PENDAHULUAN
untuk
mempertinggi
derajat
kesehatan
masyarakat.
Demi
diantaranya
Indonesia
menyepakati
hasil-hasil
Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal
yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya dimana ia
sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri. Seorang wanita normal akan
mengalami peristiwa reproduksi, yaitu haid.
Sebanyak dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat dirumah sakit
untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun dan 3% dibawah 20
tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai perdarahan disfungsional
dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh
sendiri, jarang diperlukan perawatan di Rumah Sakit. Perdarahan ovulator
merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus
pendek atau panjang (Prawirohardjo, 2007).
Dari beberapa kasus yang ada diruang ginekologi menometroragia
merupakan kasus yang jarang terjadi. Meskipun demikian, bukan berarti
menometroragia tidak berpengaruh terhadap meningkatnya angka mortalitas
dan morbiditas karena menometroragia berhubungan dengan salah satu faktor
penyebab gangguan dalam organ reproduksi wanita (Soekiman, 2009).
Data medical record RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate bahwa
tercatat dari bulan januari sampai bulan mei 2011 ada 12 kasus
menometroragia. Dari data yang penulis dapatkan diatas, oleh sebab itu
penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai kasus menometroragia
ini,dengan judulAsuhan Kebidanan Pada NyH Dengan Menometroragia
dengan harapan dapat memperoleh gambaran nyata tentang penatalaksanaan
Asuhan Kebidanan pada kasus Menometroragia.
menometroragia,
sehingga
klien
dapat
mengerti
dan
melaksanakannya di rumah.
1.3.3 Bagi institusi
Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan dalam pembuatan karya tulis
selanjutnya.
1.3.4 Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan informasi dalam memberikan pelayanan pada kasus
menometroragia, sehingga mutu pelayanan Kebidanan pada masa yang
akan datang lebih ditingkatkan lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
1. Menometroragia adalah perdarahan yang banyak, di luar siklus haid dan
biasanya terjadi dalam masa antara 2 haid, perdarahan itu tampak
terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini
menjadi
yang kedua
2.1.2
Etiologi
Prawirohardjo (2007), etiologi dari menometroragia antara lain:
1. Sebab sebab Organik
Perdarahan dari uterus,tuba dan ovarium disebabkan oleh kelainan
pada :
a.
Schroder
pada
tahun
1915,
setelah
penelitian
histopatologik pada uterus dan ovario pada waktu yang sama, menarik
kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan metropatia
ovulatoir
gangguan
dianggap
berasal
dari
faktor-faktor
dengan
siklus
pendek
(polimenorea)
atau
panjang
b.
c.
d.
10
2. Perdarahan anavulator
Stimulasi
dengan
estrogen
menyebabkan
tumbuhnya
11
diatas. Dalam hal ini sters yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
baik didalam maupun diluar pekerjaan, kejadian-kejadian yang
mengganggu keseimbangan emosional seperti kecelakaan, kematian
dalam keluarga, pemberian obat penenang terlalu lama, dan lain-lain
dapat menyebabkan perdrahan anavulatoar (Prawirohardjo, 2007).
2.1.5 Diagnosis
Pembuatan anamnesis yang cermat penting untuk diagnosis.perlu
ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus
yang pendek atau oleh oligomenorea/amenore, sifat perdarahan (banyak atau
sedikit-sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan dan sebagainya. Pada
pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk ke arah
kemungkinan penyakit metabolik, penyakit endokrin,penyakit menahun dan
lain-lain.kecurigaan terhadap salah satu penyakit tersebut hendaknya
menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah
penyakit yang bersangkutan.
12
Pada pemeriksaan ginekologi perlu dilihat apakah tidak ada kelainankelainan organik, yang menyebabkan perdarahan abnormal (seperti:
polip,ulkus,tumor). Pada wanita pubertas umumnya tidak perlu dilakukan
kerokan guna pembuatan diagnosis. Pada wanita berumur antara 20 dan 40
tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip, mioma,
submukosum dan sebagainya. Disini kerokan diadakan setelah dapat
diketahui benar bahwa tindakan tersebut tidak mengganggu kehamilan yang
masih memberi harapan untuk diselamatkan. Pada wanita dalam
pramenopause dorongan untuk dilakukan kerokan adalah untuk memastikan
ada tidaknya tumor ganas (Prawirohardjo, 2007).
2.1.6 Penanganan
Widjanarko (2009), penanganan pada kasus menometroragia ini
antara lain:
1. Bila perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat
baring dan dilakukan pemeriksaan darah.
2. Setelah pemeriksaan ginekologis menunjukkan bahwa perdarahan berasal
dari uterus dan tidak ada abortus incompletus, maka dapat diberikan :
a. Estrogen dosis tinggi supaya kadarnya darah meningkat dan
perdarahan berhenti, diberikan secara intra muscular (propionasi
estrodiol 25 mg), kerugian therapy ini adalah bahwa setelah suntikan
dihentikan maka perdarahan akan timbul lagi atau benzoas
ekstradiol/valeras ekstradiol 20 mg.
13
14
15
dan
pemeriksaan
fisik
merupakan
metode
16
2.2.5
berdasarkan
langkah-langkah
sebelumnya.
Langkah
ini
17
2.2.6
2.2.7
18
BAB III
STUDY KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny H DENGAN MENOMETRORAGIA
DIRUANG GINEKOLOGI RSUD Dr.H. CHASAN BOESOIRIE
TERNATE
:110667
Tgl masuk
: 05 06 2011
Jam masuk
Tgl pengkajian
: 07 - 06 - 2011
: 11.40 WIT
: NyH / TnY
Umur
: 41 thn / 58 thn
Suku
: Kayoa / Kayoa
Pendidikan
: SMP / SMA
Pekerjaan
: IRT / Wiraswasta
Agama
: Islam
Lamanya menikah
: 19 tahun
Alamat
: Fitu
:
Ibu mengatakan nyeri perut bagian
bawah, disertai pengeluaran darah
19
: 26 05 2011
b. Sifat keluhan
: Menetap
c. Lokasi keluhan
: Jalan lahir
d. Faktor predisposisi
: Terganggu
: Malaria
c. Riwayat opname
: Tidak ada
d. Riwayat trauma
: Tidak ada
e. Riwayat operasi
: Tidak ada
20
4. Riwayat reproduksi
a. Riwayat haid
-
Menarche
: 14 tahun
Siklus haid
: 28 30 hari
Durasi haid
: 4 7 hari
Perlangsungan haid
: Normal
Dismenorea
: Pernah
b. Riwayat obstetri
Kehamilan, persalinan, dan nifas lalu :
Persalinan
Kehamilan
Nifas
K
e
Tahun
UK
Jenis
Persalinan
Penolong
JK
BB
Perlang
sungan
Lama
Menyusui
Ket
1997
9 bln
Normal
Dukun
Perempuan
Normal
2 tahun
Hidup
c. Riwayat ginekologi
: Tidak ada
d. Riwayat KB
: Tidak ada
: Teratur
b) Frekuensi
: 3 x sehari
: Baik
e) Makanan pantangan
: Tidak ada
21
b. Kebutuhan eleminasi
Kebutuhan
a) Frekwensi BAK
: 4 x / hari
d) Frekwensi BAB
: 1x / hari
e) Warna / konsistensi
: Kuning / lemnek
f) Gangguan eleminasi
: Tidak ada
: Bersih
2. Kebersihan badan
: Bersih
: Bersih
4. Kebersihan genetalia/anus
: Bersih
: Bersih
: Susah tidur
22
C. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
: Tampak lemas
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Wajah
: Cemas
d. TB / BB
: Tidak di ukur
: 90 / 60 mmhg
b. Pernapasan
: 20 /m
c. Suhu
: 36 c
d. Nadi
: 82 /m
3. Kepala / rambut
Inspeksi
a. Keadaan rambut
: Bergelombang
b. Warna
: Hitam
c. Kulit kepala
: Bersih
4. Muka / wajah
a. Edema
: Tidak ada
b. Bentuk wajah
: Ovale
c. Ekspresi wajah
: Meringis
5. Mata
a. Kebersihan
: Bersih
b. Sklera
: Ikterus
23
c. Konjungtiva
: Merah muda
: Bersih
b. Kesementrisan
7. Hidung
a. Kebersihan
: Bersih
b. Kesimetrisan
8. Mulut / gigi
a. Kebersihan
: Bersih
9. Leher
a. Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
b. Pembesaran vena jugularis
: Tidak ada
: Kiri kanan
b. Pembengkakan
: Tidak ada
c. Nyeri tekan
: Tidak ada
11. Abdomen
Inspeksi / palpasi
a. Keadaan adomen
: Bersih
: Tidak ada
24
b. Warna / konsistensi
b. Pembengkakan
: Tidak ada
Ekstremitas bawah
a.
Kesimetrisai
b. Pembengkakan
: 10,8 gram %
Leoksit
: 158 /mm
Trombosit
: 85 / mm
DDR
: Negatif ( - )
PP Test
: Negatif ( - )
d. Pemeriksaan penunjang
USG
25
b. Respon suami
: Dokter
Data spritual
Ibu selalu berdoa agar penyakitnya bisa cepat sembuh.
26
Klasifikasi Data
A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah
segar, dengan jumlah yang banyak, dan dialami 10 hari dirumah
3. Ibu mengatakan badannya terasa lemas
4. Ibu mengatakan susah tidur
5. Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya
B. Data objektif
1. Ekspresi wajah ibu meringis
2. Terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis
3. Nampak pengeluaran darah dari jalan lahir
4. Warna/ konsistensi : Merah segar / lembek
5. Ibu tampak lemas
6. Tanda tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60 mmHg
b.
Nadi
: 82 x / menit
c. Suhu
: 36C
d. Pernapasan
: 22 x /m
27
a. HB
: 10,8 gram%
b. Leukosit
: 15,8 /mm
c. Trombosit
: 85 / mm
d. DDR
: ( - ) negatif
e. PP test
: ( - ) negatif
28
Data Dasar
Data Subjektif :
1. Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah
2. Ibu mengatakan ada pengeluaran
darah dari jalan lahir, warna merah
segar, dengan jumlah yang banyak,
dan di alami 10 hari dirumah
3. Ibu mengatakan badannya terasa
lemas
Data Objektif :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Terdapat nyeri tekan pada daerah
supra pubis
3. Nampak pengeluaran darah dari
jalan lahir
4. Warna/ konsistensi : merah segar /
lembek
5. Ibu tampak lemas
6. Tanda tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60 mmHg
b. Nadi
: 82 x / m
c. Suhu
: 36C
d. Pernapasan
: 22 x /m
7. Konjungtiva merah muda
8. Pemeriksaan laboratorium
a. HB : 10,8 gram%
b. Leukosit : 15,8 /mm
c. Trombosit : 85 mm3
d. DDR : ( - ) Negatif
e. PP test : ( - ) Negatif
9. Pemeriksaan penunjang
USG : Tidak tampak gestasi, cairan
bebas negatif, tampak
massa (adneksa)
Dx/ Masalah
Aktual
4
Perdarahan menometroragia
merupakan perdarahan
disfungsional dengan siklus
panjang yang di jumpai pada
seorang wanita dewasa dan
terutama pada masa
premenopause yang merupakan
terhentinya fungsi ovarium
dengan turunnya kadar estrogen
di bawah tingkat tertentu timbul
perdarahan yang kadang-kadang
bersifat siklis atau tidak teratur
Diagnosa :
NyH umur 41
thn, P1, A0 dengan
Menometroragia
dan Anemia ringan
Data subjektif
1. Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah
2. Ibu mengatakan ada pengeluaran
darah dari jalan lahir, warna merah
segar, dengan jumlah yang banyak,
dan di alami 10 hari dirumah
3. Ibu mengatakan badannya terasa
lemas
4. Ibu mengatakan susah tidur
Masalah aktual :
Gangguan rasa
nyaman nyeri
29
Data objektif
1. Ekspresi wajah meringis
2. Terdapat nyeri tekan pada daerah
supra pubis
3. Nampak pengeluaran darah dari
jalan lahir
4. Warna/ konsistensi : merah segar /
lembek
5. Ibu tampak lemas
Data subjektif
1. Ibu mengatakan merasa cemas dan
khawatir dengan keadaannya
2. Ibu mengatakan susah tidur
Data objektif
1. Ibu tampak cemas
2. Tanda tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60 mmHg
b. Nadi
: 82 x / m
c. Suhu
: 36C
d. Pernapasan
: 22 x /m
Masalah aktual
Kecemasan
30
Data Dasar
2
Data Subjektif :
1. Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah
2. Ibu mengatakan ada pengeluaran
darah dari jalan lahir, warna merah
segar, dengan jumlah yang b anyak,
dan dialami 10 hari dirumah
3. Ibu mengatakan badannya terasa
lemas
Data Objektif :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Terdapat nyeri tekan pada daerah
supra pubis
3. Nampak pengeluaran darah dari
jalan lahir
4. Warna/ konsistensi : merah segar /
lembek
5. Ibu tampak lemas
6. Ibu tampak cemas
7. Tanda tanda vital
a. Tekanan darah :90/60 mmHg
b. Nadi
: 82 x / menit
c. Suhu
: 36C
d. Pernapasan
: 22 x/m
e. Inspeksi konjungtiva merah
muda
8. Pemeriksaan laboratorium
a. HB : 10,8 gram%
b. Leukosit : 15,8 /mm
c. Trombosit : 85 /mm3
d. DDR : ( - ) Negatif
e. PP test : ( - ) Negatif
9. Pemeriksaan penunjang
USG : Tidak tampak gestasi, cairan
bebas negatif, tampak
massa (adneksa)
Dx/ Masalah
Potensial
4
Masalah potensial
Perdarahan
berulang
dan anemia sedang
31
32
No
1
1
2.
DX/ Masalah
Aktual Potensial
Tujuan
2
3
Diagnosa
Agar
Ny H umur 41
menometroragia
umur 41 thn, P1,
bisa teratasi
A0, dengan
dengan kriteria
Menometroragia - Keadaan umum
dan Anemia
baik
ringan
- Tidak ada
pengeluaran
darah
- Hb normal
11-12 gr%
- Keadaan umum
baik
- Tanda tanda
vital normal
Masalah aktual :
gangguan rasa
nyaman nyeri
Rencana Kegiatan
Intervensi
4
Rasional
5
1. Kaji
tingkat 1. Dengan mengkaji tingkat
pendarahan
perdarahan dapat
mengetahui seberapa
banyak jumlah darah yang
keluar agar dapat
mengambil tindakan
selanjutnya.
2. Observasi tanda- 2. Dengan mengobservasi
tanda vitual
tanda-tanda vital klien
dapat bertujuan untuk
mengetahui keadaan umum
klien
3. Anjurkan ibu
untuk istrahat
4. Dengan mengobservasi
tanda-tanda vital di
harapkan dapat mengetahui
keadaan umum ibu
5. Anjurkan ibu
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung zat
besi
5. Dengan mengkonsumsi
makanan yang
mengandung zat besi
diharapkan agar dapat
memenuhi kebutuhan zat
besi yang hilang oleh
karena perdarahan
33
3. Penatalaksaan
pemberian obat
analgetik sesuai
instruksi dokter
4. Beri penjelasan
tentang fisilogis
haid dan hubungan
dengan keluhan ibu
3.
4.
Masalah aktual:
kecemasan
Agar kecemasan
teratasi dengan
kriteria:
- ekspresi wajah
tenang
- keadaan umum
baik
- ibu dapat
menerima
keadaannya
Masalah
Agar perdarahan
potensial
berulang tidak
Perdarahan
terjadi dengan
berulang
dan kriteria:
Anemia sedang
- Haid
berlangsung
normal
- Tidak ada
pengeluaran
darah yang
berlebihan
1.
Kaji tingkat
kecemasan
2.
Beri penjelasan
pada ibu tentang
keadaan yang
dialaminya
2. Dengan memberikan
penjelasan pada ibu
diharapkan ibu dapat
mengerti dan memahami
keadaan yang terjadi
3.
Anjurkan ibu
untuk selalu
berdoa
1.
Observasi
keadaan umum
dan tanda
tanda vital
2.
Observasi
perdarahan
2. Dengan mengoservasi
pengeluaran darah dapat
mengetahui seberapa
banyak darah yang keluar
3.
Beri penjelasan
tentang vulva
hygine
3. Dengan memberikan
penjelasan tentang
perawatan genetalia
diharapkan ibu mampu
melakukan vulva hygine
sendiri, selama dirumah
sakit maupun setelah
pulang kerumah
34
4.
Beri penjelasan
tentang
fisiologis haid
yang
berhubungan
dengan keluhan
ibu
4. Dengan memberikan
penjelasan tentang
fisiologis haid,diharapkan
ibu dapat lebih mengerti
dan memahami keadaan
yang dialaminya
35
No
1
1
Tujuan
Implementasi
2
3
Agar Menometrragia dan Tgl : 07-06-2011
anemia ringan bisa
Jam 11.00 WIT
teratasi dengan kriteria
- keadaan umum baik
1. Mengkaji tingkat perdarahan
- tidak ada pengeluaran
Hasil : 1 x ganti pembalut
darah
- Hb normal
Jam : 11.10 WIT
11-12 gr%
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
- Keadaan umum baik
Hasil : tanda-tanda vital
- Tanda tanda vital
TD : 100 /70 mmhg
normal
N : 82 x 1 m
S : 37 c
P : 22 x / m
Jam : 11. 20 WIT
3. Menganjurkan ibu untuk istrahat
yang cukup yaitu tidur malam
7-8 jam, tidur siang 2 jam
Hasil :
Ibu mau mengikuti anjuran yang
di berikan
4. Menganjurkan ibu
mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi seperti
sayur- sayuran berwarna
hijau,minum susu
Hasil : ibu mau mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat
besi
Jam : 12. 15 WIT
5. Menganjurkan ibu untuk istrahat
yang cukup yaitu tidur malam
7-8 jam, tidur siang 2 jam
Hasil : ibu mau mengikuti
anjuran yang diberikan
Jam : 12. 30 WIT
6. Mengobservasi tanda tanda
vital
Hasil :
a.Tekanan darah : 90/ 60 mmHg
a. Nadi
: 82 x/ m
b. Suhu
: 36C
c. Pernapasan
: 22 x / m
Evaluasi
4
Tgl : 07-06-2011
Jam 14.30 WIT
- Perdarahan berkurang
- Keadaan umum lemas
- Tanda-tanda vital
TD : 100 /70 mmhg
N : 82 x 1 m
S : 37 c
P : 22 x / m
- Intervensi dilanjutkan
36
2.
Tgl : 07-06-2011
Jam 15.00 WIT
- masih ada nyeri tekan
- keadaan umum lemas
- intervensi dilanjutkan
3.
Kecemasan teratasi
Tgl : 07-06-2011
Dengan criteria :
Jam : 12. 40 WIT
- ekspresi wajah tenang
- keadaan umum ibu baik 1. Mengkaji tingkat kecemasan
- klien dapat menerima
Hasil : ibu masih tampak
keadaannya
cemas
Jam : 12. 50 WIT
2. Memberi penjelasan pada ibu
tentang keadaan yang di
alaminya yaitu bahwa penyakit
yang dialaminya bisa
disembuhkan asalkan ada
kerjasama antara ibu ndan
petugas kesehatan
Hasil : Ibu memahami dan
mengerti tentang
keadaan yang di
alaminya
Jam : 13. 00 WIT
3. Menganjurkan ibu untuk selalu
berdoa
Hasil : Ibu selalu berdoa untuk
kesehatannya
Tgl :07-06-2011
Jam 15. 30 WIT
1. Ibu masih tampak cemas
2. Ibu mengerti dan menerima
keadaannya.
3 Intervensi dilanjutkan
37
4.
Perdarahan berulang
tidak terjadi dengan
kriteria :
- Haid berlangsung
normal
- Tidak ada pengeluaran
darah yang berlebihan
Tgl : 07-06-2011
Jam 13. 10 WIT
- Mengobservasi keadaan umum
dan tanda-tanda vital
Hasil :
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
TD : 100 / 70 mmhg
N : 88 x/m
S : 37 c
P : 22 x 1 m
Tgl : 07 06 2011
Jam:15.45 WIT
- Perdarahan berulang tidak
terjadi
- Keadaan umum lemas
38
No
HARI /
TANGGAL
SOAP
PELAKSANA
1.
Rabu,08-06-2011
O:
- Terdapat nyeri tekan
- Nampak masih ada pengeluaran
darah sedikit sedikit dari jalan lahir
- Observasi tanda tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi
: 82 x / m
Suhu
: 37,8C
Pernapasan
: 22x/m
- Ibu nampak cemas
- Pemeriksaan laboratorium
a. HB
: 10,8 gram%
b. Leukosit
: 15,8/mm
c. Trombosit
: 85 mm
d. DDR
: (-) Negatif
A:
Dx : NyH umur 41 thn, P1, A0
dengan Menometroragia dan
anemia ringan
Masalah :
- Gangguan rasa nyaman nyeri
- Kecemasan
Dx potensial:
- Perdarahan berulang
- Anemia sedang
P:- Kaji tingkat nyeri
Hasil : masih terdapat nyeri tekan pada
daerah supra pubis
- Memberikan obat antipiretik
paracetamol 3 x 1
Hasil : obat telah diminum
MIMI SALEH
39
Intervensi dilanjutkan
Masalah belum teratasi
40
No.
HARI /
TANGGAL
SOAP
PELAKSANA
Kamis, 09 - 06
2011
O:
- Terdapat nyeri tekan
- Nampak masih ada pengeluaran
darah sedikit sedikit dari jalan lahir
- Observasi tanda tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi
: 82 x / m
Suhu
: 37 C
Pernapasan
: 22x/m
- Ibu nampak cemas
- Pemeriksaan laboratorium
e. HB
: 10,8 gram%
f. Leukosit
: 15,8/mm
g. Trombosit
: 85 mm
h. DDR
: (-) Negatif
A:
Dx : NyH umur 41 thn, P1, A0
dengan Menometroragia dan
anemia ringan
Masalah :
- Gangguan rasa nyaman nyeri
- Kecemasan
Dx potensial:
- Perdarahan berulang
- Anemia sedang
P:- Kaji tingkat nyeri
Hasil : masih terdapat nyeri tekan pada
daerah supra pubis
-
MIMI SALEH
41
Intervensi dilanjutkan
Masalah belum teratasi
42
3.2
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini diuraikan tentang kesenjangan antara tinjauan
pustaka dan fakta yang terdapat pada pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan pada NyH dengan menometroragia di Ruangan Gynekologi
RSUD dr. H. Boesoerie Ternate Tahun 2011, yang dilakukan selama tiga hari
mulai dari tanggal 07 sampai 09 Juni 2011. Secara garis besar tampak adanya
persamaan antara tinjauan pustaka yang di bahas di BAB II, dan studi kasus
pada BAB III, maka penulis akan membuat pembahasan dengan pendekatan
manajemen kebidanan yang dibagi dalam 7 tahap, yaitu : pengumpulan data,
merumuskan
diagnosa/masalah
aktual,
merumuskan
diagnosa/masalah
43
3.
4.
dengan
perawat
jaga,
dokter
SpOG,serta
petugas
44
45
b)
c)
d)
b)
c)
b)
Observasi perdarahan
c)
d)
46
47
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan Studi Kasus Asuhan yang di berikan pada
NyH dengan Menometroragia di ruang ginekology RSUD. Dr.H.Chasan
Boesoirie Ternate serta berdasarkan teori-teori yang terkait, sehingga dengan
masalah tersebut penulis dapat mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Asuhan kebidanan pada NyH dengan menometroragia di ruangan
ginekologi RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate masalah aktualnya
yakni terjadi Gangguan rasa nyaman nyeri dan Kecemasan, oleh karena
itu perlu penanganan yang tepat.
2. Hal yang dapat memperburuk keadaan yaitu ketidaktahuan klien akan
gejala dan tanda menometroragia sehingga kemungkinan bertambahnya
komplikasi bisa terjadi.
3. Tindakan penanganan dan perawatan yang dilakukan berdasarkan situasi
dan kondisi klien serta tergantung pada vasilitas yang dimiliki oleh rumah
sakit tempat klien dirawat, oleh karena itu tidak selalu sesuai atau harus
disamakan dengan teori yang ada.
4. Mendokumentasikan seluruh tindakan yang telah dilakukan sangat
diperlukan untuk memonitoring segala tindakan menejemen kebidanan
dan juga sebagai bukti pertanggung jawaban pertanggung gugatan jika
diperlukan.
47
48
4.2. Saran
1. Pada petugas kesehatan
pada semua petugas ruangan ginekologi RSUD dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate agar menangani menometrorhagia dengan cepat dengan mencari
penyebab atau sumber perdarahan dan menghentikan perdarahan dengan
segera
karena
perdarahan
yang
terlambat
penanganan
dapat