1135 2152 1 SM
1135 2152 1 SM
Rodiah Mukhtar
SMA N 8 Lubuklinggau Jl. Fatmawati Soekarno Tabacemekal Kota Lubuklinggau
e-mail: rodiah45@gmail.com
Abstract: The purpose of this study is to describe the school development plan at senior high
school Number 1 Lubuklinggau. This study uses descriptive qualitative method. The subjects of
this study are the school principal, the vice of the school principals, the teachers, the staff,
students’ parent, and the students. The data were collected by means of interview, observation, and
documentation. Afterwards, the data collected were analyzed by using qualitative descriptive
technique. The result of this study shows that in general the school development plan at senior
high school number 8 Lubuklinggau has not yet fulfilled the standard operating procedure.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan rencana pengembangan sekolah di
SMA Negeri 8 Lubuklinggau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini
yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha, komite sekolah dan siswa. Teknik
pengumpulan data penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah
itu data dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rencana pengembangan sekolah di SMA Negeri 8 Lubuklinggau belum memenuhi standard
prosedur operasional rencana pengembangan sekolah.
386
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 387
program, kemacetan program, tidak terlaksana- optimal dijadikan acuan dalam operasional
nya program, banyaknya hambatan yang sekolah.
muncul, maupun penyimpangan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis
Terjadinya penyimpangan-penyimpangan prog- tertarik untuk melakukan penelitian tentang
ram tersebut merupakan suatu pemborosan dan rencana pengembangan sekolah di Kota
kerugian dalam berbagai bidang yang pada Lubuklinggau. Secara spesifik penelitian ini
akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan berjudul “Rencana Pengembangan Sekolah di
keberhasilan yang diinginkan. Begitupun dengan SMA Negeri 8 Lubuklinggau”. Peneliti memilih
sekolah yang programnya tidak terukur, tidak SMA Negeri 8 Lubuklinggau sebagai tempat
jelas, tidak aplicable, dan tidak fokus, dampak penelitian dengan alasan karena Sekolah
yang terjadi akan lebih besar dan berpotensi tersebut merupakan sekolah yang relatif baru
merugikan semua pihak. Terjadinya kekeliruan berdiri, sehingga memerlukan suatu rencana
manajemen sekolah juga disebabkan kondisi pengembangan yang matang.
program sekolah yang salah, begitupun
sebaliknya. METODE
Pada sisi lain, kesuksesan sekolah dalam Rancangan penelitian yang digunakan
bentuk prestasi akademik maupun non akademik dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
tidak terlepas dari program sekolah yang ditata Hal ini karena pada penelitian ini penulis akan
dengan baik dan benar. Sustainabilitas mendeskripsikan tentang Rencana Pengem-
keberhasilan sekolah bertaraf nasional dan bangan Sekolah. Adapun lokasi penelitian ini
internasional juga disebabkan adanya kejelasan akan dipusatkan pada Adapun lokasi penelitian
program sekolah yang memiliki sifat jangka ini akan dipusatkan di SMA Negeri 8
menengah dan jangka panjang. Pengembangan Lubuklinggau. Penelitian ini bertujuan untuk
program sekolah hendaknya melalui tahapan menganalisa dan menggambarkan rencana
yang sistematis dan langkah-langkahnya dapat pengembangan sekolah yang telah dilakukan di
di pertanggungjawabkan, baik secara akademik, SMA Negeri 8 Lubuklinggau.
yuridis, maupun sosial. Dalam pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian
program sekolah juga harus mempertimbangkan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kualitatif dalam penelitian memiliki makna
kekuatan sekolah dan lingkungan mendukung memahami peristiwa dalam kaitannya dengan
keterlaksanaan program sekolah. Oleh karena orang dalam situasi tertentu. Subjek penelitian
itu, pengembangan program-program sekolah, dalam penelitian ini adalah Subjek penelitian
baik secara kualitas maupun kuantitas, dianggap dalam penelitian ini adalah a) Kepala sekolah, b)
sangat penting sehingga dalam penyelenggaraan Wakil kepala sekolah, c) guru, d) staf tata usaha,
pendidikannya dapat terarah dengan langkah- e) Ketua komite, f) siswa.
langkah pelaksanaan yang efektif dan efisien. Teknik pengumpulan data yang akan
Berdasarkan kenyataan di lapangan, digunakan dalam penelitian ini adalah
penulis temukan bahwa secara umum sekolah- wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
sekolah di Kota Lubuklinggau telah memiliki analisa data yang akan digunakan adalah teknik
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Namun deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif lebih
demikian ditemukan masalah-masalah mendasar mementingkan proses dari pada hasil. Oleh
yang menjadi penyebab belum efektifnya karena itu, ada empat tahap penting yang saling
rencana pengembangan sekolah. Masalah- berkaitan, yaitu: pengumpulan data, reduksi
masalah yang ditemukan antara lain berkaitan data, penyajian data, dan penarikan simpulan
dengan pembuatan RPS yang belum mengacu atau verifikasi.
pada langkah-langkah secara teoritis, dan secara
substansi isi perencanaan program yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikembangkan belum disesuaikan dengan Optimalisasi penerapan MBS di sekolah
kondisi dan kebutuhan sekolah, serta aspek- adalah dengan disusunnya rencana
aspek Standar nasional Pendidikan. Selain itu, pengembangan sekolah yang teliti dan cermat.
ternyata penyusunan RPS belum secara optimal Rencana ini ditujukan dalam rangka
melibatkan pihak-pihak berkepentingan. meningkatkan kemampuan sekolah dalam
Parahnya lagi dokumen RPS tidak secara menghasilkan lulusan yang berkualitas, per-
baikan sarana prasarana pendidikan dan sekolah
388 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 386-393
memiliki kunci pembelanjaan yang tersedia (2012:128), visi sekolah harus tetap berada pada
dengan bijaksana. Selain daripada itu rencana koridor kebijakan pendidikan nasional tetapi
pengembangan ini penting dalam rangka sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat
meningkatkan kepercayaan para pemangku yang dilayani.
kepentingan (stakeholders). Sebab hanya dengan Berdasarkan hasil penelitian, Visi ini telah
pola kemitraan bersama pihak pemangku terdokumentasi dengan baik, salah satunya ada
kepentingan pengembangan sekolah dapat dalam dokumen rencana pengembangan sekolah
berjalan secara optimal dan efektif. (RPS) dan juga telah ada papan yang
Perencanaan pengembangan sekolah menuliskan visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau.
(school development planning) merupakan Visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau
proses pengembangan sebuah rencana untuk memiliki orientasi terhadap masa depan,
meningkatkan kinerja sebuah sekolah secara memberikan arah dan fokus strategi yang jelas,
berkesinambungan. Perbedaan pokok rencana dan visi mengandung nilai-nilai luhur yang
pengembangan dengan rencana lainnya terletak dikembangkan sesuai dengan harapan yang
pada tujuan, sedangkan hierarki tujuan dan ingin dicapai SMA Negeri 8 Lubuklinggau. Visi
rencana berlaku dalam rencana pengembangan. dirumuskan berdasarkan analisis lingkungan
Tujuan yang akan dicapai dalam rencana internal dan eksternal di SMA Negeri 8
pengembangan merupakan hasil-hasil yang lebih Lubuklinggau karena menjadi dasar bagi
baik dari apa yang selama ini telah dilakukan perumusan visi dan harus sesuai dengan norma
oleh sekolah. Rencana pengembangan sekolah dan harapan masyarakat serta mendorong
disusun agar sekolah terus-menerus meningkat- terjadinya perubahan dan pengembangan
kan kinerjanya. Oleh karena itu, selain sekolah ke arah yang lebih baik. Visi SMA
didasarkan pada visi dan misi sekolah, Negeri 8 Lubuklinggau ini mencerminkan
perencanaan pengembangan harus didasarkan dorongan kuat yang akan menumbuhkan
atas pemahaman yang mendalam tentang inspirasi, semangat dan komitmen bagi
keberadaan dan kondisi sekolah pada saat stakeholder.
rencana pengembangan itu disusun. Pemahaman Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
semacam ini dapat dilakukan melalui kajian dan Rohiat (2010:100) bahwa rumusan visi sekolah
telaah mendalam terhadap kondisi internal yang baik seharusnya memberikan isyarat: a)
maupun lingkungan eksternal dimana sekolah Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk
itu berada. jangka waktu yang lama, b) Menunjukkan
keyakinan masa depan yang jauh lebih baik,
Visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, c)
Berdasarkan hasil penelitian, visinya Visi sekolah harus mencerminkan standar
tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai, d)
Lubuklinggau menginginkan adanya suatu Visi sekolah harus mencerminkan dorongan
kondisi dimana sekolah dapat dijadikan wadah yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat
aktifitas lembaga dalam menghasilkan peserta dan komitmen bagi stakeholder, e) Mampu
didik yang berprestasi yang memiliki keimanan, menjadi dasar dan mendorong terjadinya
ketaqwaan dan akhlak mulia serta dapat bersaing perubahan dan pengembangan sekolah ke arah
dengan sekolah lainnya. yang lebih baik, dan f) Menjadi dasar perumusan
Visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau misi dan tujuan sekolah.
tersebut telah sesuai dengan UU no 20 tahun Perumusan visi SMA Negeri 8
2003 pasal 3 tentang Pendidikan Nasional, Lubuklinggau melibatkan stakeholder yang ada
penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu di sekolah dan juga komite sekolah. Dalam
berfungsi mengembangkan kemampuan dan perumusan visi ini dibuat satu tim penyusun
membentuk watak serta peradaban bangsa yang RPS yang terdiri dari kepala sekolah, wakil
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kepala sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkem- komite sekolah.
bangnya potensi peserta didik agar menjadi Perumusan visi SMA Negeri 8 Lubuk-
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada linggau memang telah melibatkan suatu tim,
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, namun sosialisasi visi ini kepada warga sekolah
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga masih sangat kurang. Kepala sekolah belum
negara yang demokratis serta bertanggung mensosialisasikan visi ini dalam kegiatan
jawab. Sedangkan menurut Mulyono pembinaan baik kepada guru maupun siswa,
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 389
sehingga ada sebagian warga sekolah yang sesuai dengan karakteristik yang harus dimiliki
belum memahami makna esensial dari sebuah misi. Menurut Mulyono (2012:134), misi
visi. Seharusnya pimpinan sekolah mensosiali- memiliki karakteristik antara lain: a)
sasikan visi tersebut sehingga visi tersebut menggambarkan upaya mewujudkan visi, b)
menjadi milik bersama dan mendapat dukungan menunjukkan arah dan tujuan organisasi, c)
penuh serta komitmen yang lebih kuat dari menunjukkan output organisasi, baik pelayanan,
seluruh warga sekolah. jasa maupun produk, d) menujukkan sifat tugas:
koordinasi, pengaturan, pembinaan atau
Misi SMA Negeri 8 Lubuklinggau pengawasan.
Dalam Mulyono (2012:120), misi adalah Dalam perumusan misi, memberi peluang
jalan pilihan (the chosen track) lembaga untuk perubahan/penyesuaian dengan tuntutan
pendidikan bagi peserta didik/masyarakatnya. lingkungan selama masih sesuai dengan visi
Perumusan misi adalah suatu usaha untuk sekolah dan juga misi disesuaikan dengan
menyusun peta perjalanan. Kemampuan analisis stakeholder dalam rangka memenuhi
mengelola lembaga pendidikan untuk membuat kepuasan stakeholder. Perumusan misi SMA
peta yang secara akurat menggambarkan dunia Negeri 8 Lubuklinggau melibatkan stakeholder
yang dimasuki, memberikan kesempatan bagi yang ada di sekolah dan juga komite sekolah.
lembaga tersebut untuk mengelola aktivitas Dalam perumusan misi ini dibuat satu tim
pendidikan yang memenuhi kebutuhan dan penyusun RPS yang terdiri dari kepala sekolah,
keinginan lingkungannya, sehingga kelang- wakil kepala sekolah, perwakilan guru, dan
sungan hidup dan perkembangan lembaga perwakilan komite sekolah.
tersebut terjamin. Perumusan misi yang dilakukan di SMA
Berdasarkan hasil penelitian, misinya Negeri 8 Lubuklinggau telah sesuai dengan yang
tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 dikemukakan oleh Sagala (2008:135) tentang
Lubuklinggau ingin menghasilkan peserta didik misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah,
yang berprestasi yang memiliki keimanan, wakil kepala sekolah, guru, tenaga
ketaqwaan dan akhlak mulia serta dapat bersaing kependidikan, dan masyarakat sekolah lainnya
dengan sekolah lainnya. Selain itu dalam misi yang akan dijadikan elemen fundamental
tersebut, sekolah juga ingin menciptakan kondisi penyelenggaraan program sekolah dalam
pembelajaran yang kondusif sehingga terjadi pandangan sekolah dengan alasan yang jelas dan
proses pembelajaran yang efektif. Sekolah konsisten dengan nilai-nilai sekolah.
dijadikan tempat pengembangan IPTEK,
olahraga, seni dan budaya serta menjadikan Tujuan SMA Negeri 8 Lubuklinggau
sekolah yang bersih, indah dan sehat. Berdasarkan hasil penelitian, tujuannya
Berdasarkan hasil penelitian, misi sekolah tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8
ini telah terdokumentasi dengan baik, salah Lubuklinggau ingin menghasilkan lulusan yang
satunya ada dalam dokumen rencana cerdas, berpengetahuan, cakap, terampil, sehat,
pengembangan sekolah (RPS) dan juga telah ada berbudi pekerti luhur, beriman, dan bertaqwa
papan yang menuliskan misi SMA Negeri 8 kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lubuklinggau. Berdasarkan hasil penelitian, tujuan yang
Misi SMA Negeri 8 Lubuklinggau ingin dicapai sekolah ini telah terdokumentasi
merupakan upaya untuk mewujudkan visinya. dengan baik, salah satunya ada dalam dokumen
Dalam misinya tersebut, menunjukkan secara rencana pengembangan sekolah (RPS).
jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh Tujuan merupakan tindakan atau upaya
sekolah, antara indikator visi dengan rumusan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Jadi
misi ada keterkaitan atau terdapat benang tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau
merahnya secara jelas, dan misi sekolah dihasilkan dalam jangka waktu yang telah
menggambarkan tentang produk atau pelayanan ditentukan. Penetapan tujuan didasarkan pada
yang akan diberikan pada masyarakat (siswa). faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan
Misi merupakan tindakan atau upaya setelah penetapan visi dan misi. Perumusan
untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan tujuan SMA Negeri 8 Lubuklinggau melibatkan
penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, stakeholder yang ada di sekolah dan juga komite
kewajiban, dan rancangan tindakan yang sekolah. Dalam perumusan tujuan ini dibuat satu
dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Hal ini tim penyusun RPS yang terdiri dari kepala
390 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 386-393
sekolah, wakil kepala sekolah, perwakilan guru, mana bidang sekolah itu bergerak. Analisis
dan perwakilan komite sekolah. SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan
Perumusan tujuan SMA Negeri 8 kelemahan dari suatu sekolah serta peluang dan
Lubuklinggau ini belum sesuai dengan kaidah ancaman di lingkungan eksternalnya. Analisis
perumusan tujuan. Tujuan tersebut masih sangat SWOT adalah metode perencanaan strategis
umum dan belum menunjukkan batasan waktu yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
pencapaian tujuan. Tujuan tersebut belum (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
dijabarkan lebih rinci, operasional, dan terukur. (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam
Seharusnya tim perumusan tujuan SMA Negeri suatu organisasi termasuk sekolah, memandu
8 Lubuklinggau merumuskan tujuan secara untuk mengidentifikasi positif dan negatif di
rinci, operasional, dan terukur Menurut Rohiat dalam suatu sekolah yaitu kekuatan (Strengths)
(2010:107), sekolah menentukan atau dan kelemahan (Weaknesses) dan di luar itu
merumuskan sasaran atau tujuan jangka pendek dalam lingkungan eksternal yaitu peluang
satu tahunan. Rumusan tujuan satu tahunan (Opportunities), dan ancaman (Threats).
tersebut merupakan penjabaran lebih rinci, Berdasarkan hasil pengamatan peneliti,
operasional, dan terukur dari tujuan lima lingkungan SMA Negeri 8 tampak bersih dan
tahunan dalam Renstra. Dalam perumusannya, indah. Taman sekolah sudah dibuat serta
harus mengandung aspek ABCD (audience, terdapat apotik hidup yang bisa dimanfaatkan
behavior, condition, dan degree). oleh warga sekolah. Selain itu banyak sekali
piala yang telah terkoleksi sebagai bukti prestasi
Visi, Misi, dan Tujuan Sesuai dengan yang diukir oleh peserta didik di SMA Negeri 8
Kondisi Objektif Sekolah Lubuklinggau dalam bidang pelajaran, seni,
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa olahraga dan ekstrakurikuler seperti pramuka,
dokumen visi, misi, dan tujuan mencerminkan LKS dan PMR.
kondisi objektif di SMA Negeri 8 Lubuklinggau Kegiatan pembelajaran yang terjadi di
dan sekolah menjamin visi, misi dan tujuan yang SMA Negeri 8 Lubuklinggau berjalan dengan
dibuat sesuai dengan kondisi objektif SMA kondusif. Berdasarkan hasil pengamatan,
Negeri 8 Lubuklinggau. Visi, misi dan tujuan suasana belajar yang diciptakan sudah berjalan
SMA Negeri 8 Lubuklinggau, dirumuskan efektif. Siswa masuk sekolah tepat waktu, guru
berdasarkan analisis lingkungan internal dan masuk ke kelas sesuai dengan jam belajar, siswa
eksternal SMA Negeri 8 Lubuklinggau (analisis tertib mengikuti pelajaran, selama jam belajar
SWOT) dan telah diadakan evaluasi setiap siswa tidak boleh ke kantin, dan siswa pulang
tahunnya sehingga sesuai dengan kondisi sekolah tepat pada waktunya.
objektif SMA Negeri 8 Lubuklinggau.
Menurut Sagala (2008), analisis SWOT Sasaran yang Dikembangkan SMA Negeri 8
adalah salah satu tahap dalam manajemen Lubuklinggau
strategik yang merupakan pendekatan analisis Sasaran SMA Negeri 8 Lubuklinggau
lingkungan. Analisis SWOT menyediakan para yaitu menciptakan a)budaya masyarakat yang
pengambil keputusan organisasi akan informasi gemar membaca, b)sikap dan perilaku yang
yang akan menyiapkan dasar dan pertimbangan berorientasi pada rasionalitas dan moralitas,
dalam pengambilan keputusan dan tindakan. c)perilaku yang demokratis, d)sikap kerjasama
Jika keputusan itu diterapkan secara efektif akan dan berperilaku santun, e)pelayanan prima
memungkinkan sekolah mencapai tujuannya. dengan menerapkan A3 (Attitude, Attention,
Sedangkan John A.P and Richard Braden Action).
Robinson (1988) mengatakan “SWOT analysis Berdasarkan hasil penelitian, sasarannya
is a systematic identification of these faktors and tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8
the strategy that reflects the best match between Lubuklinggau ingin peserta didik menjadi
them. It is based on the logic that an effective masyarakat yang cerdas, bermoral, santun,
strategy maximizes a business’s Strengths and mampu bekerja sama dan demokratis, serta
Opportunities but at the same time minimizes its menjadi SMA yang memberikan pelayanan
Weaknesses and Threat”. prima kepada stakeholder.
Analisis SWOT memberikan informasi Berdasarkan hasil penelitian, sasaran yang
untuk membantu sekolah dalam hal ingin dicapai sekolah ini telah terdokumentasi
mencocokkan sumber daya dan kemampuan dengan baik, salah satunya ada dalam dokumen
untuk menganalisa kompetitif lingkungan di rencana pengembangan sekolah (RPS).
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 391