Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KESIAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI ATAU INFANT


(0-18 BULAN)
(Basic Trust Vs Miss Trust)

A. Pengertian
Infant adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia bayi
belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan.Masa ini merupakan krisis pertama
yang dihadapi oleh bayi. Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses
perkembangan yang ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain dan
diawali dengan kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik
dan psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Jika rasa
percaya tidak terpenuhi, akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya dan
setelah dewasa akan menjadi orang yang mudah curiga dan tidak dapat menjalin
hubungan baru (Keliat et.al, 2011).

B. Batasan Karakteristik Perilaku infant


Menurut Keliat et.al (2011) karakteristik perilaku bayi atau infant antara lain:
1. Perkembangan yang normal (Berkembangnya rasa percaya)
a. Tidak langsung menangis saat ketemu dengan orang lain
b. Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya
c. Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya
d. Menangis saat merasa tidak nyaman (basah,lapar, haus, sakit, panas)
e. Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri
f. Menangis ketika ditinggalkan ibunya
g. Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak berbicara
h. Mencari suara ibu/orang lain yang memanggil namanya
2. Penyimpangan perkembangan (Berkembangnya rasa tidak percaya)
a. Menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan ibunya
b. Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
c. Tidak mau berhubungan dengan orang lain

GADIS RATNA,S.Kep Page 1


C. Proses terjadinya masalah
Membangun rasa percaya adalah tugas pertama ego dan tugas tersebut tidak
pernah selesai. Keseimbangan antara trust dan mistrust sebagian besar ditentukan oleh
kualitas hubungan antara ibu dan anak. Salah satu parameter penilaian keberhasilan
adalah bahwa anak tidak marah atau cemas ditinggalkan sementara oleh ibunya
(misalnya: ibunya bekerja) karena keberadaan ibunya telah menjadi kepastian dan dapat
diprediksi. Menurut Erikson, konflik trust versus mistrust berlangsung seumur hidup.
Bila konflik tersebut tidak diarahkan, diajarkan dan ditangani secara benar ketika
pertama kali dihadapi saat infancy, akan timbul efek negatif pada individu tersebut
sehingga ia tidak dapat berperan secara penuh di dunia sekitarnya. Contohnya individu
tersebut menghindar dari pergaulan sosial, tidak mampu membuna hubungan yang
sehat dan berlangsung lama dengan orang lain, dan tidak berdamai dengan dirinya. Bila
individu tidak belajar untuk mempercayainya, orang lain, dan dunia disekitarnya, ia
akan kehilangan harapannya, yang secara langsung terkait dengan konsep trust dan
mistrust. Bila seseorang kehilangan kepercayaan terhadap harapan, ia tidak akan
mampu bangkit dari kegagalan yang terjadi dan berkembang mencap;ai tingkat
tertinggi perkembangan yang dimungkinkan oleh sistem sosial-budayanya (Nurdin,
2011).

1. Faktor Presdisposisi
Menurut Stolte (2004) dan FIK (2011) faktor yang dapat menjadi
predisposisi hambatan perkembangan bayi atau infant adalah:
a. Biologis
1) Respon herediter: ada riwayat kembar monozigot, ada penyakit keturunan,
ada kelainan kromosom (sindrom down, sindrom turner)
2) Neuroendokrin: gangguan hormon pertumbuhan dan saraf
3) Penyakit infeksi
4) Riwayat kehamilan dan persalinan: ibu saat hamil menderita preeklamsia,
kejang, hipertensi, saat lahir bayi BBLR dan lahir sebelum waktunya
5) Status Gizi: BB 5 bulan < 2 x BB lahir, BB 1 tahun < 3 x BB lahir dan TB 1
th < 1,5 x TB lahir
6) Kondisi kesehatan secara umum: riwayat imuniasi dasar

GADIS RATNA,S.Kep Page 2


7) Pemanfaatan pelayanan kesehatan dilakukan secara rutin ketika bayi sakit
panas / pilek
b. Psikologis:
1) Intelegensi /keterampilan verbal: 0-3 bulan dapat mengoceh dan
memberikan reaksi terhadap suara, 3-6 bulan: menengok ke arah sumber
suara, 6-9 bulan tertawa./beteriak gembira bila melihat benda yang menarik,
9-12 bulan mengucapkan perkataan yang terdiri dari 2 suku kata dan 12-18
bulan bayi menguncapkan perkataan yang terdiri darei 2 suku kata yang
sama
2) Moral: ketika diberikan makanan bayi kadang bisa arahkan menggunakan
tangan kanan
3) Kepribadian: Bayi berusaha meraih mainan yang ada didekatnya dan
tersenyum dan memperhatikan ibunya ketika menirukan ocehannya
(misalnya menina bobokan, mengayun anak)
4) Pengalaman masa lalu: Prenatal (kehamilan yang tidak diharapkan),
intranatal (ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya)
5) Konsep diri: Mulai dapat membedakan diri dari lingkungan dan mulai tidak
percaya ketika ditinggalkan dengan menagis
6) Motivasi: senang diajak bermain dan berbicara, bahagia ketika dipeluk atau
dicium
7) Self kontrol: Menangis saat digandeng orang yang tidak dikenalnya atau
menolak saat hendak digendong
c. Sosial budaya: Perkembangan sosial dipengaruhi oleh interaksi dengan orang
lain di dalam lingkungannya dan kesempatan belajar yang diberikan
1) Usia: 0-18 bulan
2) Gender : laki/[perempuan
3) Status sosial: anak kandung, anak adopsi
4) Latar belakang budaya: Ras/suku bangsa kulit putih mempunyai
pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa Asia
5) Pengalaman sosial: digandeng, dipeluk dan dibuai saat menangis menjadi
senang, Diberi makan dan minum jika haus dan lapar, diselimuti jika
kedinginan, diajak bermain dan berbicara
6) Peran sosial: bayi diterima sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

GADIS RATNA,S.Kep Page 3


2. Faktor Presipitasi:
a. Nature
1) Biologis
 Pemberian ASI Esklusif
 Nutrisi gizi seimbang
 Makanan tambahan diberikan setelah bayi berusia 6 bulan
 Makanan padat diberikan setelah usia 12 bulan
 BB bayi sesuai dengan TB: BB 5 bulan = 2 x BB lahir, BB 1 tahun 3
x BB lahir
2) Psikologis
Menunjukkan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman pada bayi
 Sering mengajak anak berbicara dengan lembut, panggil bayi dengan
namanya
 Sering memeluk dan mencium anak’
 Membuai, menimang dan menidurkan anak dan membacakan cerita
 Membujuk ketika bayi rewel
 Sering mengajak anak bermain
 Memperlihatkan gambar yang lucu dan menarik
 Mengajak melihat dirinya dikaca
 Pada saat bayi menangis segera mencari tahu kebutuhan dasar yang
terganggu (lapar, haus, basah dan sakit)
3) Sosial budaya
 Cuaca, musim, geographis mendukung tumbang
 Sanitasi lingkungan: kebersihan perorangan baik
 Keadaan rumah: struktur bangunan, ventilasi baik kepadatan hunian
layak
 Keluarga menerima anak dengan senang
 Mengajak anak belajar bergaul, melambaikan tangan dan memberikan
salam
 Mengajak bermain anak bersama dan mangajak anak mengenal
lingkungannya

GADIS RATNA,S.Kep Page 4


b. Origin
1) Internal: Anak senang dan gembira menerima stimulasi dan pertumbuhan
perkembangan sesuai usia
2) Eksternal: Pola asuh dan stimulasi oleh keluarga dan masyarakat menerima
kehadiran anak dengan senang, ketersediaan dana dan fasilitas memadai
c. Timing
Stimulasi perkembangan dilakukan dari usia 0-1,5 tahun dan stimulasi
diberikan secara konsisten dan sesuai kebutuhan anak
d. Number
1) Stimulasi perkembangan dilakukan sesering mungkin dengan prinsip
dilakukan dengan rasa cinta, kasih sayang tanpa paksaan dan dengan
menciptakan suasana yang segar dan tidak membosankan
2) Setiap anggota keluarga memberikan stimulus perkembangan yang sesuai
usia
3) Sesering mungkin memberikan pujian pada bayi

D. Penilaian Terhadap Stressor


1. Kognitif
a. 0-3 bulan bayi dapat mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara
b. 3-6 bulan bayi dapat menengok kearaah sumber cahaya, suara
c. 6-9 bulan bayi dapat tertawa, berteriak bidak melihat benda yang menarik
d. 9-12 bulan bayi mengucapkan kata yang terdiri dari 2 suku kata” mama papa”
2. Afektif
a. Menunjukkan perasaan gembira dan senang
b. Tersenyum dan tertawa
c. Mengenali namanya
d. Membedakan orang asing dari orang yang dikenal dan berrespon terhadap
keduanya
e. Tampak menikmati permainan sosial ( ciluk ba)
f. Menyukai aktivitas mengeksplorasi bagian tubuhnya sendiri (misalnya bermain
kakinya sendiri)

GADIS RATNA,S.Kep Page 5


3. Fisiologi
a. Tinggi badan bertambah sesuai usia
b. Berat badan bertambah sesuai usia
c. Lingkar kepala normal
d. Temperatur 36 derajat sampai dengan 37 derajat celcius
e. Nadi : denyut jantung 80-130 kali per menit
f. Tekanan darah: 74/46 mmHg – 110/36-72 mmHg\
g. Pernapasan: 20 – 50 x/menit
h. Kemampuan sensoris: reaksi otomatis, menelan, menghisap, menggenggam
normal
i. Kemampuan berespon sesuai stimulus
j. Perkembangan motorik berlangsung terus secara stabil dari arah kepala ke kaki
4. Behaviour
a. 0-3 bulan bayi mulai menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama mudahnya
ketika telentang dan memberikan reaksi dengan melihat ke sumber cahaya
b. 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup dan meraih
benda yang menarik atau terjangkau olehnya
c. 6-9 bulan bayi ketika didudukan dapat mempertahankan posisi duduk dengan
kepala tegak dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang
lain
d. 9-12 bulan bayi dapat berjalan dengan merambat, meraup benda kecil dengan
menggunakan kelima jari tangannya
5. Sosial
a. 0-3 bulan bayi berhenti sejenak ketika melihat wajah seseorang, menatap wajah
yang bergerak, mengikuti pergerakan itu dengan pandangan mata dan
membalas senyuman
b. 3-6 bulan bayi tertawa bersuara nyaring jika diajak bercanda, menunjukkan
sikap yang berbeda bila menghadapi orang yang dikenal dan orang yang asing
bagi bayi dan Mencari benda yang dipindahkan
c. 6-9 bulan bayi mengamati kegiatan pengasuh dengan seksama, bereaksi dengan
gembira dalam permainan cilukba, dengan jelas menunjukkan rasa canggung
terhadap orang yang tidak dikenal dan makan biskuit tanpa dibantu

GADIS RATNA,S.Kep Page 6


E. Sumber Koping
1. Personal ability
a. Masa prenatal baik, tidak ada gangguan
b. Pertumbuhan dan perkembangan normal (sehat)
c. Senang menerima stimulasi
d. Tidak ada gangguan fungsu tubuh/kesehatan secara umum
2. Sosial support
a. Orang tua lengkap
b. Orang tua mempunyai komitmen dan motivasi yang tinggi untuk stimulasi
perkembangan
c. Sanitasi lingkungan baik
d. Masyarakat di sekitarnya baik
e. Orang tua mengetahui cara mnemberikan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia bayi

3. Material asset
a. Orang tua bekerja
b. Mempunyai Jamkesmas kartu atau Askes
c. Sosial ekonomi memadai
d. Sarana dan prasarana tersedia sesuai dengan usia perkembangan
4. Positif belief
a. Orang tua/keluarga memahami atau menrima perilaku anak yang sedang tidak
nyaman/negatif sebagai kebutuhan dasar yang tidak terpoenuhi
b. Orang tua/keluarga melakukan reward dan punishment sesuain usia
perkembangan
c. Orang tua/keluarga memahami perbedanaan cara berkomunikasi sesuai dengan
usia perkembangan
d. Orang tua dan keluarga memahami kesehatan anak akan mempengaruhi
tumbang anak
e. Keyakinan orang tua/keluarga bahwa anak adalah anugrah dan titipan Tuhan

GADIS RATNA,S.Kep Page 7


F. Mekanisme Koping
a. Konstruktif: Berespon terhadap stimulus yang datang secara tepat, menangis jika
kebutuhan dasar tidak terpenuhi
b. Dektruktif: sering menangis hingga berontak ketika digendong, dan regreasi dan
sering mengompol

G. Intervensi Keperawatan
1. Tujuan
Untuk bayi :
a. Merasa aman dan nyaman
b. Dapat mengembangkan rasa percaya
Untuk keluarga:
a. Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan
menyimpang.
b. Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya.
c. Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan rasa
percaya anak.
d. Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa percaya
anaknya.

2. Tindakan Keperawatan
Untuk perkembangan psikososial bayi yang normal:
a. Panggil bayi sesuai namanya.
b. Gendong dan memeluk saat bayi menangis
c. Identifikasi kebutuhan dasar bayi yang terganggu (lapar, haus, basah, sakit) saat
menangis dan penuhi kebutuhan tersebut
1) Buai saat bayi menangis
2) Beri minum atau makan saat bayi lapar
3) Selimuti bayi saat kedinginan
d. Bicara dengan bayi saat merawatnya.
e. Bayi menangis saaat berpisah dengan ibu, tetapi tidak lama.

GADIS RATNA,S.Kep Page 8


f. Ajak bayi bermain (bersuara yang lucu, memeprlihatkan benda berwarna menarik,
menggerakan benda)

Untuk penyimpangan perkembangan (rasa tidak percaya):


a. Penuhi kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman
b. Fokuskan perhatian pada bayi saat menyusui,jangan sambil melakukan pekerjaan
lainnya
c. Tidak membiarkan bayi tidur sendiri, tetapi tetap bersama orang tua
d. Kontak dengan bayi sesering mungkin
e. Tidak membiatrkan bayi bermain sendirian, tidajk memainkan bayi dengan cara
mengganti antara puting dan empeng
f. Tetap memberi ASI sampai 1,5 tahun
g. Tidak mengganti pengasuh bayi terlalu sering (bayi bingung karena harus
memupuk kepercayaan pada banyak orang)

Untuk keluarga:
Tujuan:
a. Keluarga mampu menjelaskan perilaki yang menggambarkan perkembangan yang
normal dan menyimpang
b. Keluarga mampu menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya
c. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara menstimulasi perkembangan anaknya
d. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan
anaknya

Intervensi keperawatan keluarga:


a. Perkembangan psikososial yang normal (rasa percaya)
1) Jelaskan pengertian perkembangan psikososial karakteristik perilaku bayi
yang normal dan menyimpang
2) Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu/keluarga
a) Panggil bayi dengan sebutan namanya
b) Berespons secara konsisten terhadap kebutuhan bayi:
 Susui segera saat bayi menangis
 Lindungi dari bahaya jatuh

GADIS RATNA,S.Kep Page 9


 Ganti popok/celana jika basah/kotor
 Kurangi stres bayi bayi dengan cara merawat bayi dengan kasih
sayang, memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan
sepenuh hati
c) Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi
d) Ajak bayi bermain
e) Ajak bayi bicara saat sedang merawatnya
f) Segera bawa kepelayanan kesehatan terdekat jika terdapat masalah
kesehatan (bayi)
3) Demosntrasikan cara memupuk rasa percaya bayi
4) Rencanakan tinfakan untuk memupuk rasa percaya bayi

b. Penyimpangan perkembangan (rasa tidak percaya)


1) Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi
2) Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya dengan bayi’
a) Penuhi kebutuhan dasar: makan, minum, kebersihan , buang air
besar/buang air kecil, istirahat/tidur, bermain
b) Penuhi rasa aman dan nyaman: lindungi bayi dari rasa sakit dab panas,
cedera jatuh tidak membiarkan sendirian, berikan kasih sayang
3) Segera bawa ke pelayanan kesehatan saat bayi sakit
c. Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan bayi normal dan
menyimpang, karakteristik perilaku bayi normal :
1) Tersenyum atau tertawa senang ketika ibunya datang menghampiri.
2) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
3) Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar, haus, sakit dan gerah)
4) Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak bicara
5) Mencari suara ibu/orang lain yang memanggilnya.
6) Memeluk tubuh ibu/orang lain saat digendong
7) Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
8) Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.

GADIS RATNA,S.Kep Page 10


DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi Dkk.(2011).Manajemen keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan


Jiwa.Jakarta EGC

Stuart,(2009). Principle and Practice of Psychiatric Nursing.9th edition.Mosby

Suliswati Dkk.(2005).Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta EGC


........................(2011).Draf Standard Asuhan Keperawatan Program Pendidikan
Kekhususan Keperwatan Jiwa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Nurdin, A.E.(2011). Tumbuh kembang Perilaku Manusia. Cetakan I. Jakarta: Penerbit


Buku Kedokteran EGC.

Stolte, K.M. (2004). Diagnosa Keperawatan Sejahtera (Wellness Nursing Diagnosis).


Cetakan 1. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC

GADIS RATNA,S.Kep Page 11

Anda mungkin juga menyukai