Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendiidikan Fisika

PENELITIAN KAUSAL KOMPERATIF

OLEH :
Kelompok II
Harry Davince Gulo (8176176005)
Royarti Tamba (8176176018)
Yenni Dwi Aprilita Sagala (8176176025)

PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
          
Di dalam dunia pendidikan dikenal studi tentang penelitian pendidikan. Hal
ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan menggunakan
metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data. Lebih lagi, sebagai mahasiswa,
kita harus mengetahui dan memahami tentang beberapa metode penelitian yang ada.
Terdapat dua jenis penelitian yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut
Emzir, penelitian kualitatif adalah deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Sedangkan
penelitian kuantitatif adalah analisis statistik dan data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric).
Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan
Sudrajat menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian
eksperimen, deskriptif korelasional, evaluasi dan kausal komperatif. Penelitian kausal
komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian korelasional.
Emzir, mengemukakan penelitian korelasional dan kausal komparatif sukar
dibedakan karena kedua penelitian ini mempunyai manipulasi dan hal yang sama
mengenai interpretasi hasil. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan antara keduanya.
Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu
variabel bebas. Lebih lagi, studi ini melibatkan perbandingan Sementara itu, studi
korelasional melibatkan korelasi. Untuk itu di dalam makalah ini pemakalah
berusaha menjelaskan tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, keunggulan, contoh dan
langkah-langkah dari Penelitian Kausal Komperatif.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah dalam makalah ini adalah

1. Apakah pengertian dan tujuan Penelitian Kausal Komperatif ?


2. Apakah terdapat keunggulan dan kelemahan pada Penelitian Kausal
Komperatif?
3. Bagaimakah ciri- ciri , langkah- langkah dan contoh Penelitian Kausal
Komperatif?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah

1. Mendeskripsikan pengertian dan tujuan Penelitian Kausal Komperatif.


2. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan Penelitian Kausal Komperatif.
3. Mendeskripsikan ciri-ciri, langkah-langkah dan contoh Penelitian Kausal
Komperatif.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Penelitian Kausal Komparatif

Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk


membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau
waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.
Sementara itu, menurut Kerlinger sebagaimana dikutip Emzir, menyatakan
bahwa penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga
penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti
tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel
tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat
dimanipulasi.
Kemudian, Gay yang juga dikutif Emzir, mengemukakan bahwa studi kausal
komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab
atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok
individu.
Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang
diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan
terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data
yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai
dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin
menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, sebagian ahli menyebutkan ex post facto
(bahasa latin ‘setelah fakta’) karena peneliti tidak memulai prosesnya dari awal,
melainkan langsung melihat hasilnya. Dari hasil yang diperoleh tersebut peneliti
mencoba mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa itu. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan atas
pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.

2. Keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komparatif

Emzir, mengindentifikasikan beberapa keunggulan dan kelemahan penelitian


kausal komparatif. Keunggulan dan kelemahan penelitian ini sebagai berikut .

a) Keunggulan Penelitian kausal komparatif

1. Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang baik untuk berbagai
keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat
digunakan ketika:

a) Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan


memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan
sebab-akibat secara langsung.
b) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat
tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-
lain variabel yang berpengaruh.
c) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak
praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan/
dipertanyakan.
2. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna
mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam
kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana dan yang sejenis
dengan itu.

3. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan


dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-
komparatif itu lebih dapat dipertanggung jawabkan.

b) Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif


1. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol
terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan,
peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan
untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel
yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai
kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang
mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang
dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat
dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif-
alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.

2. Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang


relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang
sedang diselidiki.

3. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan


kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk
menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat
kompleks.

4. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda,
tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan
oleh lain sebab pada kejadian lain.

5. Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin


sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

6. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu
memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin
hanyalah karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak
diketahui atau tidak terobservasi.

7. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya:


golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan,
menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori seperti itu
bersifat kabur , bervariasi dan tidak mantap. Seringkali penelitian yang
demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna.

8. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek


secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai
kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada
variabel bebas adalah sangat sulit.
3. Ciri ciri pokok penelitian kausal komparatif

Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan


setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian
mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data
itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling
hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif. 

4. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif

Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam


lima tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang
memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4)
pengumpulan data, dan (5) analisis data. Sementara itu, terdapat pula langkah-
langkah pokok dalam studi kausal komparatif sebagai berikut.
1. Penentuan masalah penelitian
Dalam peumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita
berspekulasi tntang penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori,
atau pengamatan.
2. Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin di teliti,
Misalnya siswa yang sudah dapat menggunakan computer sebelum masuk
SD, karena di rumahnya ada computer dapat dilihat dengan melihat kelompok
homogen yang paling kecil yang memilki variabel kritis tersebut.
3. Pemilihan kelompok pembanding
Dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang
membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing –
masing kelompok mewakili populasi yang berbeda)
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunaka instrument penelitian
yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
5. Analisis data
Analis data dimulai dengan analisis statistic deskriptif menghitung rata- rata
dan simpangan baku. Selanjutnya, dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan
analisis inferensial.
Pemilihan kelompok pembanding dengan mempertimbangkan karakteristik
atau pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara
operasional (masing-masing mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variable
ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat
dilakukan dengan:
1. Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok
2. Membandingkan sub-sub kelompok yang sama (misal: tinggi, menengah,
rendah). Analisis factor memungkinkan perbandingan statistic dari variable
bebas dan variable kontrol secara bersama-sama dalam kombinasi.
3. Menyamakan kedua kelompok secara statistic dengan co varying variable
penelitian
Analisis data dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata
dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan
statistic inferensial.
1. Menggunakan t-tes untuk melihat perbedaan rata-rata (mean) pada
keua kelompok.
2. Menggunakan ANAVA untuk melihat rata-rata untuk tiga kelompok
atau kelompok atau lebih
3. Menggunakan square test atau chi kuadrat untuk membandingkan
frekuensi kelompok (jika peristiwa muncul lebih sering dalam satu
kelompok)
Penelitian kausa komparatif (ex pst facto) mengidentifikasi hubungan yang
mungkin mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab- akibat yang di
tetapkan melalui penelitian ex post facto sangat sedikit dan tentatif.[4]
Sementara itu, terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi kausal
komparatif sebagai berikut.
a. Mendefinisikan masalah
b. Melakukan penelaahan kepustakaan.
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis
d. Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta
prosedur-prosedur yang akan digunakan.
e. Merancang cara pendekatannya, antara lain ;
f. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang
relevan.
g. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data.
h. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai
dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
i. Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi
kan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
j. Mengumpulkan dan menganalisis data.
k. Menyusun laporannya.

5. Contoh Penelitian Kausal Komparatif

Misalnya seorang dosen mata kuliah berbicara mewajibkan mahasiswa


tingkat I jurusan bahasa Indonesia di hadapan teman-temannya. Diketahui ternyata
ada yang lancar dan ada yang tidak, khususnya dalam menggunakan bahasa
Indonesia, padahal mereka mahasiswa jurusan bahasa Indonesia. Dapat digunakan
judul “Pengaruh Bahasa Ibu, Lingkungan di Luar Rumah, dan Pelajaran Bahasa
Indonesia di SMA terhadap Kemahiran Berpidato Mahasiswa Tingkat I Jurusan
Bahasa Indonesia”.

a. Identifikasi masalah:
1. Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor pada
judul diatas terhadap kemahiran berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di
SMA berpengaruh terhadap kemahiran.
2. Variabel bebas :
a. Bahasa ibu
b. Lingkungan di luar rumah
c. Pelajaran bahasa indonesia di SMA
3. Variabel terikat: Kemahiran berpidato
4. Rumusan Masalah:
“Apakah faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran
bahasa indonesia di SMA berpengaruh terhadap kemahiran berpidato”.
b) Hipotesis :
“ faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa
Indonesia di SMA berpengaruh secara signifikan terhadap kemahiran
berpidato mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang
terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan
dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau
akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari
kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian
kausal-komparatif memiliki ciri-ciri bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan
setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian
mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data
itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling
hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1)
merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang
ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5)
analisis data. Selanjutnya, dalam penelitian ini juga terdapat beberapa keunggulan
dan kelemahan jika dibandingkan dengan penelitian lain.
 
DAFTAR PUISTAKA

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D). Bandung: Alfabel. 2014.
Eka Sutawijaya S.A, Rahmi Wulandiani, dkk. Penelitian Kausal Komperatif.
Bandung: UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). 2014

Anda mungkin juga menyukai