Anda di halaman 1dari 10

Farmaka

Suplemen Volume 14 Nomor 2 172

REVIEW : NANOPARTIKEL KURKUMIN


SOLUSI MASALAH KANKER DAN ANTIBAKTERI
Farianti Eko Nur Khasanah, Patihul Husni
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Sumedang KM 21 Jatinagor
fariantifay@gmail.com

ABSTRAK

Kurkumin atau diferuloylmethane merupakan senyawa utama fitopolifenol berwarna kuning


yang berasal dari keluarga Zingirberaceae yaitu rimpang kunyit (Curcuma longa). Menurut
hasil beberapa penelitian, kurkumin mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antikanker,
anti-inflamasi, antioksi dan antibakteri. Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab
kematian tertinggi, khusunya pada Negara berkembang seperti Indonesia , sedangkan pada
saat ini hampir 75 % kematian akibat infeksi luka bakar disebabkan oleh methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) dan Pseudomonas aeruginosa. Adanya resistensi bakteri
serta besarnya efek samping darikemoterapipada kanker mendorong para peneliti dalam
pengembangan obat baru yang berasal dari tanaman salah satunya kunyit. Bioavailabilitas oral
yang rendah, kelarutan yang rendah serta mudahnya terdegradasi sehingga mempersulit dalam
aplikasi klinisnya. Untuk meningkatkan kerja dari kurkumin dalam bentuk sediaan maka saat
ini telah banyak dikembangkan kurkumin dalam bentuk nanopartikel. Nanopartikel kurkumin
sebagai antibakteri dapat terbuat dalam bentuk film atau memberan maupaun hydrogel,
sedangkan untuk terapi kanker nanopartikel biasanya terbentuk dalam bentk polimer sebagai
penghantar obat. Efek antibakteri pada nanopartikel kurkumin mempunyai aktivitas yang
lebih baik dibandingkan dengan yang dalam bentuk biasa. Selain itu, kurkumin dalam bentuk
nanopartikel bila dikombinasikan dengan obat standar hasil penghambatan pertumbuhan sel
lebih maksimal.

PENDAHULUAN hati serta pengobatan penyakit kulit serta

Kurkumin atau diferuloylmethane d dapat mengobati luka. Menurut hasil

engan rumus kimia dari (1,7-bis (4- beberapa penelitian, kurkumin mempunyai

hidroksi-3) - 1,6 - heptadiene - 3,5 aktivitas farmakologi sebagai antikanker,

dione) merupakan senyawa utama anti-inflamasi, antioksidan, meningkatkan

fitopolifenol berwarna kuning yang berasal sistem imun (imunomodulator),

dari keluarga Zingirberaceae yaitu penyembuh luka, pelindung saraf

rimpang kunyit (Curcuma longa).1 Dalam (neuroprotective) serta antipenuaan.2

pengobatan Ayurveda dan Cina, rimpang Pada saat ini hampir 75 % kematian

kunyit dipercaya sebagai obat anti akibat infeksi luka bakar disebabkan oleh

inflamasi , gangguan pencernaan, penyakit methicillin-resistant Staphylococcus


Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 173

aureus (MRSA) dan Pseudomonas minimal, bahkan pada mukosa saluran

aeruginosa. Obat-obat antibakteri dibatasi cerna yang terpapar.7

oleh adanya toksisitas obat, penetrasi yang Aktivitas kurkumin pada berbagai

kurang baik dan berkembangnya resistensi penyakit sudah banyak dibuktikan oleh

bakteri.3 Adanya resistensi tersebut, para peneliti. Namun, kurkumin

mendorong adanya penemuan obat mempunyai bioavailabilitas oral yang

antibakteri baru yang salah satunya adalah rendah, kelarutan yang rendah serta

senyawa yang berasal dari tanaman yaitu mudahnya terdegradasi sehingga

kurkumin. Menurut penelitian Niamsa mempersulit dalam aplikasi

(2009), ekstrak cair kunyit menunjukan klinisnya.8Untuk meningkatkan kerja dari

konsentrasi bunuh maksimal pada 16-32 kurkumin dalam bentuk sediaan maka saat

g/L terhadap Staphylococcus aureus ini telah banyak dikembangkan kurkumin

ATCC25923.4 dalam bentuk nanopartikel atau ukuran

Selanjutnya, kanker merupakan partikel nano. Beberapa kelebihan

salah satu penyakit penyebab kematian nanopartikel yaitu mampu menembus

tertinggi, khusunya pada Negara ruang-ruang antar sel9, meningkatkan

berkembang seperti Indonesia. Pengobatan ketersediaan hayati obat dengan kelarutan

kanker untuk saat ini lebih banyak pada yang rendah.10

kemoterapi dan radiasi , dimana efek METODE

samping dari kemoterapi yang merugikan Metode yang digunakan adalah

serta dapat pula adanya resisten terhadap berupa studi pustaka. Dimana data-data

kemoterapi.5 Banyak penelitian preklinik yang diperoleh dari sumber-sumber primer

yang menunjukan bahawa kurkumin seperti jurnal dan buku yang tersedia

berkhasiat dalam terapi kenker.6 Selain itu, secara online. Kata kunci untuk mencari

kurkumin bersifat non toksik pada sel artikel ilmiah adalah “ curcumin

normal dan penelitian menujnjukan dosis 8 nanopartikel”, yang dilakukan pada mesin

gram per hari memiliki efek samping pencari seperti “google scholar, NCBI, dan
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 174

Pubmed “. Selanjutnya jurnal diseleksi Blend Films) merupakan basis yang terdiri

hanya yang membahas mengenai kanker dari kitosan dan PVA ditambah dengan

dan antibakteri darinanopartikel kurkumin. kurkumin sebagai obatnya, kemudian

Dari 30 jurnal yang ditemukan dengan kata untuk CCPSNP merupakan senyawa

kunci tersebut maka dipilih 4 jurnal utama kurkumin yang telah dimasukan dalam

sebagai isi dari artikel. Selain itu, strategi basis kitosan-PVP dan nanopartikel dari

mendapatkan jurnal juga dengan cara perak 11

penelurusan daftar pustaka.

HASIL

a. Nanopartikel sebagai Antibakteri

Gambar.1 Perbandingan kecepatan dalam


penyembuhan luka yang
terinfeksi MRSA

Gambar 1. Grafik Efektivitas antibakteri Gambar.1 menunjukan bahwa


antara CPB, CPSNP, CCPB
dan CCPSNP terhadap bakteri nanopartikel curcumin (Curc-np) akan
E.colli
lebih cepat dan lebih baik dalam proses
Chitosan-PVA Blend Films (CPB)
penyembuhan luka yang diinfeksi oleh
merupakan film yang terbuat dari larutan
MRSA (methicillin- resistant
chitosan ditambah dengan PVA yang
Staphylococcus aureus) dengan parameter
berfungsi sebagai basis. Sedangkan
penurunan ukuran luka dan kecepatan
CPSNP merupakan film yang tersusun atas
penyembuhan dibandingkan dengan obat
nanopartikel perak ditambah dengan basis
standar yaitu silver sulfadiazine (SS).
chitosan dan PVA. CCPB ( Chitosan-PVP
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 175

Coconut oil (CO) merupakan control dari PEMBAHASAN

minyak yang digunakan dalam pembuatan Karakterisasi Nanopartikel Kurkumin

nanopartikel sedangkan np merupakan Nanopartikel kurkumin sebagai

control dari nanopartikelnya sendiri.12 antibakteri dapat dienkapsulasi dalam

b. Nanopartikel sebagai antikanker bentuk film atau salut ataupun dalam

bentuk hidrogel. Film atau membrane

polimer nanopartikel perak pada dasarnya

beraktivitas sebagai anti mikroba, namun

memiliki daya serap rendah.15Penggunaan

Gambar .2 Pengaruh Void polymer, nano kitosan dan PVA dalam basis membrane
Curcumin, Gemcitabine dan
kombinasi nano curcu,in dan atau film bertujuan untuk memperbaiki
Gemcitabine terhadap volume
tumor.13 sifat membran itu sendiri, karena

membrane yang tersusun atas kitosan dan

PVA mempunyai daya penyerapan yang

lebih baik, sifat mekanik yang lebih baik

sehingga daya antibakteri dari zat aktif

akan lebih baik. Serlain itu, adanya ikatan

gugu OH dan NH2 antara nanopartikel dan

membran kitosan PVA akan meningkatkan

aktivitas antibakteri dari nanopartikel


16
perak. Adapun perbandingan antara

kitosan dan PVA yang menghasilkan

membrane atau film terbaik adalah 3 %


Gambar 3. Analisis mikroskop confocal
untuk kitosan dan 1 % untuk PVA.
dari pelepasan kurkumin
oleh PCNPs14
Selanjutnya proses pemasukan kurkumin

pada membrane atau film dilakukan

dengan metode swelling. Membran


Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 176

direndam dalam larutan kurkumin selama meningkatkan stabilitas, nanopartikel pada

24 jam kemudian dibilas dengan air. Untuk PLGA dapat menembus sel kanker tertentu

mengetahui kurkumin masuk dalam dan jaringan.18

membrane atau tidak maka dilakukan uji Aktivitas antibakteri Nanopartikel

dengan spektrofotometer. 17 Curcumin

Selanjutnya, nanopartikel kurkumin Pada grafik 1. Menujukan aktivitas

dengan basis hydrogel dibuat dengan cara antibakteri CPB, CPSNP, CCPB dan

kurkumin dilarutkan dalam methanol CCPSNP terhadap bakteri E.colli. Dimana

kemudian dicampurkan dengan larutan sebanyak 108 CFU bakteri E.colli

kitosan 4.4 % dan PEG 4,4 %. Kemudian dimasukan dalam media nutriet broth (NB)

ditambahankan tetramethyl orthosilicate kemudian dimasukan film CPB, CPSNP,

(TMOS) yang telah di hidrolisis dengan CCPB dan CCPSNP, pada masing-masing

HCl dan langkah terakhir adalah induksi tabung reaksi. Selanjutnya pertumbuhan

polimerisasi. Dengan metode ini, bakteri diukur dengan metode O.D

pelepasan dari kurkumin tidak maksimal (Optical Density) dan diukur

karena dari 10 µg kurkumin yang dapat absorbansinya dengan spektrofometer pada

dilepaskan hanya 8.15 µg. panjang gelombang 600 nm. Pada metod

Pembuatan nanopartikel kurkumin ini absorbansi akan berbanding lurus

dengan polimer PLGA, kurkumin dibuat dengan pertumbuhan sel bakteri. Semakin

dalam bentuk nanoemulsi. Dimana banyak sel E.colli yang hidup maka akan

ditambahankan PVA sebagai surfaktan semakin besar absorbansinya. Sebaliknya,

sebagai penstabil larutan nanoemulsi serta semakin kecil absorbansinya maka

meningkatakan kelarutan dari kurkumin semakin banyak sel bakteri yang mati

sendiri. Nanopartikel berbasis PLGA karena adanya film yang berisi

mempunyai kelebihan dalam penghantaran nanopartikel kurkumin.

obat secara in vivo, karena PLGA dapat Dari grafik.1 dapat disimpulkan

melindungi obat dari degradasi, bahwa film CCPSNP (curcumin loaded


Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 177

chitosan-PVA silver nanoparticle films) CCPSNP mempunyai hasil yang paling

mempunyai aktivitas antibakteri paling baik, ditunjukan dengan adanya zona

besar, karena absorbansinya paling kecil. bening membulat pada zona bening.

Hal tersebut menunjukan bahwa kombinasi Sedangkan pada film kitosan-PVA ,

kurkumin dengan nanopartikel perak aktivitas kurkumin tidak ada, dibutikkan

dalam film kitosan-PVA meningkatkan karena tidak adanya zona bening. Zone

aktivitas antibakteri dibandingkan hanya bening pada agar menunjukan adanya daya

kurkumin dalam film kitosan-PVA ataupun hambat pertumbuhan bakteri oleh

nanopartikel perak dalam film kitosan- kurkumin dengan film kitosan PVA

PVA. nanopartikel perak (CCPSNP)

Gambar a menunjukan adananya

aktivitas antibakteri ( zona bening) dari

kurkumin dalam film kitosan PVA

nanopartikel perak terhadap Eschericia

colli. Gambar b menunjukan adananya

aktivitas antibakteri ( zona bening) dari

kurkumin dalam film kitosan PVA


Pada gambar di atas panah warna
nanopartikel perak terhadap Pseudomonas
kuning menunjukan aktivitas kurkumin
sudomonas. Gambar c menunjukan
dalam film kitosan PVA (CCPB),
adananya aktivitas antibakteri ( zona
sedangkan panah biru menunjukan
bening) dari kurkumin dalam film kitosan
aktivitas dari kurkumin dengan film
PVA nanopartikel perak terhadap
kitosan PVA nanopartikel perak
Stapylococcus. Gambar d menunjukan
(CCPSNP). Tujuan dilakukan percobaan
adananya aktivitas antibakteri ( zona
ini adlah untuk mengetahui aktivitas
bening) dari kurkumin dalam film kitosan
kurkurmin yang paling baik pada kedua
PVA nanopartikel perak terhadap
jenis film. Dari kedua film tersebut
Mirococcus. Gambar e menunjukan
Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 178

adananya aktivitas antijamuri ( zona Gambar 2 menunjukan bahwa

bening) dari kurkumin dalam film kitosan pengujian secara in vivo dari polimer

PVA nanopartikel perak terhadap Candida nanopartikel kurkumin (NanoCurc) dalam

albicas. Gambar f menunjukan adananya model praklinis kanker pancreas. Dalam

aktivitas antibakteri ( zona bening) dari percobaan tersebut pemberian tunggal

kurkumin dalam film kitosan PVA nanopartikel kurkumin terbukti

nanopartikel perak terhadap P. aeroginosa. menghambat pertumbuhan tumor

Nanopartikel kurkumin dengan meskipun tidak sebaik hasil obat obat

basis hidro gel dicobakan terhadap MRSA standar yaitu gemcitabine. Namun,

(methicillin-resistant Staphylococcus kombinasi antara nanopatikel kurkumin

aureus). Hasilnya seperti pada gambar.1, dengan gemcitabine mampu memberikan

dimana dalam gambar tersebut dapat hasil yang memuaskan.

diketahui bahwa nanopartikel kurkumin Gambar.3 menunjukkan bahwa

dalam waktu 14 hari dapat menyembuhkan efek biologis PCNPs (PLGA Curcumin

luka bakar yang terinfeksi MRSA Nanoparticles) sebenarnya berkorelasi

(methicillin-resistant Staphylococcus dengan pelepasan nanopartikel kurkumin.

aureus). Sedangkan bila dibandingkan Total fluoresensi sel yang diperlakukan

dengan obat standar yaitu silver dengan PCNP- mengalami peningkatan

sulfadiazine, nanopartikel kurkumin lebih yang kuat dibandingkan dengan sel yang

baik dalam penyembuhan luka bakar. tidak diobati, terutama terlihat segera

Menurut hasil penelitian kurkumin dapat setelah 24 periode jam inkubasi.

meningkatkan re-epitelisasi serta deposisi Kemudian tingkat keseluruhan fluoresensi

kolagen. Hal tersebut dikarenakan aktivitas tetap lebih tinggi dibandingkan dengan

kurkumin dalam menginduksi nitrit oksida sampel diperlakukan dengan obat standar.

sitetase serta TGF beta peranannya sebagai Selain itu, intensitas fluoresensidari

antioksidan serta anti inflamasi.19 populasi utama tetap tidak berubah dari

Antikanker waktu ke waktu sementara populasi kedua


Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 179

semakin menghilang. Kemungkinan dengan obat standar hasil penghambatan

interpretasi pengamatan ini adalah bahwa pertumbuhan sel lebih maksimal.

populasi utama terdiri dari sel-sel dengan UCAPAN TERIMA KASIH

kurkumin bebas yang berasal dari Terima kasih penulis ucapkan pada

degradasi diinternalisasi nanopartikel, Allah SWT, orang tua dan dosen

sedangkan populasi kecil adalah diwakili pembimbing dalam penulisan review

oleh sel menyembunyikan nanopartikel artikel ini.

besar belum dibubarkan dan bertanggung KONFLIK KEPENTINGAN

jawab untuk sinyal fluoresensi tinggi. Seluruh penulis menyatakan tidak

Menurut model ini, nanopartikel besar terdapat potensi konflik kepentingan

secara bertahap melarutkan dari waktu ke dengan penelitian, kepenulisan

waktu, yang memungkinkan untuk (authorship), dan atau publikasi artikel ini.

pelepasan obat dalam sel, dengan demikian DAFTAR PUSTAKA

mempertahankan fluoresensi dari populasi 1. H. Hayakawa,Y.Minanyia, K. Ito, Y.

utama. Yamamoto, andT. Fukuda,“Difference

SIMPULAN of curcumin content in Curcuma longa

Nanopartikel kurkumin sebagai L., (Zingiberaceae)caused by

antibakteri dapat terbuat dalam bentuk film Hybridization with other Curcuma

atau memberan maupaun hydrogel, species,”American Journal of Plant

sedangkan untuk terapi kanker Sciences, vol. 2, no. 2, pp. 111–119,

nanopartikel biasanya terbentuk dalam 2011.

bentk polimer sebagai penghantar obat. 2. Pari, L.; Tewas, D.; Eckel, J. Role of

Efek antibakteri pada nanopartikel curcumin in health and disease. Arch.

kurkumin mempunyai aktivitas yang lebih Physiol. Biochem. 2008, 114, 127–149.

baik dibandingkan dengan yang dalam 3. Church D, Elsayed S, Reid O, Winston

bentuk biasa. Selain itu, kurkumin dalam B, Lindsay R. Burn wound infections.

bentuk nanopartikel bila dikombinasikan Clin Microbiol Rev 2006;19(2):403-34.


Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 180

4. N. Niamsa and C. Sittiwet, sources and toxicity, Biointerphases,

“Antimicrobial activity of Curcuma 2007, 2: MR170–MR172.

longa aqueous extract,” Journal of 10. Bhatia, A., Shard, P., Chopra, D., and

Pharmacology and Toxicology, vol. 4, Mishra. Chitosan nanoparticles as

no. 4, pp. 173–177, 2009. carrier of immunorestoratory plant

5. Schmitz KH, Courneya KS, Matthews extract: synthesis, characterization and

C, et al. American College of Sports immunorestoratory efficacy,

Medicine roundtable on exercise International Journal of Drug Delivery

guidelines for cancer survivors. Med (2011) 3: 381-385

Sci Sports Exerc. 2010;42(7):1409– 11. Vimala, K.,et al. Fabrication of

1426 Curcumin Encapsulated Chitosan-PVA

6. Limtrakul P. Curcumin, et al. as Silver Nanocomposite Films for

chemosensitizer. Adv Exp Med Biol Improved Antimicrobial Activity.

2007; 595:269–300. JBNB (2011) 2: 55-64.

7. Dhillon N, Aggarwal BB, Newman 12. Krausz, A.E., et al. Curcumin-

RA, et al. Phase II trial of curcuminin encapsulated nanoparticles as

patients with advanced pancreatic innovative antimicrobial and wound

cancer. Clin Cancer Res healing agent. Nanomedicine. 2015:

2008;14:4491–9. 11(1): 195–206.

8. Flora G, Gupta D, Tiwari A. 13. Bisht, S., et al. Systemic

Nanocurcumin: a promising Administration of Polymeric

therapeutic advancement over native Nanoparticle-Encapsulated Curcumin

curcumin. Crit Rev Ther Drug Carrier (NanoCurc) Bloks Tumor Growth and

Syst 2013;30(4):331-6. Metastases in Preclinical Models of

9. Buzea, C., Blandino, I.I.P., dan Robbie, Pancreatic Cancer. Mol Cancer

K. Nanomaterial and nanoparticles: Ther. 2010;9(8):2255-2264.


Farmaka
Suplemen Volume 14 Nomor 2 181

14. Verdio, P., Bonetti, P., Colombo, M., Adsorption of Metal Ions, Synthesis

Pandolfi, L., dan Prosperi, D. and Characterization,” Carbohydrate

Intracellular Drug Release from Polymers. 2009 (78); 4: 753-59.

Curcumin-Loaded PLGA 17. O. Suwantong, P. Opanasopit, U.

Nanoparticles Induces G2/M Block in Ruktanonchai, P. Supaphol,

Breast Cancer Cells. “Electrospun Cellulose Acetate Fiber

Biomacromolecules (2013) Mats Containing Curcumin and

;(14):672−682. Release Characteristic of the Herbal

15. T. R. Thatiparti, A. Kano, A. Substance,” Polymer. 2007(48) ; 26:

Maruyama, A. Takahara,“Novel Silver- 7546-57.

Loaded Semi-Interpenetrating Polymer 18. Danhier, F.,Ansorena, E., Silva, J. M.,

Network Gel Films with Antibacterial Coco, R., Le Breton, A., Preat, V. J.

Activity,” Journal of Polymer Science Controlled Release. 2012:161:505−22.

Part A: Polymer Chemistry. 2009 ;(47) 19. Cheppudira B, Fowler M, McGhee L,

; 19:.4950–62. Greer A, Mares A, Petz L, et al.

16. N. G. Kandile, A. S. Nasr, Curcumin: a novel therapeutic for burn

“Environment Friendly Modified pain and wound healing. Expert Opin

Chitosan Hydrogels as A Matrix for Investig Drugs. 2013; 22(10):1295–03.

Anda mungkin juga menyukai