Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK NERS

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


Analisis SWOT di Puskesmas Pembantu Bajak
Kota Bengkulu

NAMA : Isti Rupawan, s.kep


NIM : 219269070
STASE : Manajemen Keperawatan

Pembimbing Akademik

Ns. Dita Amita, s.kep., M.kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI HUSADA KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang baik secara profesional yang merupakan
kebutuhan bagi setiap orang. Ilmu keperawatan dasar meliputi
keperawatan profesional (professional nursing), konsep dasar keperawatan
(fundamental of nursing), kebutuhan dasar manusia (basic human needs),
proses keperawatan (nursing process) dan manajemen keperawatan
(nursing management).
Keperawatan adalah suatu profesi sebagaimana halnya kedokteran,
keperawatan juga mempunyai ciri-ciri dan kriteria sebagai suatu profesi
diantaranya memiliki body of knowledge, dan berbentuk pelayanan yang
berorientasi pada masyarakat. Semua orang yang ingin dilayani dan
mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. (Asmuji,
2012).
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan
masyarakat. Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah
suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan
untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi
sumber-sumber yang ada, baik sumber dayan maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien,
keluarga dan masyarakat. (Gillies, 2004).
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat
ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang
pendekatan maupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan
memecahkan masalah – masalah yang berkaitan dengan manager. Oleh
karena itu, masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi),
teori manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran
bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat
memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu
manajemen.
Stase kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam tahapan
profesi ners merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori-teori manajemen yang di padukan secara
komprehensif dengan kemampuan intelektual, kemampuan tekniks
keperawatan dan kemampuan interpersonal dalam lingkup tatanan
pelayanan kesehatan yang nyata, yaitu Puskesmas Pembantu Bajak.
Dari hasil observasi dan analisa yang dilakukan oleh Mahasiswa
Profesi Ners Bakti Husada Bengkulu yang sedang melaksanakan praktek
manajemen keperawatan di Puskesmas Pembantu Bajak Wilayah kerja
Puskesmas Kampung Bali, ditemukan data bahwa pengelolaan manajemen
pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan masih ada yang tidak
sesuai dengan proses penerapan manajemen yang benar. Hal ini dapat
dilihat mulai dari proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), kepegawaian (staffing), pengarahan (directing), dan
pengawasan (controlling).
Selain itu, masih ada masalah manajemen keperawatan yang
ditemukan di ruangan ini antara lain masalah kekurangan alat logistik,
sehingga hal ini dapat menghambat kinerja perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Tapi hal ini sudah direkomendasikan kepada kepala
Puskesmas Kampung Bali.

B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajemen
keperawatan selama dinas, mahasiswa program profesi ners mampu
melakukan pengelolaan unit pelayanan di Puskesmas Pembantu Bajak
sesuai dengan konsep dan langkah - langkah manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajemen
keperawatan selama dinas, mahasiswa program profesi ners mampu :
a. Melakukan kajian situasi di Puskesmas Pembantu Bajak sebagai
dasar untuk menyusun rencana strategis dan operasional unit.
b. Melakukan analisa SWOT sesuai dengan hasil temuan kajian
situasi.
c. Membuat prioritas masalah berdasarkan matriks SWOT.
d. Membuat Fish Bone Analisis berdasarkan prioritas masalah waktu
e. Membuat Planning Of Action dari masalah yang ada.
BAB II
KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS PEMBANTU BAJAK

A. Kajian Di Puskesmas Pembantu Bajak


1. Visi Puskesmas Pembantu Bajak
Terwujudnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Kampung Bali
sehat dan mandiri
2. Misi Puskesmas Pembantu Bajak
a. Mendorong masyarakat selalu berprilaku hidup bersih dan sehat.
b. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan partisipasi masyarakat
dalam meningkatkan derajat kesehatan.
c. Memberikan pelayanan profesional dan kekeluargaan.
3. Moto Puskesmas Pembantu Bajak
“Sehat Itu Nikmat”
4. Sifat, maksud dan tujuan Puskesmas Pembantu Bajak
Senyum : Memberikan senyum terbaik kepada setiap pasien
yang datang ke Puskesmas.
Ikhlas : Melayani dengan sepenuh hati
Aktif : selalu berupaya mengembangkan program
kesehatan dengan semangat tinggi, kerjasama tim
untuk mencapai hasil yang optimal.
Profesional : profesional dalam pelayanan

B. Kajian Situasi Di Puskesmas Pembantu Bajak


1. Karakteristik unit
a. Visi Ruangan
Menjadikan ruangan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang profesional.
b. Misi Ruangan
1) Menyediakan pelayanan keperawatan yang profesional
2) Memberikan kenyamanan ruangan kepada masyarakat.
3) Meningkatkan pelayanan dengan ruangan yang nyaman.
c. Sifat Kekaryaan Ruangan
1) Focus Telaah
Focus telaah ruang pelayanan Puskesmas Pembantu Bajak dari
semua kalangan, laki-laki dan perempuan, bayi hingga lansia
dengan berbagai keluhan dengan diagnosa sesuai dengan jenis
penyakit dan dilakukan rawat jalan.
2) Lingkup Garapan
Lingkup garapan dari keperawatan adalah pemenuhan
kebutuhan dasar manusia berdasarkan focus telaah berobat
dengan rawat jalan di Puskesmas Pembantu Bajak, maka
lingpuk garapan keperawatan meliputi semua keluhan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang terjadi akibat
penyakit yang diderita pada satu atau beberapa sistem tubuh
yang dialami oleh individu.
3) Basis Intervensi
Basis intervensi dari keperawatan Puskesmas Pembantu Bajak
adalah ketidakmampuan, ketidaktahuan dan ketidakmauan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien
d. Model Layanan
Model layanan di Puskesmas Pembantu Bajak semenjak pandemi
covid 19. Tidak melakukan pemeriksaan dengan menyentuh pasien
secara langsung. Pelayanan juga dilakukan dengan jarak antara
perawat dan klien yaitu 1,5 meter.
e. Letak Ruangan
Letak ruangan pada Puskesmas Pembantu Bajak yaitu terdapat
ruangan tunggu bagi pasien, ruangan konseling, ruangan
pemeriksaan, dan ruangan apotik.
f. Kapasitas Unit Ruangan
Kapasitas unit ruangan Puskesmas Pembantu Bajak yaitu 3-4
orang.
2. Analisis Terhadap Klien
a. Karakteristik
Karakteristik klien adalah semua yang mengalami keluhan
kesehatan laki-laki maupun perempuan, dari bayi hingga lansia.
Pengkajian terhadap pasien terduga covis 19 terdiri dari otg, odp,
pdp dan ptt dengan karakteristik baru pulang dari tempat yang
terjangkit, pernah kontak dengan pasien positif, demam dan
mengalami gejala covid 19.
b. Tingkat Ketergantungan
Tingkat ketergantungan klien terhadap Puskesmas
Pembantu Bajak adalah sangat bergantung, ketika klien mengalami
keluhan kesehatan, klien akan mendatangi Puskesmas Pembantu
Bajak untuk mendapatkan pengobatan segera.
3. Analisa Unit Layanan Keperawatan
a. Flow of Care
1) Pasien datang
2) Petugas memeriksa/mengecek suhu badan pasien.
3) Pasien menyerahkan kartus tanda berobat.
4) Pasien menunggu diruang tunggu (dengan menerapkan sosial
distancing).
5) Petugas mengecek identitas pasien.
6) Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien.
7) Melakukan pemeriksaan
8) Melakukan diagnosa
9) Memberikan therapi sesuai penyakit pasien.
10) Melakukan edukasi kepada pasien, dan memberikan edukasi
pencegahan covid 19.
11) Petugas pustu melengkapi rekam medik.
b. Manajemen Unit
Memiliki program kerja dan stuktur organisasi
4. Sumber Daya/Kekuatan Kerja
a. Manusia
Puskesmas Pembantu Bajak memiliki 2 pegawai kesehatan yang
bertugas menjaga dan mengobati klien, yaitu terdiri dari tenaga
kesehatan perawat dan tenaga kesehatan bidan
b. Non Manusia
Puskesmas Pembantu Bajak memiliki 1 unit note book dan 1 unit
kipas angin yang merupakan alat operasional Puskesmas Pembantu
Bajak.
5. Lingkungan Kerja
a. Lingkungan Fisik
1) Bangunan
a) Ruangan
Lingkungan kerja untuk pencapaian proses manajerial
keperawatan di Puskesmas Pembantu Bajak secara
keseluruhan mempunyai: ruaangan tunggu lengkap dengan
kursi tunggu, ruangan konseling, ruang pemeriksaan
lengkap dengan tempat tidur, ruang apotik.
b) Letak
Berada diantara pemukiman warga di Kelurahan Bajak
yang termasuk kedalam wilayah kerja Puskesmas Kampung
Bali. Aman dan nyaman.
c) Posisi : Berada di pinggir jalan.
d) Kondisi
Pencahayaan cukup dan sesuai dengan luas ruangan. Tidak
dilengkapi dengan kamar mandi, plafon Puskesmas
Pembantu Bajak sudah banyak yang kropos dan pagar yang
mengelilingi Puskesmas Pembantu Bajak sudah banyak
yang rapuh. Kondisi atap Puskesmas Pembantu Bajak jika
sedang hujan sering kebocoran. Keadaan puskesmas
Pembantu Bajak bersih dan tertata rapi.
2) Alat dan bahan
a) Alat perlindungan diri : Hazmat
b) Alat tenun : sarung bantal, kain lap, alas kaki, sarung
gorden.
c) Alat-alat perawatan luka : kom betadin, pinset anatomi, bak
instrument.
d) Alat-alat pemeriksaan tanda vital : tensimeter, stetoskop,
termometer.
e) Alat-alat pemeriksaan fisik : tidak ada
f) Bahan habis pakai : alkohol 70%, spuit, kapas, kasa,
plaster, obat-obatan.
g) Alat rumah tangga : kursi, meja dan lampu.
h) Alat tulis kantor : buku laporan, buku tulis, lem, spidol,
formulir, gunting, pena, penggaris dan pembolong kertas.
b. Lingkungan Non Fisik
1) Hubungan perawat – klien
a) Hubungan perawat dan klien dimulai sejak klien masuk,
selama perawatan (pelaksanaan proses keperawatan)
sampai pulang.
b) Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan pada klien
sangat tergantung pada hubungan perawat dan klien.
2) Hubungan perawat – profesi lain
a) Bekerjasama sebagai sebuah tim kesehatan untuk
menangani masalah tim.
b) Komunikasi antar profesi berjalan baik.
c) Tiap profesi membuat dokumentasi secara jelas.
d) Saling menghargai antara profesi.
3) Kepuasan kerja
Sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian diri yang
positif sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi
kerja termasuk didalamnya upah, kondisi sosial, kondisi fisik
dan kondisi psikologis.
6. Kajian Indicator Mutu Ruangan
Indicator mutu ruangan selama pandemi covid 19. Pelayanan
kesehatan di Puskesmas Pembantu Bajak dilakukan diluar ruangan.
Pelayanan dialihkan ke ruang tunggu yang berada diluar. Untuk
menghindari penularan virus dari perawat dan klien. Pelayanan juga
dilakukan dengan jarak antara petugas kesehatan dan klien yaitu 1,5
meter.
7. Pendidikan
No Jenis Pendidikan Banyaknya %
1. S1 Keperawatan 1 50
2. DIII Kebidanan 1 50
Jumlah 2 100

8. Pelatihan
No Nama Pegawai Jenis Pelatihan

1. Susi Eka Fitri -


2. Annisa Yudianingsih 1. PPGD ON di
Bandung tahun 2018
BAB III
ANALISA DATA DAN PERENCANAAN

A. Analisa Data
1. Analisa SWOT
N Analisa SWOT Bobo Ratin Bobot x Rating
o t g
1 Sumber Daya Manusia (MAN)
a. Internal Faktor (IFAS)
1) STRENGHT
a) Adanya sistem pengembangan 0,2 3 0,6 S–W
staf berupa pelatihan 3,4– 4
b) Tenaga keperawatan ruang = -0,6
perinatologi memiliki 0,1 4 0,4
kualifikasi pendidikan S1
Keperawatan 50%, dan D3
Kebidanan 50%
c) Perawat sudah disiplin dalam
bertugas (tepat waktu saat 0,4 4 1,6
datang maupun pulang sesuai
shift
d) Di ruangan sudah ada CI
Total 0,2 4 0,8
2) WEAKNESS 1 4 3,4
a) Jumlah perawat yang
dibutuhkan kurang dari 0,5 4 2
tingkat kebutuhan pasien
b) Perawat masih banyak yang
belum mengikuti pelatihan/ 0,5 4 2
seminar tentang Covid
TOTAL.
b. Eksternal Faktor (EFAS)
1) OPPORTUNITY 1 4
a) Adanya program pelatihan/
seminar khusus tentang
manajemen keperawatan 0,3 4 1,2
b) Adanya mahasiswa S1 O–T
keperawatan yang sedang 3,7-3,4
praktek manajemen 0,2 4 0,8 = 0,3
keperawatan
c) Adanya kerjasama yang baik
antar mahasiswa Program
Profesi Ners dengan perawat 0,2 3 0,6
klinik
d) Adanya kebijakan pemerintah
0,1 3 0,3
tentang profesionalisasi
perawat
0,2 4 0,8
e) Adanya program akreditasi
Puskesmas.
1 3,7
TOTAL
2) THREATENED
0,2 4 0,8
a) Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
b) Makin tingginya kesadaran
0,2 4 0,8
masyarakat akan hukum
c) Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
0,2 4 0,8
kesehatan
d) Rendahnya kesejahteraan
perawat
0,2 3 0,6
e) Persaingan antar Puskesmas
yang semakin kuat
0,1 2 0,2
f) Kebijakan pemerintah tentang
BPJS
Total
0,1 2 0,2
1 3,4

2 Sarana dan Prasarana (Material &


Machine)
a. Internal Faktor (IFAS)
1) STRENGHT
a) Mempunyai sarana dan 0,2 3 0,6 S–W
prasarana yang memadai 3,75–
untuk pasien dan tenaga 3
kesehatan, tetapi peralatan = 0,75
kesehatan masih kurang dari
kebutuhan
b) Mampu menggunakan dan 0,15 3 0,4
memelihara sarana dan 5
prasarana yang ada
c) Puskesmas sudah 0,3 3
terakreditasi 0,9
d) Terdapat administrasi 0,3 4
penunjang (seperti buku 1,2
register, SOP, SAK dll) yang
memadai
e) Tersedianya Nurse Station 0,2 3
TOTAL 0,6
2) WEAKNESS 1
3,7
0,5 3 5

1,5
0,5 3
a) Bangunan Puskesmas Pustu
Bajak sudah banyak yang 1,5
rapuh 1
b) Ruang kamar mandi sudah
tidak dapat digunakan lagi 3
TOTAL 0,15 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)\ O–T
1) OPPORTUNITY 0,4 3,3-2,7
a) Adanya pengadaan sarana 5 = 0,6
dan prasarana yang rusak 0,2 3
dari bagian pengadaan
barang
b) Sudah termanfaatkannya 0,15 3 0,6
system administrasi secara
optimal 0,3 4
c) Adanya protap untuk SOP 0,4
dan SAK 5
d) Adanya akreditasi RS 0,2 3
mengenai sarana dan 1,2
prasarana
e) Adanya pembangunan 1
ruangan baru untuk ruang 0,6
perinatologi 0,35 3
TOTAL
2) THREATENED 3,3
a) Adanya tuntutan tinggi dari
perawat untuk APD lengkap 0,35 3 1,0
dalam mencegah penularan 5
Covid 19.
b) Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan 0,3 2
yang lebih profesional 1,0
c) Makin tingginya kesadaran 5
masyarakat akan hukum 1
TOTAL

0,6

2,7
3 METHODE
a. Internal Faktor (IFAS)
1) STRENGHT
a) Puskesmas memiliki visi, 0,1 4 0,4 S–W
misi dan motto sebagai 2,35–
acuan melaksanakan 3
kegiatan pelayanan = -0,65
b) Mempunyai standar asuhan 0,2 4 0,8
keperawatan
c) Mempunyai protap setiap 0,05 3 0,1
tindakan 5
d) Terlaksananya komunikasi 0,1 4
yang adekuat antara perawat 0,4
dan tim kesehatan lain
e) Perawat mau menerapkan
TIM 0,1 4
f) Pendidikan perawat minimal 0,4
D3 0,1 2
TOTAL 0,2
2) WEAKNESS 1
a) Tindakan penanganan Covid 2,3
sudah sesuai standar 1 3 5
TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS) 3
1) OPPORTUNITY 1
a) Adanya mahasiswa PPN
yang sedang melakukan 3
praktik manajemen 0,4 4
keperawatan O–T
b) Ada kerjasama yang baik 1,6 3,45-
antara mahasiswa PPN 2,3
dengan perawat ruangan 0,2 2 = 1,15
c) Ada kerjasama antara
institusi PPN dengan 0,4
Puskesmas 0,15 3
d) Adanya kebijakan
pemerintah tentang 0,4
profesionalisasi perawat 0,25 4 5
TOTAL
2) THREATENED
a)  Persaingan dengan 1 1
Puskesmas lain yang
semakin ketat 0,2 2
b)  Ada tuntutan dari 3,4
masyarakat yang semakin 5
tinggi terhadap peningkatan 0,3 3
pelayanan keperawatan yang 0,4
lebih profesional
c) Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum 0,9
d) Makin tinggi kesadaran
0,2 2

0,2 2
masyarakat akan pentingnya
0,4
kesehatan
0,1 2
e) Bebasnya pers yang dapat
0,4
langsung menyebarkan
informasi dengan cepat
1
TOTAL
0,2

2,3
4 Discharge Planning
a. Internal Faktor (IFAS)
1) STRENGHT
a) Tersedianya resume 0,3 3 0,9 S–W
keperawatan untuk pasien 3 – 3,4
pulang = -0,4
b) Tersedianya format discharge 0,1 4 0,4
planning  di ruangan untuk
pasien pulang
c) Adanya kemauan untuk
memberikan pendidikan 0,2 3 0,6
kesehatan kepada keluarga
pasien
d) Adanya kartu kontrol obat
e) Perawat memberikan penkes 0,1 2 0,2
secara informal kepada pasien 0,3 3 0,9
saat pulang
TOTAL
2) WEAKNESS 1 3
a) Keterbatasan waktu dan
tenaga perawat 0,3 2 0,6
b) Tidak tersedianya leaflet
pasien pulang 0,2 4 0,8
c) Pendidikan kesehatan
terhadap Covid 19 belum 0,3 4 1,2
terdokumentasi
d) Pemberian penkes dilakukan
secara lisan setiap pasien 0,2 4 0,8
TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS)
1) OPPORTUNITY 1 3,4
a) Adanya mahasiswa PPN yang
sedang melakukan praktik
manajemen keperawatan 0,5 3 1,5 O–T
b) Ada kerjasama yang baik 3,5-3,3
= 0,2

antara mahasiswa PPN dengan 0,5 4 2


perawat ruangan
TOTAL
2) THREATENED 1 3,5
a) Persaingan dengan Puskesmas
lain yang semakin ketat 0,3 4 1,2
b) Ada tuntutan dari masyarakat
yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan 0,5 3 1,5
keperawatan yang lebih
profesional
c) Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan 0,2 3 0,6
TOTAL

1 3,3
5 Dokumentasi Keperawatan
a. Internal Faktor (IFAS)
1) STRENGHT
a) Sudah ada sistem 0,5 3 1,5 S–W
pendokumentasian 3,5–
b) Adanya kesadaran perawat 2,9
tentang tanggung jawab dan 0,5 4 2 = 0,6
tangung gugat
TOTAL 1 3,5
2) WEAKNESS
a) Belum ada format asuhan 0,4 3 1,2
keperawatan khusus
perinatologi
b)  Pengisian dokumentasi 0,4 2 0,8
tidak lengkap
c) Pengawasan terhadap 0,3 3 0,9
sistematika
pendokumentasian belum
dilaksanakan secara optimal
TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS) 1 2,9
1) OPPORTUNITY
a) Adanya program pelatihan
b) Peluang perawat untuk 0,2 3 0,6
meningkatkan pendidikan O–T
(pengembangan SDM) 0,3 2 0,6 2,7-
c) Adanya mahasiswa PPN 2,45
yang sedang melakukan = 0,25
praktik manajemen 0,25 3 0,7
5

0,25 3
keperawatan
0,7
d) Kerjasama yang baik antara
5
perawat dan mahasiswa
1
TOTAL
2) THREATENED
0,45 3 2,7
a) Tingkat kesadaran
masyarakat (pasien dan
1,3
keluarga) akan tanggung
5
jawab dan tanggung gugat
0,55 2
b) Persaingan RS dalam
memberikan pelayanan
keperawatan
1 1,1
TOTAL

2,4
5
6 Marketing
a. Internal Faktor (IFAS)
1) STRENGHT
a) Kepuasan pasien terhadap 0,6 4 2,4 S–W
pelayanan kesehatan di 3,2– 3
Puskesmas 94% = 0,2
b) Adanya variasi karakteristik 0,4 2 0,8
dari pasien (Umum dan
BPJS)
TOTAL 1 3,2
2) WEAKNESS
a) Rata-rata BOR cukup tinggi 0,5 4 2
yakni 161%
b) Terdapat pasien yang tidak 0,5 2 1
puas dengan pelayanan
TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS) 1 3
1) OPPORTUNITY
a) Mahasiswa PPN praktik O–T
manajemen 0,5 3 1,5 3,5-3
b) Kerjasama yang baik antara =  0,5
perawat dan mahasiswa 0,5 4 2
TOTAL
2) THREATENED
a) Adanya peningkatan standar 1 3,5
masyarakat yang harus
dipenuhi 0,75 3 2,2
b) Persaingan Puskesmas dalam 5
0,25 3
memberikan pelayanan 0,7
keperawatan 5
TOTAL 1

2. Prioritas Masalah

Skor Analisis SWOT


Masalah Prioritas
IFAS EFAS
Methode
-0,65 1,15 1
Discharge Planning
-0,4 0,2 2
MAN
-0,6 0,3 3
Marketing
0,2 0,6 4
Dokumentasi Keperawatan
0,6 0,25 5
Sarana dan Prasarana
0,75 0,6 6
(Material)

3. Identifikasi Masalah
Menurut observasi yang kami lakukan di ruang perinatologi ditemukan
beberapa permasalahan diantaranya:
a. kurangnya stok APD setiap melakukan tindakan dalam masa
pandemi Covid 19, tidak maksimalnya penerapan SOP yang ada
b. discharge planning di ruangan untuk pasien pulang sudah
dilakukan tetapi belum terstruktur, tidak tersedianya leaflet yang
diberikan pada pasien saat pulang serta belum ada kuesioner
kepuasan pelanggan mengenai edukasi covid 19.
c. Belum ada format asuhan keperawatan khusus covid 19. Pada
observasi status pasien ditemukan pengisian dokumentasi yang
tidak lengkap diantaranya: Rencana tindakan tidak
menggambarkan keterlibatan keluarga dan kerjasama dengan tim
kesehatan lain serta tidak mengobservasi respon pasien terhadap
tindakan keperawatan, serta pengawasan terhadap sistematika
pendokumentasian belum dilaksanakan secara optimal.
d. Ruang bangunan Puskesmas Pembantu Bajak sudah banyak yang
rapuh, ruang kamar mandi sudah tidak dapat digunakan lagi .

B. Perencanaan
No Problem Data Tujuan kegiatan Indikator
1. METHODE Kurangnya Meningkatkan  Memotivasi Semua perawat
Kurangnya perlengkapan APD kualitas kinerja perawat untuk dapat
penerapan dalam penanganan perawat pada menggunakan menerapkan
SOP dalam Covid 19 dan pasien APD pada saat SOP yang ada
bekerja penerapan SOP yang berdasarkan melakukan di ruangan
ada SOP yang ada tindakan serta dengan tepat
bekerja sesuai dan benar
SOP yang ada
 Melakukan ronde
keperawatan
2. Discharge 1. Discharge planning Discharge 1. Membuat leaflet- Saat pulang
planning di ruangan untuk planning dilaks leaflet untuk klien dan
pasien pulang sudah anakan secara pasien pulang keluarga
dilakukan tetapi optimal 2. Memasang mengerti
belum terstruktur tempat leaflet tentang
2. Tidak tersedianya 3. Meningkatkan pencegahan
leaflet yang koordinasi antara covid 19 dalam
diberikan pada perawat dan keluarga serta
pasien saat pulang bidan mengisi kotak
3. Belum ada 4. Membuat/ kepuasan
kuesioner kepuasan memasang kotak pasien
pelanggan saran atau
kepuasan pasien
3. Dokumentasi 1. Belum ada format Terlaksananya 1. Melaporkan dan Terlaksananya
Keperawatan asuhan keperawatan pendokumenta berkoordinasi dokumentasi
covid 19 secara sian asuhan dengan kepala keperawatan
khusus perinatologi keperawatan ruangan bahwa sesuai dengan
2. Observasi status sesuai SAK ruang perinatologi SAK
pasien, pengisian membutuhkan
dokumentasi tidak format pengkajian
lengkap khusus
3. Pengawasan perinatologi
terhadap sistematika 2. Mensosialisasikan
pendokumentasian pendokumentasian
belum dilaksanakan asuhan
secara optimal keperawatan
sesuai SAK

4. Sarana dan 1. Kurangnya sarana Ruangan 1. Menambahkan 1. Terdapat APD


Prasarana APD dan Tempat tertata sesuai APD dan tempat yang memadai
cuci tangan fungsinya cuci tangan 2. Ruangan
2. Ruang Puskesmas didepan Puskesmas
Pembantu Banyak Puskesmas Pembantu
yang rapuh dan Pembantu Bajak Bajak tidak
ruang kamar mandi 2. Mengusulkan rapuh lagi dan
tidak bisa renovasi ruangan ada kamar
digunakan lagi dan kamar mandi mandi

Anda mungkin juga menyukai