Anda di halaman 1dari 10

Program CSR Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat Menuju


Kemandirian Ekonomi Pasca
Tambang di Desa Sarijaya
*Asa Ria Pranoto, *Dede Yusuf

Nama : Kurniawan Puspito Aji


NIM : 30000216410042
Prodi : MIL 49

Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Volume 18, Nomor 1, Juli 2014 (39-50)
ISSN 1410-4946
Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR), adalah komitmen
perusahaan dalam berkontribusi pada pengembangan
ekonomi berkelanjutan dengan memerhatikan aspek sosial
dan lingkungan. PT Pertamina EP sebagai salah satu
perusahaan industri besar dan beroperasi secara internasional
memiliki permasalahan mendasar dalam penerapan CSR,
yaitu perencanaan dan pelaksanaan program CSR tersebut,
serta indikator yang dipakai PT Pertamina EP agar mampu
menerapkan CSR yang baik mengacu pada dokumen MDGs,
perundang-undangan serta ISO 26000. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur efisiensi pelaksanaan serta
tanggapan dan keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan
program CSR yang dilakukan.
Lokasi
• Lokasi program CSR ini terletak di Desa
Sarijaya yang terletak di kawasan pesisir
Kabupaten Kutai Kartanegara
Identifikasi The Nature of The Problem
• Pasca anjloknya perekonomian masyarakat
yang bertumpu pada sektor pertambangan,
terutama pertambangan batu bara beberapa
periode lalu, baik yang dikelola perusahaan
skala nasional maupun perusahaan tambang
rakyat.
• Banyaknya lahan kritis akibat dari kegiatan
pasca tambang.
Tujuan
• Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
• Program Kesehatan Pendidikan
• Ecopreneurship
Uraian Isu Utama Pelaksanaan
CSR/TJSL Pertamina EP
Bagaimana Pilihan Kegiatan
Ditetapkan
1. Tahap Perencanaan Program
Dilakukan perumusan visi dan misi program, serta target dan strategi
pelaksanaan program termasuk didalamnya penyesuaian visi dan misi
perusahaan, kebijakan pimpinan, rancangan program, ketersediaan SDM,
pemetaan wilayah, alokasi dana, serta strategi implementasi dan evaluasi.
2. Tahap Impelentasi Program CSR
Strategi implementasi, alokasi dana dan evaluasi program, PT Pertamina EP
Field Sanga-Sanga mengirimkan lima warga Sarijaya sebagai perwakilan
masyarakat, untuk mengikuti pelatihan budidaya keramba ikan air tawar
secara modern.
3. Tahap Evaluasi Program
Memantau hasil capaian program dan melakukan perbaikan pada beberapa
sektor kerja yang belum termaksimalkan. Tujuan dari dilakukannya evaluasi
tersebut guna mendapatkan data dan informasi terkait hambatan dan
permasalahan yang ada di lapangan, serta solusi mengatasinya agar program
dapat berjalan maksimal.
Bagaimana masyarakat melakukan
analisis kondisi
• Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh
semakin banyaknya masyarakat yang mulai terlibat
dalam pelaksanaan program. Terlebih setelah
diberikannya bantuan tambahan pada mesin
produksi pakan ikan, dan beberapa program
pendampingan pada anggota masyarakat yang baru
memulai usaha budidaya.
• Mulainya masa transisi masyarakat dalam
menjadikan usaha budi daya keramba ikan air
tawar sebagai mata pencaharian utama.
Apakah terdapat berbagai alternatif kegiatan
untuk menanggulangi masalah
Kendala Alternatif Solusi
Menunjuk atau menetapkan satu orang
fasilitator dan mediator yang
Masih terbatasnya jumlah SDM dari
memahami kondisi pada lokasi
pihak korporasi
program, dan mampu menjembatani
kepentingan dari semua stakeholder.
Menambah unit keramba ikan untuk
meningkatkan laba yang didapatkan,
Sarana & Prasarana
serta pembuatan papan nama disekitar
wilayah kerja budi daya ikan.
Pengaktivan publikasi hasil capaian
kerja, serta perkembangannya
Sehingga memungkinkan di konsumsi
Publikasi lebih luas. Hal tersebut dipandang
mampu mengundang iklim investasi
serta sebagai salah satu cara perluasan
pangsa pasar hasil produksi

Anda mungkin juga menyukai