Anda di halaman 1dari 25

Tugas Makalah

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

“KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA SERTA WARGA NEGARA”

(HAK ASASI MANUSIA)

Di susun Oleh:

Cut Mardadila Ananda (5182143006)

Dedek Damayanti (5181143009)

Melvy Dalisna Syafrios (5183143018)

Wafia Tul Khoiriah (5182143009)

Ummi Maghfirah (2153341018 )

Pendidikan kesejahteraan keluarga

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas berkar rahmat dan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ keawajiban dan Hak Negara serta Warga
Negara(Hak Asasi Manusia)”. Makalah ini bertujuan untuk membahas masalah hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga negara. Pengertian hak dan kewajiban, pengertian
warga negara juga akan dijelaskan beserta dengan hukum yang menaungi masalah hak dan
kewajiban warga negara (hak asasi manusia).

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen kami Bapak Apiek Gandamana Dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
harapkan agar menjadi koreksi bagi diri penulis maupun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan tulisan yang tidak
sengaja karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga Allah selalu meridhoi dan
melindungi segala usaha kita. Amin.

Medan ,Kamis 12 Maret 2020

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu
yang harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan
dibahas terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih
diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa
dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam
usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itum
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena
pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi
diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak
yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak
asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal,
artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.
Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya
juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama
manusia.
Generasi muda yang lahir di tanah air ini sudah sewajarnya harus mempelajari
pendidikan kewarganegaraan agar tercipta kecintaan pada tanah air sendiri sehingga
memiliki sikap patriotisme dan bela negara yang kuat. Hal ini juga perlu dilandasi dengan

2
ilmu spiritual agar generasi penerus bangsa tumbuh menjadi seseorang yang memiliki
akhlak baik sehingga ia bisa menjaga harkat dan martabat bangsa.
Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan dapat menumbuhkan wawasan
dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan, wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa.
Tidak hanya itu, dengan adanya pendidikan kewarganegaraan maka diharapkan
setiap warga negara mengerti hak apa yang didapatkan dan kewajiban apa yang harus
ditunaikan kepada negaranya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembahasan ini penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas
sehingga nantinya akan dapat berguna bagi penulis maupun pembaca. Berikut adalah
rumusan masalah yang telah penulis kaji :
1. Siapa sajakah Warga Negara Indonesia (WNI) itu?
2. Apakah hak dan kewajiban warga negara itu?
3. Apa saja asas – asas dan status kewarganegaraan ?
4. Apa saja hak dan kewajiban warga negara ?
5. Apa Itu Hak Asasi Manusia?
6. Apa saja Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia

1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menjelaskan hak dan kewajiban warga
negara secara umum dan untuk memenuhi tugas mata Pendidikan Kewarganegaraan serta
untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan
makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang penentuan
Warga Negara Indonesia (WNI), pengertian hak dan kewajiban warga negara, asas – asas dan
status kewarganegaraan serta hak dan kewajiban warga negara.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Warga Negara


Warga Negara dalam bahasa inggris disebut “citizen” , dalam bahasa
yunani‘civics” (asal katanya civicus) yang berarti penduduk sipil (citizen). Merujuk
kepada bahasa yunani kuno “polites” atau latin “civis”,yang di definisikan sebagai
anggota dari “polis” (kota) yunani kuno atau “ respublica”(perkumpulan orang – orang
atau masyarakat) romawi bagi persekutuan orang – orang di mediterania kuno , yang
selanjutnya ditransmisikan kepada peradaban Eropa dan Barat (Kalidjernih,2007).
Dalam menjawab siapakah warga negara itu? .aristoteles mengatakan bahwa
seseorang yang patut disebut sebagai warga negara dalam suatu negara demokratis belum
tentu dapat disebut sebagai warga negara dalam sebuah negara Oligarkis. Jadi menurut
Aristoteles yang disebut waga negara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil
bagian dalam kegiatan hidup bernegara,yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang
yang diperintah dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah ( sri wuryan dan
syafullah,2009: 108).
Sri Wuryan an Syaifullah (2009:108) menjelaskan bahwa warga negara dibagi ke
dalam dua golongan,yaitu 1). Yang menguasai atau yang memeritah, 2). Yang kuasai atau
yang diperintah. Dalam waktu tertentu keadaan itu bisa betukar posisi,dimana yang
diperintah berganti menjadi yang memerintah .

2. Penentuan Warga Negara Indonesia


Setiap negara berdaulat untuk berwenang dalam menentukan siapa-siapa saja yang
menjadi warga negara. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan
adanya asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan. Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran yang
dikenal dua asas, yaitu asas ius soli dan ius sanguinis. Ius artinya hukum atau dalil. Soli
berasal dari kata solum yang artinya negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguinis
yang artinya darah. Asas ius soli adalah asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan
seseorang ditentukan dari tempat dimana orang tersebut dilahirkan. Asas ius sanguinis adalah

4
asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan beradasarkan keturunan
dari orang tersebut.
Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek
perkawinan yang mencakup atas asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat. Asas
persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang tidak
terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan kehidupan bersama,
suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk dalam masalah
kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status kewarganegaraan suami dan istri
adalah sama dan satu.
Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang sama
untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi, mereka dapat berbeda kewarganegaraan
seperti halnya ketika belum berkeluarga. Negara memiliki wewenang untuk menentukan
warga negara sesuai dengan asas yang dianut negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini,
pada dasarnya suatu negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan
kewarganegaraan. Negara lain juga tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga
negara dari suatu negara. Penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap negara
dapat menciptakan problem kewarganegaraan bagi seorang warga. Secara ringkas problem
kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan bipatride. Appatride adalah istilah untuk
orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bipatride adalah istilah untuk orang-
orang yang memiliki kewarganegaraan ganda (rangkap dua). Bahkan dapat muncul
multipatride, yaitu istilah untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan yang banyak
(lebih dari 2). Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara.
Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan undang-undang sebagai warga Negara.
2. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
3.Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Beradasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga negara
Indonesia adalah :

5
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli.
b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi warga negara.

Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-


Undang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Pewarganegaraan
adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia
melalui permohonan . Dalam Undang-Undang dinyatakan bahwa kewarganegaraan Republik
Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan. Permohonan pewarganegaraan
dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Telah berusia 18(delapan belas) tahun atau sudah kawin.
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima)tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh)
tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun.
6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia, tidak menjadi kewarganegaraan
ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara.

3. Pengertian Hak dan Kewajiban
4.
Dalam konteks kata, hak dan kewajiban mengandung 2 kata, yaitu hak dan
kewajiban. Dari masing-masing kata tersebut tentunya mempunyai arti tersendiri. Menurut
Prof. Dr. Notonegoro, hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh
pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Menurut
pengertian tersebut individu maupun kelompok ataupun elemen lainnya jika menerima hak

6
hendaknya dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain jadi harus pihak yang menerimannya yang melakukan itu. Dari pengertian yang
lain hak bisa berarti sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunanya tergantung
kepada kita sendiri contohnya hak mendapatkan pengajaran. Dalam hak mendapatkan
pengajaran ini adalah tergantung dari diri kita sendiri, kalau memang menganggap bahwa
pengajaran itu penting bagi kita pasti kita senantiasa akan belajar atau sekolah atau mungkin
kuliah. Tapi kalau ada yang menganggap itu tidak penting pasti tidak akan melakukan hal itu.
Kata yang kedua adalah kewajiban , kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof.
Dr. Notonegoro wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban pada intinya
adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun
itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Dari
pengertian yang lain kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Wujud hubungan antara warga negara dengan negara adalah pada umumnya
adalah berupa peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai
dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga Negara.

3. Asas-asas Kewarganegaraan

Dalam asas kewarganegaraan UU nomor 12 tahun 2006, dikenal dua pedoman yaitu:
1. Asas Kewarganegaraan Umum
1) Asas kelahiran (Ius Soli)
Ius soli berasal dari bahasa lain; ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan soli dari
dari kata solum yang beraarti negeri, tanah atau daerah. Jadi ius soli adalah penentuan
status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahirann seseorang dapat
menjadi warga negara dimana ia dilahirkan,contoh Jepang dan Amerika Serikat.
2) Asas keturunan (Ius Sanguinis)
Ius Sanguinis juga berasal dari bahasa latin, ius berarti hukum atau pedoman,
sedangkan sanguinis dari kata sanguis darah atau keturunan. Jadi, ius sanguinis adalah
asas kewarganegaraan yang berdasarkan keturunan.

7
3) Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas ini adalah asas yang menentukan satu kewargaan bagi setiap orang. Setiap orang
tidak dapat menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu.
4) Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Asas ini adaah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda (lebih dari satu waga
negara) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU. Pada saat
anak-anak ini telah mencapai 18 tahun, maka harus menentukan saah satu
kewarganegaraannya.

2. Asas Kewarganegaraan Khusus


1) Asas Kepentingan Nasional
Adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan
kepentingan Indonesia.
2) Asas Perlindungan Maksimum
Adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan .
3) Asas persamaan didalam hukum dan pemerintahan
Adalah asas yang menentukan bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan
perakuan yang sama didalam hukum dan pemerintahan.
4) Asas kebenaran substantif
Adalah asas dimana prosedur kewarganegaraan seseorang disertai substansi dan
syarat-syarat permohonan.
Status kewarganegaraan seseorang akan muncul apabila asas kewarganegaraan
tersebut diatas diterapkan secara tegas dalam sebuah negara, sehingga mengakibatkan
terjadinya beberapa kemungkinan berikut ini:
a. Apatride adalah sesorang yang tidak memiliki status kewarganegaan. Hal ini
disebabkan karena orang tersebut lahir di negara yang menganut asas ius sanguinis.
b. Bipatride adalah sesorang yang memiliki dua kewarganegaraan.
c. Multipatride sesorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, yaitu
seorang (penduduk) yang tinggal diperbatasan antara dua negara.

8
1. Unsur-unsur yang menentukan kewarganegaraan
Dalam menentukan kewarganegaraan setiap negara memberlakukan aturan yang
berbeda, namun secara umum terdapat tiga unsur yang seringkali digunakan oleh
negara – negara di dunia antara lain:
a. Unsur darah keturunan (ius Sanguinis)
Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan
kewarganegaraan seseorang, prinsip ini berlaku diantaranya di Inggris, Amerika,
Perancis, Jepang dan Indonesia.
b. Unsur daerah tempat kelahiran (Ius Soli)
Daerah tempat sesorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan prinsip ini
berlaku di Amerika, Inggris, dan Indonesia, terkecuali di Jepang.
c. Unsur pewarganegaraan (Naturalisasi)
Syarat-syarat atau prosedur kewarganegaraan disesuaikan menurut kebutuhan
yang dibawakan oeh kondisi dan situasi negara masing-masing.

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban. Hak dan Kewajiban merupakan
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan orang lain. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan (Anonim, 2012).
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam
undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa warga Negara Indonesia bersifat demokratis.

9
Adapun hak dan kewajiban warga Negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945
adalah sebagai berikut:

Hak Warga Negara Indonesia :


a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang”.
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku.
i. Berhak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”.

10
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain.
d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan
kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak
dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan
materi daripada memikirkan rakyat.
Sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya.Oleh karena
itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk
ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita
sebagai rakyat Indonesia. Sejumlah sifat dan karakter warga negara yang bertanggung jawab
dan mandiri adalah sebagai berikut  :

11
1. Memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab, sifat ini adalah sikap dan perilaku sopan
santun, ramah tamah dan melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Bersikap kritis, sikap ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang
valid (sah) serta argumentasi yang akurat
3. Melakukan diskusi dan dialog, sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam menyelesaikan
masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi dan dialog untuk 
mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi
4. Bersifat terbuka, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transpran serta terbuka, sejauh
masalah tersebut tidak bersifat rahasia.
5. Rasional, sifat ini adalah pola  dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran yang
sehat.
6. Adil, sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan.
7. Jujur, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan
akurat.
8. Karakteristik warga negara yang mandiri meliputi :
 Memiliki kemandirian
 Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga Negara
 Menghormati martabat manusia dan kehormatan pribadi
 Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun
 Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat

5. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bahasa inggris human ringts dalam bahasa
prsncis droits de i’homme jadi Hak asasi manusia adalah konsep hukum dan normatif
yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak melekat pada dirinya karna ia adalah
seorang manusia Hak asai manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun,

12
sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat
dibagi-bagi, saling berhubungan dan saling bergantung.
Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa
hak tersebut ‘’dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar.
Sementara itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak
asasi manusia merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat.
Ada pula yang menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang
tertindas, dan pada saat yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan keberadaan
HAM sama sekali dan menyatakan bahwa hak asasi manusia hanya ada karena manusia
mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut. Dari sudut pandang hukum
internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi atau dikurangi dengan syarat-
syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus ditentukan oleh hukum, memiliki tujuan yang
sah, dan diperlukan dalam suatu masyarakat demokratis. Sementara itu, pengurangan
hanya dapat dilakukan dalam keadaan darurat yang mengancam "kehidupan bangsa", dan
pecahnya perang pun belum mencukupi syarat ini. Selama perang, hukum kemanusiaan
internasional berlaku sebagai lex specialis. Walaupun begitu, sejumlah hak tetap tidak
boleh dikesampingkan dalam keadaan apapun, seperti hak untuk bebas dari perbudakan
maupun penyiksaan.

6. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Para Ahli


Hak asasi manusia sudh memiliki cabang ilmu sendiri untuk mempelajarinya.
Untuk itu ada beberapa pengertian hak asasi manusia dari para ahli yang mengemukakan
cabang ilmu tentang hak asasi manusia.
- HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia
sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
- HAM Menurut Jan Materson

13
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah
hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai
manusia.
- HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku
dan agama.
- HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
- HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan
tuhan yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan
dihargai oleh setiap manusia. Kesimpulan dari berbagai pengertian HM diatas
adalah suatu kebutuhan mendasar yang harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya
dalam kandungan.

7. Perkembangan Pemikiran HAM


Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
- Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang
hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan
politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya
keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum
yang baru.
- Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga
hakhak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua
menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa
generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi
ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
- Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga
menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum

14
dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan.
Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami
ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti
pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan
sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang
dilanggar
- Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam
proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan
dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program
pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara
keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM
generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun
1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic
Duties of Asia People and Government.

8. Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:


a) Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa
dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja
yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia
sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan
mulai dapat diminta pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur Effendi,1994).
b) The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration
of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas
bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila
sesudah lahir ia harus dibelenggu.
c) The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis),
dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule of
Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah.

15
Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang
ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada
keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
d) The Four Freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk
agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan
dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan
yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang
meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam
posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur
Effendi,1994).

1. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:


Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada Indische
Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang
sama hak kemerdekaan.Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia
telah berlaku 3 UUD dalam 4 periode, yaitu:
1. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945
2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi Republik
Indonesia Serikat
3. Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950
4. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945

10. Macam- Macam Hak Asasi Manusia (HAM)


- Hak Asai Pribadi (Personal Human Rights)
Hak ini merupakan hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap
orang. Contoh dari personal human rights ini adalah kebebasan untuk menyampaikan
pendapat ,kebebasan untuk berpergian, bergerak , berpindah keberbagai tempat dan
lain sebagainya.

16
- Hak Asasi Politik (Politic Rights) Ini merupkan hak asasi dalam kehidupan politik
seseorang . contohnya hak dipilih dan memilih ,hak dalam keikutsertaan kegiatan
pemerintah, hak dalam membuat petisi dan sebagainya.
- Hak Asasi Ekonomi (property rights) Hak ini menyangkut hak individu dalam hal
perekonomian. Contohnya kebebasan dalam hal jual-beli,perjanjian
kontrak,penyelenggaraan sewa-menyewa,memiliki sesuatu dan memiliki pekerjaan
yang pantas.
- Hak Asasi Peradialan (procedural rights) Hak dalam memperoleh perlakuan sama
dalam tata cara pengadilan. Contonya adalah hak untuk mendapatkan pembelaan
hukum,hak untuk mendapatkan perlakuan
pemeriksaan,penyidikan,penangkapan,penggeledahan dan penyidikan antar muka.
- Hak Asasi Sosial Budaya Hak terkait dalam kehidupan masyarakat. Contonya adalah
hak untuk menentukan,memilih,dan melakukan pendidikan.hak untuk pengajaran
untuk mendapatkan budaya sesuai dengan bakat dan minat.
- Hak Asasi Hukum (legal equality rights) Hak untuk mendapatkan kependudukan
yang sama dalam hal hukum dan pemerintahan. Contohnya adalah mendapatkan
perlakuan yang sama dalam bidang hukum dan pemerintahan,menjadi pegawai
sipil,perlindungan dan pelayaan hukum.

11. Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia


- Ham tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak semua orang, baik
itu hak sipl,politik,ekonomi,soasial dan hak budaya
- Hak tidak dapat dicabut,dihilangkan,atau diserahkan.
- Ham bersifat hakiki yaitu hak yang sudah da sejak manusia dalam kandungan.
- Ham sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa memandang
status,suku,gender,dan perbedaan lainya.

12. HAM Dalam Perundang-Undangan Nasional


Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis yang
memuat aturan tentang HAM.Pertama, dalam konstitusi (UUD Negara).Kedua, dalam
ketetapan MPR (TAP MPR).Ketiga, dalam Undang-undang.Keempat, dalam peraturan

17
pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan
peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat
kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam
ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang, antara lain
melalui amandemen dan referendum, sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam
konstitusi hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam
konstitusi RI yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam
bentuk Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada kemungkinan
seringnya mengalami perubahan.

13. Undang-undang yang mengatur hak asasi manusia diindonesia


- Pasal 28 A mengatur tentang hak hidup
- Pasal 28 B mengatur t entang hak berkeluarga.
- Pasal 28 C mengatur tentang hak memperoleh pendidikan.
- Pasal 28 D mengatur tentang kepastian hokum
- Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan beragama
- Pasal 28 F mengatur tentang komunukasi dan informasi.
- Pasal 28 G tentang kesejahteraan dan jaminan sosial

14. Pelanggaran HAM dan pengadilan HAM


Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No.
26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain
dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu.
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,

18
kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara
membunuh anggota kelompok,mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggotaanggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang
akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya,
memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok,
dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU
No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang
yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, penyiksaan,
perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan
seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya,
agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan
apartheid.
Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun
bukan aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).Karena itu
penindakan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur
negara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan bukan oleh aparatur negara.Penindakan
terhadap pelanggaran HAM mulai dari penyelidikan, penuntutan, dan persidangan
terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-diskriminatif dan
berkeadilan.Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan
pengadilan umum.
Penaggung jawab dalam penegakan (respection), pemajuan (promotion),
perlindungan (protection) dan pemenuhan (fulfill) HAM.Tanggung jawab pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM tidak saja dibebankan kepada negara, melainkan
juga kepada individu warga negara.Artinya negara dan individu sama-sama memiliki

19
tanggung jawab terhadap pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.Karena itu,
pelanggaran HAM sebenarnya tidak saja dilakukan oleh negara kepada rakyatnya,
melainkan juga oleh rakyat kepada rakyat yang disebut dengan pelanggaran HAM secara
horizontal.

14. Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM di indonesia


a. Kasus tragedi partai komonis indonesia (pki) 1965-1966
Sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa 30 September 1965. Pemerintahan
orde baru kemudian menuding Partai Komunis Indonesia sebagai biang keroknya.
Lalu pemerintahan saat itu membubarkan organisasi tersebut, dan melakukan razia
terhadap simpatisannya.Razia itu dikenal dengan operasi pembersihan PKI. Komnas
HAM memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat itu. Ribuan
lainnya diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup dibawahbayang-bayang
‘cap PKI’ selama bertahun-tahun.Dalam peristiwa ini, Komnas HAM balik menuding
Komando Operasi Pemulihan Kemanan dan semua panglima militer daerah yang
menjabat saat itu sebagai pihak yang paling bertanggung-jawab.Saat ini, kasus ini
masih ditangani oleh Kejaksaan Agung. Namun penanganannya lamban. Tahun 2013
lalu, Kejaksaan mengembalikan berkas ke Komnas HAM, dengan alasan data kurang
lengkap.
b. Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985
Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi clurit adalah
operasi rahasia yang digelar mantan Presiden Soeharto dengan dalih mengatasi
tingkat kejahatan yang begitu tinggi.Operasi ini secara umum meliputi operasi
penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu
keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah.
Pelakunya tak jelas, tak pernah tertangkap, dan tak pernah diadili.Hasil dari operasi
clurit ini, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah itu, 367 orang
antaranya tewas akibat luka tembakan. Kemudian pada tahun 1984, tercatat 107 orang
tewas, di an--taranya 15 orang tewas ditembak. Setahun kemudian, pada 1985,
tercatat 74 orang tewas, 28 di an-taranya tewas ditembak. 'Korban ‘Tembakan

20
Misterius’ ini selalu ditemukan dalam kondisi tangan dan lehernya te-ri-kat. Sebagian
besar korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, di
depan rumah, atau dibuang ke sungai, la-ut, hutan, dan kebun.'
c. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh
sudut tanah air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali oleh kondisi
krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta dipicu oleh tewasnya empat
mahasiswa Universitas Trisakti yang tertembak dalam demonstrasi pada 12 Mei
1998.Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa
ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum ada
rekomendasi, maka Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan ke
Komnas HAM.Namun belakangan, Kejaksaan Agung beralasan kasus ini tidak dapat
ditindaklanjuti karena DPR sudah memutuskan, bahwa tidak ditemukan pelanggaran
HAM berat.Dalih lainnya, Kejaksaan Agung menganggap kasus penembakan Trisakti
sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada 1999, sehingga tidak dapat diadili untuk
kedua kalinya.
d. Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
Munir ditemukan meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada
7 September 2004 . Saat itu ia berumur 38 tahun. Munir adalah salah satu aktivis
HAM paling vokal di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif
Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial Saat menjabat Dewan
Kontras (Komite Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), namanya
melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa
itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar
dari Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto jatuh,
penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan
diadilinya para anggota tim MawarNamun, hingga hari ini, kasus itu hanya mampu
mengadili seorang pilot maskapai Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly
mendapat vonis hukuman 14 tahun penjara karena terbukti berperan sebagai pelaku
yang meracuni Munir dalam penerbangan menuju Amsterdam. Namun banyak pihak
yang meyakini, Polly bukan otak pembunuhan.Belum juga selesai pengungkapan

21
kasusnya, Polly malah dibebaskan bersyarat sejak Jumat kemarin (28/11). 'Pada Juli
2004, Komnas HAM mengeluarkan laporan penyelidikan Projusticia atas dugaan
adanya kejahatan terhadap kemanusiaan di Wamena. Kasus tersebut dilaporkan
setelah 9 orang terbunuh.'
e. Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003
Tragedi itu terjadi pada 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Sekelompok
massa tak dikenal membobol gudang senjata Markas Kodim 1702/Wamena.
Penyerangan ini menewaskankan dua anggotaKodim, yaitu Lettu TNI AD Napitupulu
dan Prajurit Ruben Kana (penjaga gudang senjata). Kelompok penyerang diduga
membawa lari sejumlah pucuk senjata dan amunisi.Dalam rangka pengejaran
terhadap pelaku, aparat TNI-Polri diduga telah melakukan penyisiran, penangkapan,
penyiksaan, perampasan secara paksa, sehingga menimbukan korban jiwa dan
pengungsian penduduk secara paksa.Pada pemindahan paksa ini, tercatat 42 orang
meninggal dunia karena kelaparan, serta 15 orang jadi korban perampasan. Komnas
juga menemukan pemaksaan penanda tanganan surat pernyataan, serta perusakan
fasilitas umum.Proses hukum atas kasus tersebut hingga saat ini buntu. Terjadi tarik
ulur antar Komnas HAM dan Kejaksaan Agung.Sementara para tersangka terus
menikmati hidupnya, mendapat kehormatan sebagai pahlawan, menerima kenaikan
pangkat dan promosi jabatan tanpa tersentuh hukum.

22
BAB III
KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban
warga negara. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban berarti
sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tersebut ditentukan dalam UUD
1945. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban
harus berjalan selaras sehingga dapat mewujudkan warga Negara yang bertanggung jawab dan
mandiri di dalam Negara.
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. HAM setiap individu dibatasi
oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam
tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits
yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

23
DAFTAR PUSTAKA

sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com

https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/

http://zahro1504.blogspot.com/2011/04/asas-kewarganegaraan.html

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm

24

Anda mungkin juga menyukai