Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

” METRORAGIA”

Dosen Pengampu : Rizzatul Khumairoh S.SST.,M.Kes

Disusun oleh:

MARIA CRSENSIA AKWIN GUINO

CINTIA SAVITRI WULANDARI

TRIWINDA ASTUTI MALE

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga dalam penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang
disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan dari berbagai pihak yang
tulus membantu sehingga makalah yang berjudul “” METRORAGIA ” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 10 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

Daftar Isi ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................................................


B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan ........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi4
B. Faktor Predisposisi ....................................................................................................
C. Gejala Klinis ...............................................................................................................
D. Patofisiologi ...............................................................................................................
E. Penatalaksanaan .......................................................................................................
F. Kasus..........................................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................................

B. Saran .....................................................................................................................

iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metroragia juga dikenal sebagai perdarahan uterus disfungsional adalah masalah


yang biasanya di derita oleh seorang Wanita.Metroragia adalah keadaan
umum,terutama untuk beberapa tahun pertama mensturasi(pubertas menopause).Hal
ini juga diamati dengan pasien yang dekat dengan fase menopause mereka.Pada
dasarnya,kondisi ini ditandai dengan episode perdarahan(terutama vercak namun
dapat menyebabkan pendarahan parah) di luar fase mensturasi.

Dengan demikian,episode perdarahan digambarkan sebagai tidak teratur dalam


jumlah dan pola.Mengungat siklus mensturasi normal Wanita. Fase mensturasi
yang(umumnya dikenal sebagai mensturasi) harus rata-rata 4 hari dan harus terjadi
pada bulan depan nanti.Untuk mempermudah,metroragia adalah di antara bercak
vagina dalam mensturasi bulanan,ancaman Kesehatan dianggap mungkin dan tidak
boleh dianggap enteng.Ini harus mendorong kita untuk mencari nasihat medis unuk
sejumlah kondisi yang mendasarinya mungkin untuk mencari penyebab kelainan
tersebut.Tetapi,perhatikan,orang tidak boleh panik dan mengganggapnya disebabakan
oleh penyakit yang di takuti.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Defenisi Dari metroragia?


2. Apa faktor predisposisi dari metroragia ?
3. Apa saja gejala klinis dari metroragia ?
4. Apa saja patofisiologo syok metroragia ?
5. Apa saja penatalaksanaan dari metroragia ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui defenisi dari metroragia.


2. Untuk mengetahui faktor predisposisi dari metroragia.

5
3. Untuk mengetahui gejala klinis dari metroragia.
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari metroragia.
5. Untuk mengetahui pentalaksanaan dari metroragia

6
BAB II

PEMBAHASAN
A.Defenisi Metroragia
Menurut Benson (2008) menometroragia adalah perdarahan yang terjadi
pada interval yang tidak teratur. Biasanya jumlah dan lama perdarahan
bervariasi. Penyebab menometroragia sama dengan penyebab metroragi.
Menurut Gant dan Cunningham (2010) menometroragia adalah perdarahan
yang berlebihan dan lama dengan interval irregular dan sering. Sedangkan
menurut Manuaba (2008) menometroragia adalah perdarahan uterus yang
sesuai waktu, tetapi dengan jumlah yang banyak.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
menometroragia merupakan perdarahan menstruasi yang di luar siklus
menstruasi dengan durasi yang lama serta jumlah perdarahannya banyak.
B.Faktor Metroragia
Faktor menometroragia adalah berasal dari luar uterus (gangguan
pembekuan darah, terjadi akibat infeksi pada uterus) atau berasal dari uterus
sendiri yaitu gangguan hormonal, artinya semata- mata akibat
ketidakseimbangan hormonal dalam siklus menstruasi yang mengaturnya.
1.Sebab sebab organik
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada:
a. Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus
pada porsio uteri, karsinoma servisis uteri;
b. Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus imminens, abortus
sedang berlangsung, abortus inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma,

subinvolusio uteri, karsinoma korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri;


c.Tuba falopii, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba;
d.ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium.
2.Sebab-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik
dinamakan perdarahan disfungsional. Penelitian menunjukkan bahwa
perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis

7
endometrium diantaranya endometrium jenis sekresi dan nonsekresi yang
keduanya memiliki arti penting dalam membedakan perdarahan yang
anovulatoar dari yang ovulatoar.

C.Gejala Metroragia

Sebagai langkah awal dalam menegakkan diagnosis, perlu dilakukan


anamnesa yang cermat meliputi:

1.Riwayat menstruasi : bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului


oleh siklus memanjang, oligomenorea / amenorea, sifat perdarahan (banyak
atau sedikit), lama perdarahan, ciri khas darah yang hilang (misalnya warna,
konsistensi, gumpalan), periode menstruasi terakhir, periode menstruasi
normal terakhir.

2.Riwayat kesehatan: perlu diperhatikan adanya penyakit metabolik, penyakit


endokrin, dan penyakit menahun yang dicurigai sebagai penyebab dari
perdarahan.

D.Patofisiologi Metroragia

Gangguan perdarahan yang dinamakan Metroragia terjadi karena persistensi folikel


yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum.
Akibatnya terjadi hiperplasia endometrium karena stimulasi estrogen yang
berlebihan dan terus menerus.

E.Penatalaksanaan

Untuk pengobatan, jika diperkirakan penyebabnya karena neoplasma, gangguan


pembekuan darah, atau penyakit kronis, klien perlu dirujuk ke spesialis. Selain
menggunakan terapi obat, tindakan pembedahan juga merupakan suatu
kemungkinan bergantung pada masalah dan keberhasilan penanganan medis. Jika
penyebab metroragia diperkirakan bersifat hormonal, kontrasepsi hormonal
kombinasi yang mengandung estrogen dan progesterone bisa menjadi pilihan.
Kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesterone, dapat menurunkan
kehilangan darah menstruasi dengan menimbulkan pelepasan regular lapisan
endometrium. Kontrasepsi hormonal kombinasi untuk remaja yang lazim digunakan

8
adalah dalam bentuk kontrasepsi oral kombinasi/combined oral contraceptive (COC)
(9).

F.Kasus

Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi Wanita Pada Ny. K P2a0 Umur 42
Tahun Dengan Metroragia Di Rsud Sukoharj

Ny. K P2A0 umur 42 tahun datang dengan keluhan perdarahan selama 3 hari.
Pemeriksaan inspeksi didapatkan hasil flek. Hasil pemeriksaan USG terdapat polip
endometrium. Dilakukan pemberian terapi infus RL 20 tpm, tindakan kuretase, terapi
Asam Mefenamat 3x1 dan perawatan di rumah sakit selama 3 hari. Perdarahan ibu
sudah berhenti.
Kesimpulan:
Ny. K P2A0 umur 42 tahun dengan metroragia telah mendapatkan tindakan kuretase
dan perdarahannya berhenti. Kesenjangan pada kasus ini adalah tidak dilakukan
pemeriksaan inspekulo pada pemeriksaan objektif dan tidak diberikan tablet Fe
untuk antisipasi diagnosa potensial.

BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metroragia dideskripsikan sebagai perdarahan diantara dua kejadian menstruasi.


Perdarahan pada metro ragia lebih tidak teratur karena pengaruh hormon yang
tidak seimbang dan lebih sering muncul dengan konsistensi bercak-bercak.

Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus
haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting
dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebab nya
adalah kelainan organic(polip endometrium,karsinoma endometrium,karsinoma
serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen oksigen.

B. Saran

Kita sebagai Bidan memahami dan mengaplikasikan segala sesuatu yang terdapat
di makalah ini agar terciptanya bidan yang propesional dalam menerapkan asuhan
kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

10
http://ml.scribd.com/doc/228274498/Lp-n-Askep-Metrohargia
http://id.scribd.com/doc/141243147/METRORAGIA-PENYEBAB

11

Anda mungkin juga menyukai