Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

GAMBARAN PSIKOLOGI WARGA DI DESA KARANGANYAR MENGENAI


PANDEMI COVID-19

Diampu oleh :
Apriyani Puji Hastuti, M.Kep

Disusun oleh :
Fina Kartika Damayanti
NIM 191202
Kelas 2D KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI,SAINS DAN KESEHATAN RS DR. SOEPRAOEN MALANG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan
pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Kasus infeksi pneumonia misterius ini
memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-
19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi
penularan. Corona virus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan,
tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi
penyakit radang paru.
World Healt Organization (WHO) China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina,
pada tanggal 31 Desember 2019. Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus
disease, COVID-19) pada tanggal 7 Januari 2020. WHO telah menetapkan sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia/Public Health
Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC) pada tanggal 30 Januari
2020. Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cukup cepat dan sudah
terjadi penyebaran antar negara. Sampai pada tanggal 23 Maret 2020, secara
global dilaporkan 338.724 kasus konfimasi di 192 negara, dengan rasio kematian
43,5%. Di antara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang
dilaporkan terinfeksi dan meninggal dunia.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS,
yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus

1
Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang
sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan
infeksi lebih parah dan gagal organ.Terjadinya pandemik COVID-19 saat ini
menimbulkan banyak dampak pada kehidupan masyarakat, diantaranya adalah
dampak ekonomi, sosial dan psikologis. Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sangat
rentan terhadap dampak psikologis yang ditimbulkan COVID-19 yaitu dengan
adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Work From Office
(WFO) dan Work From Home (WFH) di satu sisi sementara ada target kinerja yang
harus dicapai pada sisi yang berbeda, sehingga ASN diharapkan untuk tetap
produktif di masa pandemik COVID-19.
Dampak wabah COVID-19 ini sangat berpengaruh di seluruh dunia, dan
Indonesia pada umumnya, khususnya di Desa Karanganyar. Dampak dari
penyebaran virus ini, berhubungan dengan berbagai aspek termasuk dalam hal
kesehatan mental manusia. Beberapa permasalahan yang muncul diwarga
Karanganyar adalah gangguan emosional yang muncul atau permasalahan
psikologis yang terkait dengan pandemik COVID-19 diantaranya kekhawatiran,
kecemasan, ketakutan, stress yang disebabkan karena terlalu lama di rumah,
terkena PHK/dirumahkan, konflik keluarga dan sebagainya. Namun beberapa
tips  mengatasinya juga dipaparkan dalam materinya diantaranya meningkatkan
kreatifitas untuk mengatasi kejenuhan, lebih sering melakukan social distancing
communication dengan keluarga, relaksasi, melaksanakan hobi dan banyak lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran psikologi warga di Desa Karanganyar mengenai
pandemik COVID-19 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psikologi warga
Karanganyar mengenai pandemik COVID-19
1.4 Manfaat Penelitian

2
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi akan pengetahuan
psikologi warga yang terganggu khususnya pada kesehatan mental klinis.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat lain
ataupun warga Desa Karanganyar itu sendiri agar tidak berfikir negatif
dan mempengaruhi kesehatan mental maupun psikis nya.

Anda mungkin juga menyukai