Anda di halaman 1dari 12

TTA International www.tta-international.

com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Antilock Braking System (ABS)

ABS berfungsi untuk mencegah roda slip/mengunci pada saat pengereman secara kuat dan mendadak
dilakukan dengan berbagai kondisi permukaan jalan.
Kendaran yang direm tanpa mengakbatkan rodanya slip total akan menghasilkan jarak pengereman yang lebih
pendek, dibandingkan dengan roda kendaraan tersebut slip saat direm.

Disamping itu apabila roda tidak slip


total, juga akan mempermudah
pengendalian kemudi dan akan
menghasilkan kendaran yang lebih
stabil saat direm.

1. Meningkatkan kemampuan
rem/memperpendek jarak
pengereman.

2. Meningkatkan kemampuan
pengontrolan kemudi kendaraan
selama pengereman.

Roda Slip
Kemampuan maksimum pengereman dapat diraih apabila roda dapat dicegah dari slip total, setidaknya
kemampuan ini akan didapatkan bila roda slip hanya kira-kira 12%.
Roda slip dinyatakan dalam prosentase (0 – 100%);
0% slip = roda berputar bebas, 100% slip = Roda mengunci/menggesek permukaan jalan saat direm

Roda berputar bebas Roda mengunci/100% slip

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 58


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Pada slip 0% disebut roda berputar bebas dan 100% adalah bila roda slip total/mengunci.
Jika roda slip total (100%) pada saat pengereman dilakukan, maka beban kendaraan akan tetap mendorong
roda-roda yang telah berhenti tersebut, akibatnya kerja rem untuk membuat roda berhenti berputar sudah
berhasil, tetapi bukan untuk menghentikan kendaraan.
Untuk melakukan fungsinya sistem rem memerlukan gaya tarik ban untuk memberhentikan kendaraan, dalam
operasinya rem akan merubah gerak maju kendaraan menjadi energi panas, karena gaya tarik ban
memberikan perlawanan tenaga pengereman.

Tenaga yang diperlukan untuk usaha menghentikan kendaraan ini sangat besar, sebagai contoh; bila kita
menghentikan kendaraan seberat 1800 kg, dengan laju kecepatan 100km/jam diperlukan gaya pengereman
yang dapat membangkitkan energi sebesar 8100 kilojule.
Pada kondisi roda slip 100%, energi gerak laju kendaraan dirubah menjadi energi pengereman yang terjadi
antara ban dan permukaan jalan, bagaimanapun juga perlawanan ban atas permukaan jalan tidak dapat
menghentikan kendaraan sesuai dengan keinginan.

Bahan sepatu rem dapat membangkitkan daya pengereman yang lebih baik pada roda dibandingkan dengan
gesekan antara permukaan jalan dengan ban, akibatnya roda akan slip/terkunci/berhenti berputar tapi
kendaraan akan tetap bergerak, dengan demikian roda yang terkunci/slip 100% akan menghasilkan jarak
pengereman kendaraan yaang lebih jauh.
Pengemudi professional lebih hati-hati mengerem kendaraannya dengan cara menjaga agar roda tidak
terkunci/slip total, hal ini dilakukannya dengan membatasi besarnya tekanan pengereman pada pedal rem,
akan tetapi mereka tidak selalu dapat mencegah terjadinya penguncian roda saat pengereman pada kondisi
jalan basah atau permukaan jalan yang licin.

Tekanan
TEKANAN PENGEREMAN

Minyak Rem
Tidak Bertambah Lagi
PUTARAN RODA

Tekanan
Minyak Rem
Terus Naik

Roda Berhenti
Berputar/Slip Total

WAKTU
TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 59
TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Dalam teorinya pengemudi harus membatasi pengereman untuk mencegah penguncian/slip pada roda dalam
waktu yang pendek sekali, akan tetapi prakteknya hal ini sulit dilakukan karena pengemudi harus mengurangi
tekanan pengereman pada pedal saat roda mulai slip dan menekan pedal kembali bila roda sudah berputar
secara berulang-ulang sampai kendaraan dapat dihentikan.
Bagaimanapun juga pengemudi tidak dapat memperkirakan tekanan rem yang sesuai untuk berbagai kondisi
jalan, efek yang terjadi pada waktu penekanan dan pelepasan pedal rem adalah kenaikan dan penurunan
tekanan pengeraman, juga terjadi pada ke empat roda dalam waktu yang bersamaan, padahal idealnya
pengontrolan tekanan pengereman harus tegantung dari kondisi permukaan jalan yang bersentuhan dengan
masing-masing ban, karena kemungkinan slipnya roda yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Untuk mengatasi semua itu yang paling tepat adalah dengan memasang alat tambahan untuk mendukung
kinerja sistem rem agar dapat mengatur tekanan pengereman yang dinginkan dan dapat mencegah roda-roda
slip/terkunci 100% secara otomatis yang kita sebut dengan ABS (Antilock Braking System).
Pengontrolan Kemudi
Pengontrolan sistem kemudi pada saat pengereman mendadak juga tergantuk pada gaya tarik ban, bila ban
slip/terkunci 100% akan membawa kondisi pengereman yang jelek seperti yang telah diuraikan di atas dan
juga dapat menimbulkan pengendalian kemudi yang tidak terkontrol, karena kendaraan akan dapat
dikendalikan bila roda masih berputar meksipun beberapa rotasi saja.
Gambar di bawah memperlihatkan bila roda 100% slip akan menghasil efek pengontrolan kemudi yang sangat
sedikit, kendaran tidak dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan.

Tanpa ABS
Dengan ABS

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 60


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Gaya Dorong Menyudut


Gaya sentrifugal akan mengakibatkan kendaraan seolah-olah terdorong/terlempar ke kesamping saat
membelok, agar keadaan tersebut bisa diatasi dan kendaraan tetap berada stabil, diperlukan gaya dorong
menyudut untuk melawan gaya sentrifugal, gaya menyudut ini akan selalu ada, bila roda berputar pada
permukaan jalan waktu membelok.
Dalam ilustrasi dapat dilihat hubungan antara prosentase slip dengan gaya menyudut, jika roda slip total, maka
gaya menyudut yang akan melawan gaya sentrifugal menjadi nol.

Pada waktu berbelok dilakukan pengereman mendadak


dan roda slip total, maka bodi kendaraan akan cenderung
terdorong kesamping dan kemudi tidak dapat lagi
mengendalikan kendaraan

Faktor yang Mempengaruhi Pengereman


Selama pengereman berlangsung berbagai kondisi gaya-gaya akan bekerja termasuk
1. Kondisi permukaan jalan (beraspal, kerikil atau kotor)
2. Pergantian tiba-tiba keadaan permukaan jalan. (berminyak, es air dll)
3. Kondisi jalan (halus, basah, kering dll.)
4. Berat kendaraan
5. Beban pada roda ketika direm
6. Manuver kemudi
7. Keadaan Ban
Berat Kendaraan

Perubahan Roda Kondisi Jalan Beban Roda


Permukaan Jalan permukaan jalan
Dengan pengendalian elektronis memungkinkan faktor-faktor di atas untuk di monitor selama pengereman,
tanpa pengontolan secara elektornis sistem rem tidak akan dapat menyesuaikan pengereman dengan berbagai
kondisi tersebut

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 61


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Jenis ABS

1. ABS Roda Belakang

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 62


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

2. ABS Tiga Kanal

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 63


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

3. ABS Empat Kanal

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 64


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

ABS Bosch

Sekitar tahun 1978 versi ABS (2S) diproduksi oleh Bosch, ini adalah Antilock Braking System/ABS pertama
yang diproduksi.
Perkembangan-perkembangan dalam dunia elektronik digital menjadikan ECU-ABS memungkinkan untuk
mengamati proses-proses kompleks yang terjadi selama pengereman dan reaksi-reaksinya.
Sistem ini sangat fleksibel dan mudah pemasangannya tanpa modifikasi bentuk dasar sistem rem, Cara
kerjanya adalah sebagai berikut;
Selama kendaraan berjalan, sensor kecepatan roda pada masing-masing roda depan atau pada poros
diferensial belakang atau pada keempat rodanya akan mengukur kecepatan roda.
Jika ECU mendeteksi roda mulai slip/terkunci pada saat pengereman dilakukan maka sinyal kecepatan roda
diterima oleh ECU.
ECU akan mengalirkan arus ke katup solenoid roda-roda yang terletak dalam unit modulator hidrolik.
Tiap roda dikendalikan oleh katup solenoid, untuk mengatur tekanan minyak rem, bila roda mulai slip.
Pada ABS tiga kanal; untuk mengontrol teknan pengereman roda belakang cukup dikendalikan dengan satu
katup solenoid saja, akan tetapi pada ABS empat kanal masing-masing roda memiliki katup solenoid
ECU menghubungkan katup-katup solenoid ke dalam tiga posisi yang berbeda.
Pertama (de-energized) ABS tidak bekerja, kondisi tekanan minyak rem terhubung langsung dari silinder
master rem ke silinder rem roda, tekanan pengereman rem roda naik sesuai dengan tekanan pada pedal rem
oleh pengemudi

Posisi Kerja Pertama Tekanan minyak rem dibangun


1. Sensor roda
2. Silinder Roda
3. Unit Hudraulis Modulator
3a. Katup Selonoid
3b. Akumulator
3c. Pompa Pengembali

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 65


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Dalam keadaan tidak ada pengereman dan ABS tidak bekeja maka katup selonoid (3a) akan membuka saluran
minya rem antara silinder master dengan silinder roda, sehingga pengereman hanya terjadi seperti rem tanpa
ABS.
Keadaan sama juga terjadi pada saat terjadi kerusakan pada komponen ABS maka system rem kendaraan
masih tetap bekerja normal seperti system rem tanpa ABS
Saluran
Minyak Rem
dari
Silinder Master

Katup Selonoid

Pompa
Pengembali

Akumulator

Saluran
Minyak Rem
Ke
Silinder Roda

Posisi kedua memisahakan roda dari silinder master rem sehingga tekanan rem roda terjaga konstan.

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 66


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Jika pengereman terus dilakukan dan tekanan minyak rem semakin meningkat pada silinder roda sehingga
salah satu roda slip, maka ECU akan mengetahui keadaan roda yang sudah berhenti berputar tersebut melalui
sensor putaran roda.
ECU akan mengalirkan arus ke katup selonoid sehingga menutup saluran antara silinder master dengan
silinder roda.
Akibatnya meskipun pedal rem ditekan terus, tidak akan menambah tekanan minyak rem ke silinder roda.

Saluran
Minyak Rem
dari
Silinder Master

Katup Selonoid

Pompa
Pengembali

Akumulator

Saluran
Minyak Rem
Ke
Silinder Roda

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 67


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Saluran
Minyak Rem
Katup Selonoid dari
Silinder Master

Pompa
Pengembali

Akumulator

Saluran
Minyak Rem
Ke
Silinder Roda

Posisi ketiga mengisolasi silinder master dan menghubungkan secara simultan rem roda dengan saluran
kembali, akibatnya tekanan pengereman roda turun.
Jika roda masih slip sampai tahap kedua, maka ECU menambah arus yang mengair ke katup selonoid,
akbatnya saluran minyak rem antara silinder master dengan akumulator menjadi terbuka dan secara
bersamaan ECU juga akan menghidupkan pompa pengembali untuk mengembalikan minyak rem dari linder
roda ke silinder master, dengan demikian tekanan minyak rem turun sampai roda roda dapat berputar lagi.
Jika tekanan pada silinder roda turun, roda dapat beroutar kembali dan sesor kecepatan roda akan
mengirimkan sinyal ke ECU agar ECU dapat memutuskan aliran arus listrik ke katup selonoid dan motor
pompa pengembali.
Sistem rem akan bekerja seperti semula memberikan tekanan sampai roda slip lagi, demikan seterusnya
sehingga roda-roda akan “slip-berputar-slip-berputar-slip-berputar sampai kendaraan berhenti.
ECU mengatur tekanan rem dengan dinaikkan dan diturunkan tidak hanya secara terus menerus tetapi juga
dalam tingkatan kekerasan pengereman sampai kendaraan berhenti
Tergantung pada kondisi-kondisi putaran roda, ECU akan dapat mengatur tekanan pengereman dengan siklus
kerja 5-20 kali dalam tiap detik, karena ABS mempunyai kecepatan reaksi dengan pemrosesan sinyal
elektronik dalam waktu pendek.
Pada waktu pertama kali kendaraan berjalan ECU melakukan tes putaran awal perjalanan, dan pengetesan ini
berulang setiap waktu kendaraaan berhenti, jika terdapat kesalahan pada sistem ABS maka ECU akan
menyalakan lampu kontrol ABS sebagai tanda pada pengemudi bahwa ABS tidak berfungsi dan pengeraman
tetap bias bekerja seperti sistem rem tanpa ABS.

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 68


TTA International www.tta-international.com
www.activeschematics.com
PT. TTA Indonesia www.trainingvision.nl
Technical Training Agency Automotive Skill & Information Upgrading www.ATG.nl

Putaran Roda
Melambat
Roda
Sampai Slip
Berputar
Kembali

Roda Berhenti
Berputar/
Slip Total
TEKANAN PENGEREMAN
PUTARAN RODA

Tekanan Tekanan
Minyak Rem Minyak Rem
Dipertahankan Dikurangi

Tekanan
Minyak Rem
Terus Naik

WAKTU

TTA Indonesia, Modul Training Rem, 06-04 69

Anda mungkin juga menyukai