WIB Ingatkan Kolektif-Kolegial, Sujanarko Tantang 4 Pimpinan KPK Lainnya
Gunakan Hati Nurani NASIONAL 14/05/2021, 12:29 WIB Pengamat: Operasi Pasukan
Keamanan Bukan Semata Operasi Bersenjata, tapi Juga Merebut Hati Masyarakat NASIONAL
14/05/2021, 12:19 WIB BNPB: 5 Kabupaten di 4 Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor Hari
Pertama Lebaran NASIONAL 14/05/2021, 12:05 WIB Direktur KPK: Dari Awal Sosialisasi, TWK
untuk Pemetaan Pegawai, Tak Ada Penonaktifan NASIONAL 14/05/2021, 12:02 WIB Seorang
Deputi KPK Dinyatakan Tak Lolos TWK, Pernah Periksa Pelanggaran Etik Firli Bahuri
NASIONAL 14/05/2021, 11:29 WIB Lihat Ada Penumpukan Penumpang KRL, Menhub: PT KCI
Tidak Profesional NASIONAL 14/05/2021, 11:24 WIB Polri Perpanjang Sanksi Putar Balik
Kendaraan Selama Larangan Mudik hingga 24 Mei NASIONAL 14/05/2021, 10:27 WIB Pasukan
Gabungan TNI Tembak Mati 2 KKB, Anggota DPR: Kalau yang Berhasil Dilumpuhkan Itu KKB,
Bagus NASIONAL 14/05/2021, 10:11 WIB Lewat New DTKS, Masyarakat Bisa Daftar Terima
Bansos dan Melaporkan NASIONAL 14/05/2021, 10:09 WIB Idul Fitri 1442 H, Ketum PPP: Masih
Banyak Saudara Kita Berjuang Lawan Pandemi Covid-19 NASIONAL 14/05/2021, 09:27 WIB
Kisah Tata, Pegawai KPK, Seorang Gusdurian yang Dinyatakan Tak Lolos TWK NASIONAL
14/05/2021, 09:07 WIB Kemenkes: Sinovac Efektif Turunkan Risiko Kematian akibat Covid-19
hingga 98 Persen NASIONAL 14/05/2021, 08:32 WIB Kemenkes Sebut Keraguan Masyarakat
untuk Divaksin Menurun NASIONAL 14/05/2021, 08:00 WIB 1 2 3 Next TERPOPULER 1 Ingat!
Larangan Mudik Masih Berlaku hingga 17 Mei 2021 Dibaca 16.925 kali 2 Polri Perpanjang
Sanksi Putar Balik Kendaraan Selama Larangan Mudik hingga 24 Mei Dibaca 12.348 kali 3
Pasukan Gabungan TNI Tembak Mati 2 KKB, Anggota DPR: Kalau yang Berhasil Dilumpuhkan
Itu KKB, Bagus Dibaca 11.514 kali 4 Lebaran, Presiden Jokowi Tak Ditemani Anak, Cucu, dan
Menantu Dibaca 10.436 kali 5 Masyarakat Dilarang Mudik, Megawati: Kita Masih Bisa
Menciptakan Kebahagiaan di Hari yang Fitri Ini Dibaca 9.595 kali Apa Pentingnya
Mempersiapkan Portofolio? Ini Penjelasan Motivator Selalu Ingat Kenangan Mantan, Ini Urutan
Golongan Darah Susah Move On Kunjungi kanal-kanal Sonora.id Motivasi Fengshui Tips Bisnis
Kesehatan NOW TRENDING 2 Pemudik yang Tenggelam karena Nekat Lewat Jalur Sungai
Ditemukan Tewas Saat Kopassus Terlibat Kontak Senjata di Papua yang Berujung Tewasnya 2
KKB Kisah Tata, Pegawai KPK, Seorang Gusdurian yang Dinyatakan Tak Lolos TWK Polri
Perpanjang Sanksi Putar Balik Kendaraan Selama Larangan Mudik hingga 24 Mei Korban
Tewas Ledakan di Kebumen Diduga Meracik Petasan Sambil Merokok Ada yang Tak Biasa
dengan Pengiring Pengantin Perempuan Ini, Bisa Anda Tebak? Tragedi dari Ledakan Petasan,
Sebuah Teguran yang Berakhir 4 Nyawa Melayang... Ingat, Besok Kebijakan Privasi Baru
WhatsApp Akan Berlaku, Apa yang Terjadi Setelah Itu? KOMENTAR DI ARTIKEL LAINNYA
MUNGKIN ANDA MELEWATKAN INI Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Pimpinan DPR Minta
Pertamina Perhatikan Dampak ke Lingkungan dan Masyarakat ICJR Minta Pemerintah dan DPR
Utamakan Pemulihan Korban Bom Bunuh Diri Makassar Kilang Minyak Pertamina Meledak di
Balongan, 3 Orang Hilang UPDATE: Tambah 15, Total 4.050 WNI Terpapar Covid-19 di Luar
Negeri Menko PMK: Aksi Teror di Gereja Katedral Makassar Rugikan dan Ancam Keselamatan
Banyak Orang Close Ads X JELAJAHI KOMPAS.COM BOLA TEKNO OTOMOTIF
INTERNASIONAL NEWS NASIONAL MEGAPOLITAN TREN HEALTH ENTERTAINMENT
MONEY SAINS REGIONAL PROPERTI LIFESTYLE TRAVEL EDUKASI FOOD HOMEY
PARAPUAN IMAGES VIK OHAYO JEPANG KOLOM JEO KOMPAS VIDEO SKOLA ARTIKEL
TERPOPULER ARTIKEL TERKINI TOPIK PILIHAN ARTIKEL HEADLINE Penghargaan dan
sertifikat: Kabar Palmerah About Us Advertise Policy Pedoman Media Siber Career Contact Us
Copyright 2008 - 2021 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All rights
reserved. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat SBY Tolak Usulan Gelar Jenderal
Besar TNI dari Moeldoko…", Klik untuk
baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/03/29/11421671/saat-sby-tolak-usulan-gelar-
jenderal-besar-tni-dari-moeldoko. 
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Rakhmat Nur Hakim

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai