BAB IV
dari alat ini yaitu dengan menyedot pasir dan bebatuan yang ada di dasar
sungai lalu mengalirkannya pada jalur yang telah di lengkapi dengan serat
atau karpet, sehingga emas akan mngendap pada serat atau karpet tersebut.
Cebakan emas primer dapat di tambang secara tambang terbuka (open pit)
maupun tambang bawah tanah (Underground mining).Sementara cebakan
emas sekunder umumnya di tambang secara tambang terbuka.
Foto. 4.1. Urat (vein) kuarsa yang mengandung emas dan perak dengan tebal 2-5 cm
pada batuan granit, difoto ke arah
Timur.
Alluvial Sirtukil
Alluvial adalah jenis tanah yang terbentuk Karena endapan.Daerah
endapan terjadi di sungai, danau yang berada di dataran rendah, ataupun
cekungan yang memungkinkan terjadinya endapan.
Proses terbentuknya alluvial di mulai dari batuan yang mengalami
proses sedimentasi yaitu pembentukan endapan, pelapukan, transprtasi
yang dibentuk dari batuan sebelumnya. Alluvial biasanya terbentuk
didaerah pantai dan didaerah sungai dengan pola penyebaran pada derah
penlitian berkisar 35% dari seluruh luas daerah penelitian.
3. Alluvial Sirtukil
Alluvial sirtukil banyak tersebar di sepanjang Sungai Oloboju.
Untuk dapat mengetahui volume alluvial Oloboju dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
V=pxlxt
= 2.500 m x 10 m x 5 m
= 125.000 m³
Ket:
V = Volume Alluvial Sirtukil
p = Panjang Sungai l =
Lebar Sungai t = Tebal
Alluvial
Jadi, volume potensi bahan galian alluvial sirtukil adalah = 125.000 m³