Anda di halaman 1dari 16

FASILITAS PP 23 TAHUN 2018 BAGI WAJIB PAJAK

Oleh :
NI LUH PUTU CANDRA DEWI 18107341041

PUTU MELLYANI APRILIADEWI 18073031032

NI KADEK TIA HERMAYANTI 18073031032

Laporan Video Edukasi ini ditulis untuk memenuhi sebagian


persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi
Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Video Edukasi dengan judul “Fasilitas Pp 23 Tahun 2018 Bagi Wajib
Pajak”

yang disusun oleh :

NI LUH PUTU CANDRA DEWI 18107341041

PUTU MELLYANI APRILIADEWI 18073031032

NI KADEK TIA HERMAYANTI 18073031032

.ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada hari/tanggal : Jumat, 7 Mei 2021

Dosen Pembimbing

I Made Andika Pradnyana Wistawan, S.E., M.S.A., AK, CA


NIP. 199209302019031015

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Diploma III Perpajakan

Dr. I Ketut Sujana, SE.,M.Si.,Ak., CA.


NIP. 196405181992121004

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Video Edukasi yang

Berjudul berjudul “Fasilitas Pp 23 Tahun 2018 Bagi Wajib Pajak ” dengan

tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam

penyusunan Laporan Video Edukasi ini. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE., MT., Ph.D selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Ida Bgs. Putu Purbadharmaja, S.E,.M.E.selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. I Ketut Suryanawa, MS.i.,Ak.selaku Koordinator Program

Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana.

4. Bapak Dr. I Ketut Sujana, SE.,M.Si.,Ak., CA. selaku Koordinator

Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. I Ketut Sujana, SE.,M.Si.,Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing

Video Edukasi Praktik Kerja yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan dan arahannya.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama

3
mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas segala

bantuan kepada penulis selama penyusunan Laporan Video Edukasi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna

mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.

Namun, demikian Laporan Video Edukasi ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 23 Februari 2021

Penulis

4
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................iii

DAFTAR ISI........................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2 Tujuan dan Manfaat Laporan............................................................ 2
1.3 Metode Penulisan Laporan............................................................... 2
1.3.1 Jenis dan Sumber Data............................................................ 2
1.3.2 Metode Pengumpulan Data..................................................... 3
1.3.3 Teknik Analisis Data............................................................... 3
1.4 Sistematika Penyajian Laporan......................................................... 4
BAB II KEGIATAN PEMBUATAN VIDEO.................................... 8

2.1 Tema dan Judul Video Edukasi........................................................ 8


2.2 Peran Masing-masing Anggota......................................................... 8
2.3 Proses Pembuatan Video.................................................................. 9
BAB III PENUTUP................................................................................. 10

3.1 Simpulan...........................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN ..........................................................................11

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan

suatu negara untuk menjadi negara berkembang ataupun menjadi negara maju. Hal ini

dapat terlihat dari peranan positif pertumbuhan ekonomi terhadap penerimaan negara.

Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka penghasilan yang diterima masyarakat

akan semakin tinggi yang mengakibatkan penerimaan pajak yang diterima oleh

Negara akan semakin tinggi. Sebesar 80% penerimaan Negara Indonesia bersumber

dari pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah. Maka dari itu, pajak menjadi

aspek penting dalam pembangunan Negara. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan

berbagai pajak atas penghasilan yang akan menjadi pusat pendapatan negara salah

satunya pajak penghasilan yang di peruntukan bagi umkm. Dalam hal ini UMKM

merupakan salah satu tulang punggung dari pendapatan di sektor pajak dikutip dari

arikel pajak.go.id pada tahun 2018 unit UMKM mencapai 64 juta unit dengan pangsa

pasar 99,99% sedangkan hanya 0,01%-nya merupakan Usaha Besar dengan jumlah 5.550

unit usaha. UMKM berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja nasional karena

berhasil menyerap 116 juta tenaga kerja atau 97% dari total tenaga kerja di Indonesia

sedangkan 3%-nya atau 3,6 juta orang bekerja di Usaha Besar. Data tersebut menunjukan

perkembangan pesat pertumbuhan UMKM tiap tahunnya dan potensi ekonomi yang

besar berasal dari UMKM. Oleh karena itu, Pemerintah memberikan perhatian khusus

kepada para pelaku UMKM dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun

2013 (PP 46) yang mengatur fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) Final bagi UMKM.

Menurut data Direktorat Jenderal Pajak penerimaan PPh Final UMKM menunjukan tren

peningkatan tiap tahunnya yaitu 400 miliar rupiah pada tahun 2013 menjadi 5,7 triliun

1
rupiah pada tahun 2017.  Jumlah pembayar PPh Final UMKM juga meningkat pesat

yaitu dari 221 ribu wajib pajak pada tahun 2013 menjadi 1,4 juta wajib pajak pada tahun

2017. Pada tahun 2018 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 23 Tahun

2018 (PP 23) untuk menggantikan Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2013. PP 23

merupakan pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang

memiliki peredaran bruto tertentu yaitu tidak melebihi 4,8 Miliar dalam satu tahun pajak.

Penghasilan yang diterima tersebut dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan

tarif pajak sebesar 0,5%. Wajib Pajak yang dikenai pajak ini adalah WP Orang Pribadi

dan WP Badan berbentuk koperasi, Persekutuan Komanditer, Firma atau Perseroan

Terbatas yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan peredaran bruto tidak

melebihi 4,8 miliar dalam satu tahun pajak. Dan seiring perkembangan situasi saat

pandemic pemerintahpun menerbitkan beberapa insentif untuk meringankan beban pajak

bagi pengguna fasilitas PP 23.

1.2 Tujuan dan manfaat laporan

1. Mengetahui bagaimana Fasilitas PP 23 bagi wajib pajak

2. Dapat menerapkan edukasi fasilitas PP 23 dimasyarakat

3. Mengetahui fasilitas apa saja yang diperoleh oleh umkm pada masa pandemik

berlangsung

1.3 Metode Penulisan Laporan

1.3.1 Jenis dan sumber data

Sumber data yang kami peroleh untuk penulisan laporan ini yaitu berasal

dari data primer dan data sekunder yang kami peroleh dari wawancara dan

berbagai buku serta situs web perpajkan maupun data dari PMK yang berlaku

untuk masyarakat yang memanfaatkan fasilitas PP 23.

2
1.3.2 Metode pengumpulan data

Data pemanfaatan fasilitas perpajakn ini kami dapatkan dengan melakukan

wawancara, observasi terhadap situasi yang terjadi dan data dari pmk yang berlaku

selama masa pandemi.

1.3.3 Teknik analisi data

Analisis data dalam pengumpulan informasi laporan video fasilitas PP 23

bagi wajib pajak ini kami analisis secara perlahan yang menerangkan seberapa

pentingnya pengaruh pajak bagi negara lalu peranan umkm dalam kontribusi

perpajakan. Dan fasilitas yang di dapatkan oleh umkm.

Teknik analisis data yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik

analisis data deskriftif kuantitatif, yang dimana menjelaskan tentang peranan pajak

umkm yang berpengaruh ber]sar terhadap pembangunan negara dan selanjutnya

dari hal tersebut umkm yang menggunakan fasilitas pp 23 dalam mempermudah

sistem dan tarif pemajakannya.

3
1.4 Sistemaika penyajian

Fasilitas PP 23

Pengertian PP 23 Sebagai
tarif pajak untuk UMKM
yang memiliki peredaran
Bruto tertentu

Yang dapat
memanfaatkan
fasilitas PP 23

Badan
koperasi, Wajib Pajak
persekutua Wajib Pajak badan
n Orang berbentuk
komanditer Pribadi 7 perseroan
, atau firma (tujuh) terbatas 3
4 (empat) Tahun Pajak (tiga) Tahun
Tahun Pajak 
Pajak

Kemudahan dalam
Cara Memperoleh Insentif,
menjalankan melaksanakan
Tatacara Perhitungan PP 23
kewajiban perpajakan
dan Pelaporan SPT, serta
dengan tarif 0,5 % dan Pajak
Cara Memperoleh Surat
Ditanggung Pemerintah pada
Keterangan PP 23
masa pandemi

PP 23 merupakan pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh

wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu yaitu tidak melebihi 4,8 Miliar

dalam satu tahun pajak. Penghasilan yang diterima tersebut dikenai Pajak Penghasilan

4
yang bersifat final dengan tarif pajak sebesar 0,5%. Wajib Pajak yang dikenai pajak ini

adalah WP Orang Pribadi dan WP Badan berbentuk koperasi, Persekutuan Komanditer,

Firma atau Perseroan Terbatas yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan

peredaran bruto tidak melebihi 4,8 miliar dalam satu tahun pajak.

Berikut merupakan penghasilan yang dikecualikan dari objek PP 23 Tahun 2018 adalah

1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh WP OP dari jasa sehubungan dengan

pekerjaan bebas.

2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri yang pajaknya terutang

atau telah dibayar di luar negeri.

3. Penghasilan yang telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri.

4. Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak. 

Berdasarkan PP No. 23 tahun 2018 mengatur mengenai jangka waktu dalam

melaksanakan Pajak Penghasilan yang bersifat final ini. Berdasarkan Pasal 5 disebutkan

jangka waktunya adalah sebagai berikut :

1. 7 (tujuh) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

2. 4 (empat) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan

komanditer, atau firma; dan

3. 3 (tiga) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas.

Jangka waktu tersebut dihitung sejak :

1. Tahun Pajak Wajib Pajak terdaftar, bagi wajib pajak yang terdaftar sejak

berlakunya Peraturan Pemerintah ini, atau

5
2. Tahun Pajak berlakunya Peraturan Pemerintah ini, bagi Wajib Pajak yang telah

terdaftar sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini.

Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilunasi dengan cara disetor sendiri

oleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu paling lambat tanggal 15

bulan berikutnya atau dengan cara dipotong oleh Pemotong atau Pemungut pajak

dalam hal Wajib Pajak bersangkutan melakukan transaksi dengan pihak yang

ditunjuk sebagai Pemotong atau Pemungut Pajak.

Namun, seiring dengan situasi yang cukup berat untuk perekonomian nasional

di tengah pandemi Virus Corona, pemerintah beri insentif pajak bebas PPh Final

bagi UMKM melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Insentif Pajak

untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Coronavirus disease 2019. PMK yang

berlaku selama pandemi ini yaitu dari PMK 44 tahun 2020 Yang menjelaskan pada

Bab III Pasal 5  Ayat 1 Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh

Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu sesuai ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018, dikenai PPh final

sebesar 0,5%(nol koma lima persen) dari jumlah peredaran bruto. PPh final

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditanggung Pemerintah. Insentif ini diberikan

untuk Masa Pajak April 2020 sampai dengan Masa Pajak September 2020. dan

selanjutnya di Perpanjang dengan PMK 86 tahun 2020 PPH Final Ditanggung

pemerintah berlaku sampai bulan Desember 2020. Dan terakhir di PMK 44 dan

PMK 86 tahun 2020 digantikan dengan PMK No. 9 Tahun 2021 tentang

memperpanjang Insentif pajak untuk membantu wajib pajak menghadapi dampak

pandemi Covid-19 hingga 30 Juni 2021. 

6
Syarat dan Cara Ajukan Insentif PPh Final UMKM

Dalam beleid insentif pajak dampak COVID-19 tersebut, syarat dan cara untuk

memperoleh insentif pajak penghasilan final ditanggung pemerintah bagi wajib

pajak UMKM di antaranya:

1.      Mengajukan dan memiliki Surat Keterangan PP 23

2.      Pengajuan permohonan melalui laman www.pajak.go.id dengan tahapan login di

DJP Online, masuk ke menu Layanan – Info KSWP kemudian scroll ke bawah

dan klik Profil Pemenuhan Kewajiban Saya kemudian pilih fasilitas yang ingin

dimanfaatkan

3.      Membuat laporan realisasi PPh Final DTP setiap Masa Pajak, yang meliputi PPh

terutang

4.      atas penghasilan yang diterima atau diperoleh termasuk dari transaksi dengan

pemotong atau pemungut

5.      Pemotong atau pemungut pajak harus membuat Surat Setoran Pajak atau cetakan

kode billing yang dibubuhi cap atau tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG

PEMERINTAH EKS PMK NOMOR …/PMK.03/2020” atas transaksi yang

merupakan objek pemotongan atau pemungutan PPh

6.      Laporan realisasi PPh final DTP dilampiri dengan Surat Setoran Pajak atau

cetakan kode billing harus disampaikan paling lambat Tanggal 20 bulan

berikutnya setelah masa pajak berakhir

7
BAB II

KEGIATAN PEMBUATAN VIDEO

2.1 Tema Dan Judul Edukasi

Tema : Pajak Penghasilan

Judul : “Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Penerima Fasilitas Pp 23

Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”

Peran masing masing angota

1 Ni Luh Putu Candra Dewi 1. Merancang Konsep Video

2. Proses Pembuatan Video

3. Proses Pengeditan Video


2 Putu Mellyani Apriliadewi 1. Merancang Konsep Video

2. Proses Pembuatan Video

3. Proses Pengeditan Video


3 Ni Kadek Tia Hermayanti 1. Merancang Konsep Video

2. Proses Pembuatan Video

3. Proses Pengeditan Video

Proses pembutan video

8
  Januari     Februari           Maret   A
Kegiatan 11 20 30 4 7 12 14 18 22 4 20
Penentuan Tema
dan judul                        
Pengusulan Judul
Video                        
Diskusi Konsep                        
Bimbingan                        
Menentukan
Konsep                        
Bimbingan                        
Merancang dan
Pembuatan Video                        
Bimbingan                        
Pembuatan dan
Pengeditan Video                        
Pengeditan Video
dan Pembuatan
Laporan                        

BAB III

PENUTUP

9
3.1. Simpulan

Pajak sangat berperan penting dalam keberlangsungan suatu negara dimana pajak

yang di dapatkan akan dialokasikan sepenuhnya kepada kepentingan negara. Dengan

demikian pemerintah berusaha sedemikian rupa untuk merancang pengenaan pajak agar

dapat memudahkan wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. salah satu

upaya yang dilakukan pemerintah dalam meringankan wajib pajak yaitu dengan

memberikan tarif yang sederhana melalui Peraturan pemerintah yang berlau. PP 23

merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membantu wajib pajak dalam

menjalankan kewajiban perpajakan. Dalam PP 23 ini tidak membedakan bentuk usaha

maupun wajib pajak segala fasilitas mulai dari tarif 0,5 % hingga fasilitas lainnya juga

didapat bagi wajib pajak yang menggunakan PP 23. Hanya saja waktu pengggunaan PP

23 ini diatasi karena dirasa PP 23 ini di berikan untuk membuat wajib pajak belajar

menjalankan kewajiban perpajakan. Setelah batas waktu yang ditentukan wajib pajak

yang bersangkutan akan menggunakan tarif pasal 17 dalam menghitung pajak

terhutangnnya.

3.2. Saran

Setelah diberikan beberapa kemudahan dari pemerintah mengenai tarif pajak

melalui PP 23 sebaiknya dalam perhitungan pajak Wajib Pajak memanfaatkan fasilitas

PP 23 terlebih dahulu untuk belajar melakukan kewajiban perpajakan, karena

penggenaan tarif pada PP 23 sangat sederhana sehingga bisa sangat membantu dalam

belajar menghitung pajak terhutang. Jadi untuk wajib pajak yang menggunakan fasilias

PP 23 dapat menghitung sendiri pajak terhutang karena saat penghitungannya dilakukan

hanya mengalikan tarif pajak dengan penghsilan bruto dari penghasilan

Daftar Rujukan

10
https://unjkita.com/pajak-sebagai-sumber-pendapatan-utama-negara-indonesia/

https://www.pajak.go.id/id/artikel/suket-pp-23-jurus-jitu-umkm-peroleh-diskon-pajak

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210207080615-532-603221/rincian-anggaran-

pen-2021-sebesar-rp6279-triliun

https://sleekr.co/blog/pajak-penghasilan-sebagai-kontribusi-untuk-pembangunan-negara/

11

Anda mungkin juga menyukai