Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam
tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil
ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun
sistem akar serabut.Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti
porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah.
Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar.  Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan.
Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif
pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya
berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar
(secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah
perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang
hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis,
penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu,
sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan
menggunakan energi.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan apa itu pengertian akar?
2. Bagaimana bagian bagian akar?
3. Bagaimana susunan jaringan akar?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengrtian akar
2. Mengetahui bagian-bgian akar
3. Mengetahui susunan jaringan akar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam
tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada
perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem
akar serabut.Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas
tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar
terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.  Rambut
akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang
berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di
dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari
jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri.
Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan
mekanis.Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar
(secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah
perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya
dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis,
penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu,
sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan
energi.Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas.
Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh
tegak pada pangkal batangnya.  Pada akar napas ada banyak celah agar udara
dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar
gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar
gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara.
Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga di samping batang dan daun
bagi tumbuhan yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna, akar
biasanya memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
 Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalma tanah
dengan arah tumbuhan ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke
air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
  Ridak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
   Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
 Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umunya pertumbuhannya masih
kalah jika dibanding dengan batang.
   Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah.
 Akar bagi tumbuhan mempunya tugas untuk:
 Memperkuat berdirinya tumbuhan
   Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut  di dalam air.
 Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tumbuh
tumbuhan yang memerlukan.
   Kadang-kdang sebagai temapt untuk menimbun makanan.
 Sebagai alat perkembang biayakan vegetatif.
 Pada akar umumnya dapat dibedakan pada bagian-bagian berikut
   Leher akar atau pangakal akar (collum), yaitu bagian akar yang
bersambung dengan pangkal batang.
 Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda terdiri dari
jaringan-jaringan yang aktif membelah.
 Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya.
 Cabang-cabang akar (radix leteralis) yaitu bagian-bagian akaar yang tak
langsung bersamabung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok, dan masing-masing dapat megadakan percabangan lagi.
 Serabut akar (fibrilia radicalis) cabang-cabang akar yang halus dan
berbentuk serabut.Rambut-rambut akar arau bulu-bulu akar (pilus
radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan
penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
 Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang
masih muda dan lemah.

B. Bagian Bagian Akar Dan Fungsi Akar


Berikut adalah penjelasan mengenai bagian bagian akar :

1. Tudung akar – Tudung akar adalah akar yang hidup dibagian ujungnya
yang bernama Kaliptra yang memiliki sel jaringan parenkim yang
didalamnya mengandung  sari tepung. Fungsi Kaliptra adalah menjaga dan
merawat sistem kinerja nya sekaligus bertugas melembabkan akar agar
tidak mengalami gesekan dengan partikel tanah. Daerah pengembangan sel
akar yang berbeda fungsi. Jenis sel akar yang dimaksud adalah akar
tumbuhan monokotil dan dikotil sebagai pembelahan sel untuk proses
pertumbuhan akar selanjutnya sebagai daerah menetapnya rambut rambut
akar
2. Inti akar – Inti akar adalah bagian akar yang berada pada pusat akar yaitu
ditengah seputar bonggol akar. Inti akar terbagi menjadi dua bagian, terdiri
dari:

 Pembuluh tapis yang berfungsi membantu dan melancarkan proses


fotosintesa
 Pembuluh kayu yang berfungsi menyebarkan air dan nutrisi makanan
menuju tulang daun

3. Rambut akar – Rambut akar mempunyai karakter unik yaitu berserabut


tidak beraturan tetapi berstruktur halus yang melekat kuat pada kulit akar
bagian luar yang berfungsi menyerap semua air dan garam mineral yang
ada dikedalamam tanah.
4. Batang akar – Batang akar adalah batang yang terletak ditengah tengah
diantara pangkal akar dan ujung akar yang berkembang dan tumbuh
bercabang cabang  dalam skala bentuknya yang kecil kecil.
5. Ujung akar – Bagian akar yang termuda dan seperti tunas yang terus
menerus mengalami pertumbuhan dan pergantian akar baru pada waktu
yang sudah menjadi ketentuan sel akar.

Fungsi Akar Pada Tumbuhan

Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.

 Sebagai penyokong Batang Tumbuhan


 tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki
kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
 Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
 Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
 Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar
berperan untuk pernapasan.
 Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.

Secara Morfologi
1. Akar tunggang
hanyan memiliki satu akar utamadan beberapa akar lateral cabang akar
terdapat pada Gymnospermae dan tumbuhan dikotil

2. Akar serabut
tersusun atas akar yang berukuran relatif sama, dan bercabang membentuk
suatu sistem yang homogen terdapat pada tumbuhan monokotilAkar
tunggang dan akar serabut : sistem perakaran yang umum ditemukan pada
tumbuhan. Dikotil dapat memiliki kedua sistem perakaran tersebut,
sedangkan monokotil hanya memiliki sistem akar serabut saja.
Secara ontogeni
 Akar primer, berkembang dari radikula (akar utama yang tumbuh dari biji)
 Akar adventif, berkembang dari bagian lain dari tumbuhan (mis. batang,
daun, tunas)

Struktur Akar Primer


Penampang melintang akar menunjukkan perbedaan yang jelas antara ketiga
sistem jaringan :
1. Epidermis jaringan dermal
2. Korteks jaringan dasar
3. Silinder pusat jaringan pembuluh

Di daerah ujung akar primer akan terlihat tudung akar yang berfungsi untuk
melindungi meristem akar dan ujung akar yang sedang aktif tumbuh
Sel-sel tudung akar akan mensekresikan gel yang tersusun atas polisakarida
terhidrasi, yang mengandung gula, asam organik, vitamin, enzim dan asam amino
Fungsi gel
1. Proteksi
lendir akan melindungi akar dari kekeringan, mengandung senyawa yang
akan berdifusi ke dalam tanah dan menghambat pertumbuhan akar lain di
sekitarnya
2. Lubrikasi
lendir akan menyebabkan akar menjadi licin sehingga memudahkannya
untuk menembus partikel tanah
3. Absorpsi air
partikel tanah akan menempel pada gel dengan demikian akan
meningkatkan kontak akar dengan tanah.
4. Absorpsi mineral
group karboksil pada gel akan mempengaruhi pengambilan ion. Asam
lemak, lektin dan sterol pada gel membantu terjadinya simbiosis dengan
mikroba tanah.

C. Macam Macam Akar


Macam –macam akar berdasarkan bentuk yaitu:
1. Akar Gantung

Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang dan mengarah ke tanah. Akar
gantung biasanya berfungsi untuk menyerap air dan gas dari udara. Akar ini
keluar dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung di udara dan tumbuh ke
arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung
dapat keluar sampai 30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat
menolong menyerap air dan gas dari udara.
2. Akar Napas

Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak


lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat tumbuhnya
tumbuhan.Akar napas tumbuh keluar dari batang bagian bawah. Sebagian
akar napas akan muncul di permukaan tanah dan sebagian lainnya berada di
dalam tanah untuk bernapas, karena memiliki banyak celah.   

3. Akar Tunjang

Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala
arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu
akar ini sering di sebut sebagai akar egrang.Akar tunjang tumbuh dari bagian
bawah akar menuju ke segala arah. Akar tunjang berfungsi untuk menunjang
batang agar tidak rebah.(jagung)
4. Akar Banir

Akar banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring
untuk memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar. Misalnya pada
sukun (Artocarpus communis G Forst.) Akar banir merupakan akar yang tumbuh
menonjol di atas tanah. Akar banir berfungsi untuk memperkokoh berdirinya
suatu tanaman.

5. Akar Pengisap

Akar pengisap (haustorium) termasuk dalam akar yang terdapat pada tumbuhan
jenis parasit. Selain sebagai tempat untuk melekatkan diri, akar ini juga berfungsi
sebagai alat pengisap sari makanan pada tumbuhan yang ditumpangi (inang). .
Akarpenghisap(haustorium)Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air,
hara mineral, dan makanan dari batang pohon yang ditumpangnya. Tumbuhan
dengan akar ini hidup sebagai parasit, contohnya seperti pada akar benalu.
6. Akar Pelekat

Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel pada penunjangnya
saja. Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)Akar
pelekat terdapat pada tumbuhan yang tumbuh memanjat. Akar ini
berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok atau pun tumbuhan
lainnya.

7. Akar Lutut

Akar lutut tumbuh ke atas selanjutnya membelok lagi ke dalam tanah,


sehingga membentuk seperti lutut yang membengkok. Akar lutut, yaitu
akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang tumbuh ke
atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokan.
8. Akar Pembelit

Akar pembelit berkembang pada tumbuhan yang yang memiliki akar


pembelit adalah vanili (Vanilla planifolia).memanjat. Contoh tumbuhan

9. Berbentuk tombak (fusiformis)

Akar ini berbentuk seperti tombak, dimana bagian pangkalnya


besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan. Tumbuhan yang mempunyai akar tunggang berbentuk
tombak ini biasanya digunakan sebagai tempat penimbun makanan.
Contohnya: wortel (Daucus carota L.), lobak (Raphanus sativus

10. Berbentuk gasing (napiformis)

Akar ini berbentuk seperti gasing, dimana pangkal akar besar


membulat, percabangan berupa akar-akar serabut terdapat pada ujung yang
sempit dan meruncing. Contohnya: biet (Beta vulgaris L.), bengkuang
(Pachyrrhizus erosus Urb.).
11. Berbentuk benang (filiformis)

Akar ini berbentuk kecil dan panjang seperti akar serabut dan sedikit sekali
bercabang. Contohnya: kratok (Phaseolus lunatus L.)

D. Susunan Jaringan Primer dalam Akar

Susunan internal akan juga beragam namun lebih sederhana dan dari segi
filogeni lebih primitive dibandingkan dengan batang. Tidak adanya daun
mengakibatkan struktur yang seragam di sepanjang akar. Pada ujung akar
tampak tudung akar. Penamppang melintang melalui akar primer (yang belum
mengalami penebalan sekunder) akan menunjukan dari luar ke dalam ;
epidermis, korteks, silinder pusat. 
1. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar. Tudung akar terdiri atas sel hidup
yang membantu menembus tanah oleh akar. Tudung akar terdiri atas sel
hidup yang sering mengandung pati. Sel kadang-kadang tersusun dalam
deretan radial yang sering berasal dari pemula tudung akar.Tudung akar
dianggap mengendalikan pertumbuhan deotropi akar. Telah diketahui bahwa
pemotongan ujung akar mencegah responnya terhadap gaya berat. Pada sel
bagian bawah tudung akar memang sering tampak butir papyi. Diperkirakan
bahwa platida berisi pati yang disebut dengan statolit itu meneruskan
rangsangan gaya berat kepada plasmalema s,el tersebut.Tudung akar
berkembang terus menerus. Sel paling mati, terpisah dari yang lain dan
hancur, lalu digantikan oleh sel baru yang dibentuk oleh pemula. Tudung akar
nampaknya terdapat secara umum, kecuali pada beberapa parasit dan
mikroriza. Pada tanaman air tudung akar segera berdegenerasi.
2. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun,
kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Pada akar yang berdedah
kepada udara dan pada bagaian akar dalam tanah yang mempertahankan
epidermiasnya , dinding luar menebal, dapat berisi lignin dan zat lain. Tebal
epidermis biasanya satu laipisan sel, namun pada akar
udara Orchidaceae  dan Aracheae   epifit di daerah trofika epidermis berlapis
banayak dan terspesialisasi membentuk filament.Ciri khas akar adalah adanya
rambut akar. Rambut akar adalah sel epidermis yang memanjang keluar,
tegak lurus, permukaan akar dan berbentuk tabung. Adanya rambut akar
menambah luas permukaan penyerapan.
3. Korteks Akar
Pada umumnya, korteks terdiri dari sel parenkim. Sejumlah besar
monokotil yang tidak melepaskan kosteksnya semasa akar masih hidup,
banyak sklerenkim dibentuk. Ruang antar sel yang dibentuk lisigen atau
sizogen sering terdapat pada tumbuhan darat yang terendam air seperti padi.
Parenkim tersebut dianggap berperan dalam pengangkutan gas dan sebagai
wadah oksigen yang diperlukan dalam respirasi jaringan yang tidak bisa
memperoleh oksigen dari udara luar. Sel korteks biasanya besar dan
bervakoula besar.
4. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks
akan membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung baru yaitu
eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat
sitokimiawi sel eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi
oleh suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Contoh tanaman yang
memiliki eksodermis adalah smilax, oryza, dan phoenix. Sel eksodermis
mengandung protoplas hidup ketika dewasa. Kadang-kadang eksodermis
diiringi di sebelah dalamnya.
5. Endodermis
Dinding sel endodermis mengandung selapis suberin di dinding
antiklinalnya, yaitu pada dinding radial dan melintang. Pada akar yang
mengalami penebalan sekunder yang mencolok, endodermis biasanya akan
tanggal bersama sel korteks lainnya, namun akar yang tetap berada dalam
stadium primer sering membentuk dinding sekunder yang tebal, yang terdiri
dari lamella suberin yang dilapisi oleh lapisan selulosa berlignin. Penebalan
lanjut dari dinding dimulai di sel-sel endodermis di hadapan berkas floem,
lalu meluas ke sel yang berhadapan dengan berkas xylem.

6. Silinder Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau
beberapa lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Di bagian dalam
perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem. Perisikel
dapat mempertahankan sifat maristematiknya di dalamnya terbentuk akal
lateral, pelogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.
7. Akar kontraktil
Pada tumbuhan sebagian akar saja menunjukkan pengerutan dan dapat
dibedakan dari akar normal karena penampakannya mengerut. Sejumlah kecil
pengerutan akar disebabkan oleh pertumbuhan sel parenkim floem dalam arah
horizontal dan pemendekannya dalam arah memanjang.
8. Mikoriza
Epidermis dan korteks pada sejumlah besar tumbuhan sering berasosiasi
denga fungi(jamur) tanah. Asosiasi antar hifa jamur dan akar muda tumbuhan
tinggi dikenal dengan mikoriza. Biasanya hubungan ini suatu simbiosis.
Penyerapan air dan zat hara oleh akar akan menigkat dan jamur memperoleh
senyawa organic. Beberapa mikoriza dapat meningkatkan daya
tahan(resistensi) tanman inang terhadap infeksi penyakit. Selain itu, mikoriza
dapat membut inang kurang peka terhadap kekeringan
9. Bintil akar
Bintil akar merupakan asosiai akar dengan bakteri penambat nitrogen
udara yang berguna bagi tumbuhan. Bintil akar yang diakibatkannya
merupakan cirikhas bagi Fabaceae. Bakteri memasuki akar melalui rambut
akar memperbanyak diri dan membentuk benang infeksi.
10. Perkembangan akar
Awal pembentukan akar adalah penyusunan meristem apeknya. Saat biji
berkecambah, promeristem diujung akar embrio membentuk akar primer.
Sementara akar primer tumbuh meristem apek memperoleh bentuk tertentu.

E. Struktur Sekunder
Pertumbuhan sekunder pada akar seperti pada batang terdiri atas
pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh cambium pembuluh dan
pembentukan peridem oleh pelogen. Peristiwa itu menambah tebal sumbu akar
dan batang dank arena itu disebut dengan pertumbuhan sekunder yang
menyebabkan penebalan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan sifat
khas bagi gymnospermae dan dikotil, meskipun jumlahnya tidak sama banyak.
1. Jenis pertumbuhan sekunder yang umum terjadi
Perkembangan cambium pembuluh adalah dengan pembelahan sel
prokambium diantara floem primer dan xylem primer yang belum
terdiferensiasi. Pembelahan sel meluas dan mencakup sel yang vberada di
sebelah dalam floem. Setelah itu sel perisikel yang berhadapan dengan
proto xylem juga aktif membelah membentuk pita ramping serupa.
Cambium berupa silinder dengan tepi luar yang bergelombang mempunyai
aktifitas yang berbeda. Di bagian dalam floem cambium menghasilakn
xylem lebih cepat disbanding di tempat lain. Cambium di tempat lain akan
terdorong keluar dan membentuk xylem dan floem.
2. Dikotil Basa
Pada dikotil basa seperti alfalfa (Medicagosativa), xylem sekunder
mengandung pe,buluh kayu yang beragam garis tengahnya. Jumlah
pertumbuhan sekunder di berbagai pertumbuhan basa beragam, demikian
pula struktur jaringannya serta banyaknya periderm yang dibentuk.
3. Spesies Kayu
Susunan jaringan pembuluh pada akar spesies berkayu menyerupai
keadaan pada alfalfa. Antara akar dan batang pohon terdapat berbagai
perbedaan histology terutama pada kayuny. Unsure kulit kayu dan
kayu yang memiliki dinding sekunder berlignin, jumlahnya pada
batang lebih banyak daripada akar.
4. Keragaman dalam pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan basa terbatas jumlahnya. Hal
ini berkaitan dengan beberapa cirri khas tumbuhan yang bersangkutan.
5. Aspek fisiologi
Ketergantungan akar pada batang untuk memperoleh ransangan
aktifitas kambiumnya terlihat pula periodesitas dari aktifitas cambium
batang yang mengalami perbedaan aktifitas cambium pembuluh setiap
tahun. Pengaktifan cambium dirangsang oleh zat pengatur tumbuh yang
disintesis dalam tunas yang teraktifkan untuk berkembang. Pemgaktifan
cambium akar akan terjadi sesudah pengaktifan kembali batang.
6. Akar Tambahan
Akar tambahan digunakan bagi akar yang tumbuh pada bagian
tumbuhan di atas tanah, di bawah tanah, dan terutama yang telah
mengalami pertumbuhan sekunder. Akar tambahn dapat dibentuk pada
tumbuhan utuh yang tumbuh pada kondisi normal, atau tumbuh
sehubungan dengan infeksi oleh hama dan penyakit tumbuhan atau luka.
Akar tambahn dibentuk dengan sel parenkim yaitu dari tallus/jaringan di
dekatnya. Jika unsure jaringan pembuluh dibentuk dalam akar tambahan
maka parenkim akan terdiferensiasi menjadi unsure jaringan yang
berhubungan dengan unsure sejenis dalam organ yang berkembang
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat di butuhkan terutama
untuk memasok makanan yang di ambil dari dalam tanah, selain sebagai
pengambil makanan akar juga memiliki peran lain yaitu sebagai penyokong
berdirinya tanaman.Akar digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar
napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang
bertmbuh tegak pada pangkal batangnya.  Pada akar napas ada banyak celah
agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar
gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah
tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap
udara.  Akar pun juga mengalmi metamorfosi seperti menjadi umbi, menjadi
alat pembelit untuk berpegangan mengikuti bola benda yang di lilitnya.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sangat di
hrapkan saran dan kritik untuk memperbaiki makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Struktur Primer dan Sekunder Akar.Http//jadibrilian.blogspot.com.


diakses pada tanggal 18 maret 2019
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press.
Jogjakarta
Hidayat Estiti B.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Bandung.ITB

Anda mungkin juga menyukai