19.mohammad Teddy Susanto
19.mohammad Teddy Susanto
TUGAS INDIVIDU
A
BAHASA INDONESIA
HTeks Cerpen,Fabel,Biografi
Menyusun
U
N
A
J
A
R
A
N
2
0
1
SMP5
-
N 2
2
0
1
6
TEKS CERPEN
5.MAJAS(Warna Coklat)
Di pinggir hutan, hiduplah induk Ayam dan anak-anaknya, yang berjumlah dua belas
ekor. Pada suatu hari, induk Ayam membawa anak-anaknya jalan-jalan memasuki hutan.
Hari pun mulai gelap, anak-anak Ayam mulai ketakutan.
“Bu, kita pulang ya aku takut.” kata salah satu anak Ayam itu.
“Ya, tentu kita akan pulang, tapi sepertinya kita memasuki hutan terlalu dalam, Ibu jadi
tak bisa melihat jalan pulang.” kata induk Ayam pada anak-anaknya. Anak-anak Ayam
sangat takut. Mereka tidak menyadari si Musang mendengar percakapan mereka. Si
Musang berencana ingin memangsa Ayam-Ayam itu. Lalu si Musang menghampiri mereka.
“Hei, induk Ayam. Mengapa kau dan anak-anakmu ada di tengah hutan malam-malam
begini, kau harus hati-hati, jangan sampai binatang lain memangsa anak-anakmu!” kata
Musang.
“Aku tidak takut! Aku akan melindungi anak-anakku!” kata induk Ayam pada Musang.
“sepertinya anak-anakmu terlihat takut, bagaimana jika kalian menginap di rumah tua
milikku malam ini” kata Musang menawarkan. Anak Ayam pun berkata.
“Bu, mari kita menginap di rumah tua milik pak Musang. Aku sangat takut jika tidur di
sini.”
“Ya, tentu anakku, kita akan menginap di rumah tua milik pak Musang malam ini.” kata
induk Ayam, menyetujui tawaran pak Musang.
“Baiklah, kalu begitu ikuti aku. Kita akan menuju rumah tua milikku.” kata Musang.
Mereka lalu mengikuti Musang itu, beberapa menit kemudian, tibalah mereka di rumah
tua milik Musang.
“Nah, silahkan semua masuk, kalian tidur di dalam?” kata Musang.
“Hei, pak Musang, apakah kau tidak tidur di dalam?” tanya anak Ayam pada Musang.
“Oh, tidak. Aku akan berjaga di luar.” kata Musang. Anak Ayam mengucapkan terima
kasih pada Musang.
Beberapa saat kemudian, Musang pun tertidur di luar. Anak-anak Ayam juga sudah
tidur. Induk Ayam masih belum tidur, ia takut Musang akan memangsa mereka. Tepat
tengah malam induk Ayam membangunkan anak-anaknya.
“Hei kalian ayo cepat bangun!” kata induk Ayam berbisik.
“Ada apa Ibu?” kata anak Ayam.
“Ssstt. Kecilkan suaramu, Musang itu bisa mendengarkannya!” kata induk Ayam berbisik.
“Memangnya kenapa?” tanya anak Ayam itu tidak mengerti.
“Begini, Musang itu hendak memangsa kita, jadi turuti perintahku, supaya Musang tidak
dapat memangsa kita, naiklah ke kayu yang ada di atas itu, supaya kita selamat.” kata
induk Ayam.
Anak-anaknya sangat takut, mereka menuruti saja apa yang dikatakan induknya.
Mereka sudah berada di atas. Di saat itu Musang bangun, lalu masuk ke rumah tua itu,
rumah itu sangat gelap, Musang hanya mengandalkan indra penciumannya saja. Di saat
itulah Ayam-Ayam langsung turun dari kayu itu dengan pelan-pelan supaya tidak
ketahuan, dan mereka pun lari terbirit-birit. Akhirnya mereka menemukan jalan pulang,
Ayam-Ayam pun selamat dari bahaya.
TEKS FABEL
Teks fabek adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi
manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang(berisi
pendidikan moral dan budi pekerti).
SRTUKTUR
Fabel terdiri atas 4 bagian dalam strukturnya,yaitu:
1.Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan
tokoh,latar tempat dan waktu,serta awalan masuk ke tahap berikutnya.
2.Komplikasi
Komplikasi berisi terjadinya konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh
lain.
3.Resolusi
Resolusi adalah bagian yang berisi pemecahan masalah.Masalah harus
diselesaikan dengan cara yang kreatif.
4.Koda
Koda merupakan bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada
tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Ciri Bahasa
Kalimat tunggal
Kata kerja
Kata sifat
Konjungsi waktu
Contoh teks fabel
Pada suatu hari si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang
terlihat hanya mondar-mandir saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?"
Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau, hei kura-
kura! Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber
penghidupan!"
Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam
akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk
mengadu kekuatan betis kaki.
Si rusa sangat marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta
agar si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah sekeras-kerasnya,
semampu yang engkau bisa lakukan!"
Si kura-kura tidak bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau
akan jatuh dan tidak bisa membalas menendangku."
Si rusa kian marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia
berancang-ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-
kuatnya.
Si kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura
akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Ditemukannya si rusa setelah
beberapa hari mencari. "Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk menendang."
TEKS BIOGRAFI
Teks biogarafi adalahteks naratif yang tegolong teks makro sebagai teks makro
teks biografi memiliki teks yang tidak harus sama bergantung pada bagaimana
penulis menyampaikan gambar teantang tokoh dan peristiwa yang dialami tokoh
STRUKTUR
OrientasiOrientasi merupakan bagian dimana menjelaskan tentang
pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh yang diceritakan dalam
biografi tersebut.
Peristiwa dan MasalahBagian peristiwa atau kejadian merupakan bagian
yang berisi tentang sebuah peristiwa atau kejadian yang pernah dialami, termasuk
didalamnya memuat tentang masalah yang pernah dihadapinya dalam mencapai
tujuan serta cita-citanya. Hal-hal yang menarik, mengagumkan, mengesankan, dan
mengharukan yang pernah dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian ini.
ReorientasiReorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi tentang
pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan tersebut. Reorientasi bersifat
opsional, yang artinya pada bagian ini boleh ada atau tidak.
CIRI BAHASA
KATA RUJUKAN
KONJUNGSI
KATA KERJA
KALIMAT AKTIF DAN PASIF
Ir SOEKARNO
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo . Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodihardjo seorang guru di Surabaya, Jawa . Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal
dari Buleleng, Bali. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur.
Pada usia l4 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Cokroaminoto
mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke HBS. Di Surabaya, Soekarno banyak
bertemu dengan para pemimpin Serikat Islam, organisasi yang dipimpin Cokroaminoto saat itu.
Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi, Jong Java (Pemuda Jawa).
Tamat HBS di tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di
Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung Soekarno berinteraksi dengan Cipto
Mangunkusumo dan Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin National lndische
Partij.
Pada tahun l926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi
cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI
menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pidato
pembelaannya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada
tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia
(Partindo), yang merupakan pecahan dan PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus
1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional.
Namun, semangatnya tetap membara. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan
ke Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak begitu
memerhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia. Namun akhirnya, pemerintahan
pendudukan Jepang memanfaatkan tokoh Indonesia, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta
dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk
Indonesia. Organisasi seperti Jawa Hokokai Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI, dan PPKI,
selalu melibatkan tokoh Indonesia yang memilih strategi kooperatif.
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks Proklamasi
Kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang,
sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri. Ia aktif dalam usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar
dasar pemerintahan Indonesia, termasuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan.
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia, yakni
Soekarno, Muhammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima Iangsung
oleh Kaisar Hirohito. Bahkan, Kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga
tokoh Indonesia tersebut. Pada bulan Agustus 1945, Ia diundang oleh Marsekal Terauchi,
pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat, Vietnam yang kemudian menyatakan
bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.
Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak Ia “bercerai” dengan Wakil Presiden Muhammad
Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia.
Ditambah dengan sejumlah pemberontakan yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan
puncaknya, pemberontakan PKI melalui G 30 S. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di
Wisma Yaso, Jakarta. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur. Makam beliau hingga
kini ramai dikunjungi, terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.