Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM MINERALOGI

Acara : 01 Nama : Kadek Bussu


Hari/Tanggal : Nim : F 121 20 000
DESKRIPSI MINERAL
1. No. Sampel : 04
2. Warna : HITAM
3. Belahan : DUA ARAH
4. Pecahan : UNEVEN
5. Kekerasan : 5 - 6 SKALA MOHS
6. Kilap : VITREOUS
7. Cerat : ABU - ABU
8. Tenacity : DUCTILE
9. Berat jenis (gr/cmᵌ) : 5 - 6 SKALA MOHS
10. Sistem kristal : HEXAGONAL
11. Rumus kimia : Ca₂ (Mg,Fe,Al)₅ (Al,Si₈)O₂₂ (Oh)₂
12. Nama mineral : HORNBLENDE
13. Genesa : Hornblende merupakan mineral yang terbentuk dari proses
kristalisasi magma. Awalnya terjadi pertemuan antara lempeng benua dan lempeng
samudra di zona subduksi yang mengakibatkan lempeng samudra tertekan kebawah
lempeng benua, interaksi antar lempeng ini akan menimbulkan gaya gesek, hasilnya
terjadi peningkatan suhu dan juga peningkatan tekanan pada area tersebut. Karena
adanya peningkatan suhu dan tekanan, akan terjadi peleburan batuan yang
menghasilkan magma. Magma tersebut mendapat tekanan dari bawah berupa oksigen
sehingga mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi
sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat basa. Kemudian seiring dengan
penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan
tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi
sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan mineral. Pada suhu 700֯C - 600֯C
terbentuklah mineral hornblende dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur
yang tertentu pula.
Mineral hornblende memiliki sifat fisik yaitu diantaranya : belahan 2 arah
yaitu nampak sangat jelas dibawah mikroskop dengan kenampakan berupa garis-garis
cengeng dua arah orientasi; tergolong pecahan uneven yaitu pecahan dengan permukaan
kasar tidak beratuan. Memiliki kilap kaca atau vitreous :kesan yang diberikan seperti
kaca saat terkena cahaya. Dengan tenacity tergolong ductile : yaitu dapat di tarik / diulur
seperti kawat. Apabila mineral ditarik dapat bertambah panjang dan aopabila dilepaskan
maka mineral akan kembali seperti semula. Dan dengan sistem kristal hexagonal,
sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga
sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk sudut 120˚ terhadap satu
sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan panjang c berbeda,
dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang). Hornblende adalah
konstituen umum di banyak batuan beku dan batuan
metamorf seperti granit, syenit, diorit, gabbro, basalt, andesit, gneis, dan sekis.
Hornblende adalah mineral utama dari amfibolit.

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Hornblende
enol.blogspot.com/2015/03/sifat-fisik-mineral
Geografi-geografi.blogspot.com/2014/04/sistem-kristal.html
Pelan,crus.1992. Rocks and minerals. Dorling Kindersley limited. London.

Asisten Praktikan

Mega Maharani Harpah Rutkala Kadek Bussu


NIM. F 121 16 070 NIM. F 121 20 000

Anda mungkin juga menyukai