Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME

ETIKA PROFESI PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT/PROMOTOR


DAN PENDIDIK KESEHATAN

OLEH :
04. ERNI HANITA, SKM
NIP : 19750625 200604 2 011

UPTD PUSKESMAS AIR RAMI


KABUPATEN MUKOMUKO
PROVINSI BENGKULU
ETIKA PROFESI PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT/PROMOTOR
DAN PENDIDIK KESEHATAN

I. Deskripsi Singkat
 Pejabat Fungsional (Jabfung) PKM berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000, mempunyai tugas melaksanakan
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan serta menjalankan fungsi sebagai
agen perubahan perilaku.
 Tenaga promotor dan pendidik kesehatan adalah seseorang yang memiliki keahlian
dan atau ketrampilan dalam promosi kesehatan/pendidikan/penyuluhan kesehatan
yang diperoleh melalui pendidikan formal yang diakui oleh Perkumpulan Promosi dan
Pendidikan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya di singkat Perkumpulan PPKMI.
 Dalam menjalankan perannya Pejabat Fungsional PKM/Promotor dan Pendidik
Kesehatan harus dilandasi dengan nilai-nilai yang ada dalam etika profesi, sehingga
kegiatan yang dilakukan menjadi efektif, bersifat tidak diskriminatif, partisipatif, dan
berkelanjutan untuk pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan
produktif seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.

Pokok Bahasan 1.

PROFESI PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT/PROMOTOR DAN PENDIDIK KESEHATAN.

A. Pengertian
Penyuluh Kesehatan Masyarakat/ Promotor dan pendidik Kesehatan adalah
Pekerja/Sumber Daya Manusia Promosi Kesehatan termasuk di dalamnya Jabfung PKM
baik yang terampil maupun ahli, yang menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan
pendidikan/ ketrampilan spesifi k yang komprehensif dan memiliki sertifi kasi resmi dari
Organisasi Profesi yaitu Perkumpulan Promotor Pendidik Kesehatan Masyarakat
Indonesia (Perkumpulan PPKMI).
B. Ciri-ciri Profesi.
Profesi pada umumnya mempunyai beberapa ciri, yaitu:
1. Memberikan pelayanan pada orang secara langsung.
2. Menempuh pendidikan tertentu dengan melalui ujian tertentu sebelum melakukan
pelayanan.
3. Anggotanya relatif bersifat homogen.
4. Menerapkan standar pelayanan tertentu.
5. Etika profesi ditegakkan oleh suatu organisasi.

C. Kode Etik Profesi Penyuluh Kesehatan/Promotor dan Pendidik Kesehatan.


Kode Etik Profesi Penyuluh Kesehatan/Promotor dan Pendidik Kesehatan dirumuskan
dalam 33 butir dan 8 bagian meliputi:
Pembukaan/Mukadimah
Bab I. Kewajiban Umum (5 butir)
Bab II. Kewajiban Terhadap Masyarakat (7 butir)
Bab III. Kewajiban Terhadap Sesama Profesi (4 butir)
Bab IV. Kewajiban Terhadap Profesi Lain (3 butir)
Bab V. Kewajiban Terhadap Profesinya (7 butir)
Bab VI. Kewajiban Terhadap Diri Sendiri (5 butir)
Bab VII. Penutup (1 butir)

MUKADIMAH
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak
terlepas dar partisipasi aktif masyarakat, baik secara individu, kelompok maupun
masyarakat.
Promosi kesehatan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Sasaran atau klien profesi promosi
kesehatan adalah individu, kelompok dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut,
promosi kesehatan sangat erat kaitannya dengan pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan.
Dalam rangka pengabdian terhadap bangsa Indonesia, kami para profesi Penyuluh
Kesehatan/ Promotor dan Pendidik kesehatan, dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
merumuskan KODE ETIK PROFESI PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT/PROMOTOR
DAN PENDIDIK KESEHATAN yang diuraikan dalam bab–bab dan pasal sebagai berikut:

BAB I. KEWAJIBAN UMUM


Pasal 1, Setiap profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/ Promotor dan Pendidik
Kesehatan harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan etika
profesi kesehatan.
Pasal 2, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya profesi Penyuluh Kesehatan
Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan mementingkan kepentingan
umum dari pada kepentingan pribadi.
Pasal 3, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hendaknya menggunakan
pendekatan kemitraan dengan mengutamakan prinsip kesetaraan,
keterbukaan dan saling menguntungkan.
Pasal 4, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak boleh membeda-bedakan
masyarakat atas pertimbangan keyakinan, agama, suku, golongan, sosial,
ekonomi, politik dan sebagainya.
Pasal 5, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tugas harus sejalan dengan profesi
atau keahliannya.

BAB II. KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT


Pasal 6, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, selalu berorientasi kepada
masyarakat baik sebagai individu, kelompok, maupun masyarakat luas sesuai
dengan potensi sosial budaya masyarakat setempat.
Pasal 7, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pemerataan
dankeadilan
Pasal 8, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus menggunakan pendekatan
yang menyeluruh secara multi disiplin dengan mengutamakan upaya preventif
dan promotif.
Pasal 9, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus berdasarkan fakta melalui
penelitian atau kajian ilmiah.
Pasal 10, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus sesuai dengan prosedur dan
langkah–langkah yang profesional.
Pasal 11, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus bertanggungjawab dalam
upaya melindungi, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pasal 12, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus melihat antisipasi ke depan
baik menyangkut masalah kesehatan maupun masalah bukan kesehatan yang
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.

BAB III. KEWAJIBAN TERHADAP SESAMA PROFESI


Pasal 13, Setiap profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik
Kesehatan harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan.
Pasal 14, Setiap profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik
Kesehatan wajib bekerjasama dengan teman sejawatnya dan melakukan tugas
dan fungsinya.
Pasal 15, Setiap profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik
Kesehatan tidak boleh mengambil alih tugas teman sejawatnya tanpa
persetujuan teman sejawat bersangkutan yang telah diberi tanggung jawab
sebelumnya.

BAB IV. KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI LAIN


Pasal 16, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus bekerja sama, saling
menghormati dengan profesi lain tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan–
pertimbangan keyakinan, agama, suku, golongan, sosial, ekonomi, politik dan
sebagainya.
Pasal 17, Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bersama–sama dengan profesi lain,
hendaknya berpegang pada pendekatan kemitraan dengan mengutamakan
prinsip kesehatan, keterbukaan dan saling menguntungkan.

BAB V. KEWAJIBAN TERHADAP PROFESINYA


Pasal 18, Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan
hendaknya bersifat proaktif dalam mengatasi masalah kesehatan.
Pasal 19, Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan
hendaknya senantiasa memelihara dan meningkatkan profesi promosi
kesehatannya.
Pasal 20, Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan
hendaknya senantiasa selalu berkomunikasi, membagi pengalaman dan saling
membantu di antara sesama anggota.

BAB VI. KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI


Pasal 21, Profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan
harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.
Pasal 22, Profesi Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan harus
menjadi panutan dalam menetapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pasal 23, Profesi Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan senantiasa
berusaha untuk mengembangkan dirinya dengan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

BAB VII. PENUTUP


Setiap anggota profesi Penyuluh Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan
Pendidik Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari harus berusaha dengan
sungguh -sungguh dan memegang teguh kode etik Penyuluh Kesehatan Masyarakat/
Promotor dan Pendidik Kesehatan.
D. Syarat-syarat Profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/ Promotor dan Pendidik
Kesehatan.
Syarat minimal sebagai profesi PKM/Promotor dan Pendidik Kesehatan:
1. Memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan
teknologi termasuk metode pendidikan, pelatihan serta penelitian,
2. Mempunyai kemampuan satu atau lebih beberapa materi substansi yang berkaitan
dengan pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku/promosi kesehatan,
3. Memiliki kemampuan dan keahlian dalam mempergunakan berbagai metode
pendidikan kesehatan dan perilaku, penyuluhan kesehatan, Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE), Advokasi, Bina Suasana, Gerakan Pemberdayaan Masyarakat,
Pemasaran Sosial, Mobilisasi Sosial, mengembangkan jejaring kemitraan yang
terkait dengan promosi kesehatan
4. Pernah mengikuti dan lulus diklat profesional: PKM dasar ahli–terampil, magang di
bidang PKM/Promosi Kesehatan, Training of Trainers (TOT), Master of Trainer
(MOT) di bidang promosi kesehatan/PKM.
Profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat/Promotor dan Pendidik Kesehatan wajib
mentaati hal-hal berikut:
1. Menunjukkan secara seksama kemampuan sesuai dengan pendidikan, pelatihan
dan pengalaman, serta bertindak dalam batas–batas kecakapannya yang
profesional.
2. Mempertahankan kecakapan pada tingkatan tinggi melalui belajar, pelatihan dan
penelitian berkesinambungan.
3. Melaporkan hasil penelitian dan kegiatan praktik secara jujur dan bertanggung
jawab.
4. Tidak membeda–bedakan individu berdasarkan ras, warna kulit, bangsa, agama,
usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi dalam menyumbangkan pelayanan,
pekerjaan, pelatihan atau dalam meningkatkan kemajuan orang lain.
5. Menjaga kemitraan klien (individu, kelompok, institusi) yang dilayani.
6. Menghargai hak pribadi (privasi), martabat (dignity), budaya dan harga diri setiap
individu, dan menggunakan keterampilan yang didasari dengan nilainilai secara
konsisten.
7. Membantu perubahan berdasarkan pilihan, bukan paksaan.
8. Mematuhi prinsip ”Informed Consent” sebagai perhargaan terhadap klien.
9. Membantu perkembangan suatu tatanan pendidikan yang mengasuh memelihara
pertumbuhan dan perkembangan individu.
10. Bertanggungjawab untuk menerima tindakan/hukuman selayaknya sesuai dengan
kepentingan malpraktek yang dilakukan

Tiga Fungsi Kode Etik Profesi :


1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atau profesi
yang bersangkutan
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi

E. Organisasi Profesi Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat


(Perkumpulan PPKMI)

Nama dan kedudukan


Perkumpulan ini bernama “Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat
Indonesia (Indonesian Society For Health Promotor Educator – ISHPE) disingkat dengan
Perkumpulan PPKMI. Berkedudukan dan didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Februari
1988 untuk waktu yang tidak ditentukan dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
disebut PERKUMPULAN.
Perkumpulan ini adalah perkumpulan profesi promotor dan pendidik kesehatan
masyarakat bernaung di bawah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Azas Dasar dan Tujuan Perkumpulan


Azas- Dasar Perkumpulan PPKMI adalah Pancasila dan Undang- Undang Dasar 45.
Tujuan Perkumpulan PPKMI
Tujuan Perkumpulan PPKMI secara umum sejalan dengan tujuan IAKMI yakni:
1. Turut dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalm bidang kesehatan Masyarakat.
2. Turut dalam peningkatan derajat kesehatan badaniah, rohaniah, dan sosial rakyat
Indonesia khususnya dan umat manusia umumnya.
3. Melindungi kepentingan Anggota
4. Membantu Pemerintah dalam program pembangunan nasional.

Tujuan Perkumpulan PPKMI secara khusus adalah :


1. Melestarikan profesi promotor dan pendidik kesehatan masyarakat Indonesia
2. Mengembangkan, mempraktikkan, mendayagunakan ilmu dan seni promosi
kesehatan serta keterampilan profesi dalam program pembangunan Indonesia
Sehat berbasis perilaku.
3. Meningkatkan kapasitas promosi kesehatan utamanya kapasitas SDM Promkes
Profesional
4. Melakukan pembinaan kehidupan profesi, integritas moral dan etika profesi serta
melindungi dan memperjuangkan kepentingan anggota dan profesi.
5. Menggalang kemitraan baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,
antar Profesi Kesehatan, LSM,Swasta, Media massa serta mengembangkan jejaring
nasional, regional dan global.

Keanggotaan
Anggota terdiri dari Anggota Muda, Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, dan Anggota
Kehormatan. Tenaga Fungsional Penyuluhan Kesehatan Masyarakat secara otomatis
menjadi Anggota Biasa. Anggota Biasa secara otomatis adalah anggota IAKMI.

Pengurus
Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta/Ibu kota RI dan terdiri atas Dewan Penasehat
dan Pengurus Harian dan Dewan Pakar, serta dipilih untuk masa 4 tahun oleh
Musyawarah Besar/Nasional.
Pengurus cabang berkedudukan di propinsi atau di kabupaten/kota, dipilih untuk masa
4 tahun oleh Musyawarah Cabang. Cabang Perkumpulan PPKMI dapat dibentuk bila
mempunyai anggota sekurang-kurangnya 5 orang.

Musyawarah Nasional.
Musyawarah besar/nasional diadakan 4 tahun sekali kecuali bila sewaktu-waktu
diperlukan dan diminta oleh setengah jumlah cabang.
Pokok Bahasan 2.

ETIKA PROFESI PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT/PROMOTOR DAN PENDIDIK


KESEHATAN
A. Pengertian Etika
 Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, iktikad dan kode etik
atau kode etika.
 Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk.
 Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain. Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam
bidang tertentu. Maka ada ungkapan
 ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja
yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya.
Kode atika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas
sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam
menjalankan tugasnya.
 Etika (Inggris = Ethics), adalah istilah yang muncul dari pemikiran aristoteles
(yunaniethos) yang berarti = adapt atau budi pekerti. Dalam filsafat
 pengertian ETIKA adalah telaah dan penilaian kelakuan manusia ditinjau dari
kesusilaan. Kesusilaan yang baik merupakan ukuran kesusilaan yang disusun bagi
diri seseorang, atau merupakan kumpulan keharusan, kumpulan kewajiban yang
dibutuhkan oleh masyarakat atau golongan tertentu. Kesusilaan biasanya
berdasarkan hal tertentu, misalnya: agama, kesejahteraan, atau kemakmuran
negara.

Secara umum, etika dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus.
 Etika umum membicarakan kondisi-kondisi atas dasar bagaimana, manusia
bertindak secara etis, teori etika dan prinsip moral dasar yang menjadi pegangan
bagi manusia dalam bertindak, serta tolok ukur menilai atas baik atau buruk.
 Etika khusus adalah penerapan prinsip dasar moral dalam bidang kehidupan yang
khusus.
 Etika khusus dibagi menjadi 3 bagian: (1) etika individual, (2) etika sosial dan (3)
etika spiritual.
 Etika Individual menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri.
 Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia lain, baik secara
perorangan dan langsung atau bersama–sama dalam bentuk kelembagaan, sikap
kritis terhadap dunia dan ideologi, serta tanggung jawab manusia terhadap lainnya.
 Etika spiritual menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap Sang Pencipta
yaitu Tuhan YME.

B. Prinsip-prinsip Etika
Prinsip etika berkembang dari sumpah Hipocrates, bunyinya: Saya bersumpah demi
Apollo Dewa penyembuh Aescupalius dan Hygea, dan Panacea dan semua dewa–dewa
sebagai saksi bahwa sesuai dengan kemampuan dan pikiran saya akan mematuhi
sebagai berikut (ada 10 janji):
1. Saya akan memperlakukan guru yang telah mengajarkan ilmu ini dengan penuh
kasih sayang sebagaimana orang tua saya sendiri, jika perlu saya akan bagikan harta
saya untuk dinikmati bersama.
2. Saya akan memperlakukan anak–anaknya sebagai saudara kandung saya dan saya
akan mengajarkan ilmu yang telah saya peroleh dari ayahnya kalau mereka mau
mempelajarinya tanpa imbalan.
3. Saya akan meneruskan ilmu pengetahuan ini kepada anak– anaknya saya sendiri
dan kepada anak–anak guru–guru saya dan kepada mereka yang telah mengikatkan
diri dengan sumpah untuk mengabdi kepada ilmu pengobatan, dan tidak merugikan
siapapun.
4. Saya akan mengikuti cara pengobatan yang menurut pengeahuan dan kemampuan
saya akan membawa kebaikan bagi penderita dan tidak akan merugikan siapapun.
5. Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapapun meskipun
diminta atau menganjurkan kepada mereka untuk tujuan itu. Atas dasar yang sama,
saya tidak akan memberikan obat untuk menggugurkan kandungan.
6. Saya ingin menempuh hidup yang saya baktikan kepada ilmu saya ini dengan tetap
suci dan bersih.
7. Saya tidak akan melakukan pembedahan terhadap seseorang walaupun ia
menderita penyakit baru, tetapi akan menyerahkan kepada mereka yang
berpengalaman dalam pekerjaan ini.
8. Rumah siapapun yang saya masuki, kedatangan saya itu saya tujukan untuk
kesembuhan yang sakit dan tanpa niat buruk atau mencelakakan dan lebih lagi
tanpa berbuat cabul terhadap wanita ataupun pria baik mereka maupun hamba
sahaya.
9. Apapun yang saya dengar dan lihat tentang kehidupan seseorang yang tidak patut
disebarluaskan tidak akan saya ungkapkan karena saya harus merahasiakannya.
10. Selama saya tetap mematuhi sumpah saya ini, izinkanlah saya menikmati hidup
dalam mempraktikkan ilmu saya ini, dihormati oleh semua orang sepanjang waktu.
Tetapi jika saya sampai mengkhianati sumpah ini balikkanlah nasib saya.

 Dari sumpah tadi ada 7 prinsip pokok yaitu: tidak merugikan, membawa kebaikan,
menjaga kerahasiaan, otonomi pasien, berkata benar, berlaku adil, sopan dan
menghormati privasi.
 Dalam menjalankan profesinya, hanya pengemban profesi yang bersangkutan
sendiri yang dapat atau paling mengetahui apakah perilakunya dalam mengemban
profesi sudah memenuhi tuntutan etika profesinya atau tidak.
 Kepatuhan kepada etika profesi akan sangat bergantung pada akhlak pengemban
profesi yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai