Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA

“ESSAI PROGRAM PENGAJARAN FISIKA”

Disusun Oleh :

Delita Wahyuningsih (A1C319020)

Dosen Pengampu:

1. Drs. Menza Hendri, M.Pd.


2. Dian Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
Judul Essai : Blended Laerning : Metode Pembelajaran Fisika Yang Efektif
digunakan di masa Pandemi

Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia memberikan dampak besar


terhadap pendidikan di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah maupun Perguruan
Tinggi. Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease
(Covid-19), menghendaki agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan
pendidikan yang optimal namun tetap mengutamakan protokol kesehatan guna
memutus rantai penyebaran Covid-19. Kondisi ini membuat SMA Negeri 1
Batanghari menerapkan kebijakan sekolah daring atau sekolah online. Proses
belajar yang semula bersifat konvensional (tatap muka di kelas) harus
bertransformasi menjadi belajar daring (online) yang dapat dilakukan tanpa
terbatas tempat dan waktu.

Perubahan sistem pembelajaran yang mendadak membuat banyak pihak


belum siap sepenuhnya untuk melakukan pembelajaran secara daring (online).
SMA Negeri 1 Batanghari sudah melakukan sekolah daring selama lebih dari satu
tahun. Selama sekolah daring, banyak siswa yang mengeluh bosan dan jenuh
karena metode pengajaran dirasa semakin monoton dan tidak efektif. Banyak
pengajar yang masih gagap dalam melakukan pengajaran menggunakan sistem
online, karena terbiasa melakukan perkuliahan secara konvensional. Terutama
pada mata pelajaran Fisika yang di anggap sulit oleh siswa, dengan
diberlakukannya sekolah daring membuat siswa semakin sulit memahami materi
fisika yang diberikan oleh guru.

Selama sekolah daring, kebanyakan guru juga baru memanfaatkan


“Google Classroom” sebagai sarana pembelajaran online. Keterbatasan pada
aplikasi Google Classroom membuat banyak guru hanya menggunakannya
sebagai tempat "meletakkan" bahan ajar dan tugas. Beberapa guru juga tidak
memberikan umpan balik atau feedback (penjelasan dan klarifikasi) atas materi
yang telah dipelajari. Sebagai gantinya, guru justru memberikan tugas yang
porsinya lebih besar daripada kegiatan pengajaran. Harapan bahwa tugas dapat
membantu siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan mampu belajar secara mandiri
nyatanya tidak sesuai. Tugas-tugas tersebut justru menambah beban siswa, karena
diberikan dalam porsi banyak dan waktu pengerjaan yang singkat serta seringkali
bersamaan dengan pengerjaan tugas pada mata pelajaran lainnya.

Proses transisi dari sistem sekolah konvensional menjadi sekolah daring


menuntut siswa, guru, dan elemen pembelajaran lainnya untuk sesegera mungkin
beradaptasi dan melek teknologi. SMA Negeri 1 Batanghari perlu menerapkan
model pembelajaran baru agar proses belajar tetap berjalan optimal seperti
menggunakan metode Blended Learning atau pembelajaran campuran. Blended
learning merupakan perpaduan antara bentuk pembelajaran online dan
konvensional (tatap muka). Model pembelajaran ini bisa digunakan sebagai
alternatif selama masa transisi menuju pembelajaran online yang seutuhnya.

Blended learning dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan


tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran juga lebih berpusat pada siswa. Peran
guru yang semula sebagai "pemberi ceramah" akan berubah menjadi seorang
fasilitator, pendamping, pembimbing, sekaligus partner bagi siswa untuk
mengembangkan skill dan pengetahuannya terhadap mata pelajaran Fisika.

Dengan menggunakan metode blended learning proses pembelajaran dapat


dilakukan secara live event, yaitu pembelajaran secara tatap muka pada tempat
dan waktu yang sama (classroom atau dikelas) atau pada waktu yang berbeda
namun di tempat yang sama (virtual classroom). Virtual classroom dapat
digunakan untuk memaksimalkan belajar secara online dan meminimalisir belajar
secara tatap muka di kelas. Ini tentu sejalan dengan kerinduan siswa untuk bisa
menghadiri proses belajar secara tatap muka di kelas. Guru dan siswa bisa
melakukan pembelajaran online secara tatap muka dengan memanfaatkan aplikasi
video conference seperti google meeting dan zoom. Proses belajar secara tatap
muka di kelas dapat dilakukan satu atau dua kali dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan dan membatasi jumlah mahasiswa dalam satu kelas.

Blended learning memberikan peluang kepada mahasiswa untuk


melakukan pembelajaran secara mandiri sesuai dengan gaya belajar mereka.
Kombinasi perkuliahan dengan tatap muka dan kuliah online akan memberikan
pengalaman belajar yang lebih interaktif. Porsi sekolah online yang lebih besar
juga dapat memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan berbagai bentuk materi
pembelajaran yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja dengan internet.
Proses belajar juga akan lebih menyenangkan dan tidak monoton, karena
menggunakan metode dan media pembelajaran lebih variatif.

Pembelajaran juga dapat dilakukan dengan mengkombinasikan


pembelajaran konvensional dengan pembelajaran mandiri yang tidak terbatas
waktu, tempat, dan akses bahan belajar. Materi yang bersifat konseptual atau
pemahaman dapat disajikan dalam bentuk text maupun multimedia, sedangkan
materi yang bersifat prosedural atau membutuhkan praktik di laboratorium dapat
disajikan dalam bentuk animasi atau simulasi berbasis komputer. Siswa dapat
melakukan kegiatan praktik seperti di laboratorium nyata dengan bantuan virtual
laboratory dengan menggunakan bantuan aplikasi “Phet Simulation”. Akan tetapi,
media ini masih memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat dijadikan sebagai bahan
tutorial dan terbatas dengan akses internet yang memerlukan sinyal yang kuat
untuk bisa mengaksesnya. Seluruh bahan ajar tersebut dapat dikirimkan secara
online dalam bentuk streaming video, streaming audio maupun e-book yang dapat
diakses melalui Google Clasroom.

Guru dan Siswa juga dapat berkolaborasi untuk menciptakan komunikasi


yang aktif dan bermakna melalui berbagai media komunikasi seperti E- mail,
chatroom, atau forum diskusi online lainnya. Komunikasi ini memberi
kesempatan kepada guru dan siswa untuk melakukan pendalaman materi maupun
problem solving bersama-sama. Dengan ini, hasil belajar Siswa diharapkan dapat
terus meningkat.

Hasil belajar dalam blended learning dapat diukur menggunakan


kombinasi assesment tes (ulangan atau kuis) dan non tes (portofolio, tugas project,
dan lain sebagainya). Assesment yang diberikan sebaiknya dapat dikerjakan
secara mandiri dan dapat dikirimkan secara online. Dengan begitu, siswa akan
lebih cepat beradaptasi dengan sistem pembelajaran online.
Dengan internet, siswa dapat melakukan komunikasi dengan guru, dengan
teman, dengan anggota kelompok, bahkan dengan narasumber lain. Pembelajaran
online juga membutuhkan bahan ajar yang menarik dan mudah di pahami. Guru
dan siswa juga harus bisa menggunakan, mengoperasikan, dan
mengimplementasikan teknologi dalam proses pembelajaran online. Dengan
begitu, pembelajaran dengan model blended learning dapat dilaksanakan dengan
baik.

Melalui blended learning ini, akses pendidikan, efisiensi serta kualitas


pembelajaran dan pengajaran dapat meningkat. Siswa diharapkan dapat
memanfaatkan media online dan digital untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan problem solving, serta memiliki skill untuk berkomunikasi dan
bekerjasama. Siswa dan guru juga diharapkan dapat cepat beradaptasi dengan
teknologi sekarang yang makin maju.

Daftar Pustaka

Fadianta, Sanjaya, G. Y., dan Widyandana. 2013. Meningkatkan Pengetahuan


Mahasiswa dengan Memberikan Fleksibilitas Belajar Mengajar Melalui
Metode Blended Learning. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia,
Vol. 2, No. 2, Hal. 1-6.

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2016. Kebijakan Pendidikan


Jarak Jauh dan E-learning di Indonesia.

Prabowo, H. T. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning untuk


Meningkatkan Aktivitas Belajar Multimedia Siswa Kelas XI Multimedia
1 SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Information Universitas
Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai