Anda di halaman 1dari 12

RESUME WAWASAN KEBANGSAAN

DISUSUN OLEH :
SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

Hari Kebangkitan Nasional


Dimulai

20 Mei 1908 Oktober 1908


Terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di kongres pertama Boedi
Jakarta yang bertujuan memajukan pendidikan Oetomo
dan kebudayaan di Hindia Belanda
Dilain tempat

Pada 1908
Beberapa mahasiswa
Indonesia di Belanda
Indonesische
mendirikan Vereeniging
sebuah mengubah namanya, menggunakan
terjemahan Melayu, menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) karena
organisasi perkumpulan
perhimpunan akan memperkuat
pelajar Indonesia yang pergaulan antara orang Hindia di
Belanda dan mendorong
bernama Indische orang Hindia agar lebih banyak lagi menimba
ilmu Vereeniging Tahun
ke negeri Belanda.
(IV) 1925
yang
bertujuan “memajukan
kepentingan bersama
Hari Sumpah orang Hindia di Belanda Pemuda
dan menjaga hubungan
Kongres Pemudadengan
I Hindia Timur
Belanda”
Dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1926. Penggunaan
Bahasa Melayu yang diusulkan oleh Muhammad Yamin
menjadi kontroversi
Kongres Pemuda II
Dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Indonesische
Clubgenbouw. Penggunaan Bahasa Melayu yang diusulkan
oleh Muhammad Yamin diganti menjadi Bahasa Indonesia.
Lagu Kebangsaan Indonesia dikumandangkan pertama kali

Hari Proklamasi Kemerdekaan

14 Agustus 1945
Jepang menyerah
kepada sekutu
Syarir daripemuda
mendesak Bung Karno
sendiri yang
menyatakan
Tanggal 15 Agustus
Kemerdekaan
1945
Indonesia atas nama
rakyat
Dua Indonesia
orang pemuda,melalui
perantaraan siaran
Soebadio
radio
Sastrosastomo dan
Soebianto menemui

Tanggal 16 Agustus 1945

Dwi Tunggal Soekarno-Hatta selanjutnya dibawa ke Rengasdengklok karena


menolak untuk membacakan proklamasi
pukul 18.00, Mr. Soebardjo datang untuk menjemput Dwi Tunggal Soekarno-Hatta
kembali ke Jakarta.
Dwi Tunggal Soekarno-Hatta kemudian mengadakan rapat kecil bersama-sama
dengan Mr. Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Melik.

17 Agustus 1945

Pukul 03.00 Teks Proklamasi disepakati panitia kecil dan ditandatangani Bung
Karno dan Bung Hatta.
Pukul 10.00 Teks Proklamasi dibacakan, Sang Saka Merah Putih dikibarkan, dan
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebagai pertanda Indonesia
telah menjadi negara merdeka dan berdaulat.

WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang dalam rangka mengelola


kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri dan kesadaran
yang bersumber dari 4 nilai Dasar Berbangsa dan Bernegara yaitu Pancasila, UUD
RI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

1. Pancasila
Pancasila merupakan philosofische grondslag yaitu fundamen filsafat,
merupaan landasan atau dasar bagi negara merdeka yang akan didirikan.
Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa,
sebagai dasar negara dan sumber dari segala sumber hukum Indonesia. sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia
dalam mencapai cita-cita nasional.
2. UUD RI Tahun 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 bermula dari usulan gagasan dasar
pembentukan suatu negara oleh Ir. Soekarno sehingga terbentuklah rancangan
UUD. Setelah melalui berbagai perdebatan dan perubahan terbentuklah sebuah
rumusan pembukaan yang disebut Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI.
Setelah terlepas dari penjajahan Indosnesia semakin yakin salah satu
gagasan dasar dalam membangun Negara Indonesia adalah konstitusionalisme
dan paham Negara hukum. Negara-negara yang mendasarkan dirinya atas
demokrasi konstitusional, Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-
hak warga Negara terlindungi. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme
3. NKRI
Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi peristiwa yang sangat berarti
dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peristiwa tersebut
membuktikan Indonesia mampu menunjukkan kepada Dunia bahwa ada negara
baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhineka Tunggal Ika
Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan BhinnaIka-
Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun
secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu
bangsa dan negara Republik Indonesia. Lambang NKRI Garuda Pancasila
dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika merupakan pernyataan yang digunakan pada masa
kerajaan Majapahit untuk mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan
keagamaan, sehubungan dengan usaha bina negara kerajaan Majapahit kala itu.
Kalimat lengkapnya adalah Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa
dirumuskan oleh Mpu Tantular.

PENTING!!

Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang


Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Nilai Bela
Negara. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
ANALISIS ISU KONTEMPORER
ANALISIS ISU KONTEMPORER
1. Identifikasi Isu
Dalam menentukan masalah, langkah awal yang dilakukan adalah
melakukan wawancara dengan PJ UKM. Berdasarkan data yang ditemukan di
lingkungan kerja dari berbagai program – program didapatkan beberapa isu yang di
identifikasi yaitu
1.Tingginya persentase ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Protein)
2.Meningkatnya kasus gangguan jiwa berat
3.Meningkatnya penderita stunting setiap tahun
4.Masih ada desa yang belum IDL
5.Tingginya kasus TB Paru

2. Tapis isu dengan kriteria AKPL


Dari beberapa isu diatas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan
Core Issue yang akan diangkat menjadi isu utama yaitu dengan menggunakan
metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL).
Tabel 1.1 Analisa Isu Berdasarkan Kriteria APKL
FAKTOR TOTAL
NO ISU
A P K L
1 Tingginya persentase ibu hamil KEK 5 5 5 4 19
(Kekurangan Energi Protein)
2 Meningkatnya kasus gangguan jiwa berat 4 3 3 3 13
3 Meningkatnya penderita stunting setiap tahun 5 4 4 3 16
4 Masih ada desa yang belum IDL 4 3 3 4 14
5 Tingginya kasus TB Paru 5 4 4 4 17

3. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG


Dari hasil analisa APKL didapatkan isu yang dinyatakan tinggi yang kemudian isu
tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode USG. Urgency artinya
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisa dan ditindaklanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel 1.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
N
ISU U S G TOTAL RANGKING
O
1 Tingginya persentase ibu hamil KEK
5 5 5 15 I
(Kekurangan Energi Protein)
2 Meningkatnya penderita stunting
3 3 4 10 III
setiap tahun
3 Tingginya kasus TB Paru 4 3 5 12 II

Bobot penilaian secara USG


KETERANGAN
BOBOT
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
Akibat yang ditimbulkan
5 Sangat Penting Sangat berkembang
sangat serius
Akibat yang ditimbulkan
4 Penting Berkembang
serius
Akibat yang ditimbulkan
3 Cukup Penting Cukup berkembang
cukup serius
Akibat yang ditimbulkan
2 Kurang Penting Kurang berkembang
kurang serius
Akibat yang ditimbulkan tidak
1 Tidak Penting Tidak berkembang
serius

Berdasarkan analisa tersebut, maka dapat disimpulkan isu prioritas yang


tertinggi serta layak untuk diselesaikan dan dicari solusi adalah “Tingginya
persentase ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Protein)” dengan jumlah skor 15.

4. Menganalisis faktor-faktor penyebab


Analisa Penyebab Masalah Dengan 3 Why
N
FAKTOR WHY I WHY II WHY III
O
Kurangnya
pengetahuan Kurangnya
tentang gizi informasi
Kurangnya kehamilan
asupan gizi Anggapan suami
selama Dukungan suami harus diutamakan
kehamilan rendah termasuk dalam
makanan
Penghasilan
Kurangnya daya beli
masyarakat rendah
Kurangnya
kesadaran ibu
1 Man
hamil untuk Usia ibu hamil
Pernikahan dini
memenuhi terlalu muda
kecukupan nutrisi
selama hamil
Kurangnya Kurangnya
pengetahuan ibu  
informasi
hamil tentang
dampak kurang Rendahnya
gizi selama  
pendidikan
kehamilan
Riwayat remaja Diet yang salah Kurangnya
KEK karena takut gemuk informasi
 
Pendampingan
Tidak ada reward
bumil KEK oleh
2 Methode untuk kader  
kader belum
pendamping
maksimal
 
Bosan dengan Rasa terlalu
pemberian PMT manis,kurang
 
Bumil KEK yang menarik dan
3 Material
berupa biscuit bervarisasi
Distribusi PMT
Anggaran terbatas  
makanan lokal
terbatas
 
Tingkat ekonomi
masyarakat
4 Money rendah untk Pendapatan rendah  
memenuhi nutrisi
selama hamil
 
Budaya larangan
makan makanan
tertentu untuk ibu Kurangnya
5 Envinronment  
hamil (cumi, informasi
udang, ikan,
semangka)
FISHBONE “TINGGINYA PERSENTASE IBU HAMIL KEK (KEKURANGAN ENERGI PROTEIN)”

MONEY ENVIRONMENT
ENVIRONMENT MAN
MAN
MONEY
kurangnya asupan gizi selama
kurangnya kesadaran
kehamilan
tingkat ekonomi ibu hamil Utk
kurangnya pengetahuan
masyarakat rendah untk memenuhi kecukupan
tentang gizi kehamilan
memenuhi nutrisi selama nutrisi slm hamil
hamil kurangnya informasi
usia ibu hamil terlalu muda
dukungan suami rendah

pernikahan dini AnggaApan suami harus diutamakan Tingginya


pendapatan kurangnya
rendah daya beli
termasuk dalam makanan persentase ibu
riwayat remaja KEK
budaya larangan makan
hamil KEK
makanan tertentu untuk kurangnya informasi (Kekurangan
ibu hamil diet yang salah penghasilan Energi Protein)
karena takut gemuk masyarakat
kurangnya informasi
rendah

kurangnya informasi

bosan dengan pemberian PMT


Bumil KEK yang berupa biscuit

rasa terlalu manis,kurang menarik pendampingan bumil KEK oleh kader


dan bervarisasi belum maksimal

distribusi PMT makanan lokal


terbatas tidak ada reward untuk kader
pendamping

anggaran terbatas keterbatasan anggaran

MATERIAL
MATERIAL
METHODE
METHODE
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Analisis Isu Kontemporer. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai