Anda di halaman 1dari 6

Tugas Geografi

KB1 : Potensi dan Sebaran SDA


Ahmad Zakiy Zayyan
XI.2

1. Deskripsikan pengaruh pertambangan terhadap kondisi lingkungan?


Jawab : Secara umum dampak pertambangan terhadap lingkungan adalah
penurunan produktivitas lahan, kepadatan tanah bertambah, terjadinya erosi dan
sedimentasi, terjadinya gerakan tanah atau longsoran, terganggunya flora dan
fauna, terganggunya kesehatan masyarakat serta berdampak terhadap perubahan
iklim mikro.

2. Deskripsikan dan berikan contohnya tentang sebaran hutan di Indonesia


Jawab :

Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis pada hakikatnya adalah hutan dengan variasi flora yang sangat
beragam (hutan heterogen) dengan pohon-pohonnya yang sangat lebat.

Ciri-ciri hutan tropis, antara lain sebagai berikut:

1. pohon-pohonnya tinggi, rapat, dan berdaun lebat.


2. Dasar hutan ditumbuhi rumput dan lumut sebagai penutup lahan.
3. Sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan.
4. Udara di sekitarnya sangat lembap.
5. Terjadi di daerah curah hujan tinggi.

Sebaran hutan hujan tropis di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa


Barat, Sulawesi, Utara, Maluku Utara, dan Papua.

Hutan musim

hutan ini sering dinamakan hutan homogen. Hal ini dikarenakan tumbuhannya
hanya terdiri atas satu jenis flora saja. Ciri-ciri hutan musim, antara lain sebagai
berikut.

1. Pohon-pohonnya lebih jarang dibandingkan hutan hujan tropis.


2. Tinggi pohon lebih rendah dibandingkan pohon pada hutan hujan tropis.
3. Pada musim kemarau pohon di hutan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan.

Sebaran hutan musim di Indonesia terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hutan Sabana

hutan sabana adalah hutan yang berupa padang rumput luas diselingi oleh pohon
perdu dan terdapat pada daerah yang musim kemaraunya panjang atau curah
hujannya sedikit. Hutan sabana ini cocok untuk peternakan. Sebaran hutan sabana
di indonesia terdapat di Nusa Tenggara dan Madura.

Hutan Bakau (Mangrove)

hutan bakau (mangrove) adalah hutan yang terdapat di daratan rendah pantai.
Tumbuhan ini mempunyai akar penyangga sehingga dapat menahan dari emosi air
laut. Hutan bakau mempunyai kadar garam, air, dan tanah yang tinggi, tetapi kadar
oksigen pada air dan tanahnya rendah sehingga tumbuhan bakau sulir menyerap
air. Daun tumbuhan bakau tebal, kaku, dan mengandung lapisan kutikula yang tebal
untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Sebaran hutan bakau (mangrove)
di Indonesia terdapat di pantai utara pulau Jawa, pantai Timur Sumatra, dan pantai
Kepulauan Riau.

3. Deskripsikan pengelolaan sumberdaya alam kehutanan sesuai dengan


pembangunan berkelanjutan
Jawab : Pengelolaan sumber daya hutan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan adalah memanfaatkan potensi yang ada pada hutan dengan
memperhatikan kelestariannya untuk masa yang akan datang. Pengelolaan sumber
daya hutan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan diantaranya adalah dengan
sistem tebang pilih dan penghijauan kembali. Yaitu dengan memilih pohon yang
dapat ditebang, dan kemudian menanam kembali, sehingga sumber daya hutan
masih dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Mengurus dan menggunakan hutan dan lahan hutan dengan cara, dan pada tingkat,
yang mempertahankan keanekaragaman hayati yang ada, produktivitas, kapasitas
regenerasi, vitalitas dan potensi mereka untuk memenuhi, sekarang dan di masa
depan, fungsi ekologi, ekonomi dan sosial yang relevan, di tingkat lokal, nasional,
dan global, dan yang tidak menyebabkan kerusakan ekosistem lainnya. Secara
sederhana, konsep ini dapat digambarkan sebagai pencapaian keseimbangan-
keseimbangan antara tuntutan masyarakat yang semakin meningkat untuk produk
hutan, manfaat, dan pelestarian kesehatan hutan dan keanekaragaman.
Keberlanjutan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup hutan, dan
kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan. Untuk pengelola hutan
berkelanjutan, mengelola saluran hutan tertentu berarti menentukan, dalam cara
yang nyata, bagaimana menggunakan hari ini untuk memastikan manfaat yang
sama, kesehatan dan produktivitas di masa depan. Untuk menghasilkan kebijakan
hutan yang terpadu, manajerial hutan (pemerintah red.) harus menilai dan
mengintegrasikan beragam masalah kadang-kadang faktor yang saling
bertentangan – nilai komersial dan non-komersial, pertimbangan lingkungan,
kebutuhan masyarakat, bahkan dampak global. Dalam kebanyakan kasus, pengelola
hutan (pemerintah red.), mereka mengembangkan rencana konsultasi (dengan
berbagai pihak red.) seperti dengan warga, pengusaha, organisasi dan pihak lain
yang berkepentingan di dalam dan sekitar saluran hutan yang dikelola. Alat dan
visualisasi baru-baru ini telah berkembang untuk praktek-praktek
manajemen/pengelolaan yang lebih baik. Karena hutan dan masyarakat berada
dalam fluks konstan, hasil yang diinginkan dari pengelolaan hutan
berkelanjutan/lestari bukanlah tidak berubah atau tetap. Melainkan hutan yang
dikelola secara berkelanjutan/lestari akan berubah dari waktu ke waktu sebagai
nilai-nilai yang dipegang oleh publik mengenai perubahan itu sendiri.

4. Jelaskan bagaimana peranan barang tambang dalam pembangunan


Indonesia!
Jawab : Peranan barang tambang dan bahan galian dalam pembangunanMIndonesia
sebagai berikut.
 Mengurangi pengangguran karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja.
 Menambah pendapatan negara karena bahan tersebut dapat diekspor ke luar
negeri.
 Memajukan industri dalam negeri.
 Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.

5. Jelaskan bagaimana nilai strategis barang tambang di Indonesia!


Jawab :

Indonesia berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation menduduki peringkat ke-6


terbesar untuk negara yang kaya akan sumber daya tambang
Potensi  Batubara Indonesia  

 cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun


produksi Indonesia posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi
mencapai 246 juta ton.
 peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir sejumlah (203 juta ton).
Posisi pertama ditempati Australia (252 juta ton), China sebagai produsen
batubara terbesar dunia, hanya menempati peringkat ke-7 sebagai eksportir
(47 juta ton).

Potensi  Minyak dan Gas Indonesia 

 peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar


4.3 milyar barrel,
 peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta
barrel/hari,
 peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
 peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta
barrel/hari,
 peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion
cubic feet,
 peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
 peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,
 peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,

Potensi  Emas Indonesia  

 cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.


 menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia.
 menduduki peringkat ke-6 dalam produksi emas di dunia sekitar 6,7%.

Potensi  Timah Indonesia 

 menduduki peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar


8,1% dari cadangan timah dunia.
 menduduki peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari julah
produksi dunia.

Potensi Tembaga Indonesia

 peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%


 peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia.

Potensi  Nikel Indonesia

 peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9%
dari cadangan nikel dunia),

 peringkat ke-4 dunia dari sisi produksi sebesar 8,6% .

6. Jelaskan bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan pertgambangan di


Indonesia!
Jawab :

1. Penegakan hukum  untuk mengatasi penambangan ilegal


Saat ini di Indonesia terdapat ribuan tambang yang pada izin usaha pertambangan
(IUP) terdapat ketidaksesuaian, seperti tumpang tindih izin hingga masa berlaku
IUP yang sudah berakhir. Selain itu banyak juga tambang ilegal yang dibuka tanpa
izin.

Tambang yang izinnya tidak sesuai atau tanpa izin menyebabkan hilangnya
pendapatan negara dari pajak. Terlebih lagi tambang ilegal sangat berbahaya karena
menyebabkan pencemaran lingkungan dan kematian akibat keselamatan pekerja
yang tidak diperhatikan pemilik tambang.

Karena itu pemerintah harus melakukan penertiban izin tambang dan menutup
tambang ilegal.

2. Pembuatan pengolahan limbah untuk mengatasi pemncemaran akibat limbah


tambang

Tambang menghasilkan limbah berbahaya akibat sisa mineral terlarut yang dibawa
oleh air dari tambang, dan akibat senyawa kimia yang digunakan untuk pemurnian
bijih hasil tambang.

Cairan dan zat berbahaya ini tidak boleh dibuang langsung ke perairan atau ke
tanah, karena dapat menyebabkan penyakit, rusaknya lingkungan hingga kematian.
Karena itu wajib dibangun sarana pengolahan limbah tambang.

3. Pembangunan smelter dan pengolahan untu mengatasi rendahnya harga bahan


tambang

Nilai bijih hasil tambang sangatlah rendah. Karena itu, diperlukan sarana
pengolahan seperti smelter untuk mengolah bijih hasil tambang menjadi batangan
logam dan hasil produksi lain, yang dapat dijual dengan harga yang tinggi di
pasaran.

Investasi untuk membangun smelter sangat besar, namun keuntungan yang didapat
juga cukup besar.

4. Melakukan eksplorasi untuk mengatasi habisnya deposit tambang


Hasil tambang, baik logam maupun bahan tambang lain seperti batu bara, adalah
sumber daya tak terperbaharukan. Sehingga, alama kelamaan, deposit tambang
pasti akan habis. Karena itu perlu dilakukan eksplorasi untuk menemukan deposit
baru.

Anda mungkin juga menyukai