Anda di halaman 1dari 8

Simki-Techsain Vol. 01 No.

04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

ARTIKEL

KLASIFIKASI JENIS BURUNG HANTU MENGGUNAKAN METODE


PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN EUCLIDEAN DISTANCE

Oleh:
MUHYI IRMAWAN
12.1.03.02.0172

Dibimbing oleh :
1. M. Rizal Arief, S.T, M.Kom
2. Ardi Sanjaya, M,Kom

INFORMATIKA
TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2017
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id


Teknik - Informatika || 1||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

KLASIFIKASI JENIS BURUNG HANTU MENGGUNAKAN METODE


PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN EUCLIDEAN DISTANCE

Muhyi Irmawan
12.1.03.02.0172
Teknik - Informatika
irmawanmuhyi@gmail.com
M. Rizal Arief, S.T., M.Kom dan Ardi Sanjaya, M.Kom
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Muhyi Irmawan: Klasifikasi Jenis Burung Hantu Menggunkan Metode Principal Component
Analysis dan Euclidean Distance, Skripsi, Teknik Informatika, Fakultas Teknik UN PGRI Kediri,
2016.
Burung hantu merupakan hewan yang aktif di malam hari. Burung hantu ini termasuk jenis
burung pemangsa (Bird of Prey) seperti elang . Terdapat jenis burung hantu yang hidup di Indonesia.
Setidaknya terdapat 5 jenis burung hantu yang sering dijumpai. Yakni, Celepuk, Barn Owl, Obay Owl,
Buffy Fish Owl, Bubo Sumatranus.Banyak orang tertarik dengan hewan yang mulai ramai dipeliharai
oleh banyak orang ini. Namun, masih banyak pula yang belum bisa membedakan jenis burung hantu
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengenali pengklasifikasian jenis
burung hantu. Dari kasus inilah timbul gagasan untuk membuat aplikasi baru dalam penentuan jenis
burung hantu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempermudah user dalam membedakan jenis burung
hantu dari bentuk wajah burung hantu. Serta untuk mengimplementasikan metode Principal
Component Analysis dan Euclidean Distance kedalam suatu aplikasi Klasifikasi perbedaan jenis
burung hantu.
Hasil dari penelitian ini adalah penentuan jenis burung hantu dari hasil perhitungan matrik di
dalam metode Principal Component Analysis dan Euclidean Distance yang telah diterapkan ke dalam
aplikasi klasifikasi jenis burung hantu. Hasil akhir dari aplikasi ini berupa penentuan jenis burung
hantu berupa text notification (teks pemberitahuan). Sehingga memudahkan user untuk membedakan
jenis burung hantu dengan menggunakan aplikasi tersebut.
Kata kunci : Principal Component Analysis, Citra, Matlab, Burung Hantu

Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id


Teknik - Informatika || 2||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG

Burung hantu merupakan hewan memiliki kemampuan khusus untuk


yang termasuk dalam BOP (Bird Of menjinakkan, memelihara serta
Prey) atau burung pemangsa. Menurut mengembangbiakkannya.
Nanao, burung hantu adalah hewan yang Selama ini, orang hanya
aktif di malam hari (nocturnal). Burung mampu membedakan jenis burung
hantu ini juga termasuk ke dalam jenis hantu dari ukuran, warna, hingga
hewan pemakan daging (carnivora). bentuk dari burung hantu itu sendiri.
Burung hantu ini memiliki berbagai Terutama, burung hantu jenis celepuk
macam jenis. Sekitar 222 jenis burung dan buffy fish. Orang awam atau pun
hantu hidup di dunia. Burung hantu ini pemula, selalu beranggapan bahwa
juga banyak memiliki keunikan burung hantu jenis celepuk adalah
tersendiri. Seperti, kepalanya yang bisa anakan dari burung hantu jenis buffy
berputar 270 derajat. Kemampuannya fish.
inilah yang sekarang menjadi rujukan Dengan cara manual seperti
para pecinta burung untuk ini, banyak orang akan tertipu jika
mengembangbiakkan serta memelihara akan membeli burung hantu. Karena
burung hantu. belum secara mahi rmembedakan jenis
Sedang jenis burung hantu burung hantu tersebut. Maka dari itu,
yang populer di Indonesia sendiri ada penulis akan membuat sebuah aplikasi
5 jenis burung hantu. Yakni Celepuk, yang bertujuan untuk membedakan
Tyto Alba, Oriental Bay, Buffy Fish, jenis burung hantu dengan
dan Bubo Sumatranus. Dari lima jenis caramengklasifikasikan burung hantu
tersebut, memiliki ciri-ciri yang itu sendiri. Aplikasi tersebut akan
berbeda. Selain itu, setiap jenis burung membantu pemula dan calon
hantu ini memiliki habitat dan pemelihara burung hant uuntuk
makanan yang berbeda. Ini mengetahui secara tepat jenis burung
dikarenakan bentuk dari setiap hantu yang diinginkan.
jenisnya juga berbeda. Dari sinilah aplikasi klasifikasi
Meski burung hantu tergolong jenis burung hantu dengan metode
ke dalam burung pemangsa, dewasa Principal Component Analysis (PCA)
ini justru burung hantu memiliki daya dan Euclidean Distance digunakan
tarik tersendiri bagi banyak orang. Hal untuk menentukan jenis burung hantu.
ini bisa terjadi karena burung hantu Agar tidak akan terjadi kesalahan
sendiri bisa dijinakkan, dipelihara, dan memilih saat pembelian burun ghantu.
dikembangbiakkan oleh orang yang
Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id
Teknik - Informatika || 3||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Penelitian yang dilakukan oleh dan PCA dapat menyelesaiakan


Wulaningrum (2012). Kasus Dengan permasalahan tersebut di atas. Penulis
metode yang sama, dalam mencoba untuk menerapkan metode
penelitiannya adalah ditemukannya PCA dan Euclidean tersebut pada
banyak jenis rumput laut. Sehingga burung hantu untuk menentukan jenis
dibutuhkan system yang digunakan burung hantu.
untuk mengenenali rumput laut.
Dengan metode Euclidean Distance

II. METODE
A. PRINCIPAL COMPONENT
ANALYSIS
Menurut Soemartini (2008: diurutkan sedemikian rupa sehingga
12), Principal Component Analysis Principal Component yang pertama
(PCA) atau disebut juga memuat paling banyak variasi dari
transformasi Karhunen-Loeve data set. Sedangkan Principal
adalah teknik yang digunakan untuk Component yang kedua memuat
menyederhanakan suatu data, variasi yang tidak dimiliki oleh
dengan cara mentransformasi linear Principal Component pertama.
sehingga terbentuk sistem koordinat Citra burung hantu harus
baru dengan variansi maksimum. dikonversikan menjadi citra
Prinsip dasar dari algoritma grayscale. Setelah didapatkan citra
Principal Component Analysis grayscale, langkah selanjutnya
adalah mengurangi satu set data adalah mengubah atau
namun tetap mempertahankan mengkonversikan citra grayscale
sebanyak mungkin variasi dalam tersebut menjadi citra hitam putih.
set data tersebut. Secara matematis Dari binerisasi inilah citra burung
Principal Component Analysis hantu akan membentuk sebuah pola
mentransformasikan sebuah variabel biner dengan warna hitam putih
yang berkolerasi ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk
yang bebas tidak berkolerasi. mendapatkan matriks dari citra
Principal Component adalah burung hantu yang diinginkan.
bentuk proyeksi transformasi linier Tahapan untuk menjadikan citra
dari variabel data. Principal biner burung hantu hingga
Component satu dengan yang lain mendapatkan hasil dari Principal
tidak saling berkolerasi dan

Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id


Teknik - Informatika ||
II 41||
II
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Component Analysis adalah sebagai Y : Zero Mean


berikut:  Setelah didapat matrik
 Membentuk matrik kovarian, langkah
citra burung hantu selanjutnya adalah
menjadi matrik kolom menentukan nilai
 Menghitung mean eigen value (d) dan
atau rata-rata matrik eigen vector (v)
citra burung hantu dengan persamaan :
dengan rumus : v,d = eig(A)
m:a+b+c  Untuk mendapatkan
n nilai PCA (Principal
dengan m : Component Analysis)
a: nilai matrik citra a dari matrik burung
b: nilai atrik citra b hantu, dapat
c: nilai matrik citra c menggunakan rumus
n : jumlah citra Pc = Yxv
 Menghitung zero mean  Langkah terakhir
dengan mengurangkan jadikan nilai PCA
matrik hitam putih tersebut menjadi
dengan rata – rata matrik bobot untuk
matrik. dibandingkan dengan
 Kemudian menentukan data testing
matrik kovarian menggunakan
dengan rumus A=YT*Y Euclidean Distance
Dimana A : dengan persamaan W
Matrik Kovarian = (pcT * Y)
:
YT Transpose
dari Zero mean

B. Eucliden Distance metode ini disebut juga jarak


Euclidean. Euclideanspace
Jarak Euclidean adalah Jarak diperkenalkan oleh seorang
antara dua buah titik panjang garis matematikawan dari Yunani sekitar
terpendek yang dapat tahun 300 SM untuk mempelajari
menghubungkan kedua titik hubungan antara sudut dan jarak.
tersebut (Cahyadi, 2007:23). Euclidean ini biasanya diterapkan
Metode Euclidean merupakan pada 2 dimensi dan 3 dimensi. Tapi
metode klasifikasi tetangga juga sederhana jika diterapkan pada
terdekatnya dengan menghitung dimensi yang lebih tinggi. Rumus
jarak antara dua buah obyek,
Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id
Teknik - Informatika ||
II 51||
II
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

penghitungan jarak ditulis sebagai


berikut :
𝑛

𝑑𝑖𝑗 = √∑(𝑥𝑖𝑘 − 𝑥𝑗𝑘 )2


𝑘=1

Keterangan :
𝑑𝑖𝑗 : jarak euclidean antara i dan j
n : jumlah data training
𝑥𝑖𝑘 : data training
𝑥𝑖𝑗 : data testing

III. HASIL DAN KESIMPULAN

1. Tampilan Menu Utama mencari citra yang akan dijadikan data


training, kolom nama folder akan
menunjukkan tempat dimana folder
data training disimpan. tombol latih
untuk melatih citra training hasil
inputan, tombol simpan untuk
menyimpan hasil pelatihan dari data
training yang telah dilatih. Sedangkan
tombol home untuk kembali ke menu
utama. Terdapat pula tombol previous
dan next di bawah kolom gambar
burung hantu yang berguna untuk
melihat gambar burung hantu setelah
Gambar 4. 1 Tampilan Menu Utama atau sebelumnya.
Pada tampilan awal program
akan muncul Menu Utama yang berisi 3. Menu Testing
tampilan yang sederhana. Tampilan
pada menu utama ini berisi button
Training, Testing, serta Quit. Button
Trainning digunakan untuk masuk
pada tampilan training, sedangkan
button testing digunakan untuk masuk
pada proses testing yang sebelumnya
harus melalui tampilan training.
Sedangkan button quit untuk keluar
Gambar 4. 3 Menu Testing
program.
2. Menu Training
Menu testing ini memiliki tombol
cari yang berguna untuk mencari citra
burung hantu yang akan dites.
Kemudian setelah citra burung hantu
dipilih, untuk mengetahui hasil
kemiripan jenis burung hantu dapat
dilakukan dengan menekan tombol
proses. Hasil dari kemiripan tersebut
ditampilkan pada kolom jenis burung
Gambar 4. 2 Menu Training hantu. Sedangkan untuk hasil jarak
Pada menu training terdapat terdekat atau nilai Euclidean Distance
tombol cari, latih, simpan, home, terdapat pada kolom Euclidean
previous, dan next. Tombol cari untuk Distance yang muncul berapa jarak
Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id
Teknik - Informatika II||6 1||
II
Simki-Techsain Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

kemiripan data training dan data


testing burung hantu. Citra jenis
burung hantu yang lain dapat dites
kembali dengan cara mencari ulang
dan memilih citra burung hantu
kemudian menekan tombol proses lagi.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Balza Teknik Pengolahan Citra Pinfectionist., Sri Lanka Bay Owl Phodilus
Digital Menggunakan Delphi. assimilis, (online), tersedia:
Yogyakarta: Ardi Group. 2015. https://id.pinterest.com/pin/4245347023
Alamendah. 2014. 54 Jenis Burung Hantu di 48043271/ . diunduh 09 September 2016
Indonesia, (Online), tersedia: Soemartini. 2008. Principal Component
Alamendah.org/2014/10/17/54-jenis- Analysis (PCA) Sebagai Salah Satu
burung-hantu-di-indonesia/. diunduh 09 Metode Untuk Mengatasi Masalah
September 2016 Multikonearitas. Universitas Padjajaran.
Alfian,Rudi.2012.Animals Photography, Salaroli, Bruno. 2011. Common Barn-owl
Celepuk Birds, (Online), tersedia: Tyto alba, (Online), tersedia:
http://www.pixoto.com/images- http://www.hbw.com/ibc/photo/common
photography/animals/birds/celepuk- -barn-owl-tyto-alba/individual-adult-
115599575. diunduh 09 September female.diunduh 09 September 2016.
2016. Teguh, Aji. 2015. Aplikasi Pengenalan Daun
Cahyadi, Daniel. 2007. Ekstraksi dan Ubi Jalar Untuk Jenis Ubi Jalar Ungu,
Kemiripan. Universitas Indonesia. Merah, Putih Dan Kuning Enggunakan
Info, 99. 2013. Perawatan untuk burung hantu Metode Principal Component Analysis.
Elang (Bubo sumatranus), (Online), Artikel Skripsi Teknik Informatika UN
tersedia: PGRI Kediri.
http://99notice.blogspot.co.id/2015/03/p Wulanningrum, Resty. Rachmad, Aeri. 2012.
erawatan-untuk-burunghantu-elang- Pengenalan Rumput Laut Menggunakan
bubo.html. diunduh 09 September 2016 Euclidean Distance Berbasis Ekstraksi
Nanao, Jun & Sugawara, K. 1997. Burung Fitur. Seminar Nasional Aplikasi
Hantu. Jakarta: Alex Media Teknologi Informasi, Yogyakarta.
Komputindo.

Muhyi Irmawan | 12.1.03.02.0172 simki.unpkediri.ac.id


Teknik - Informatika ||
II 71||
II

Anda mungkin juga menyukai