Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Perdarahan Di Luar Haid : Menometrorargia”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
“Perdarahan Di Luar Haid : Menometrorargia” ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Jakarta,16 Mei
2021
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik dan mental dan sosial yang
utuh bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang
berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya.Kesehatan reproduksi juga
berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan sex yang memuaskan dan
aman.Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan repoduksi merupakan suatu kumpulan
metode teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan penyelesaian masalah
kesehatan reproduksi (Nugroho & Setiawan, 2010).Permasalahan kesehatan reproduksi
merupakan tanggung jawab bersama baik itu tenaga kesehatan maupun masyarakat
karena dampaknya kuat menyangkut berbagai aspek kehidupan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
biasanya terjadi dalam masa antara 2 haid, perdarahan itu tampak terpisah
dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini menjadi 1 yang
2009).
dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genital atau oleh kelainan
panjang dan dengan jumlah darah yang lebih banyak (Manuaba, 2010).
perdarahan diluar haid yang berlangsung lama serta dengan jumlah darah
2.1.2 Etiologi
karsinoma vagina.
uteri.
tuba.
bleeding).
etiologi.
trombosit openik.
6
bleeding).
2.1.3 Patologi
pada uterus dan ovario pada waktu yang sama, menarik kesimpulan bahwa
persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan
jenis nonsekresi dan jenis sekresi penting artinya karena dengan demikian dapat
(Prawirohardjo, 2007).
7
1. Perdarahan ovulatoar
endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik, maka harus dipikirkan
sebagai etiologinya:
pada hari ke-4 mulainya perdarahan. Pada waktu ini dijumpai adanya
Diagnosis dibuat apabila hasil biopsi endometrial dalam fase luteal tidak
2. Perdarahan anavulator
sangkut pautnya dengan jumlah yang pada suatu waktu fungsional aktif.
estrogen tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula-mula proliferatif dapat
terjadi endometrium bersifat hiperplasia kistik. Jika gambaran itu dijumpai pada
dalam kehidupan menstrual seorang wanita, namun hal ini paling sering
terdapat pada masa pubertas dan masa pramenopause. Pada masa pubertas
bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi avulatoar,
darah penyakit umum yang menahun, tumor – tumor ovarium, dan sebagainya.
sters yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam maupun diluar
(Prawirohardjo, 2007).
2.1.5 Diagnosis
sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan dan sebagainya. Pada pemeriksaan
sebagainya. Disini kerokan diadakan setelah dapat diketahui benar bahwa tindakan
2007).
10
2.1.6 Penanganan
lain:
mg.
pada therapi ini dapat diberikan progesterone untuk 7 hari mulai hari ke 21
siklus haid.
tertahan.
logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Varney, 2007).
11
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. langkah –
langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap dan bisa di aplikasikan dalam
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
melalui data subjektif dan objektif dari semua sumber yang berkaitan dengan
penunjang.
1. Pengumpulan Data
a. Biodata / Identitas
b. Riwayat penyakit
a. Pemeriksaan umum
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data (subjektif dan objektif) yang
menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan
yang aman. Pada klien dengan menometroragia, masalah potensial dapat terjadi
perdarahan berulang.
13
segera oleh bidan atau dokter dan/untuk dikonsultasikan atau di tangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat
prioritas masalah
dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
pelaksanaannya.
Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan. Hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
sebagian lain belum efektif. Mengingat proses manajemen asuhan ini merupakan
2.2.8 Pathway
Peningkatan estrogen
Proliferasi endometrium
Hb turun
Hipoksia
Lemah lesu, gangguan Defisit perawatan diri
koordinasi, bingung Intoleransi aktivitas
16
BAB III
STUDY KASUS
Kasus
Seorang perempuan bernama nyonya “K” berumur 41 tahun P1A0 datang ke rumah sakit
dengan Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah, disertai pengeluaran darah dari jalan
lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak dan dialami ± 10 hari dirumah.
Sejak setahun terakhir siklus menstruasi tidak teratur dan siklus menstruasi berlangsung
2-3 minggu. Setiap haid ganti pembalut 6-7x/hari dan terdapat disminorea setiap haid.
PEMBAHASAN KASUS
Penatalaksanaan :
yang ada
3. Penatalaksaan
pemberian obat
analgetik sesuai
instruksi dokter 3. Dengan memberikan
obat analgetik di
4. Beri penjelasan harapkan rasa nyeri
tentang fisilogis yang berlebihan dapat
haid dan berkurang.
hubungan dengan
keluhan ibu 4. Dengan memberikan
penjelasan tentang
3. Masalah aktual: fisiologis haid ibu lebih
kecemasan Agar mengerti dan memahami
kecemasan keluhan yang di alami.
teratasi dengan 1. Kaji tingkat
kriteria: kecemasan
- ekspresi wajah
tenang 1. Dengan mengkaji
- keadaan umum tingkat kecemasan dapat
baik 2. Beri mengetahui keadaan
- ibu dapat penjelasan mental ibu
menerima pada ibu
keadaannya tentang 2. Dengan memberikan
keadaan yang penjelasan pada ibu
dialaminya diharapkan ibu dapat
mengerti dan memahami
keadaan yang terjadi
3. Anjurkan ibu
untuk selalu 3. Dengan menganjurkan
berdoa ibu untuk berdoa
diharapkan agar dapat
4. Masalah mengurangi rasa cemas
potensial karena dengan berdoa
Perdarahan Agar dapat memberikan
berulang dan perdarahan ketenangan hati dan
Anemia sedang berulang tidak ketentraman jiwa
terjadi dengan 1. Observasi
kriteria: keadaan
- Haid umum dan 1. Dengan mengetahui
berlangsung tanda – tanda atau mengobservasi
normal vital keadaan umum dan
- Tidak ada tanda – tanda vital ibu,
pengeluaran dapat mengetahui
darah yang secara dini
berlebihan 2. Observasi kemungkinan yang
- perdarahan akan terjadi
2. Dengan mengoservasi
pengeluaran darah
dapat mengetahui
seberapa banyak darah
3. Beri yang keluar
penjelasan
19
tentang vulva
hygine
3. Dengan memberikan
penjelasan tentang
perawatan genetalia
diharapkan ibu mampu
melakukan vulva hygine
sendiri, selama dirumah
4. Beri sakit maupun setelah
penjelasan pulang kerumah
tentang
fisiologis haid 4. Dengan memberikan
yang penjelasan tentang
berhubungan fisiologis
dengan haid,diharapkan ibu
keluhan ibu dapat lebih mengerti
dan memahami
keadaan yang
dialaminya
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Menometroragia, yaitu perdarahan yang terjadi dengan interval yang tidak teratur
disertai perdarahan yang banyak dan lama. Hingga saat ini penyebab pasti perdarahan
rahim disfungsional belum diketahui secara pasti. Beberapa kondisi yang dikaitkan
dengan perdarahan rahim disfungsional, antara lain: Kegemukan (obesitas), Faktor
kejiwaan ,Alat kontrasepsi hormonal, Alat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine
devices),Beberapa penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim, misalnya:
trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan darah), Kencing Manis
(diabetus mellitus), dan lain-lain. Walaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi
karena: tumor organ reproduksi, kista ovarium (polycystic ovary disease), infeksi vagina,
dan lain lain.
4.2. Saran
2. Pada Pasien
banyak dan melebihi batas normal, jika ada kejadian perdarahan tiba-tiba dan
21
segera diketahui dan perdarahan dapat ditangani dengan tepat waktu dan tidak
terjadi komplikasi
3. Bagi mahasiswa
tepat sesuai masalah agar tidak terlambat penanganan yang bisa berakibat
fatal.
22
DAFTAR PUSTAKA