Laporan Video Edukasi 2 Sudah FIX
Laporan Video Edukasi 2 Sudah FIX
Oleh :
NI LUH PUTU CANDRA DEWI 18107341041
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Video Edukasi dengan judul “Fasilitas Pp 23 Tahun 2018 Bagi Wajib
Pajak”
.ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada hari/tanggal : Jumat, 7 Mei 2021
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Diploma III Perpajakan
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Video Edukasi yang
tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
1. Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE., MT., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Udayana.
Universitas Udayana.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama
3
mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Perpajakan
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas segala
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
Penulis
4
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
3.1 Simpulan...........................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN ..........................................................................11
5
BAB 1
PENDAHULUAN
suatu negara untuk menjadi negara berkembang ataupun menjadi negara maju. Hal ini
dapat terlihat dari peranan positif pertumbuhan ekonomi terhadap penerimaan negara.
akan semakin tinggi yang mengakibatkan penerimaan pajak yang diterima oleh
Negara akan semakin tinggi. Sebesar 80% penerimaan Negara Indonesia bersumber
dari pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah. Maka dari itu, pajak menjadi
aspek penting dalam pembangunan Negara. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan
berbagai pajak atas penghasilan yang akan menjadi pusat pendapatan negara salah
satunya pajak penghasilan yang di peruntukan bagi umkm. Dalam hal ini UMKM
merupakan salah satu tulang punggung dari pendapatan di sektor pajak dikutip dari
arikel pajak.go.id pada tahun 2018 unit UMKM mencapai 64 juta unit dengan pangsa
pasar 99,99% sedangkan hanya 0,01%-nya merupakan Usaha Besar dengan jumlah 5.550
unit usaha. UMKM berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja nasional karena
berhasil menyerap 116 juta tenaga kerja atau 97% dari total tenaga kerja di Indonesia
sedangkan 3%-nya atau 3,6 juta orang bekerja di Usaha Besar. Data tersebut menunjukan
perkembangan pesat pertumbuhan UMKM tiap tahunnya dan potensi ekonomi yang
besar berasal dari UMKM. Oleh karena itu, Pemerintah memberikan perhatian khusus
kepada para pelaku UMKM dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun
2013 (PP 46) yang mengatur fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) Final bagi UMKM.
Menurut data Direktorat Jenderal Pajak penerimaan PPh Final UMKM menunjukan tren
peningkatan tiap tahunnya yaitu 400 miliar rupiah pada tahun 2013 menjadi 5,7 triliun
1
rupiah pada tahun 2017. Jumlah pembayar PPh Final UMKM juga meningkat pesat
yaitu dari 221 ribu wajib pajak pada tahun 2013 menjadi 1,4 juta wajib pajak pada tahun
2017. Pada tahun 2018 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 23 Tahun
2018 (PP 23) untuk menggantikan Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2013. PP 23
merupakan pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu yaitu tidak melebihi 4,8 Miliar dalam satu tahun pajak.
Penghasilan yang diterima tersebut dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan
tarif pajak sebesar 0,5%. Wajib Pajak yang dikenai pajak ini adalah WP Orang Pribadi
Terbatas yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan peredaran bruto tidak
melebihi 4,8 miliar dalam satu tahun pajak. Dan seiring perkembangan situasi saat
3. Mengetahui fasilitas apa saja yang diperoleh oleh umkm pada masa pandemik
berlangsung
Sumber data yang kami peroleh untuk penulisan laporan ini yaitu berasal
dari data primer dan data sekunder yang kami peroleh dari wawancara dan
berbagai buku serta situs web perpajkan maupun data dari PMK yang berlaku
2
1.3.2 Metode pengumpulan data
wawancara, observasi terhadap situasi yang terjadi dan data dari pmk yang berlaku
bagi wajib pajak ini kami analisis secara perlahan yang menerangkan seberapa
pentingnya pengaruh pajak bagi negara lalu peranan umkm dalam kontribusi
Teknik analisis data yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik
analisis data deskriftif kuantitatif, yang dimana menjelaskan tentang peranan pajak
3
1.4 Sistemaika penyajian
Fasilitas PP 23
Pengertian PP 23 Sebagai
tarif pajak untuk UMKM
yang memiliki peredaran
Bruto tertentu
Yang dapat
memanfaatkan
fasilitas PP 23
Badan
koperasi, Wajib Pajak
persekutua Wajib Pajak badan
n Orang berbentuk
komanditer Pribadi 7 perseroan
, atau firma (tujuh) terbatas 3
4 (empat) Tahun Pajak (tiga) Tahun
Tahun Pajak
Pajak
Kemudahan dalam
Cara Memperoleh Insentif,
menjalankan melaksanakan
Tatacara Perhitungan PP 23
kewajiban perpajakan
dan Pelaporan SPT, serta
dengan tarif 0,5 % dan Pajak
Cara Memperoleh Surat
Ditanggung Pemerintah pada
Keterangan PP 23
masa pandemi
wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu yaitu tidak melebihi 4,8 Miliar
dalam satu tahun pajak. Penghasilan yang diterima tersebut dikenai Pajak Penghasilan
4
yang bersifat final dengan tarif pajak sebesar 0,5%. Wajib Pajak yang dikenai pajak ini
Firma atau Perseroan Terbatas yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan
peredaran bruto tidak melebihi 4,8 miliar dalam satu tahun pajak.
Berikut merupakan penghasilan yang dikecualikan dari objek PP 23 Tahun 2018 adalah
pekerjaan bebas.
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri yang pajaknya terutang
3. Penghasilan yang telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan
melaksanakan Pajak Penghasilan yang bersifat final ini. Berdasarkan Pasal 5 disebutkan
2. 4 (empat) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan
3. 3 (tiga) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas.
1. Tahun Pajak Wajib Pajak terdaftar, bagi wajib pajak yang terdaftar sejak
5
2. Tahun Pajak berlakunya Peraturan Pemerintah ini, bagi Wajib Pajak yang telah
Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilunasi dengan cara disetor sendiri
oleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu paling lambat tanggal 15
bulan berikutnya atau dengan cara dipotong oleh Pemotong atau Pemungut pajak
dalam hal Wajib Pajak bersangkutan melakukan transaksi dengan pihak yang
Namun, seiring dengan situasi yang cukup berat untuk perekonomian nasional
di tengah pandemi Virus Corona, pemerintah beri insentif pajak bebas PPh Final
bagi UMKM melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Insentif Pajak
untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Coronavirus disease 2019. PMK yang
berlaku selama pandemi ini yaitu dari PMK 44 tahun 2020 Yang menjelaskan pada
Bab III Pasal 5 Ayat 1 Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018, dikenai PPh final
sebesar 0,5%(nol koma lima persen) dari jumlah peredaran bruto. PPh final
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditanggung Pemerintah. Insentif ini diberikan
untuk Masa Pajak April 2020 sampai dengan Masa Pajak September 2020. dan
pemerintah berlaku sampai bulan Desember 2020. Dan terakhir di PMK 44 dan
PMK 86 tahun 2020 digantikan dengan PMK No. 9 Tahun 2021 tentang
6
Syarat dan Cara Ajukan Insentif PPh Final UMKM
Dalam beleid insentif pajak dampak COVID-19 tersebut, syarat dan cara untuk
DJP Online, masuk ke menu Layanan – Info KSWP kemudian scroll ke bawah
dan klik Profil Pemenuhan Kewajiban Saya kemudian pilih fasilitas yang ingin
dimanfaatkan
3. Membuat laporan realisasi PPh Final DTP setiap Masa Pajak, yang meliputi PPh
terutang
4. atas penghasilan yang diterima atau diperoleh termasuk dari transaksi dengan
5. Pemotong atau pemungut pajak harus membuat Surat Setoran Pajak atau cetakan
kode billing yang dibubuhi cap atau tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG
6. Laporan realisasi PPh final DTP dilampiri dengan Surat Setoran Pajak atau
7
BAB II
Judul : “Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Penerima Fasilitas Pp 23
8
Januari Februari Maret A
Kegiatan 11 20 30 4 7 12 14 18 22 4 20
Penentuan Tema
dan judul
Pengusulan Judul
Video
Diskusi Konsep
Bimbingan
Menentukan
Konsep
Bimbingan
Merancang dan
Pembuatan Video
Bimbingan
Pembuatan dan
Pengeditan Video
Pengeditan Video
dan Pembuatan
Laporan
BAB III
PENUTUP
9
3.1. Simpulan
Pajak sangat berperan penting dalam keberlangsungan suatu negara dimana pajak
demikian pemerintah berusaha sedemikian rupa untuk merancang pengenaan pajak agar
dapat memudahkan wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah dalam meringankan wajib pajak yaitu dengan
merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membantu wajib pajak dalam
maupun wajib pajak segala fasilitas mulai dari tarif 0,5 % hingga fasilitas lainnya juga
didapat bagi wajib pajak yang menggunakan PP 23. Hanya saja waktu pengggunaan PP
23 ini diatasi karena dirasa PP 23 ini di berikan untuk membuat wajib pajak belajar
menjalankan kewajiban perpajakan. Setelah batas waktu yang ditentukan wajib pajak
terhutangnnya.
3.2. Saran
penggenaan tarif pada PP 23 sangat sederhana sehingga bisa sangat membantu dalam
belajar menghitung pajak terhutang. Jadi untuk wajib pajak yang menggunakan fasilias
Daftar Rujukan
10
https://unjkita.com/pajak-sebagai-sumber-pendapatan-utama-negara-indonesia/
https://www.pajak.go.id/id/artikel/suket-pp-23-jurus-jitu-umkm-peroleh-diskon-pajak
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210207080615-532-603221/rincian-anggaran-
pen-2021-sebesar-rp6279-triliun
https://sleekr.co/blog/pajak-penghasilan-sebagai-kontribusi-untuk-pembangunan-negara/
11