SOAL 1-1
Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada PT Bagaskara
untuk bulan Maret 1999:
a. Tenga kerja langsung bekerja dengan total 600 jam termasuk jam lembur sebanyak 100
jam. Tarif upah adalah Rp100.000 per jam, sedangkan tarif upah lembur adalah
Rp150.000 per ja. (catatan: upah lembur seluruhnya diakui sebagai biaya tenaga kerja
langsung)
b. Bahan baku awal periode berjumlah Rp85.500.000. Pembelian yang dilakukan selama
periode ini berjumlah Rp34.500.000 dan persediaan bahan baku pada akhir periode tidak
ada.
c. Depresiasi peralatan pabrik adalah Rp100.000.000
d. Biaya asuransi peralatan pabrik yang dikonsumsi periode ini adalah Rp6.000.000
e. Biaya tenaga kerja tidak langsung (gaji supervisor pabrik) berjumlah Rp20.000.000
Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah biaya utama (prime cost) untuk bulan Maret 1999.
2. Hitungah biaya konversi untuk bulan Maret 1999.
JAWAB
1. Perhitungan biaya utama (prime cost)
Biaya bahan baku = 85.500.000 + 34.500.000 120.000.000
Biaya tenaga kerja = (500 × 100.000) + (100 × 150.000) 65.000.000
Jumlah 185.000.000
2. Perhitungan biaya konversi
Biaya tenaga kerja 65.000.000
Biaya overhead pabrik:
Depresiasi mesin pabrik 100.000.000
Biaya asuransi 6.000.000
Biaya supervisi pabrik 20.000.000+ = 126.000.000+
Jumlah 191.000.000
SOAL 1-2
Berikut adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada PT Cendrawasih
untuk bulan Mei 1999:
Keterangan Jumlah
Biaya tenaga kerja langsung Rp130.000.000
Pembelian bahan baku 80.000.000
Supplies yang digunakan 6.750.000
Asuransi pabrik 3.500.000
Depresiasi mesin pabrik 20.000.000
Supervisi pabrik 12.300.000
Pemakaian bahan penolong 27.450.000
Persediaan produk dalam proses awal 125.000.000
Persediaan produk dalam proses akhir 142.500.000
Persediaan bahan baku awal 40.000.000
Persediaan bahan baku akhir 20.000.000
Persediaan produk jadi awal 56850.000
Persediaan produk jadi akhir 32.500.000
425.000.000
Persediaan produk dalam proses akhir (142.500.000)-
Harga pokok produk jadi 282.500.000
SOAL 1-3
Yogyakarta Fitness Center adalah sebuah pusat kebugaran yang telah beroperasi selama 3 tahun.
Karena perusahaan telah mengalami perkembangan yang pesat, manajemen menghendaki agar
struktur biaya dipisahkan ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel agar manajemen
lebih mudah menganalisis dan mengendalikan biaya, Informasi yang tersedia adalah sebagai
berikut:
Bulan Jumlah Pelanggan Jumah Biaya
Mei 320 Rp26.000.000
Juni 200 15.000.000
Juli 230 21.500.000
Agustus 240 22.500.000
September 720 47.000.000
Oktober 560 37.000.000
November 470 33.000.000
Desember 750 47.500.000
SOAL 2-1
PT Merapi memproduksi dan menjual 2 jenis produk, yaitu produk A dan B. Informasi tentang
produksi untuk kedua produk tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan Produk A Produk B Jumlah Biaya
Kuantitas 200.000 50.000
Biaya utama Rp700.000.000 Rp150.000.000 Rp850.000.000
Jam mesin(pemeliharaan) 50.000 jam 12.500 jam 250.000.000
Pengankutan bahan 700.000 kali 100.000 kali 300.000.000
Setup 100 kali 50 kali 450.000.000
SOAL 2-2
CV Tidar telah mengidentifikasi biaya overhead pabrik dan cost-driver untuk periode mendatang
sebagai berikut:
Elemen BOP Taksiran Biaya Cost Driver Tingkat Kegiatan
Biaya setup Rp1.200.000.000 Jumlah setup 300
Biaya pemesanan 900.000.000 Jumlah pesanan 4.500
Biaya mesin 900.000.000 Jumlah mesin 18.000
Biaya energi 250.000.000 Jumlah kilowatt 50.000
Informasi yang berhubungan dengan pkerjaan (pesanan) yang dikerjakan dalam tahun yang
bersangkutan adalah:
Keterangan Pesanan No. 125 Pesanan No.128
Bahan baku Rp10.500.000 Rp17.500.000
TKL (50jam/pesanan) 8.000.000 8.000.000
Jml unit yang dibuat 100 unit 50 unit
Jumlah setup 1 1
Jml pesanan (order) 4 2
Jammesin 20 30
Jam kilowatt 20 40
2. Tarif BOP
Biaya setup ¿ 1.200 .000.000 ÷ 300=4.000 .000 per setup
Biaya pemesanan ¿ 900.000 .000 ÷ 4.500=200.000 per pesanan
Biaya mesin ¿ 900.000 .000 ÷18.000=50.000 per jam mesin
Biaya energi ¿ 250.000 .000÷ 50.000=5.000 per jam kilowat
Perhitungan harga pokok: Pesanan No.25 Pesanan No. 128
Biaya bahan baku Rp10.500.000 Rp17.500.000
BTKL Rp8.000.000 Rp8.000.000
BOP
- biaya setup Rp4.000.000 Rp4.000.000
- biaya pemesanan Rp800.000 Rp400.000
- biaya mesin Rp1.000.000 Rp1.500.000
- biaya energi Rp100.000 Rp200.000
Total harga pokok Rp24.400.000 Rp31.600.000
Harga pokok per unit Rp244.000 Rp632.000
SOAL 3-1
CV Blimbing Makmur menghasilkan 35.000 unit produk dalam tahun pertama operasinya.
Produk tersebut berhasil terjual sebanyak 32.000 unit dengan harga Rp 180.000,00 per unit.
Perusahaan menggunakan jumlah unit yang di produksi untuk menghitung tarif BOP. Informasi
tentang biaya manufaktur adalah:
BOP tetap (taksiran dan realisasi) Rp 1.400.000,00
BOP variabel (taksiran dan realisasi) Rp 350.000,00
Tenaga kerja langsung Rp 2.800.000,00
Bahan baku Rp 1.050.000,00
Dengan menggunakan kertas kerja di halaman 13, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah harga pokok per unit, dan total harga pokok produk jadi dengan menggunakan
metode harga pokok penuh (absorption costing/full costing)
2. Hitunglah harga pokok per unit, dan total harga pokok produk jadi dengan menggunakan
metode harga pokok variable (variable coasting)
3. Untuk tujuan pelaporan kepada pihak eksternal, berapa harga pokok persediaan produk
jadi yang dilaporkan?
JAWAB :
SOAL 3-1
1. Absorption Costing
Keterangan Jumlah
BBB 1.050.000.000
BTKL 2.800.000.000
BOP (total) 1.750.000.000
Harga pokok produk 5.600.000.000
Harga pokok per unit (5.600.000.000 ÷ 35.000) 160.000
2. Variable Costing
Keterangan Jumlah
BBB 1.050.000.000
BTKL 2.800.000.000
BOP (variabel) 350.000.000
Harga pokok produk 4.200.000.000
Harga pokok per unit (4.200.000.000 ÷ 35.000) 120.000
3. Penjelasan
Apabila kita menggunakan variable costing maka akan menghasilkan nilai harga pokok produk
yang lebih kecil sehingga akan menimbulkan atau menghasilkan laba yang lebih besar karena
pengurang pada HPP lebih kecil, sedangkan untuk absorption costing menghasilkan nilai harga
pokok produk yang lebih besar yang nantinya menghasilkan laba lebih kecil apabila
dibandingkan dengan yang menggunakan variable costing.
SOAL 3-2
PT Indragirir memproduksi bola bisbol. Dalam bulan Januari 1998, perusahaan memproduksi
sebanyak 6.000 unit, dan dari jumlah tersebut 5.400 unit diantaranya telah terjual dengan harga
Rp 11.000,00 per unit. Informasi yang berhubungan dengan biaya produksi adalah:
Bahan baku 9.000.000,00
Tenaga kerja langsung 10.800.000,00
BOP Variable 4.800.000,00
BOP tetap 15.000.000,00
Komisis penjualan ditetapkan sebesar 10% dari harga jual, dan biaya administrasi (seluruh biaya
tetap) berjumlah Rp 4.000.000,00. Dengan menggunakan kertas kerja di halaman 13 sampai
dengan 14, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah harga pokok per unit dan harga pokok persediaan akhir dengan metode harga
pokok penuh.
2. Hitunglah harga pokok per unit dan harga pokok persediaan akhir dengan metode harga
pokok variabel.
3. Hitunglah marjin kontribusi (total) dan marjin kontribusi per unit.
JAWAB :
SOAL 3-2
1. Metode harga pokok penuh
Perhitungan harga pokok per unit
Keterangan Jumlah
BBB 9.000.000
BTKL 10.800.000
BOP (variabel) 19.800.000
Harga pokok produk 39.600.000
Harga pokok per unit (39.600.000 ÷ 6.000 unit) 6.600