Anda di halaman 1dari 10

Soal Akuntansi Manajemen

Semester Genap 2021-2022


Semester IV
Nama: Muhammad Sulthon Ar Rizieq
NIM: 1202010095
Jurusan: MPI 2C

SOAL 1-1
Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada PT Bagaskara
untuk bulan Maret 1999:
a. Tenga kerja langsung bekerja dengan total 600 jam termasuk jam lembur sebanyak 100
jam. Tarif upah adalah Rp100.000 per jam, sedangkan tarif upah lembur adalah
Rp150.000 per ja. (catatan: upah lembur seluruhnya diakui sebagai biaya tenaga kerja
langsung)
b. Bahan baku awal periode berjumlah Rp85.500.000. Pembelian yang dilakukan selama
periode ini berjumlah Rp34.500.000 dan persediaan bahan baku pada akhir periode tidak
ada.
c. Depresiasi peralatan pabrik adalah Rp100.000.000
d. Biaya asuransi peralatan pabrik yang dikonsumsi periode ini adalah Rp6.000.000
e. Biaya tenaga kerja tidak langsung (gaji supervisor pabrik) berjumlah Rp20.000.000
Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah biaya utama (prime cost) untuk bulan Maret 1999.
2. Hitungah biaya konversi untuk bulan Maret 1999.
JAWAB
1. Perhitungan biaya utama (prime cost)
Biaya bahan baku = 85.500.000 + 34.500.000 120.000.000
Biaya tenaga kerja = (500 × 100.000) + (100 × 150.000) 65.000.000
Jumlah 185.000.000
2. Perhitungan biaya konversi
Biaya tenaga kerja 65.000.000
Biaya overhead pabrik:
 Depresiasi mesin pabrik 100.000.000
 Biaya asuransi 6.000.000
 Biaya supervisi pabrik 20.000.000+ = 126.000.000+
Jumlah 191.000.000

SOAL 1-2
Berikut adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada PT Cendrawasih
untuk bulan Mei 1999:
Keterangan Jumlah
Biaya tenaga kerja langsung Rp130.000.000
Pembelian bahan baku 80.000.000
Supplies yang digunakan 6.750.000
Asuransi pabrik 3.500.000
Depresiasi mesin pabrik 20.000.000
Supervisi pabrik 12.300.000
Pemakaian bahan penolong 27.450.000
Persediaan produk dalam proses awal 125.000.000
Persediaan produk dalam proses akhir 142.500.000
Persediaan bahan baku awal 40.000.000
Persediaan bahan baku akhir 20.000.000
Persediaan produk jadi awal 56850.000
Persediaan produk jadi akhir 32.500.000

Kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini:


1. Susunlah laporan harga pokok produksi
2. Susunlah laporan harga pokok penjualan
JAWAB :
SOAL 1-2
1. Perhitungan harga pokok produksi
PT Cendrawasih
Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Mei 1999

Pemakaian (konsumsi) bahan baku:


 Persediaan bahan baku awal 40.000.000
 Pembelian bahan baku 80.000.000+
Bahan baku tersedia untuk digunakan 120.000.000
 Persediaan bahan baku akhir (20.000.000)
Biaya bahan baku 100.000.000
Biaya tenaga kerja 130.000.000
BOP:
 Supplies yang digunakan 6.750.000
 Asuransi pabrik 3.500.000
 Depresiasi mesin pabrik 20.000.000
 Supervisi pabrik 12.300.000
 Pemakaian bahan penolong 27.450.000 70.000.000+
Biaya produksi yang dikonsumsi bulan Mei 1999 300.000.000
Persediaan produk dalam proses awal 125.000.000

425.000.000
Persediaan produk dalam proses akhir (142.500.000)-
Harga pokok produk jadi 282.500.000

2. Perhitungan harga pokok penjualan.


PT Cendrawasih
Laporan Harga Pokok Penjualan
Bulan Mei 1999

Persediaan produk jadi awal 56.850.000


Harga pokok produk jadi 282.500.000+
Harga pokok produk tersedia untuk dijual 339.350.000
Persediaan produk jadi akhir (32.500.000)-
Harga pokok penjualan 306.850.000

SOAL 1-3
Yogyakarta Fitness Center adalah sebuah pusat kebugaran yang telah beroperasi selama 3 tahun.
Karena perusahaan telah mengalami perkembangan yang pesat, manajemen menghendaki agar
struktur biaya dipisahkan ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel agar manajemen
lebih mudah menganalisis dan mengendalikan biaya, Informasi yang tersedia adalah sebagai
berikut:
Bulan Jumlah Pelanggan Jumah Biaya
Mei 320 Rp26.000.000
Juni 200 15.000.000
Juli 230 21.500.000
Agustus 240 22.500.000
September 720 47.000.000
Oktober 560 37.000.000
November 470 33.000.000
Desember 750 47.500.000

Kerjakan sesuai instruksi-instruksi berikut ini:


1. Tentukan rumus biaya
2. Berdasarkan rumus pada soal 1, hitunglah jumlah biaya untuk 700 pelanggan.
JAWAB :
SOAL 1-3
1. Penentuan rumus biaya
Bulan Jumlah Biaya
Titik tertinggi Desember 47.500.000 750
Titik terendah Juni 15.000.000 200
Selisih 32.500.000 550

Biaya variabel (v) = Selisih jumlah kegiatan ÷ Selisih biaya


= 32.500.000 ÷ 550
= 59.090
Biaya tetap = Total biaya – Total biaya variabel
= 47.500.000 – (59.090 × 750)
= 47.500.000 – 44.317.500
= 3.182.500
Rumus biaya : Y= 3.182.500 + 59.090X

2. Perhitungan jumlah biaya untuk 700 pelanggan


Y= 3.182.500 + 59.090X
Y= 3.182.500 + (59.090 × 700)
Y= 3.182.500 + 41.363.000
Y= 44.545.500

SOAL 2-1
PT Merapi memproduksi dan menjual 2 jenis produk, yaitu produk A dan B. Informasi tentang
produksi untuk kedua produk tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan Produk A Produk B Jumlah Biaya
Kuantitas 200.000 50.000
Biaya utama Rp700.000.000 Rp150.000.000 Rp850.000.000
Jam mesin(pemeliharaan) 50.000 jam 12.500 jam 250.000.000
Pengankutan bahan 700.000 kali 100.000 kali 300.000.000
Setup 100 kali 50 kali 450.000.000

Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini:


1. Hitunglah harga pokok per unit untuk masing-masing produk, apabila biaya pemeliharaan
(Rp250.000.000), biaya pengangkutan bahan, dan biaya setup dialokasikan berdasarkan
jam mesin.
2. Hitunglah harga pokok per unit apabila perusahaan menggunakan pendekatan ABC.
JAWAB :
SOAL 2-1
1. Perhitungan harga pokok produk dengan metode konvensional
Tarif BOP = 250.000.000 : 62.500 jam =4.000/ jam mesin
Harga pokok produk A:
 Biaya utama Rp700.000.000
 BOP ¿ 4.000 × 200.000 = Rp800.000.000
Rp1.500.000.000
Harga pokok per unit ¿ 1.500 .000.000 ÷ 200.000=Rp 7.500
Harga pokok produk B:
 Biaya utama Rp150.000.000
 BOP ¿ 4.000 ×50.000 = Rp200.000.000
Rp350.000.000
Harga pokok per unit ¿ 350.000 .000÷ 50.000=Rp 7.000

2. Perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC


Tarif BOP:
Biaya pemeliharaan ¿ 250.000 .000÷ 62.500=4.000 per jam mesin
Biaya pengangkutan ¿ 300.000 .000÷ 800.000=375 per pengangkutan
Biaya setup ¿ 450.000 .000 ÷ 150=3.000 .000 per setup

Harga pokok produk A:


Biaya utama Rp700.000.000
BOP
 Biaya pemeliharaan¿ 4.000 ×50.000 = Rp200.000.000
 Biaya pengangkutan¿ 375 ×700.000 = Rp262.500.000
 Biaya setup¿ 3.000 .000× 100 = Rp300.000.000
Rp1.462.500.000
Harga pokok per unit ¿ 1.462.500 .000 ÷ 200.000=Rp 7.312,5

Harga pokok produk B:


Biaya utama Rp150.000.000
BOP
 Biaya pemeliharaan ¿ 4.000 ×12.500 = Rp50.000.000
 Biaya pengangkutan ¿ 375 ×100.000 = Rp37.500.000
 Biaya setup ¿ 3.000 .000× 50 = Rp150.000.000
Rp387.500.000
Harga pokok per unit ¿ 387.500 .000÷ 50.000=Rp 7.750

SOAL 2-2
CV Tidar telah mengidentifikasi biaya overhead pabrik dan cost-driver untuk periode mendatang
sebagai berikut:
Elemen BOP Taksiran Biaya Cost Driver Tingkat Kegiatan
Biaya setup Rp1.200.000.000 Jumlah setup 300
Biaya pemesanan 900.000.000 Jumlah pesanan 4.500
Biaya mesin 900.000.000 Jumlah mesin 18.000
Biaya energi 250.000.000 Jumlah kilowatt 50.000

Informasi yang berhubungan dengan pkerjaan (pesanan) yang dikerjakan dalam tahun yang
bersangkutan adalah:
Keterangan Pesanan No. 125 Pesanan No.128
Bahan baku Rp10.500.000 Rp17.500.000
TKL (50jam/pesanan) 8.000.000 8.000.000
Jml unit yang dibuat 100 unit 50 unit
Jumlah setup 1 1
Jml pesanan (order) 4 2
Jammesin 20 30
Jam kilowatt 20 40

Aktivitas normal perusahaan adalah 5.000 jam tenaga kerja langsung.


Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah harga pokokper unit untuk setiap pesanan, apabila tarif BOP dihitung
berdasarkan jam tenaga kerja langsung.
2. Hitunglah harga pokok per unit untuk setiap pesanan, apabila tarif BOP dihitung
berdasarkan 4 cost driver di atas.
JAWAB :
SOAL 2-2
1. Tarif BOP ¿ Rp16.000 .000 ÷ 5.000=3.200 per jam
Perhitungan harga pokok: Pesanan No.25 Pesanan No. 128
 Biaya bahan baku Rp10.500.000 Rp17.500.000
 BTKL Rp8.000.000 Rp8.000.000
 BOP Rp320.000 Rp160.000
Total harga pokok Rp18.820.000 Rp25.660.000
Harga pokok per unit Rp188.200 Rp513.200

2. Tarif BOP
 Biaya setup ¿ 1.200 .000.000 ÷ 300=4.000 .000 per setup
 Biaya pemesanan ¿ 900.000 .000 ÷ 4.500=200.000 per pesanan
 Biaya mesin ¿ 900.000 .000 ÷18.000=50.000 per jam mesin
 Biaya energi ¿ 250.000 .000÷ 50.000=5.000 per jam kilowat
Perhitungan harga pokok: Pesanan No.25 Pesanan No. 128
 Biaya bahan baku Rp10.500.000 Rp17.500.000
 BTKL Rp8.000.000 Rp8.000.000
 BOP
- biaya setup Rp4.000.000 Rp4.000.000
- biaya pemesanan Rp800.000 Rp400.000
- biaya mesin Rp1.000.000 Rp1.500.000
- biaya energi Rp100.000 Rp200.000
Total harga pokok Rp24.400.000 Rp31.600.000
Harga pokok per unit Rp244.000 Rp632.000

SOAL 3-1
CV Blimbing Makmur menghasilkan 35.000 unit produk dalam tahun pertama operasinya.
Produk tersebut berhasil terjual sebanyak 32.000 unit dengan harga Rp 180.000,00 per unit.
Perusahaan menggunakan jumlah unit yang di produksi untuk menghitung tarif BOP. Informasi
tentang biaya manufaktur adalah:
BOP tetap (taksiran dan realisasi) Rp 1.400.000,00
BOP variabel (taksiran dan realisasi) Rp 350.000,00
Tenaga kerja langsung Rp 2.800.000,00
Bahan baku Rp 1.050.000,00
Dengan menggunakan kertas kerja di halaman 13, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah harga pokok per unit, dan total harga pokok produk jadi dengan menggunakan
metode harga pokok penuh (absorption costing/full costing)
2. Hitunglah harga pokok per unit, dan total harga pokok produk jadi dengan menggunakan
metode harga pokok variable (variable coasting)
3. Untuk tujuan pelaporan kepada pihak eksternal, berapa harga pokok persediaan produk
jadi yang dilaporkan?

JAWAB :
SOAL 3-1
1. Absorption Costing
Keterangan Jumlah
BBB 1.050.000.000
BTKL 2.800.000.000
BOP (total) 1.750.000.000
Harga pokok produk 5.600.000.000
Harga pokok per unit (5.600.000.000 ÷ 35.000) 160.000

2. Variable Costing
Keterangan Jumlah
BBB 1.050.000.000
BTKL 2.800.000.000
BOP (variabel) 350.000.000
Harga pokok produk 4.200.000.000
Harga pokok per unit (4.200.000.000 ÷ 35.000) 120.000

3. Penjelasan
Apabila kita menggunakan variable costing maka akan menghasilkan nilai harga pokok produk
yang lebih kecil sehingga akan menimbulkan atau menghasilkan laba yang lebih besar karena
pengurang pada HPP lebih kecil, sedangkan untuk absorption costing menghasilkan nilai harga
pokok produk yang lebih besar yang nantinya menghasilkan laba lebih kecil apabila
dibandingkan dengan yang menggunakan variable costing.

SOAL 3-2
PT Indragirir memproduksi bola bisbol. Dalam bulan Januari 1998, perusahaan memproduksi
sebanyak 6.000 unit, dan dari jumlah tersebut 5.400 unit diantaranya telah terjual dengan harga
Rp 11.000,00 per unit. Informasi yang berhubungan dengan biaya produksi adalah:
Bahan baku 9.000.000,00
Tenaga kerja langsung 10.800.000,00
BOP Variable 4.800.000,00
BOP tetap 15.000.000,00
Komisis penjualan ditetapkan sebesar 10% dari harga jual, dan biaya administrasi (seluruh biaya
tetap) berjumlah Rp 4.000.000,00. Dengan menggunakan kertas kerja di halaman 13 sampai
dengan 14, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah harga pokok per unit dan harga pokok persediaan akhir dengan metode harga
pokok penuh.
2. Hitunglah harga pokok per unit dan harga pokok persediaan akhir dengan metode harga
pokok variabel.
3. Hitunglah marjin kontribusi (total) dan marjin kontribusi per unit.

JAWAB :
SOAL 3-2
1. Metode harga pokok penuh
 Perhitungan harga pokok per unit
Keterangan Jumlah
BBB 9.000.000
BTKL 10.800.000
BOP (variabel) 19.800.000
Harga pokok produk 39.600.000
Harga pokok per unit (39.600.000 ÷ 6.000 unit) 6.600

 Persediaan akhir ¿ ( 6.000−5.400 ) × 6.600=3 . 960 . 000

2. Metode harga pokok variabel


 Perhitungan harga pokok per unit
Keterangan Jumlah
BBB 9.000.000
BTKL 10.800.000
BOP (variabel) 4.800.000
Harga pokok produk 24.600.000
Harga pokok per unit (24.600.000 ÷ 6.000 unit) 4.100

 Persediaan akhir ¿ ( 6.000−5.400 ) × 4.100=2. 460 . 000

3. Perhitungan margin kontribusi


Keterangan Jumlah
Penjualan = 5.400 × 11.000 59.400.000
Biaya variabel:
- harga pokok variabel =5.400 × 4.100 = 22.140.000 (22.140.000)
- komisi penjualan = 10% × 59.400.000 = 5.940.000 (5.940.000)
Contribution margin 31.320.000
Contribution margin/unit (31.320.000 ÷ 5.400) 5.800

Anda mungkin juga menyukai