Anda di halaman 1dari 2

C.

Pengumuman kasus pertama corona di Indonesia menuai kepanikan, warga


menyerbu toko-toko memborong barang kebutuhan hingga harga masker
melambung tinggi. Ada kekhawatiran pemerintah tak siap menghadapi virus
mematikan di tengah korban jiwa di seluruh dunia yang menyentuh 3.000 orang.
Sejumlah negara seperti China, Korea Selatan, Singapura, dan Iran, tercatat memiliki
kasus corona lebih dulu dari Indonesia. Namun, sistem penanggulangan Covid-19 di
Korea Selatan dan Singapura dianggap mampu meredam penyebaran virus tersebut. 
Korea Selatan bahkan menjadi negara pelopor yang menerapkan sistem
pemeriksaan corona via drive-through demi mempermudah masyarakat guna
memeriksakan diri.

Berikut cara negara-negara dalam menanggulangi penyebaran virus corona.

Indonesia
Segera setelah Jokowi mengumumkan dua warga Depok positif corona, Gubernur
Jawa Barat Ridwan Kamil langsung menetapkan status siaga 1 dan membentuk tim
satgas.

Kementerian Kesehatan juga langsung menelusuri aktivitas dan siapa saja yang
menjalin kontak dengan kedua pasien positif corona tersebut. Pemerintah akan
menanggung biaya penanggulangan infeksi virus corona. 

Selain anggaran dari Kemenkes, biaya penanggulangan juga dibebankan kepada


pemerintah daerah dan atau sumber dana lain yang sah.

Jokowi mengatakan pemerintah telah menyiapkan 100 rumah sakit dilengkapi ruang
isolasi virus corona dengan standar WHO.

Pemerintah mengklaim memiliki tim gabungan TNI/Polri dengan sipil untuk


menghadapi risiko penyebaran virus corona. Indonesia dikabarkan tengah
mempersiapkan crisis center penanganan infeksi mematikan tersebut.

Namun, Indonesia belum memiliki aturan khusus terhadap kedatangan warga asing
terutama dari negara terpapar corona. Pemerintah hanya memperketat pintu masuk
bandara di daerah-daerah. Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebut pemerintah
bakal membatasi warga negara asing masuk.

Kementerian Luar Negeri sendiri menuturkan pembatasan masuk bagi warga asing
harus terlebih dahulu dirundingkan dengan seluruh instansi terkait.

Selebihnya, jajaran pemerintah mengajak masyarakat lebih baik lagi menjaga


kesehatan dan kebersihan. Pemerintah juga mengimbau awarga yang merasakan
gejala Covid-19 untuk tidak takut memeriksakan diri ke rumah sakit.

China
Virus corona mulai merebak sejak akhir 2019 di Wuhan, China. Sebulan setelah virus
itu muncul dan mulai memakan banyak korban, China memutuskan mengisolasi Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, yang menjadi sumber penyebaran Covid-19. Ketika virus kian
menyebar, China mengisolasi beberapa kota lainnya di Hubei. Pemerintah langsung
membangun dua rumah sakit yang khusus menangani virus corona yakni RS
Huoshenshan dan RS Leishenshan. RS Huoshenshan bahkan dibangun hanya dalam
waktu 10 hari saja. Padahal, RS tersebut dibangun di atas lahan 25 ribu meter
persegi atau setengah dari luas Lapangan Banteng Jakarta. Namun, sejumlah pihak
masih menganggap China tidak terbuka sepenuhnya mengenai penanganan kasus
corona terutama setelah kematian Li Wenliang, dokter di China
sekaligus whistleblower yang memperingatkan publik terhadap potensi merebaknya
virus corona di awal kemunculan. Hingga kini, kasus virus corona di China mencapai
80.303 orang dengan jumlah kematian mencapai 2.946 jiwa. Meski begitu, jumlah
kasus infeksi corona di China hari ini dilaporkan semakin menurun. Bahkan
pemerintah China menyatakan ratusan pasien dinyatakan sembuh.

Korea Selatan
Sementara itu, Korea Selatan berupaya menerapkan cara yang lebih inovatif dan
mempermudah masyarakat agar mau memeriksakan diri ke rumah sakit demi
mengantisipasi penyebaran corona. Sejauh ini, Korsel menjadi negara dengan kasus
corona terbanyak setelah China. Per hari ini, Korea Selatan memiliki 4.812 kasus
dengan 28 kematian. Beberapa kota di Korsel, seperti utara Goyang, mulai membuka
stasiun pemeriksaan corona melalui layanan drive-through. Warga kota di utara
Seoul itu yang tak memiliki banyak waktu bisa tetap tes corona tanpa harus turun
dari kendaraan. Pengemudi bisa menghampiri pos drive-through, di sana petugas
medis berpakaian pelindung lengkap akan mengecek suhu tubuh, termasuk
mengambil sampel lendir tenggorokan. Wali Kota Goyang Lee Jae-joon, menyebut
cara ini lebih aman dan cepat untuk melacak suspect corona daripada pemeriksaan
di rumah sakit dan klinik.

"Dengan cara ini lebih sedikit orang-orang menjalin kontak tatap muka. Jika kita
melakukan pemeriksaan di ruangan tertutup, ada kekhawatiran jika suspect corona
bisa menularkan penyakit ke orang lain di ruangan tunggu," kata Lee seperti dikutip
dari CNN.1

1
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200303155023-106-480140/beda-cara-ri-dan-negara-lain-
tangani-virus-corona#

Anda mungkin juga menyukai