Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS DATA PARTISIPAN

Field
Partisipan Kata Kunci Kategori Refleksi
No Tujuan Khusus Note
1 2 3 4 5 6 7 Sub Tema Tema
1. Untuk X “..yaaa kaget lah mbak saya Terpukul Merasa cacat fisik
mengeksplorasi waktu itu, saya langsung mengetahui
pandangan lemes duduk dikursi mbak keadaan
tentang kondisi sambil nangis. Mama saya penyakitnya
fisik pada wanita juga langsung nangis selesai
Mayer ngomong itu ke saya. Mama
Rokitansky sangat terpukul mbak, mama
Kuster Hauser nangis sambil ngomong gini
Syndrome “ gimana masa depanmu
besok dekk ?, yaa Allah”.
Setelah mama bilang gitu,
saya semakin
sesenggukan..”
X “Jangan ditanya mbak,
rasanya kayak nano-nano.
Campur aduk perasaannya
mbak. Pertama kali saya
mengetahui bahwa saya
mengalami kelainan,
seketika badan saya lemas,
melongo gitu kayak orang
bego.. dipikiran saya juga
banyak pertanyaan.. why?,
why? Hufsss, sedih, nangis ..
kenapa saya..? gitu mbak..”
X “Saya kaget dan sedih dek,
langsung mikir yang aneh-
aneh, seperti gini.. seakan-
akan saya hanya menunggu
kapan akan diceraikan suami
saya dek. Secara dek, saya
ndak bakalan bisa ngasih
beliau keturunan. Belum lagi
dari pihak keluarga, pasti
akan ribut itu..
pasti..”
X “..Saat itu ya sedih, nagis
terus bisanya mbak, terpuruk
mbak,
dirumah ndak nyaman, tapi
mau gimana lagi ?..mau
nyalahin siapa
coba ..?”
X “..Astagfirullah.. kaget
mbak, … astagfirullah…
Saat itu saya takut
pulang mbak, saya mikirnya
gini gimana saya ceritanya
nanti sama
suami saya?...Wahhh.. saya
bingung mbak waktu itu..”
X “Saya kayak orang cacat
mbak,. mbak lihatnya sih
saya baik-baik
saja, diluar saya ndak papa.
Tapi saya loh ndak punya
rahim, ndak
Merasa
bakalan punya anak, tidak
tidak
memiliki masa depan..”
sempurna
(menunduk)
fisik yang
X “yaaa..biasa-biasa aja, ndak
tidak
ada perubahan. Mereka
terlihat
tahunya kan
saya sehat-sehat aja mbak..
Saya kayak ndak berguna.. ”
X “Saya merasa cacat,
kekurangan, malu, gak pede
lagi...”
2. Untuk X “..Tapi ada salah satu Terkena
mengeksplorasi saudara dari bapak yang tulah dari
pengalaman sedikit cerewet,, kesalahan
beliau bilang ini adalah Menganggap “tulah”
psikologis pada orang tua
tulah… saat ibu hamil saya, penyebab
wanita Mayer entah ibu atau penyakitnya
Rokitansky bapak atau keluarga ada
Kuster Hauser yang ndak sengaja nutup
Syndrome lubang apa aja”
X “Gitu lah mbak..
kepercayaan nenek moyang.
Benar mungkin saya terkena
tulah mbak..”
X “..saya kepikiran terus
dengan keadaan saya, saya
sudah membuat
orang tua saya bersedih.
Merasa
Serasa saya ini adalah
kutukan bagi dirinya
keluarga saya..” pembawa
X “ .. apa saya ini pembawa kutukan
kutukan ya mbak buat
keluarga saya ?,
ya Allah..”
3. Untuk X “Saya sekarang mencoba Menerima ketentuan
mengeksplorasi ikhlas, menyiapkan diri Allah SWT dengan
Akhirnya
harga diri pada mbak..” terpaksa
pasrah
wanita Mayer X “..yaa.. sudah, ini ketentuan
dengan
Rokitansky yang harus dijalankan..”
X “..pasti ini yang terbaik dari takdir
Kuster Hauser
Syndrome Allah untuk diri saya..”
X “..Kalau dah seperti keadaan
saya, mau diapakan lagi
coba..?”
X “ saya ndak bisa apa-apa,
mau bagaimana lagi ?,saya Perasaan
khawatir hasil pemeriksaan tidak
-pemeriksaan selanjutnya berdaya
tambah jelek mbak..”
X “mau diapakan lagi, ya
sudah diterima saja.
Keadaan yang saya
alami memang sudah
pemberian dari diatas dan
ndak bisa diapa-apakan
lagi ..
4. Untuk X “..karena kan saya sempet Butuh Butuh waktu untuk
mengeksplorasi ndak percaya diri, sama waktu untuk menenangkan diri
penerimaan keluarga menenangk
atau saudara saja saya ndak
peran diri pada an diri
mau ketemu..”
wanita Mayer
Rokitansky
Kuster Hauser
Syndrome
X “…saya butuh waktu
menenangkan diri…”
X “..Saya butuh satu minggu
untuk menenangkan diri
sampai bisa menyampaikan
keadaan ini pada suami
saya..”
X “…pokonya di kamar terus, Menyendiri
nangis sampai 2 minggunan beberapa
lebih..” minggu
X “..menyendiri beberapa
minggu , sampai saya
merasa tenang
dan bisa ngobrol dengan
orang lain..”
5. Untuk X “…tapi suami jadi berbeda, Tetap Terjebak dalam
mengeksplorasi sekarang jadi mudah marah.. mempertaha konflik rumah tangga
support system apa aja
pada wanita rasanya saya ini selalu salah,
Mayer ada ada aja yang micu suami nkan rumah
saya
Rokitansky tangga
marah. Terkadang sampai yang tidak sehat
Kuster Hauser nendang kursi .., saya pas meski
Syndrome makan, piring disakiti
saya di banting. Pokoknya
uring-uringan terus… “
X “..dia kan suami saya
mbak,..ibarat orang
berpakaian kan saya ini
bajunya, kalau bajunya
koyak, rusak, robek-robek,
orang yang
memakainya kan juga
terlihat auratnya. Ndak
mungkin saya
menyampaikan keburukan
suami saya mbak..”(
X “..kalau cerai, nanti orang Takut
tua kami kepikiran bisa sakit perceraiann
mbak, mana ya akan
mertua saya habis keluar berdampak
dari ICU karena hipertensi pada orang
dan serangan tua
jantung. Makanya saya
mending diem saja, mendem
sendiri apa
yang saya alami ini..”
X “Suami saya langsung
berdiri dari kursinya
mententeng tangannya
dan raut wajahnya berubah.
Dia juga nyalah-nyalahin
saya, sampai bilang “berarti
saya ndak mandul, tapi
Mengalami
kamu itu yang ndak bisa
kekerasan
ngasih aku anak” gitu coba
psikis
mbak, bukannya saya di
tenangin, malah disalah
-salahin loh didepan
dokternya lagi, kan jadinya
down mbak saya nya.. Saya
ya cuma nangis aja di depan
dokter..”
X “..berawal saat tahun
pertama pernikahan saya,
ibu mertua saya
selalu dan setiap saat
menanyakan kapan saya
hamil ?, bisa hamil gak
sih..?, kamu mandul ya kok
belum hamil-hamil..?”
X “Awalnya saya pernah
marah mbak sama suami,
gara-gara itu suka
jajan.. sampai suami bilang
gini: “lha kalau ndak jajan
turus piye..?
kamu ya ndak bisa
nyenengke aku.. tak cerai yo
moh, terus mbok
kon piye ..? yooo aku jajan
wae mbi wong wedok liyo..
(lha kalau
tidak jajan terus
bagaimana..? kamu ya tidak
bisa
menyenangkanku.. tidak
mau tak ceraikan, terus saya
kamu suruh
bagaimana..?.. yaaa saya
jajan saja sama wanita lain”)
6. Untuk X “Terkadang merasa tak Takut Takut tidak dapat
mengeksplorasi sempurna saja, kepercayaan mengalami menjalani kodrat
harapan dan diri saya kegagalan sebagai perempuan
menurun, apalagi kalau ada
tantangan pada dalam
saudara yang bilang terus
wanita Mayer besok gimana pas berumah pernikahan
Rokitansky tangga, mana ada laki-laki
Kuster Hauser yang mau . orang
Syndrome ndak bisa punya anak..”
X “Tapi saya takut di ceraikan
suami saya mbak..”
X “..saya kaget dan sedih
dek,,langsung mikir yang
aneh-aneh,
seperti gini.. seakan-akan
saya hanya menunggu kapan
akan
diceraikan suami saya
dek,..”
X “..bisa-bisa saya diceraikan
di tengah perjalan
pernikahan
nantinya..” (mengelap air
matanya dengan jilbab)
X “Yakin sih yakin, tapi kan Putus asa
hampir mustahil mbak. memikirkan
Kemungkinan ada pendamping
dua, ndak ada yang mau hidup
menikahi saya kalau dari
awal sudah tahu
kekurangan saya..”
X “…lelah, serasa putus asa
saya mbak” (memalingkan
pandangan)..”
X “Tapi berjalan 10 tahun Mengalami
pernikahan, kekhawatiran kegagalan
saya terjadi. Saya dalam
diceraikan dengan alasan pernikahan
tidak dapat memberi
keturunan. Padahal
kan beliau juga tahu tentang
keadaan saya..”
X “..Belum itu ada yang Perempuan
ngomong, gimana masa selalu
depan saya, emang diremehkan
ada laki-laki yang mau sama
saya.. mereka terkadang asal
berkomentar tanpa mikirin
gimana perasaan saya,
padahal loh
saudara-saudara sendiri..”
X “..Jadi terkesan wanita itu
selalu kalah,.sebenarnya
agama tidak
menjadikan wanita di bawah
laki-laki, tapi manusianya
sendiri ini
loh,, yang suka melandaskan
agama …”(
X “Saya diem aja mbak, jaga Menutup Menutupi aib
jarak dengan mereka. rapat-rapat
Mereka sih sering masalah
tanya.. kenapa saya kok
penyakit
ndak pernah haid..?, Saya
risih kalau di yang
Tanya-tanya..” dialami
X “..Yang mempersulit itu
minimnya kesadaran
masyarakat dan keluarga
tentan keadaan yang saya
alami. Dianggap aib yang
harus benar-benar ditutupi.
Jadi kalau periksa ke dokter,
jangan ada yang tahu.. meski
saudara sendiri..”
X “..Saya ndak pernah cerita-
cerita masalah kesehatan
saya ke
teman-teman..”
X “..saya sekarang lebih
menutup diri, takut ada yang
tahu tentang
keadaan saya dan suami..”
X “Saya khawatir mbak, Takut
kepikiran kalau-kalau dianggap
nantinya keluarga jadi aib keluarga
bahan gunjingan orang-
oleh
orang itu, para tetangga,
kasihan mbak. Apalagi saya masyarakat
kan hidup didesa mbak,
pasti ada warga ngomongin
kayak gini: itu tuh anaknya
bapak A sakit kayak gitu,
kasihan yha..”
X “..nanti pada tahu aib
kekurangan saya. Bisa-bisa
saya diejekin
wanita mandul..”
X “..yang mempersulit itu
minimnya kesadaran
masyarakat dan
keluarga tentang keadaan
yang saya alami. Dianggap
aib yang harus benar-benar
ditutupi..”
X “Saya jadi minder mbak Menarik diri Mengalami gangguan
sekarang, setelah tahu hubungan sosial
keadaan yang
saya alami. Kalau di sekolah
saja saya sering menyendiri
mbak, kekantin sendiri,
kemana-mana sendiri..
paling saya ke perpus
baca-baca”(
X “.. yaa setelah mengalami
perceraian itu saya sempat
tidak mau
bertemu dengan orang lain
dan suka menyendiri untuk
merenung mbak, saya shock.
Selain itu ada rasa malu
karena
gagal mempertahankan
rumah tangga..”
X “...saya sempet ndak percaya Menutup
diri, sama keluarga atau diri
saudara
saja saya ndak mau
ketemu, ,.”
X “pokonya di kamar terus,
nangis sampai 2 minggunan
lebih,.”
X “Perempuan mana yang mau
kayak saya ini sih mbak.
Saya ini
salah apa ?, sampai-sampai
saya diberi cobaan kayak ini
?. Saya
langsung menutup diri dari
laki-laki..”
X “..Terkadang merasa tak Merasa
sempurna saja, kepercayaan rendah diri
diri saya
menurun..”
X “..teman-teman memandang
aneh ke saya, saya sering
sendiri
di sekolahan..”
X “Tapi kadang orang tua Merasa
terlihat nangis sampai tidak dapat
sesenggukan pas membahagi
sholat mbak. Itu yang akan orang
membuat saya kepikiran. Ya tua
Allah saya
ndak berguna…”
X ..terkadang mertua nanyain,
kok belum hamil-
hamil..beliau dan
pengen cucu katanya,
maklum lah mbak suami
saya anak
tunggal. Yaa,..wajar kalau
mertua saya pengen cepetan
punya
cucu. Tapi gimana lagi,
keadaan saya seperti ini..”
X “..saya bisanya yha fokus Mengingink Bertekat
sekolah mbak, dan bantu- an masa mengaktualisasikan
bantu orang depan yang diri meski mengalami
tua..biar besok bisa lebih baik “keadaan spesial
membanggakan meski tidak
akan bisa
memberi cucu..”
X “Makanya dari hal itu, saya
bertekat mau lanjut kuliah..
kuliah
terus aja deh..hidup saya
mau saya pakai buat belajar,
sekolah,
untuk beribadah. Kalau
perlu saya mau lanjut S2 di
luar negeri
aja..”
X “Makanya dari hal itu, saya Menjadi perempuan
bertekat mau lanjut yang mandiri
kuliah..kuliah
terus aja deh..hidup saya
mau saya pakai buat belajar,
sekolah,
untuk beribadah. Kalau
perlu saya mau lanjut S2 di
luar negeri
aja..”
X “..meski saya sakit seperti
ini mbak, tapi saya tetap
dapat
bekerja, berkarya.. Saya juga
memiliki posisi nagus di
karir
saya..”
X “..setelah diceraikan, saya
menghidupi anak angkat
kami
sendiri.. mantan suami
sudah lepas komunikasi.
Alhamdulillah
masih bisa kerja,
mengantarkan anak saya
sekolah..”
X “Saya sering komunikasi Adanya Mendapat dukungan
dengan teman grup WA dukungan psikologis
yang dari
mengalami keadaan yang komunitas
sama seperti saya ini MRKH
mbak…. Mereka
memberikan semangat
kepada saya. Mereka bilang
bahwa saya
ndak sendirian. Itu sedikit
membuat saya lega mbak…
saya ndak
sendiri mengalami ini”
X “.. emmm, ada
komunitasnya mbak di
Indonesia tapi belum
resmi, ya buat wadah
berbagi cerita sesama
penderita MRKH.
Terkadang ada agenda
pertemuan juga. Kami saling
dukung,
saling menguatkan mbak..”
X “Lhaaaa pas ibu bapak naik Dukungan
haji kemaren tuh, saya Psikologis
diajak periksa dari
ke dokter kandungan Keluarga
ditemani tante saya yang
bidan.. Jadi yang
ngurus pengobatan saya ya
tante”
X “Alhamdulillah baik sih..,
akhirnya keluarga saya
sudah
tahu..Mendukung saya
juga..”
X “Yaaa di sabarin saja mbak..
Saya pelan-pelan sekarang
setelah
menjalani pengobatan
selama dua tahun ini
didampingi suami
saya terus,, dan
Alhamdulillah sudah sedikit
dapat menerima
keadaan saya..”
X “..kalau harus rujuk ke Jarak rumah Merasa terhambat
RSUP Karyadi yha jauh untuk pengobatan
sekali dari rumah yang jauh lebih lanjut
saya mbak. Kalau orang tua dari RSUP
mengantar berarti harus ijin
kerja,
kan ndak boleh sering-sering
ijin..”
X “..tapi pengobatan itu semua Mahalnya
yang saya jalani, ndak biaya
semua pengobatan
ditanggung oleh BPJS dan,
rata-rata pengobatan saya
semuanya ndak murah..”
X “..ya masalah biaya itu tadi
mbak yang susah. Operasi
kan biaya
pribadi mbak, uang dari
mana coba, gaji saya dan
suami yha
cukup untuk hidup sehari-
hari..”
X “Sulitnya itu proses
pengobatan lebih lanjutnya
mbak.. kan
adanya di ibu kota provinsi,
dan serangkaian
pengobatannya
butuh waktu yang lama..
pasti akan menyita waktu
dan
biaya..”
X “..tapi sampai sekarang
belum ke sana .. belum
berani mbak,
sma belum ada biaya,
katanya pengobatannya
mahal..”
X “..ditambah semua
pengobatan itu mahal, dan
tidak di cover
BPJS..
X “..tapi ada sebagian yang Tidak
tidak di cover oleh BPJS,, memiliki
apa lagi jaminan
untuk rekontruksi vagina..
pengobatan
katanya ndak masuk BPJS
karena itu lanjutan
termasuk bedah estetika..”(
X “..Kalau orang tua Pemahaman
mengantar berarti harus ijin orang tua
kerja,kan ndak yang harus
boleh sering-sering ijin. di hormati
Padahal kalau menjalani tes-
tes tersebut
kan lama mbak, saya juga
harus opname di sana. Ndak
ada yang
nungguin mbak,,,”
X “..Tapi setelah mereka
pulang dan tahu keadaan
saya saat ini,
tanggapannya macem-
macem.. malah bikin pusing.
Bapak
mintanya harus yang
menangani seluruh
pengobatan saya itu
dilakukan oleh seorang
wanita, dari tim dokternya,
dan tim
perawatnya semua harus
wanita..”
X “Saya malu mbak, minder, Merasa Keinginan menjadi
sama takut. Saya kok beda berbeda dari sembuh dan normal
ya sama temen-temen orang lain
saya..”
X “..jujur yaa… persepsi diri
saya jadi negatif, gimana
ndak.. secara
saya kan mengalami
keadaan yang berbeda
dengan wanita
lainnya..”
X “..saya malu mbak, saya Merasa
merasa saya ndak normal, tidak
saya normal
kekurangan..
X “Harapannya semoga ada Harapan
solusi lebih baik lagi di ingin
kemudian hari sembuh
tentang penanganan
penyakit saya ini. Ada solusi
lain, selain
rekontruksi vagina dan
transplantasi Rahim dan
semoga
keluarga saya tidak ada yang
seperti saya..”
X “Harapan saya.. segera
selesai semua rangkaian
pengobatan saya dan suami..
dah capek mbak… capek
tenaga dan
uang..”
X “Harapan saya, semoga di
Indonesia sudah banyak
dokter
kandungan yang memiliki
keahlian tentang
transplantasi
rahim..,”

Anda mungkin juga menyukai