Anda di halaman 1dari 13

NOTULENSI

SATU INDONESIA LOMBA VIDEO PENDEK DAN DISKUSI FILM


BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME
FORUM KOORDINASI PENCEGAHAN TERORISME
TAHUN 2019

Unit Eselon I Deputi I Bidang Pencegahan, Notulen:


Perlindungan, dan Deradikalisasi Anindita Kusumawardani,
BNPT S.STP
Direktorat Pencegahan
Subdit Pemberdayaan Masyarakat
Hari Kamis Mengetahui:
Kasubdit
Tanggal 12 September 2019
Pemberdayaan
Waktu 08.00 s/d 17.00 WIB Masyarakat
Tempat Hotel Premiere Pekanbaru
Dr. Hj. Andi Intang Dulung,
M.H.I.
SATU INDONESIA LOMBA VIDEO PENDEK DAN DISKUSI FILM BADAN
Agenda NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME FORUM KOORDINASI
PENCEGAHAN TERORISME TAHUN 2019.
PEMBUKAAN
MC : Masita, S.Ag, Membacakan susunan acara (rundown kegiatan) sekaligus mengatur
M.Pd mekanisme jalannya pembukaan kegiatan Satu Indonesia Lomba
Video Pendek dan Diskusi Film Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Tahun 2019.

Konduktor Indonesia Bertugas sebagai konduktor pada saat menyanyikan lagu


Raya kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh peserta /
Erlinda Erisman hadirin dengan penuh hikmat.

Pemimpin Doa : Bertugas mengimami do’a dalam acara pembukaan dengan tujuan
M. Taufan, SH agar mendapatkan rahmat dan berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa
serta seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan sukses serta
sesuai harapan.

Laporan Panitia FKPT

1
Riau LAPORAN PANITIA OLEH KETUA FKPT RIAU
Drs. Eddie Yusni, MH Drs. Eddie Yusni, MH

Memberikan salam kepada narasumber dan peserta, mengucapkan


terima kasih atas kehadiran para peserta dan para undangan,
mengemukakan dasar penyelenggaraan kegiatan acara ini, serta
tindaklanjut kegiatan bagi peserta.

Dinamika terorisme berkembang begitu cepat. Banyaknya kelompok


radikal di belahan dunia yang mengatasnamakan agama dan aliran
untuk mencari simpati masyarakat dan melakukan perekrutan
terhadap anggota dan martir baru, termasuk menyebarkan ideologi
mereka di tengah masyarakat yang masih kurang memahami motif
terselubung dari aksi mereka.

Bercermin pada permasalahan di atas munculah istilah pemuda


sebagai harapan bangsa sebagai jawaban dari permasalahan
subordinasi pemuda dalam kesadaran berbangsa dan bernegara.
Kaum pemuda merupakan sumber daya manusia yang juga harus
dikembangkan potensinya untuk mendukung program kebangsaan
berkelanjutan.

 Tujuan dari kegiatan ini antara lain sebagai berikut :

1. Membiasakan para pemuda Indonesia untuk


menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah dan
seharusnya dilihat sebagai kekayaan bangsa;

2. Memberikan bekal kepada pemuda dalam hal ini


pelajar untuk melawan budaya gerakan radikalisme
berupa Lomba Video Pendek yang diunggah ke
Youtube;

3. Memberikan pemahaman kepada para pemuda


mengenai pentingnya kearifan lokal masing-masing
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

4. Sebagai wahana psiko-pedagogis untuk


mengembangkan intelektualitas para siswa dan
pemuda bangsa;

5. BNPT dan FKPT Riau bersama pemuda memberikan


dasar yang kuat bagi pengembangan karakter
manusia Indonesia yang mencintai tanah air dan
bangsanya.

 Adapun target peserta pada kegiatan Pelibatan pelajar SMA

2
sederajat dalam Pencegahan Terorisme dan Radikalisme di
masyarakat melalui FKPT Riau Bulan September Tahun
Sambutan Direktur Anggaran 2019 adalah Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
BNPT diwakili oleh Kasi dari kegiatan yang akan dilaksanakan di Provinsi RIAU ini
Partisipasi antara lain:
Masyarakat : 1. Pelajar SMA, SMK, MA dan sederajat;
Setyo Pranowo, SH,
MM 2. Guru/Staf Pengajar/Dinas Pendidikan;

SAMBUTAN BNPT
Setyo Pranowo, SH, MM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Menyapa narasumber, hadirin para undangan dan peserta kegiatan.
Saya mewakili Direktur BNPT mengucapkan terima kasih dan rasa
hormat kepada hadirin / peserta yang hadir di kegiatan ini. Perlu
saya sampaikan permohonan maaf dari bapak Direktur BNPT karena
tidak bisa hadir pada acara ini.
Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT menyampaikan sambutan.

 Lomba tahun ini mengangkat tema “Dengan satu Indonesia kita


wujudkan pemuda yang santun, cerdas inspiratif dan
berprestasi”. Tema tersebut membawa pesan bahwa
kecerdasan tanpa mengurangi kreatifitas untuk berprestasi bagi
pemuda Indonesia khususnya. Kita perlu meyakinkan kepada
dunia bahwa kita adalah generasi pemuda yang tetap
memelihara kesantunannya di tengah berbagai perubahan nilai
moral dan sosial yang melanda dunia.
 Pemuda Indonesia tetap mempertahankan dirinya sebagai
pemuda yang cerdas di tengah berbagai pendangkalan rasa
simpatik dan empatik, serta perlawanan terhadap sikap-sikap
pragmatis. Pemuda Indonesia tetap berusaha sebagai pemuda
yang inspiratif, dan dalam berbagai kondisi tersebut, berusaha
dan bekerja keras untuk selalu berprestasi.

 Tekad tersebut telah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari


sehingga bangsa Indonesia dengan pasti telah menapak jalan
sejarahnya sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, Pancasila,
dan UUD 1945.

 pada tahun-tahun sebelumnya, BNPT telah mengadakan


kegiatan lomba video pendek dan diskusi film dimana kegiatan
tersebut mengupayakan gerakan pemantapan nasionalisme dan
identitas kebangsaan seperti tema lomba video tahun 2016 Kita
Boleh Beda, tahun 2017 di Bawah Sang Merah Putih dan tahun
2018 Menjadi Indonesia. Hal ini tampaknya telah mendapat
sambutan yang berharga sehingga tampak ada gairah dalam

3
kehidupan pemuda untuk mengembangkan, gerakan
nasionalisme dan identitas kebangsaan, sehingga secara
langsung hal ini ikut meningkatkan perkembangan makro
kinerja masyarakat dan pemuda Indonesia.

 Pesatnya Pertumbuhan Tekhnologi dan arus informasi serta


komunikasi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi ia memberikan
jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para
pemuda kita untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan
skill. Namun, pada sisi yang lain membawa dampak negatif.
Informasi-informasi destruktif mulai dari narkoba, radikalisme
sampai dengan Terorisme dengan mudah tanpa dapat kita
bendung dengan baik. Lahirlah generasi baru yang memiliki pola
pikir serba cepat, serba instan, lintas batas cenderung
individualistik dan pragmatik.

 Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai


kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu
bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju,
kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat kita laksanakan
secara lancar dan berkelanjutan, Untuk itu para pemuda arus
mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan bangsa-
bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memiliki
sumber daya alam berlimpah, memiliki sejarah leluhur bangsa
yang hebat,kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran,
dan sumber daya manusia yang semakin lama semakin baik.
Mentalitas bangsa, khususnya para pemuda harus terus
dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang unggul,
berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing sehingga dapat
berkompetisi dalam persaingan global yang semakin hari
semakin kompetitif.

 Dengan semangat Pemuda dan Perempuan kita berharap


lahirnya generasi muda yang tangguh, berkarakter, mandiri dan
Sambutan Gubernur rela berjuang untuk bangsanya. Rela berkorban untuk
Riau diwakili oleh meninggalkan ego sukunya, ego agama, ego kelompoknya, dan
Sekretaris Badan ego pribadinya demi kepentingan besar yaitu Indonesia. Seperti
Kesbangpol Provinsi yang dilakukan para pendahulu kita. Inilah Tanah air kita, inilah
Riau: bumi kita, inilah Bangsa kita, inilah masa depan kita.
Drs. H. Achirunnas
 Dengan membangun kesadaran kolektif bangsa guna
meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap
menjaga eksistensi pemuda dalam percaturan global. Pemuda
dalam kehidupan global akan tetap menjadi eksis apabila
menunjukkan sebuah kapasitas kecerdasan yang inspiratif
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan kreatif

4
dalam berbagai kegiatannya.

SAMBUTAN PEMERINTAH DAERAH


Drs. H. Achirunnas

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Menyapa narasumber, hadirin para undangan dan peserta kegiatan.
Saya mewakili Gubernur Riau mengucapkan terima kasih dan rasa
hormat kepada hadirin / peserta yang hadir di kegiatan ini. Perlu
saya sampaikan permohonan maaf dari bapak Gubernur Riau karena
tidak bisa hadir pada acara ini dikarenakan ada rapat di Jakarta.
Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Riau Bapak Drs. H. Achirunnas
menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara mewakili
Gubernur.

 Dinamika terorisme berkembang begitu cepat. Serangan demi


serangan terjadi diberbagai belahan dunia. London, Paris,
Brussels, Turki dan Sidney merasakan luka yang sama. Global
terorisme tidak lagi sekedar teori. Ancaman keamanan mewujud
dalam aksi kekerasan yang tak kenal ampun.
 Indonesia memandang terorisme dengan concern yang serius.
Pemerintah, masyarakat dan tokoh-tokoh non pemerintah mulai
memiliki awareness yang tinggi. Program-program berbasis
pencegahan, penanganan serta rehabilitasi dan reintegrasi aktif
dilakukan. Pendulum keberhasilan bergerak maju. Law
enforcement berjalan mulus. Masyakarat makin aktif
menunjukkan antusiasme dan keterlibatan dalam upaya
bersama kontra naratif terhadap radikalisme.
 Jerald M. Post (Pakar Psikologi Terorisme) Terorisme yang paling
membahayakan masyarakat di era kontemporer adalah
terorisme separatis-nasionalis dan ekstrimis fundamentalis,
mereka adalah kelompok-kelompok yang berusaha mendirikan
tatanan politik atau Negara baru berdasarkan dominasi.
Kelompok ini paling berbahaya karena kebencian di kalangan
para teroris yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Terorisme jenis ini diturunkan secara generasional oleh
orangtua yang menentang rezim kepada anak yang loyal
terhadap orangtua.
 Banyaknya kelompok radikal di belahan dunia yang
mengatasnamakan agama dan aliran untuk mencari simpati
masyarakat dan melakukan perekrutan terhadap anggota dan
martir baru, termasuk menyebarkan ideologi mereka di tengah
masyarakat yang masih kurang memahami motif terselubung
dari aksi mereka. Tindakan yang begitu mengganggu dan
merusak keamanan dalam negeri harus disikapi secara serius,
bagi Indonesia selain merupakan kejahatan kriminal luar biasa

5
dan kejahatan terhadap kemanusiaan juga merupakan ancaman
terhadap keamanan nasional.

Sebelum saya mengakhiri sambutan dan sebelum membuka acara


ini, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi
seluruh peserta dan panitia/pengurus FKPT atas terselenggaranya
kegiatan ini. Terima kasih atas segala perhatian, mohon maaf atas
segala kekurangan serta mohon Ampun kepada Allah. Semoga
Tuhan selalu bersama kita dalam menjaga cinta damai.
Akhirnya, mari kita buka secara resmi acara ini dengan mengucapkan
lafaz Bismillahirrahmannirrahim.
Demikian, terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Acara dibuka oleh Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Riau Bapak


Drs. H. Achirunnas

KEGIATAN SESI I : Moderator menjelaskan susunan acara talk show.


Moderator oleh Sesi pertama materi pertama disampaikan oleh Setyo Pranowo
Hj. Dinawati, S.Ag, MH
Narasumber BNPT
1. Setyo Pranowo Setyo Pranowo

“Peran Pemuda dalam Ragam radikalisme antara lain seagai berikut :


Mencegah Terorisme” 1. Radikal Gagasan
Kelompok ini memiliki ideologi radikal. namun tidak ingin
menggunakan kekerasan. Kelompok ini masih mengakui Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Radikal Milisi
Kelompok yang terbentuk dalam bentuk milisi yang terlibat
dalam konflik komunal. Mereka masih mengakui Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3. Radikal Sepratis
Kelompok yang mengusung misi-misi
separatisme/pemberontakan Mereka melakukan konfrontasi
dengan pemerintah
4. Radikal Premanisme
Kelompok ini melakukan kekerasan untuk melawan kemaksiatan
yang terjadi di lingkungan mereka. Namun masih mengakui
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Radikal Lainnya
Kelompok yang menyuarakan kepentingan Kelompok Politik,
Sosial,
Budaya, Ekonomi, dll.
6. Radikal Terorisme
Kelompok ini mengusung cara-cara kekerasan dan menimbulkan
rasa takut yang luas, tidak mengakui Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan ingin mengubah ideologi negara yang sah dengan

6
ideologi yang mereka usung.

Ciri – ciri Radikalisme Terorisme antara lain sebagai berikut:


1. Intoleran
Tidak menghormati perbedaan yang ada.
2. Fanatik
Fanatik terhadap pendapat sendiri sampai pada batas tidak
mengakui pendapat orang lain. Memandang dirinya saja yang
benar sedangkan orang lain sesat.
3. Ekslusif
Menutup diri dari pergaulan dengan masyarakat di luar
alirannya.
Menjauhkan anggota jamaah dari hal – hal yang mereka anggap
menyimpang. Membentuk kelompok dengan menerapkan hal –
hal yang mereka pandang prinsip dalam agama
4. Anarkis
Menghalalkan kekerasan dan selalu mengeluarkan kata – kata :
Kafir, Bid’ah, Murtad, Jihad. Orang yang tidak ikut kelompok
mereka dianggap Kafir dan halal untuk diperangi karena di
anggap Thogut. Kasar dalam berinteraksi dengan orang lain dan
keras dalam berdakwah.

Radikalisme merupakan perubahan secara total dan bersifat drastis.


Mengjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada. Faktor yang mempengaruhi
yaitu:
• Faktor Internasional
• Ketidakadilan global
• Politik luar negeri yg arogan
• Penjajahan (imperialism, neo- kolonialisme, neo-
liberalism)
• Faktor Domestik
• Persepsi ketidakadilan
• Kesejahteraan
• Pendidikan
• Kecewa pemerintah.
• Balas dendam
• Faktor Kultural
• Pemahaman agama yang dangkal
• Penafsiran agama yang sempit dan tekstual
• Indoktrinasi ajaran agama yang salah
Terorisme merupakan Setiap orang yg dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan susana teror atau rasa takut terhadap orang secara
meluas, menimbulkan korban yang bersifat massal dengan cara
merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda
orang lain atau mengakibatak kerusakan,kehancuran thd obyek
vital yg strategis, lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas

7
intersnasional. (UU Nomor 5 Tahun 2018)

Dinamika propaganda dan rekrutmen terorisme. Terorisme lama


dengan cara kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, lembaga
keagamaan. Rekrutmen tertutup dan pembaiatan langsung
sedangkan terorisme jaman sekrang sudah menggunakan website,
media sosial dan social messenger dengan sistem rekrutmen terbuka
dan pembaiatan via media.

Mengapa teroris menggunakan media maya?


 MUDAH DIAKSES
 TIDAK ADA KONTROL, REGULASI DAN ATURAN
 AUDIENS YANG LUAS (WORLDWIDES)
 ANONIM (TANPA NAMA)
 KECEPATAN INFORMASI
 MEDIA YANG INTERAKTIF
 MURAH UNTUK MEMBUAT DAN MEMELIHARA
 BERSIFAT MULTI MEDIA (CETAK, SUARA, FOTO DAN VIDEO)
 INTERNET TELAH MENJADI SUMBER PEMBERITAAN

Tujuan kelompok teroris menggunakan internet adalah perang


psikologis, propaganda, jaringan kelompok teroris, perekrutan dan
mobilisasi, pengumpulan dana, data mining, pemberian instruksi dan
tempat diskusi antar individu – kelompok.

Identifikasi korban dengan:


1. Meninggalkan sekolah atau kuliahnya bahkan rumahnya karena
aktif di NII
2. Perubahan signifikan pada sikap mental yang mendua lanataran
harus hidup dalam dua dunia yang berbeda
3. Cenderung menjadi pribadi tertutup dan tertekan jiwanya,
manipulatif serta minim empati
4. Mengkafirkan orang diluar kelompoknya
5. Menghalalkan segala cara dalam menuntaskan programnya
6. Disharmoniasasi hubungan dengan keluarga, teman dan
lingkungan sekitar
7. Resistensi terhadap pemerintah yang dianggap kafir.

Menyikapi radikalisasi via online atau medsos pemerintah tidak bisa


sendirian mengatasinya. Perkembangan media online itu merupakan
bagian dari kebebasan media melalui online yang faktanya tidak
hanya membawa pengaruh baik, tetapi juga pengaruh buruk seperti
pornografi, perjudian dan terorisme.

Cara Mengatasi radikalisasi online:


1. Pemerintah bekerja sama dengan provider penyedia platform
(Youtube, facebook, twitter, whatsapp, dll) untuk menscreening

8
konten media sosial
2. Membuat peraturan pemerintah untuk mengontrol penyebaran
konten negatif
3. Menyosialisasikan tata cara bermedsos yang bijak pada
masyarakat

Perkembangan Pemanfaatan Dunia Maya Pada Mulanya, kelompok


teror hanya memanfaatkan Website sebagai media propaganda.
Dengan memanfaatkan teknologi, mereka sudah mulai merambah
dengan adanya forum chat untuk dengan sasaran. Media sosial
semakin berkembang, dan dimanfaatkan pula oleh kelompok
teror sebagai penyampai pesan yang efektif. Perkembangan
terakhir semakin populernya sosial messenger seperti BBM, WA,
LINE, Telegram, turut dimanfaatkan sebagai tempat sharing
informasi,propaganda dan rekrutmen.

Level Indikator sikap radikal ke terorisme :


Level 1: Rajin mencari informasi tentang ideologi dan ajaran
Level 2: Menarik diri dari masyarakat dan hubungan
sebelumnya
Level 3: Berkonflik dengan keluarga dan orang terpercaya
Level 4: Merubah diri scara drastis (pakaian, pekerjaan, dan aktifitas
sehari-hari)
Level 5: Bergaul intensif dengan komunitas pertemanan radikal
Level 6: Membuat pernyataan publik yang mendukung
pandangan dan sikap radikal
Level 7: Bergabung dalam organisasi radikal
Level 8 : Terlibat dalam persiapan dan perencanaan aksi

Upaya – upaya Penanggulangan


 Pencegahan
 Sinergitas 36 Kementrian dan Lembaga
 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme
 Perlindungan
 Deradikalisasi (Dalam Lapas & Luar Lapas)
 Kesiapsiagaan Nasional
 Kerjasama Internasional

Sesi I membuka Tanya jawab, dipimpin oleh moderator memberikan


kesempatan kepada peserta yang bertanya, terjaring beberapa
orang penanya yaitu:

9
SESI I PERTANYAAN

Citra(SMA NEGERI 1 PEKANBARU)


Bagaimana seorang teroris itu bisa mencuci otak targetnya? Apa
yang mereka lakukan? Apakah dengan hipnotis atau hanya doktrin
saja?

Abed (SMA NEGERI 1 PEKANBARU)


Bagaimana cara yang paling efektif dalam mencegah penyebaran
paham radikalisme? Apakah dengan metode doxxing bisa menjadi
cara yang baru?

Surya (SMK NEGERI 1 PEKANBARU)


Apakah game online seperti PUBG atau yang lainnya bisa menjadi
jalur para teroris dalam merekrut anak muda sebagai target?

TANGGAPAN NARASUMBER:
Setyo Pranowo

Kelompok teroris itu biasa melakukan doktrin dengan menggunakan


cara face to face diajak duduk bersama, nongkrong bersama para
pemuda dengan mengadakan perkumpulan, sehingga para target
tidak sadar secara tak langsung sedang dicuci otaknya. Mereka
mendekati pemuda pemuda yang tidak memiliki mental yang kuat
sehingga gampang disusupi paham radikal. Namun, tidak menutup
kemungkinan dengan era teknologi sekarang ini para teroris
menggunakan internet sebagai media menyebarkan paham, dengan
memanfaatkan media sosial yang sekarang sedang digandrungi oleh
para pemuda, sehingga secara tak langsung paham paham mereka
masuk melalui infografis yang bahkan eye catching.

BNPT telah melakukan soft approach dan hard approach dalam


mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorism edi
masyarakat. Soft approach yang dilakukan oleh Pemerintah selain
berbentuk sosialisasi seperti sekarang ini juga melalui pembinaan
yang dilakukan kepada para mantan teroris. Indonesia mendapat
apresiasi yang baik dari negara lain dikarenakan penanggulangan
paham radikal yang cukup baik. Indonesia mendapat acungan
jempol dari negara lain. Cara Pemerintah dalam membina para
mantan teroris yang kemudian dijadikan narasumber pada acara
BNPT dan menyampaikan testimoni kepada masyarakat bertujuan
agar tidak ada lagi masyarakat yang terjebak seperti dia.

Game online yang marak saat ini bertema kekerasan dengan perang,
bisa saja menjadi media para teroris dalam menanamnya kekerasan
pada anak muda, hanya saja semua tergantung setiap individu dalam
menyikapi hal tersebut. Cintailah sesuatu sekedarnya sehingga tidak

10
menjadi candu dengan begitu para pemuda indonesia tidak menjadi
generasi bangsa yang tergila gila dengan game online tapi bisa
menjadi generasi muda yang kreatif dan produktif dalam
menciptkan karya karya
KEGIATAN SESI II : Sesi Kedua pemateri dipanel dua orang, materi pertama
disampaikan oleh Swastika Nohara dan Faqih Okta Maulana
Diskusi Film Satu S.Ikom(Komika).
Indonesia
NARASUMBER BNPT
Moderator oleh Swastika Nohara
H. Eka Putra, M.Sc (Praktisi Film)

Narasumber : Narasumber menyampaikan hal hal apa saja yang akan dilakukan
Swastika Nohara ke depannya.
(Praktisi Film)
Narasumber membagi kelompok peserta menjadi 10 kelompok
kemudian memberikan tugas untuk membuat poster yang
nantinya akan dishare di media sosial masing – masing.

Narasumber mengajak peserta untuk menonton video satu


Indonesia bersama sama

Cerita apa yang kamu tangkap dari FILM ini?

Dara (SMA Negeri 12 Pekanbaru)

Kerinduan seorang laki laki bernama sulaiman kepada ayahnya yang


beragama kristen dan ibunya beragama islam, sulaiman mengikuti
agama dari ibunya yaitu Islam. Dia bercita cita untuk menyelesaikan
masalah dan menyelesaikan konflik keluarganya.

Film ini tidak dibuat berdasarkan aktor. Menceritakan cerita yang


based on true story karena diceritakan oleh yang memang
mengalami peristiwa tersebut. Orang melihat potret langsung
kehidupannya termasuk lokasinya yang real.

Narasumber mengajak peserta melanjutkan nonton film bertema


action

Apa yang kamu dapatkan dari FILM ini?


Fahmi (SMA N 9 Pekanbaru)
FILM tentang nasional yang semakin kuat serta rasa kebanggaan.
Bangsa yang besar itu bangsa yang tidak melupakan jasa para
pahlawannya. Pemuda ingin secara instan saja pada banyak
perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh pahlawan.

Mengapa FILM bergenre action tidak banyak dibuat?

11
Aprilia (sma YLPI Pekanbaru)
Dikarenakan pengambilan teknik kameranya, jika dof tidak
menggambarkan teknik visual lainnya yang tidak mahir maka pesan
akan susah sampai.

Persiapan untuk membuat film bergenre action sedikit lebih banyak


daripada genre lainnya. Namun film ini tanpa budget dan mampu
menampilkan film bergenre action dan memiliki pesan yang baik.

Naramsumber mengajak peserta melanjutkan nonton film


bergenre komedi
saya berharap para peserta yang hadir hari ini ada yang bisa
diperbuat disekolah masing – masing salah satunya dengan
membuat ekskul film, sehingga kalian tahun depan bisa mengikuti
lomba seperti ini lagi karena kemungkinan tahun depan lomba
seperti ini akan diadakan lagi.

Narasumber memberikan tugas para peserta untuk membuat


poster yang kemudian di upload ke instagram dan akan
dilombakan, siapa yang memiliki likes terbanyak akan menjadi
pemenangnya.

Masing masing peserta memfoto poster yang kemudian


mengupload poster ke instagram dan mempresentasikan poster
yang telah dibuat

KELOMPOK 2 (ZAPIN) MEMPEROLEH SUARA DARI PESERTA


TERBANYAK DENGAN POSTER TERBAIK

KELOMPOK 8 MEMPEROLEH JUMLAH LIKES TERBANYAK DI


INSTAGRAM

NARASUMBER DAERAH
Faqih Okta Maulana S.Ikom
(Komika)

Narasumber menyampaikan salah kepada peserta yang kemudian


dilanjutkan dengan percakapan perkenalan kepada beberapa
peserta

Narasumber menyampaikan materi stand up komedi yang


berhubungan dengan SATU INDONESIA

3 BESAR PEMENANG LOMBA VIDEO PENDEK PROVINSI RIAU

FILM BERJUDUL HOAX

12
SMA NEGERI 3 PEKANBARU

FILM BERJUDUL KITA


SMA DHARMALOKA PEKANBARU

FILM BERJUDUL SAYA INDONESIA


SMA NEGERI 2 PEKANBARU
PENUTUP

Kegiatan ditutup oleh Para Pemuda diharapkan menjadi generasi emas mencegah paham
Ketua FKPT Riau radikalisme dan terorisme. Menyebarkan energi positif melalui
prakarya yang kreatif.
Drs. Eddie Yusti, MH
Damailah Indonesiaku, Bersama Kita Cegah Radikalisme dan
Terorisme !

13

Anda mungkin juga menyukai