Konsep Keperawatan Gawat Darurat
Konsep Keperawatan Gawat Darurat
Alexander Agung K.
Tahun Publikasi
2020
Abstrak
Abstrak : keperawatan gawat darurat pelayanan kesehatan yang berfokus pada individu
terhadap seluruh rentang usia yang mengalami masalah kesehatan.keperawatan gawat darurat
merupakan keperawatan yang komprehensif diberikan pada pasien yang mengalami penyakit
yang mengancam kehidupan. keperawatan gawat darurat meliputi pengkajian (assessment),
diagnosis, treatment atau tindakan dan evaluasi.
Rangkuman
Keberagaman asuhan gawat darurat dalam menangani kasus di seluruh rentang usia di
fokuskan pada kasus gawat darurat tersebut seperti menggambarkan keberadaan profesi
keperawatan secara keseluruhan. Praktik keperawatan gawat darurat adalah proses yang
sistematis terdiri dari diagnosis keperawatan, pengambilan keputusan, pemikiran nalitis, dan
ilmiah serta adanya investigasi dan penyelidikan. Ruang lingkup praktik keperawatan gawat
darurat meliputi pengkajian (assessment), diagnosis, treatment atau tindakan dan evaluasi.
Keperawatan gawat darurat bersifat multidimensi yang memerlukan pengetahuan
tentang berbagai system tubuh, proses penyakit, dan kelompok usia, yang umumnya terkait
dengan spesialisasi keperawatan lainnya.
Konsep keperawatan gawat darurat secara internasional telah dikenal sebagai spesialisasi
dalam keperawatan. (ENA, 1999, p, 3):
- pengkajian
- analisis
- kriteria hasil outcome
- menyusun rencana berdasarkan pengkajian, masalah, dan kriteria.
- Implementasi
- Evaluasi
- Mengetahui standar
- Mengakui kebutuhan belajar mandiri
- Terlibat dalam kegitan dan perilaku ciri professional
- Memberikan pelayanan berdasarkan konsep filosofis dan etika
- Membangun komunikasi
- Mengakui nilai-nilai dan menggunakan hasil temuan penelitian dan kualitas
Praktik kolaboratif
Membangun koalisi
Pendidikan masyarakat
Terlibat dalam program pendidikan masyarakat karena memiliki peran penting dalam
membantu menurunkan masalah risiko dan konsekuensi dari penyakit, dari sakitnya dan
injuri. Berikut hasil prevensi primer, sekunder, tersier:
Biomekanika Trauma
Pada fisik manusi tentunya pada saat melakukan kegiatan yang tanpa menggunakan alat
bantu. Usaha fisik ini dapat mengakibatkan banyak kecelakan saat bekerja. Apabila otot
menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu yang lama akan dapat
mengakibatkan keluhan berupa kerusakan sendi, ligament, dan tendon. Keluhan ini biasa
disebut sebagai musculoskeletal disorder (MSDS) atau masalah pada system muskulo skeletal
(Grandjeans, 1993).
Mekanisme Trauma
1. Trauma tumpul
2. Trauma kompresi
3. Trauma ledakan
4. Trauma tembus
Pengkajian
Tahap pertama dalam proses kepeawatan pengkajian gawat darurat dilakukan melalui
primary survey dan secondary survey. Sebagai berikut:
a. Primary survey
Penilaian cepat dan sistematis yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengenali kondisi yang mengancam hidup pasien dan menginisiasi treatmen
sesegera mungkin. berikut pendekatan pengkajian melalui
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Palpasi
4. Perkusi
Langkah – langkah penerapan DRABC (danger, respon, airway, brething, sirkulation) berikut
langkah – langkahnya:
1. Airway kaji jalan nafas pasien dari sumbatan dan lakukan pembebasan jalan nafas
dengan memperhatikan kondisi servikal pasien.
2. Breathing Kaji ada tidaknya disstrespernafasan dan lakukan pemberian oksigen.
3. Circulation Kaji nadi dan adanya perdarahan dan kondisi perfusi.
4. Disability Kaji tingkat trauma neurologis cek kemampuan gerak ekstrimitas cek
GCS, lateralisasi.
5. Exposure/environmental control kaji pasien dari ujung kepala samapai ujung kaki
mencari adanya trauma pada daerah lain tubuh.
b. Secondary survey
Pengkajian yang tersruktur dan sistematis bertujuan untuk mengkaji pasien labih
detil yang berfokus pada:
- Riwayat kesehatan
- Vital sign
- Pemeriksaan fisik
Riwayat kesehatan
Dalam hal ini keluarga dan orang terdekat pasien dilibatkan untuk menggali riwayat
kesehatan ini diantaranya adalah sample.
Vital sign
Pengkajian yang termasuk pols/denyut nadi, pernfasan, tekanan darah, dan saturasi
oksigen.
Pemeriksaan fisik
Dilakukan secara head to toe dilakukan dari area kepala, leher, dada, perut, panggul,
ekstremitas anterior, ekstremitas eksterior.
DAFTAR PUSTAKA
Hamarno, N. R. (2016). KONSEP DASAR KEGAWAT DARURATAN DAN BANTUAN HIDUP DASAR.
jakarta: PUSDIKNAKES.
Mubarok, W. I. (2015). STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DAN PROSEDUR TETAP DALAM PRAKIKN
KEPERAWATAN: KONSEP DAN APLIKASI DALAM PRAKTIK KLINIK. jakarta: salemba medika.