Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

Rodiah Mukhtar
SMA N 8 Lubuklinggau Jl. Fatmawati Soekarno Tabacemekal Kota Lubuklinggau
e-mail: rodiah45@gmail.com

Abstract: The purpose of this study is to describe the school development plan at senior high
school Number 1 Lubuklinggau. This study uses descriptive qualitative method. The subjects of
this study are the school principal, the vice of the school principals, the teachers, the staff,
students’ parent, and the students. The data were collected by means of interview, observation, and
documentation. Afterwards, the data collected were analyzed by using qualitative descriptive
technique. The result of this study shows that in general the school development plan at senior
high school number 8 Lubuklinggau has not yet fulfilled the standard operating procedure.

Keyword: school development, plan.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan rencana pengembangan sekolah di
SMA Negeri 8 Lubuklinggau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini
yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha, komite sekolah dan siswa. Teknik
pengumpulan data penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah
itu data dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rencana pengembangan sekolah di SMA Negeri 8 Lubuklinggau belum memenuhi standard
prosedur operasional rencana pengembangan sekolah.

Kata kunci: rencana, pengembangan sekolah

PENDAHULUAN acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di


Perencanaan merupakan bagian yang sekolah. Oleh karena itu mutlak diperlukan
strategis dan inilah kosekuensi terakhir adanya suatu pengembangan program sekolah.
pelaksanaan MBS di sekolah. Salah satu Berbagai program yang dikembangkan tersebut
manfaat perencanaan dalam organisasi adalah harus relevan dengan visi dan misi sekolah serta
terciptanya fokus arah yang hendak dicapai. sebagai bentuk penjabaran yang lebih rinci,
Fokus dalam konteks ini adalah bahwa terukur, dan feasible untuk dilaksanakan di
organisasi mengetahui secara jelas kebutuhan sekolah. Pengembangan program sekolah
stake-holder dan bagaimana cara memberikan hendaknya dilakukan melalui tahapan yang
pelayanan yang terbaik kepada mereka. sistematis dengan langkah-langkah yang dapat
Perencanaan memungkinkan perubahan dalam dipertanggungjawabkan, baik secara akademik,
organisasi atas suatu keadaan atau yuridis, maupun sosial. Pengembangan program
menyesuaikan diri terhadap suatu perubahan. sekolah juga harus mempertimbangkan potensi
Selanjutnya, perencanaan juga menyebabkan dan kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan
tindakan organisasi menjadi terfokus. Fokus sekolah dan lingkungan mendukung keterlak-
tindakan dalam konteks ini adalah terciptanya sanaan program, dan apakah terdapat ancaman
prioritas-prioritas kebutuhan dalam organisasi. atau hambatan dalam pelaksanaan nantinya.
Perencanaan dapat mengantisipasi masalah- Sekolah dapat menentukan seberapa besar
masalah dan memberikan jalan bagaimana peluang yang ada dari program yang
mengatasinya. Selanjutnya perencanaan juga dikembangkan untuk ditetapkan sebagai suatu
dapat memberikan manfaat-manfaat dalam rencana-rencana kegiatan yang dapat ditempuh
upaya meningkatkan koordinasi antar individu, dengan tingkat keberhasilan tinggi. Sekolah
kelompok, dan sub-sub sistem dalam suatu yang menyusun program tanpa mengindahkan
organisasi. Untuk itulah sekolah harus memiliki berbagai pertimbangan tersebut akan meng-
perencanaan yang dikemas secara sistematis. akibatkan terjadinya penyimpangan-penyim-
Setiap sekolah pada umumnya telah pangan dalam pelaksanaan, baik penyimpangan
memiliki visi, misi, dan tujuan yang menjadi dalam bentuk perubahan atau penggantian

386
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 387

program, kemacetan program, tidak terlaksana- optimal dijadikan acuan dalam operasional
nya program, banyaknya hambatan yang sekolah.
muncul, maupun penyimpangan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis
Terjadinya penyimpangan-penyimpangan prog- tertarik untuk melakukan penelitian tentang
ram tersebut merupakan suatu pemborosan dan rencana pengembangan sekolah di Kota
kerugian dalam berbagai bidang yang pada Lubuklinggau. Secara spesifik penelitian ini
akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan berjudul “Rencana Pengembangan Sekolah di
keberhasilan yang diinginkan. Begitupun dengan SMA Negeri 8 Lubuklinggau”. Peneliti memilih
sekolah yang programnya tidak terukur, tidak SMA Negeri 8 Lubuklinggau sebagai tempat
jelas, tidak aplicable, dan tidak fokus, dampak penelitian dengan alasan karena Sekolah
yang terjadi akan lebih besar dan berpotensi tersebut merupakan sekolah yang relatif baru
merugikan semua pihak. Terjadinya kekeliruan berdiri, sehingga memerlukan suatu rencana
manajemen sekolah juga disebabkan kondisi pengembangan yang matang.
program sekolah yang salah, begitupun
sebaliknya. METODE
Pada sisi lain, kesuksesan sekolah dalam Rancangan penelitian yang digunakan
bentuk prestasi akademik maupun non akademik dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
tidak terlepas dari program sekolah yang ditata Hal ini karena pada penelitian ini penulis akan
dengan baik dan benar. Sustainabilitas mendeskripsikan tentang Rencana Pengem-
keberhasilan sekolah bertaraf nasional dan bangan Sekolah. Adapun lokasi penelitian ini
internasional juga disebabkan adanya kejelasan akan dipusatkan pada Adapun lokasi penelitian
program sekolah yang memiliki sifat jangka ini akan dipusatkan di SMA Negeri 8
menengah dan jangka panjang. Pengembangan Lubuklinggau. Penelitian ini bertujuan untuk
program sekolah hendaknya melalui tahapan menganalisa dan menggambarkan rencana
yang sistematis dan langkah-langkahnya dapat pengembangan sekolah yang telah dilakukan di
di pertanggungjawabkan, baik secara akademik, SMA Negeri 8 Lubuklinggau.
yuridis, maupun sosial. Dalam pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian
program sekolah juga harus mempertimbangkan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kualitatif dalam penelitian memiliki makna
kekuatan sekolah dan lingkungan mendukung memahami peristiwa dalam kaitannya dengan
keterlaksanaan program sekolah. Oleh karena orang dalam situasi tertentu. Subjek penelitian
itu, pengembangan program-program sekolah, dalam penelitian ini adalah Subjek penelitian
baik secara kualitas maupun kuantitas, dianggap dalam penelitian ini adalah a) Kepala sekolah, b)
sangat penting sehingga dalam penyelenggaraan Wakil kepala sekolah, c) guru, d) staf tata usaha,
pendidikannya dapat terarah dengan langkah- e) Ketua komite, f) siswa.
langkah pelaksanaan yang efektif dan efisien. Teknik pengumpulan data yang akan
Berdasarkan kenyataan di lapangan, digunakan dalam penelitian ini adalah
penulis temukan bahwa secara umum sekolah- wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
sekolah di Kota Lubuklinggau telah memiliki analisa data yang akan digunakan adalah teknik
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Namun deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif lebih
demikian ditemukan masalah-masalah mendasar mementingkan proses dari pada hasil. Oleh
yang menjadi penyebab belum efektifnya karena itu, ada empat tahap penting yang saling
rencana pengembangan sekolah. Masalah- berkaitan, yaitu: pengumpulan data, reduksi
masalah yang ditemukan antara lain berkaitan data, penyajian data, dan penarikan simpulan
dengan pembuatan RPS yang belum mengacu atau verifikasi.
pada langkah-langkah secara teoritis, dan secara
substansi isi perencanaan program yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikembangkan belum disesuaikan dengan Optimalisasi penerapan MBS di sekolah
kondisi dan kebutuhan sekolah, serta aspek- adalah dengan disusunnya rencana
aspek Standar nasional Pendidikan. Selain itu, pengembangan sekolah yang teliti dan cermat.
ternyata penyusunan RPS belum secara optimal Rencana ini ditujukan dalam rangka
melibatkan pihak-pihak berkepentingan. meningkatkan kemampuan sekolah dalam
Parahnya lagi dokumen RPS tidak secara menghasilkan lulusan yang berkualitas, per-
baikan sarana prasarana pendidikan dan sekolah
388 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 386-393

memiliki kunci pembelanjaan yang tersedia (2012:128), visi sekolah harus tetap berada pada
dengan bijaksana. Selain daripada itu rencana koridor kebijakan pendidikan nasional tetapi
pengembangan ini penting dalam rangka sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat
meningkatkan kepercayaan para pemangku yang dilayani.
kepentingan (stakeholders). Sebab hanya dengan Berdasarkan hasil penelitian, Visi ini telah
pola kemitraan bersama pihak pemangku terdokumentasi dengan baik, salah satunya ada
kepentingan pengembangan sekolah dapat dalam dokumen rencana pengembangan sekolah
berjalan secara optimal dan efektif. (RPS) dan juga telah ada papan yang
Perencanaan pengembangan sekolah menuliskan visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau.
(school development planning) merupakan Visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau
proses pengembangan sebuah rencana untuk memiliki orientasi terhadap masa depan,
meningkatkan kinerja sebuah sekolah secara memberikan arah dan fokus strategi yang jelas,
berkesinambungan. Perbedaan pokok rencana dan visi mengandung nilai-nilai luhur yang
pengembangan dengan rencana lainnya terletak dikembangkan sesuai dengan harapan yang
pada tujuan, sedangkan hierarki tujuan dan ingin dicapai SMA Negeri 8 Lubuklinggau. Visi
rencana berlaku dalam rencana pengembangan. dirumuskan berdasarkan analisis lingkungan
Tujuan yang akan dicapai dalam rencana internal dan eksternal di SMA Negeri 8
pengembangan merupakan hasil-hasil yang lebih Lubuklinggau karena menjadi dasar bagi
baik dari apa yang selama ini telah dilakukan perumusan visi dan harus sesuai dengan norma
oleh sekolah. Rencana pengembangan sekolah dan harapan masyarakat serta mendorong
disusun agar sekolah terus-menerus meningkat- terjadinya perubahan dan pengembangan
kan kinerjanya. Oleh karena itu, selain sekolah ke arah yang lebih baik. Visi SMA
didasarkan pada visi dan misi sekolah, Negeri 8 Lubuklinggau ini mencerminkan
perencanaan pengembangan harus didasarkan dorongan kuat yang akan menumbuhkan
atas pemahaman yang mendalam tentang inspirasi, semangat dan komitmen bagi
keberadaan dan kondisi sekolah pada saat stakeholder.
rencana pengembangan itu disusun. Pemahaman Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
semacam ini dapat dilakukan melalui kajian dan Rohiat (2010:100) bahwa rumusan visi sekolah
telaah mendalam terhadap kondisi internal yang baik seharusnya memberikan isyarat: a)
maupun lingkungan eksternal dimana sekolah Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk
itu berada. jangka waktu yang lama, b) Menunjukkan
keyakinan masa depan yang jauh lebih baik,
Visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, c)
Berdasarkan hasil penelitian, visinya Visi sekolah harus mencerminkan standar
tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai, d)
Lubuklinggau menginginkan adanya suatu Visi sekolah harus mencerminkan dorongan
kondisi dimana sekolah dapat dijadikan wadah yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat
aktifitas lembaga dalam menghasilkan peserta dan komitmen bagi stakeholder, e) Mampu
didik yang berprestasi yang memiliki keimanan, menjadi dasar dan mendorong terjadinya
ketaqwaan dan akhlak mulia serta dapat bersaing perubahan dan pengembangan sekolah ke arah
dengan sekolah lainnya. yang lebih baik, dan f) Menjadi dasar perumusan
Visi SMA Negeri 8 Lubuklinggau misi dan tujuan sekolah.
tersebut telah sesuai dengan UU no 20 tahun Perumusan visi SMA Negeri 8
2003 pasal 3 tentang Pendidikan Nasional, Lubuklinggau melibatkan stakeholder yang ada
penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu di sekolah dan juga komite sekolah. Dalam
berfungsi mengembangkan kemampuan dan perumusan visi ini dibuat satu tim penyusun
membentuk watak serta peradaban bangsa yang RPS yang terdiri dari kepala sekolah, wakil
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kepala sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkem- komite sekolah.
bangnya potensi peserta didik agar menjadi Perumusan visi SMA Negeri 8 Lubuk-
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada linggau memang telah melibatkan suatu tim,
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, namun sosialisasi visi ini kepada warga sekolah
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga masih sangat kurang. Kepala sekolah belum
negara yang demokratis serta bertanggung mensosialisasikan visi ini dalam kegiatan
jawab. Sedangkan menurut Mulyono pembinaan baik kepada guru maupun siswa,
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 389

sehingga ada sebagian warga sekolah yang sesuai dengan karakteristik yang harus dimiliki
belum memahami makna esensial dari sebuah misi. Menurut Mulyono (2012:134), misi
visi. Seharusnya pimpinan sekolah mensosiali- memiliki karakteristik antara lain: a)
sasikan visi tersebut sehingga visi tersebut menggambarkan upaya mewujudkan visi, b)
menjadi milik bersama dan mendapat dukungan menunjukkan arah dan tujuan organisasi, c)
penuh serta komitmen yang lebih kuat dari menunjukkan output organisasi, baik pelayanan,
seluruh warga sekolah. jasa maupun produk, d) menujukkan sifat tugas:
koordinasi, pengaturan, pembinaan atau
Misi SMA Negeri 8 Lubuklinggau pengawasan.
Dalam Mulyono (2012:120), misi adalah Dalam perumusan misi, memberi peluang
jalan pilihan (the chosen track) lembaga untuk perubahan/penyesuaian dengan tuntutan
pendidikan bagi peserta didik/masyarakatnya. lingkungan selama masih sesuai dengan visi
Perumusan misi adalah suatu usaha untuk sekolah dan juga misi disesuaikan dengan
menyusun peta perjalanan. Kemampuan analisis stakeholder dalam rangka memenuhi
mengelola lembaga pendidikan untuk membuat kepuasan stakeholder. Perumusan misi SMA
peta yang secara akurat menggambarkan dunia Negeri 8 Lubuklinggau melibatkan stakeholder
yang dimasuki, memberikan kesempatan bagi yang ada di sekolah dan juga komite sekolah.
lembaga tersebut untuk mengelola aktivitas Dalam perumusan misi ini dibuat satu tim
pendidikan yang memenuhi kebutuhan dan penyusun RPS yang terdiri dari kepala sekolah,
keinginan lingkungannya, sehingga kelang- wakil kepala sekolah, perwakilan guru, dan
sungan hidup dan perkembangan lembaga perwakilan komite sekolah.
tersebut terjamin. Perumusan misi yang dilakukan di SMA
Berdasarkan hasil penelitian, misinya Negeri 8 Lubuklinggau telah sesuai dengan yang
tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 dikemukakan oleh Sagala (2008:135) tentang
Lubuklinggau ingin menghasilkan peserta didik misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah,
yang berprestasi yang memiliki keimanan, wakil kepala sekolah, guru, tenaga
ketaqwaan dan akhlak mulia serta dapat bersaing kependidikan, dan masyarakat sekolah lainnya
dengan sekolah lainnya. Selain itu dalam misi yang akan dijadikan elemen fundamental
tersebut, sekolah juga ingin menciptakan kondisi penyelenggaraan program sekolah dalam
pembelajaran yang kondusif sehingga terjadi pandangan sekolah dengan alasan yang jelas dan
proses pembelajaran yang efektif. Sekolah konsisten dengan nilai-nilai sekolah.
dijadikan tempat pengembangan IPTEK,
olahraga, seni dan budaya serta menjadikan Tujuan SMA Negeri 8 Lubuklinggau
sekolah yang bersih, indah dan sehat. Berdasarkan hasil penelitian, tujuannya
Berdasarkan hasil penelitian, misi sekolah tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8
ini telah terdokumentasi dengan baik, salah Lubuklinggau ingin menghasilkan lulusan yang
satunya ada dalam dokumen rencana cerdas, berpengetahuan, cakap, terampil, sehat,
pengembangan sekolah (RPS) dan juga telah ada berbudi pekerti luhur, beriman, dan bertaqwa
papan yang menuliskan misi SMA Negeri 8 kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lubuklinggau. Berdasarkan hasil penelitian, tujuan yang
Misi SMA Negeri 8 Lubuklinggau ingin dicapai sekolah ini telah terdokumentasi
merupakan upaya untuk mewujudkan visinya. dengan baik, salah satunya ada dalam dokumen
Dalam misinya tersebut, menunjukkan secara rencana pengembangan sekolah (RPS).
jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh Tujuan merupakan tindakan atau upaya
sekolah, antara indikator visi dengan rumusan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Jadi
misi ada keterkaitan atau terdapat benang tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau
merahnya secara jelas, dan misi sekolah dihasilkan dalam jangka waktu yang telah
menggambarkan tentang produk atau pelayanan ditentukan. Penetapan tujuan didasarkan pada
yang akan diberikan pada masyarakat (siswa). faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan
Misi merupakan tindakan atau upaya setelah penetapan visi dan misi. Perumusan
untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan tujuan SMA Negeri 8 Lubuklinggau melibatkan
penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, stakeholder yang ada di sekolah dan juga komite
kewajiban, dan rancangan tindakan yang sekolah. Dalam perumusan tujuan ini dibuat satu
dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Hal ini tim penyusun RPS yang terdiri dari kepala
390 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 386-393

sekolah, wakil kepala sekolah, perwakilan guru, mana bidang sekolah itu bergerak. Analisis
dan perwakilan komite sekolah. SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan
Perumusan tujuan SMA Negeri 8 kelemahan dari suatu sekolah serta peluang dan
Lubuklinggau ini belum sesuai dengan kaidah ancaman di lingkungan eksternalnya. Analisis
perumusan tujuan. Tujuan tersebut masih sangat SWOT adalah metode perencanaan strategis
umum dan belum menunjukkan batasan waktu yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
pencapaian tujuan. Tujuan tersebut belum (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
dijabarkan lebih rinci, operasional, dan terukur. (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam
Seharusnya tim perumusan tujuan SMA Negeri suatu organisasi termasuk sekolah, memandu
8 Lubuklinggau merumuskan tujuan secara untuk mengidentifikasi positif dan negatif di
rinci, operasional, dan terukur Menurut Rohiat dalam suatu sekolah yaitu kekuatan (Strengths)
(2010:107), sekolah menentukan atau dan kelemahan (Weaknesses) dan di luar itu
merumuskan sasaran atau tujuan jangka pendek dalam lingkungan eksternal yaitu peluang
satu tahunan. Rumusan tujuan satu tahunan (Opportunities), dan ancaman (Threats).
tersebut merupakan penjabaran lebih rinci, Berdasarkan hasil pengamatan peneliti,
operasional, dan terukur dari tujuan lima lingkungan SMA Negeri 8 tampak bersih dan
tahunan dalam Renstra. Dalam perumusannya, indah. Taman sekolah sudah dibuat serta
harus mengandung aspek ABCD (audience, terdapat apotik hidup yang bisa dimanfaatkan
behavior, condition, dan degree). oleh warga sekolah. Selain itu banyak sekali
piala yang telah terkoleksi sebagai bukti prestasi
Visi, Misi, dan Tujuan Sesuai dengan yang diukir oleh peserta didik di SMA Negeri 8
Kondisi Objektif Sekolah Lubuklinggau dalam bidang pelajaran, seni,
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa olahraga dan ekstrakurikuler seperti pramuka,
dokumen visi, misi, dan tujuan mencerminkan LKS dan PMR.
kondisi objektif di SMA Negeri 8 Lubuklinggau Kegiatan pembelajaran yang terjadi di
dan sekolah menjamin visi, misi dan tujuan yang SMA Negeri 8 Lubuklinggau berjalan dengan
dibuat sesuai dengan kondisi objektif SMA kondusif. Berdasarkan hasil pengamatan,
Negeri 8 Lubuklinggau. Visi, misi dan tujuan suasana belajar yang diciptakan sudah berjalan
SMA Negeri 8 Lubuklinggau, dirumuskan efektif. Siswa masuk sekolah tepat waktu, guru
berdasarkan analisis lingkungan internal dan masuk ke kelas sesuai dengan jam belajar, siswa
eksternal SMA Negeri 8 Lubuklinggau (analisis tertib mengikuti pelajaran, selama jam belajar
SWOT) dan telah diadakan evaluasi setiap siswa tidak boleh ke kantin, dan siswa pulang
tahunnya sehingga sesuai dengan kondisi sekolah tepat pada waktunya.
objektif SMA Negeri 8 Lubuklinggau.
Menurut Sagala (2008), analisis SWOT Sasaran yang Dikembangkan SMA Negeri 8
adalah salah satu tahap dalam manajemen Lubuklinggau
strategik yang merupakan pendekatan analisis Sasaran SMA Negeri 8 Lubuklinggau
lingkungan. Analisis SWOT menyediakan para yaitu menciptakan a)budaya masyarakat yang
pengambil keputusan organisasi akan informasi gemar membaca, b)sikap dan perilaku yang
yang akan menyiapkan dasar dan pertimbangan berorientasi pada rasionalitas dan moralitas,
dalam pengambilan keputusan dan tindakan. c)perilaku yang demokratis, d)sikap kerjasama
Jika keputusan itu diterapkan secara efektif akan dan berperilaku santun, e)pelayanan prima
memungkinkan sekolah mencapai tujuannya. dengan menerapkan A3 (Attitude, Attention,
Sedangkan John A.P and Richard Braden Action).
Robinson (1988) mengatakan “SWOT analysis Berdasarkan hasil penelitian, sasarannya
is a systematic identification of these faktors and tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 8
the strategy that reflects the best match between Lubuklinggau ingin peserta didik menjadi
them. It is based on the logic that an effective masyarakat yang cerdas, bermoral, santun,
strategy maximizes a business’s Strengths and mampu bekerja sama dan demokratis, serta
Opportunities but at the same time minimizes its menjadi SMA yang memberikan pelayanan
Weaknesses and Threat”. prima kepada stakeholder.
Analisis SWOT memberikan informasi Berdasarkan hasil penelitian, sasaran yang
untuk membantu sekolah dalam hal ingin dicapai sekolah ini telah terdokumentasi
mencocokkan sumber daya dan kemampuan dengan baik, salah satunya ada dalam dokumen
untuk menganalisa kompetitif lingkungan di rencana pengembangan sekolah (RPS).
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 391

Sasaran merupakan tindakan atau upaya Dari programnya tersebut menunjukkan


untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. bahwa SMA Negeri 8 Lubuklinggau memiliki
Jadi sasaran adalah sesuatu yang akan dicapai program yang terdiri dari kegiatan untuk
atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan. Perumusan sasaran SMA Negeri 8 ditetapkan. Namun ada beberapa program yang
Lubuklinggau melibatkan stakeholder yang ada belum sepenuhnya berjalan di SMA Negeri 8
di sekolah dan juga komite sekolah. Dalam Lubuklinggau yaitu pada bagian SDM, dimana
perumusan sasaran ini dibuat satu tim penyusun belum adanya bimbingan belajar gratis bagi
RPS yang terdiri dari kepala sekolah, wakil peserta didik dan secara luas bagi masyarakat
kepala sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan yang tidak mampu. Pada bagian organisasi yaitu
komite sekolah. 1)belum terjalinnya kerjasama yang baik dengan
Sasaran SMA Negeri 8 Lubuklinggau perguruan tinggi negeri sehingga peserta didik
tersebut belum efektif dari segi perumusannya. yang berprestasi belum seluruhnya diterima di
Sasaran ini belum dibuat spesifik, terukur jelas perguruan tinggi negeri, 2)belum terjalinnya
kriterianya dan disertai indikator-indikator yang kerjasama yang baik dengan badan narkoba
rinci. Sasaran seharusnya menggambarkan mutu nasional, sehingga sangat minim sekali
dan kuantitas yang ingin dicapai serta terukur informasi yang didapatkan siswa tentang
agar mudah dilakukan evaluasi keberhasilannya. narkoba, karena hampir tidak ada penyuluhan
Menurut Mulyono (2012:138), sasaran adalah atau soasialisasi tentang bahaya narkoba.
penjabaran tujuan, yaitu sesuatu yang akan Berdasarkan hasil penelitian, program
dihasilkan/dicapai oleh sekolah dalam jangka yang ingin dicapai sekolah ini telah
waktu satu tahun, satu catur wulan atau satu terdokumentasi dengan baik, salah satunya ada
bulan. Agar sasaran dapat dicapai dengan dalam dokumen rencana pengembangan sekolah
efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, (RPS). Namun jadwal pelaksanaan program
terukur jelas kriterianya dan disertai indikator- tersebut belum terdokumentasi, terlihat dari
indikator yang rinci. tidak adanya jadwal tersebut dalam RPS.
Seharusnya, dalam dokumen RPS SMA Negeri
Program SMA Negeri 8 Lubuklinggau 8 Lubuklinggau telah tertulis juga jadwal
Berdasarkan hasil penelitian, program pelaksanaan program agar mudah memonitor
SMA Negeri 8 Lubuklinggau terdiri dari 3 pelaksanaan program tersebut. Menurut Rohiat
bagian yaitu bagian SDM, organisasi dan sarana (2010:112), apabila program-program telah
prasarana. Bagian SDM yaitu 1) mengikut- tersusun dengan baik dan pasti, sekolah dapat
sertakan guru dalam pelatihan, 2) memberikan merencanakan alokasi waktu permingguan,
kesempatan dan mengikutsertakan guru untuk bulanan, triwulan, dan seterusnya sesuai dengan
meningkatkan kualifikasi akademik ke jenjang karakteristik program yang bersangkutan.
pendidikan yang lebih tinggi, c) membuka Fungsi utama adanya penjadwalan tersebut
bimbingan belajar gratis bagi peserta didik dan adalah untuk pegangan bagi para pelaksana
secara luas bagi masyarakat yang tidak mampu, program dan sekaligus pengontrol pelaksanaan
d) peserta didik melakukan kegiatan tersebut.
pengembangan diri seperti OSIS, pramuka, Program merupakan implementasi dari
PMR, rohis, olahraga, dan seni. Bagian visi, misi dan tujuan. Jadi program sekolah
organisasi yaitu a) menjalin kerjasama dengan merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis
perguruan tinggi, b) menjalin kerjasama dengan dan terpadu, dilaksanakan oleh sekolah dan juga
badan narkoba nasional, c) menerapkan sistem melibatkan masyarakat sebagai partisipasi aktif
manajemen informasi melalui komputer dan masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran
internet, d) meningkatkan komunikasi dengan yang telah ditetapkan. Perumusan program SMA
pihak penyandang dana, jaringan pendidikan, Negeri 8 Lubuklinggau melibatkan stakeholder
dewan sekolah dan lain-lain, e) memelihara yang ada di sekolah dan juga komite sekolah.
iklim budaya organisasi yang demokratis. Dalam perumusan program ini dibuat satu tim
Bagian sarana prasarana yaitu melengkapi penyusun RPS yang terdiri dari kepala sekolah,
fasilitas seperti gedung laboratorium, per- wakil kepala sekolah, perwakilan guru, dan
pustakaan dan alat-alatnya, melengkapi buku- perwakilan komite sekolah.
buku, melengkapi kantin, dan melengkapi alat
olahraga.
392 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 386-393

Strategi yang Dikembangkan untuk pengembangan sumber daya manusia, dan


Melaksanakan Program modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya
Dalam Rohiat (2010:101), Karakteristik pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta
strategi adalah sesuai dengan tuntutan program. didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
Strategi yang salah akan menyebabkan tidak secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi
tercapainya program, demikian pula sebaliknya. satuan pendidikan meliputi gaji pendidik dan
Oleh karena itu, dalam perumusan strategi harus tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
mempertimbangkan keterlibatan pihak lain yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan
terkait dan kemampuan sekolah itu sendiri. pendidikan habis pakai, dan biaya operasi
Strategi yang dikembangkan untuk pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
melaksanakan program adalah mempromosikan telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
guru profesional pada setiap even, menggunakan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
TI sebagai media pembelajaran, membuka pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
pelatihan bagi masyarakat miskin, mereali- Perencanaan biaya dalam pelaksanaan
sasikan budaya demokrasi dalam wujud program di SMA Negeri 8 Lubuklinggau yaitu
kepedulian sosial, serta meningkatkan bim- inventarisasi semua kegiatan dan menghitung
bingan konseling. Strategi tersebut dilakukan perkiraan kebutuhan dan penunjang, peninjauan
untuk menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 ulang program awal berdasarkan kemungkinan
Lubuklinggau benar-benar ingin programnya tersedianya dana pendukung, menetapkan
berjalan. prioritas kegiatan setiap tahun pelajaran, dan
Strategi yang dijalankan untuk melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana
melaksanakan program memang sudah sesuai yang tersedia untuk masing-masing kegiatan.
dengan tuntutan program, namun masih belum Perencanaan biaya dalam RPS SMA
tepat dalam memilih strategi yang efektif. Negeri 8 Lubuklinggau melibatkan stakeholder
Ketepatan strategi dalam melaksanakan yang ada di sekolah dan juga komite sekolah.
program-program sekolah seperti gagasan atau Dalam perencanaan biaya ini dibuat satu tim
aktivitasnya belum terdokumentasi dalam RPS. penyusun RPS yang terdiri dari kepala sekolah,
Hal ini akan berdampak pada sulitnya tercapai wakil kepala sekolah, perwakilan guru, dan
program sekolah dikarenakan strategi adalah perwakilan komite sekolah.
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan SIMPULAN DAN SARAN
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu Simpulan
tertentu. Rencana pengembangan sekolah di SMA
Berdasarkan hasil penelitian, strategi yang Negeri 8 Lubuklinggau, memperhatikan
dikembangkan sekolah ini telah terdokumentasi beberapa hal berikut: (1) Visi SMA Negeri 8
dengan baik, salah satunya ada dalam dokumen Lubuklinggau; (2) Misi SMA Negeri 8
rencana pengembangan sekolah (RPS). Lubuklinggau; (3) Tujuan SMA Negeri 8
Perumusan strategi SMA Negeri 8 Lubuklinggau; (4) Visi, Misi, dan Tujuan Sesuai
Lubuklinggau melibatkan stakeholder yang ada dengan Kondisi Objektif Sekolah; (5) Sasaran
di sekolah dan juga komite sekolah. Dalam yang Dikembangkan SMA Negeri 8
perumusan sasaran ini dibuat satu tim penyusun Lubuklinggau; (6) Program SMA Negeri 8
RPS yang terdiri dari kepala sekolah, wakil Lubuklinggau; (7) Strategi yang Dikembangkan
kepala sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan untuk Melaksanakan Program; dan (8)
komite sekolah. Perencanaan Alokasi Anggaran Biaya dalam
Melaksanakan Program
Perencanaan Alokasi Anggaran Biaya dalam
Melaksanakan Program Saran
PP nomor 19 tahun 2005 tentang standar Adapun saran yang dapat disampakan
nasional pendidikan (SNP) menjelaskan bahwa adalah hendaknya setiap sekolah yang ingin
secara garis besar biaya pendidikan terdiri atas mengembangkan sekolah seyogyanya memiliki
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya rencana pengembangan sekolah yang rinci dan
personal. Biaya investasi satuan pendidikan detail agar pengembangan sekolah benar-benar
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, berjalan dengan baik dan lancar.
Mukhtar, Rencana Pengembangan Sekolah 393

DAFTAR RUJUKAN Niron dkk, 2011. Penyusunan Rencana


Pengembangan Sekolah. Diakses pada
Akdon. 2006. Strategic Managemen for tanggal 01 Desember 2014 pada https: //
Educational Management. Bandung: www. google. com/ search?q= konsep+
Alfabeta. rencana+ pengembangan+ sekolah+PDF
Amrullah. 2010. Perencanaan Strategis. Porter, M.E. 2008. The Five Competitive Forces
Makalah disampaikan pada perkuliahan That Shape Strategy. USA: Harvard
Teknologi Pendidikan Unsri. Business Review, January.
John A, Pearce Ii and Richard B. Robinson Jr. Sagala. 2008. Manajemen Strategik dalam
1998. Strategic Management, 3rd ed. Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:
USA: Richard D. Irwin, Illions. Alfabeta
Made Pidarta, 2005. Perencanaan pendidikan Slamet, 2014. Rencana Pengembangan Sekolah.
partisipatori dengan pendekatan sistem, Diakses pada tanggal 01 Desember 2014
Jakarta: Rineka Cipta. pada https: // akhmad sudrajat .files.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & wordpress.com
Organisasi Pendidikan. Jogyakarta: Ar- Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar
Ruzz Media dan Praktik. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai