Anda di halaman 1dari 6

KRISTENISASI DAN ISLAMISASI DALAM HIDUP BERMASYARAKAT

Abstrak
Agama Islam dan agama Kristen dan Katolik (Kristiani) merupakan agama yang paling
sering mengalami perselesihan karena berbagai faktor dalam hal keyakinan atau menarik
minat masyarakat untuk mengimani agama Islam dan Kristen atau Katolik. Banyak sekali
perselisihan yang ada mulai dari politik sampai kehidupan sehari-hari. Bahkan
permasalahan ini sudah menjadi tidak asing lagi dalam bangsa Indonesia dan sudah seakan-
akan menjadi perlombaan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Dari permasalahan ini
yang membuat penulis ingin memberikan opini dan pendapat mengenai permasalahan yang
ada. Karena agama merupakan hal yang tidak bisa dibuat main-main atau disepelekan.
Agama merupakan kepercayaan manusia dengan Tuhan yang diimaninya.

Kata Kunci : Agama Islam, Agama Kristen, Toleransi, Islamisasi, Kristenisasi


PEMBAHASAN

1. Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu ajaran dan sistem yang
mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa,
serta tata kaidah terkait pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya. Ada juga
yang mengatakan bahwa agama merupakan kepercyaan terhadap yangmaha kuasa atau
pencipta. Bagi saya agama adalah hubungan kita dengan Allah tanpa adanya diskriminasi
atau tekanan dari pihak lain, karena agama merupakan hak setiap warga Indonesia dan
manusia yang sudah diatur dalam undang-undang. Dari dasar inilah aama merupakan pilihan
masing-masing manusia karena agama merupakan keimanan atau hubungan dengan sang
pincipta untuk menaati aturan-aturan yang ada dalam agama tersebut. Tujuan agama itu
sendiri bagi setiap manusia yaitu untuk mencapai tujuan didalam hidup setiap manusia dan
bagi manusia agama dianggap dapat membantu mencapai tujuan yang diharapkan oleh
manusia yaitu contohnya membimbing manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari
dengan cara yang lebih baik melalu ajaran-ajaran yang ada dalam setiap agama. Setiap
manusia dengan sifat manusia yang ingin unggul atau dalam hal ini ingin agama atau
kepercayaan yang dianutnya memiliki banyak pemeluknya, oleh karena itu timbulah sikap
agar semua orang mau menganut kepercayaan yang sama dengan dia yaitu contohnya yang
paling banyak dibicarakan adalah Kristenisasi dan Islamisasi yang terjadi dalam masyarakat
Indonesia.

2. Pengertian Islamisasi
Islam adalah agama dakwah artinya agama yang harus disiapkan, disebar luaskan dan
dikembangkan oleh penganutnya tanpa melihat dalam situasi dan kondisi apapun. Dengan
demikian apa yang dilakukan oleh para pedagang orang-orang pada zaman dahulu yang
berperan sebagai dai atau orang yangmenyebarluaskan agamanya Islam dengan berbagai cara
atau metode yang digunakan untuk mengembangkan agama Islam seluas-luasnya dan
sebanyak-banyaknya di Indonesia.Dari sini lah muncul istilah Islamisasi.
Islamisasi dapat dimengerti atau diartikan sebagai proses mengajak atau pengislaman
terhadap hal-hal yang menyangkut aspek khidupan manusia yang ada, termasuk salah satu
contohnya yaitu ialah ilmu pengetahuan atau bahasa mudahnya adalah mengajak umat
kepercayaan lain untuk memeluk atau mengikuti agama islam pengetahuan agama islam.
Islamisasi sendiri terjadi sudah sejak zaman dahulu agar umat setiap manusia memeluk
agama Islam untuk pedoman dalam hidupnya mencapai tujuan yaitu bertemu dengan Tuhan
sendiri. Islamisasi pada dasarnya merupakan ilmu, ilmu pengetahuan mengenai agama Islam
itu sendiri. Menurut para ahli salah satu contohnya menurut Al faruqi, Islamisasi adalah
proses menuangkan kembali pengetahuan sebagaimana yang dikehendaki oleh agama Islam,
yaitu dengan cara memberikan definisi atau arti baru, mengevaluasi dan memproyeksikan
kembali tujuan-tujuan agama Islam.
Islamisasi di Indonesia menyebar dan berkembang secara pesat melalui para
pedagang-pedagang dan nelayan. Disisni proses Islamisasi dan Hinduisasi mengalami
persamaan yaitu menyebarkan melalui jalur perdagangan. Dari sinilah yangmembuat agama
Islam berkembang dengan pesat karena penyebarannya yang melalui perdagangan dan
nelayan yang notabennya adalah mereka berkeliling untuk menjual rempah-rempah pada
zaman dahulu. Islamisasi pun merajalela pada zaman dahuu melalui pedagang-pedagang dan
nelayan di Indonesia. Disisi lain Islamisasi selain melalui perdagangan dan nelayan,
Islamisasi juga menyebar ke seluruh Indonesia melalui mubaligh atau para ustad dan tokoh
agama Islam yang secara logika lebih memahami dan mengetahui mengenai agama Islam.
Dari para ulama, ustadz, inilah timbul pesantren-pesantren guna memperdalam atau
mempermudah proses Islamisasi di Indonesia, karena lebih mudah diterima oleh masyarakat
yang ada di Indonesia. Selain iu ajaran agama Islam atau Islamisasi juga disebarkan oleh
sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa atau yang biaa dikenal dengan
wali songo. Islamisasi ini sangat mudah diterima dan menyebar diseluruh penjuru Indonesia
karena berbagai faktor yaitu seperti suasana yang ada di Indonesia yaitu keterbukaan dikota-
kota yang menciptakan mobilitas yang lebis besar, selain itu yangl ebih besar adalah
merosotnya kekuasaan Hindu-Jawa maka perbahan struktur kekuasaan yang menduduki
jabatan di kota-kota.
Islamisasi berkembang sampai saat ini dan tidak pernah lepas dalam kehidupan kita
sebagai manusia. Bahkan dalam masyarakat sekranglebih berkembang pesat bukan hanya
para pedagang atau nelayan seperti zaman dahulu, tetapi hampir semua yang beragama Islam
ingin atau sudah melakukan proses Islamisasi.
3. Pengertian Kristenisasi
Kristenisasi atau Gerakan kristenisasi ialah kegiatan mengkristenkan orang
secara besar-besaran dengan segala daya upaya yang mungkin agar adat dan pergaulan dalam
masyarakat mencerminkan ajaran mengenai agama Kristen. Kristenisasi tidak hanya
dilancarkan terhadap orang-orang yang belum memeluk agama atau mereka yang memeluk
agama animisme atau kepecayaan saja, tetapi juga ditujukan terhadap orang yang telah
memeluk agama Islam. Pengkristenan dipercayai sebagai satu tugas suci yang dalam keadaan
bagaimanapun tidak boleh ditinggalkan. Mengkristenkan orang dianggap sebagai membawa
kembali anak-anak domba yang tersesat, dibawa kembali kepada induknya. Manusia-manusia
sebagai anak domba akan dibawa kepada kerajaan Allah. Kristenisasi secara umum telah
nampak sejak pada zaman dahulu. Dan pemahaman ini sampai sekarang semakin
berkembang dengan adanya gereja-gereja yang ada didesa yang dilakukan oleh orang
kristen. Kemudian pemahaman ini dimasuki paham Yunani, India dan Persia sehingga dalam
agama Nasrani telah tercampur antara wahyu Nabi Isa as dengan pemikiran manusia
sebelum munculnya agama Nasrani.
Masyarakat Islam tidak pernah selamat dari kristenisasi, bahkan agama ini adalah
agama yang banyak bersitegang dengan kristenisasi karena yang menjadi incaran kristenisasi
pada kalangan islam adalah individu sebelum organisasi atau sebuah komunitas, hal itu
karena masyarakat muslim terdidik di atas fitrah dan tauhid dan aturan yang ada dalam agama
Islam, sehingga sulit untuk menerima pemikiran yang bertentangan dengan fitrah atau
berbeda dalam segi aqidah serta akal yang sehat. Dewasa ini Kristensasi juga hampir terjadi
diseluruh negeri Indonesia bahkan sudah sampai kepada pelosok-pelosok daerah yang
notabennya masih terkendala dari segi infrastruktur dan dari segi ekonomi dari sinilah yang
menjadi peluang besar bagi masyarakat kristiani untuk melakukan proses kristenisasi didalam
masyarakat.
KESIMPULAN DAN OPINI

Ditengah memanasnya isu politik kegiatan islamisasi dan kristenisasi masih menjadi
pokok permasalahan yang secara tidak langsung mengusik ketenangan hati kita sebagai
manusia yang beragama. Agama dalam undang-undang sudah sangat jelas dikatakan bahwa
memilik atau memeluk agama adalah hak setiap manusia warga negara Indonesia tanpa
adanya paksaan atau interferensi dari pihak manapun. Tetapi kenyataannya secara tidak
langsung praktek Kistenisasi dan Islamisasi terjadi dimasyarakat kita di Indonesia.
Memeluk agama adalah kebebasan bagi warga negara Indonesia karena sudah tertulis
dalam undang-undang Republik Indonesia. Dari sinilah sejatinya kita sudah melihat bahwa
kristenisasi dan islamsasi tidak terjadi di Indonesia karena agama hakekatnya merupakan
kebebasan hak semua orang. Agama sendiri merupakan hubungan atau kepercayaann kita
kepada sang pencipta tanpa ada paksaan apapun. Didalam agama sendiri sudah mengajarkan
kebaikan tanpa adanya diskriminasi atau memjelekan agama manapun tetapi kongkretnya
deasa ini tindakan Kristenisasi dan Islamisasi secaratidak langsungmenjatuhkakn agama lain
dan mengunggulkan agamanya sendiri.
Banyak sekali contoh-contoh yang secara tidak langsung sudah menunjukan suatu
kegiatan islamisasi maupun kristenisasi. Contohnya kegiatan islamisasi yaitu seperti salah
satu tokoh ulama agama Islam yang selalu berkeliling antar negara untuk memberikan
ceramah tetapi didalamnya terselip kegiatan Islamisasi. Kegiatan islamisasi banyak terjadi di
Indonesia secara tidak langsung kegiatan Islamisasi semakin banyak terjadi. Dewasa ini
contohnya lagi berkaitan dengan dunia politik. Secara tidak langsung politik Indonesia
mengajarkan atau mengajak umat untuk melakukan aksi-aksi yang merugiakan secara tidak
langsung sudah melakukan kegiatan islamisasi.
Selain itu juga banyak sekali berita-berita tentang “Kristenisasi” atau
“Islamisasi” di Indonesia yang tidak jarang memicu kehebohan dan ketegangan antarkedua
pemeluk agama Kristen dan Islam yang sama-sama dari rumpun agama Semit ini. Tetapi
kalau diperhatikan secara cermat, sesungghnya tidak ada yang namanya "Kristenisasi”
ataupun "Islamisasi” itu. Dalam konteks Kristen, yang ada atau yang sesungguhnya terjadi
adalah Katolikisasi, Protestantisasi, Pentakostalisasi, dan seterusnya. Umat Kristen bukan
menyebarkan Kekristenan mereka, melainkan mewartakan denominasi dan kongregasi
Kristen mereka. Dengan kata lain, yang riil terjadi di lapangan adalah umat Kristen
mendakwahkan gereja mereka masing-masing yang tidak jarang terjadi saling benturan dan
konflik di antara mereka sendiri karena sama-sama mengklaim sebagai yang paling
"Kristiani” dan paling otentik ajaran kekristenannya. Hal yang sama juga terjadi dalam
komunitas Muslim. Islamisasi hanya slogan belaka. Yang sesungguhnya terjadi adalah proses
Sunniisasi, Syiaisasi, Ahmadiyahisasi, Salafisasi, Wahhabisasi dan seterusnya. Bahkan lebih
spesifik lagi, dakwah Islam akan disesuaikan dengan mazhab, aliran, sekte, ormas atau
bahkan parpol sang pendakwah atau "juru Islam” itu. Maka, para pengikut "almarhum” HTI
(Hizbut Tahrir Indonesia) misalnya, akan menyebarkan dan mendakwahkan keislaman versi
HTI (atau katankanlah, "Islam HTI”). Demikian juga para penggemar FPI (Front Pembela
Islam), mereka akan cenderung menyebarkan keislaman ala FPI. Sementara para fanatik PKS
(Partai Keadilan Sejahtera), akan mendakwahkan "Islam ala PKS”. Anggota Jamaah Tabligh
akan menyebarluaskan Islam versi Jamaah Tabligh. Begitu seterusnya..Saya sendiri
berpendapat bahwa mengkristenkan atau mengislamkan orang lain itu (apapun jenis
kekristenan dan keislaman mereka) sesungguhnya tidak perlu. Apalagi proses Kristenisasi
atau Islamisasi itu dilakukan atau diiringi dengan pemaksaan atau iming-iming dengan
barang tertentu supaya kepincut (tertarik masuk ke sebuah agama tertentu). Sebagai umat
beragama tentu saja tidak ada salahnya untuk berbagi sesuatu yang dianggap benar atau
menyebarkan warta kebaikan kepada orang atau umat lain. Tidak ada salahnya pula, bagi
umat beragama untuk menebarkan kasih, baik dengan perkataan maupun dengan tindakan,
kepada orang lain. Tetapi hendaknya sebatas berbagi warta dan menyampaikan kabar saja.
Tak perlu diiringi dengan paksaan, rayuan, atau bahkan kutukan.
Kita boleh saja dan sah-sah saja meyakini kebenaran agama kita setengah mati. Tetapi harus
diingat bahwa orang lain atau umat lain juga memiliki dan meyakini akan kebenaran agama
atau kepercayaan yang mereka pegang teguh. Kita tidak boleh menganggap kebenaran agama
kita lebih benar dan otentik ketimbang kebenaran agama orang dan umat lain. Tidak ada
kebenaran yang benar benar benar dan bersifat otentik dan universal di muka bumi ini.
Kebenaran selalu bersifat terbatas dan partikular. Saya percaya baik agama Islam maupun
Kristen tidak perlu membutuhkan pengikut. Saya juga meyakini bahwa Tuhan juga sama
sekali tidak memerlukan pengikut dan jamaah umat beragama. Seandainya semua mahkluk di
muka bumi tidak menyembah-Nya pun, Tuhan tetapi Sang Khalik yang Maha Besar. Yang
sesunguhnya membutuhkan data umat beragama itu hanyalah pemerintah, partai politik,
ormas agama, institusi keagamaan, atau tokoh agama.

Anda mungkin juga menyukai