Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

PREDIABETES

FADHLIAH
PO714201171013

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR


PRODI D. IV KEPERAWATAN
2021
Ny. A umur 50 tahun dengan keluhan kaki kesemutan terutama saat setelah duduk bersila atau
jongkok dalam waktu lama. Pasien juga mengaku adanya keluhan sering haus,sering terasa
lapar,dan sering kencing. Klien mengatakan klien awalnya tidak mengetahui penyakitnya dan
kadar gula darah nya tinggi. Klien tetap mengkonsumsi makanan yang manis,kebiasaan tidur
larut,perilaku mengonsumsi kopi,sukka makanan yang manis,makan makanan ringan setiap
malam. Serta tidak pernah berolahraga teratur. Ny. L mengatakan ibunya mempunyai riwayat
diabetes mellitus Tipe 2 sedangkan riwayat darah tinggi pada orang tua tidak ada. Untuk masalah
kesehatan keluarga,keluarga jarang berobat ke dokter. Ny.L juga mengeluh kurang tidur karena
memiliki riwayat sering buang air kecil,banyak minum dan banyak makan sedangkan berat
badan cenderung menurun serta dari pemeriksaan gula darah sewaktu saat mencapai 240mg/dl.
Ny. L tampak bingung saat ditanya tentang kondisi penyakitnya dan penangangannya. Ny.L
dilakukan pemeriksaan TTGO dan besok harinya,hasil pemeriksaan TTGO-nya yaitu 180mg/dl.b
Berat badan Ny.L saat ini 58 kg dan tinggi badan 168 cm,TD 120/70mmHg,Nadi 88x/menit
teratur,RR 28x/menit dan suhu 36,8⸰C.
I. Pengkajian
A. Identitas
Nama : Ny.A
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 50 tahun
Agama : islam
Pekerjaan : IRT
B. Anamnesis
1. Keluhan utama : Kaki kesemutan dan badan terasa lemas
2. Riwayat keluhan utama : Klien dating ke RS dengan keluhan kaki
kesemutan disertai dengan badan terasa lemas. Kaki sering kesemutan
terutama saat setelah duduk bersila atau jongkok dalam waktu lama. Pasien
juga mengaku adanya keluhan mudah merasa lemas,sering haus,sering terapa
lapar dan sering buang air kecil.
3. Riwayat penyakit dahulu : -
4. Kebiasaan pola hidup/life style
Keluarga mengatakan pasien mempunyai kebiasaan minum kopi dengan
banyak gula,pasien juga tidak menjaga pola makan/menu makanan dan
minuman yang di konsumsi,makanan cemilan yang paling di gemari adalah
cemilan yang manis
C. Pengkajian Keperawatan
1. Pola nutrisi/metabolic
Antropometri :
BB sebelum sakit : 62kg
BB saat ini : 58kg
TB : 168 cm
IMT : 58/2,82 = 20,5
Kategori IMT : Underweight < 18,5
Normal 18,5-24,9
Overwight >25
Interpretasi : berdasarkan rumus IMT,Klien termasuk kategori normal

Biomedical Sign : Pada hasil pemeriksaan TTGO-nya yaitu 180mg/dl


2. Pola eliminasi :
BAK :
1) Frekuensi : >4 kali sehari
2) Jumlah : ±1000-1200 cc/jam
3) Warna : Kuning jernih
4) Bau : Berbau khas
5) Kemandirian : Mandiri
BAB
1) Frekuensi : 1x/sehari
2) Jumlah : normal
3) Warna : kuning
4) Bau : bau khas
5) Karakter : berbentuk
Intrepensi : pola eliminasi BAK klien terganggu
3. Pola aktivitas dan latihan
Klien dalam melakukan ADL perlu dibantu
Aktivitas Harian (activity daily living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3

Makan/minum √
toilet √
Berpakaian √
Mobilitas √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Ket : 0 tergantung, 1 dibantu petugas dan alat, 2 dibantu keluarga, 3 dibantu
alat, 4 mandiri.
4. Pola tidur dan istirahat
Durasi : klien mengatakan tidur pada pukul 00.00 WITA (4jam) dan siang hari
tidur selama 1 jam
Interpretasi : klien mengalami gangguan tidur
5. Pola kognitif dan perseptual
Fungai kognitif dan memori :
Mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan baik saat dilakukan
pengkajian. Penglihatan,Pendengaran,pengecapan,dan penciuman. Klien
berfungsi dengan baik. Sensori klien masih mampu membedakan sensori
tajam tumpul.
Interpretasi : Klien tidak mengalami gangguan pada pola kognitif dan memori
D. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
N : 88x/menit
RR : 28x/menit
TD : 140/80mmHg
S : 36,8֯C
2. Pemeriksaan kepala :
Bentuk kepala : Mesochepal,tidak terdapat deformitas
Rambut : Dominan hitam dan tidak mudah rontok
3. Pemeriksaan Mata
Konjungtiva : Pada mata kanan dan kiri terlihat anemis
Sklera pada mata kanan dan kiri terlihat iktrik
Pupil : isokor kanan kiri ,diameter 3mm,feflek Cahaya (+/+)
Palpebra : tidak edema
Visus : Baik
4. Pemeriksaan hidung
Bentuk : normal
Nafas cuping hidung : tidak ada
Sekret : tidak terdapat secret hidung
5. Pemeriksaan Mulut
Bibir : tidak sianosis,tidak kering
Lidah : Tidak kotor,tepi tidak hipermi
Tonsil : tidak membesar
Gigi : Lengkap
6. Pemeriksaan telinga
Bentuk: Normal,tidak terdapat deformitas
Secret : tidak ada
Fungsional : Pendengaran baik
7. Pemeriksaan thorak
a. Paru-paru
Inspeksi : simestris kanan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru,
Auskultasi : suara dasar vesikuler,tidak ada tambahan suara
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : icus cordis tidak teraba
Auskultasi : tidak ada suara mur-mur
Perkusi : batas jantung
8. Pemeriksaan ekstremitas
Superior : tidak ada deformitas,tidak ada edema,perfusi kapiler
baik,anemis,akral hangat
Inferior : tidak ada edema

II. Klasifikasi Data


Data subjektif Data objektif
- Klien mengeluh mudah merasa - IMT : 31kg/m²
lelah - N : 88x/menit
- Klien sering haus dan lapar - Rr : 28x/menit
- Klien lebih sering kencing - TD : 120/70 mmHg
- Klien mengeluh kurang tidur - S : 36,8֯C
karena sering BAK dan merasa - TTGO : 180g/dl
lelah - Klien tampak kurang tidur dan lelah
- Konjungtiva anemis

III. Analisa Data


No Data Etiologi masalah
1. DS : Usia,aktivitas,dan gaya Ketidakstabilan
- Klien mengeluh sering hidup yang tidak sehat Kadar Glukosa
haus dan lapar Darah
- Klien mengeluh kaki
kesemutan dan badan
lemas
- Klien lebih sering BAK Sel beta di pancreas
- Klien mengonsumsi terganggu
makan-makanan manis
- Pasien tidak pernah
berolahraga
- Klien mengatakan
ibunya mempunyai Defisiensi insulin
riwayat diabetes
mellitus
DO :
- IMT : 31kg/m² Retensi insulin
- N : 88x/menit
- Rr : 28x/menit
- TD : 120/70 mmHg
- S : 36,8֯C
- TTGO : 180g/dl Hiperglikemia
Kadar glukosa darah tidak
terkontrol

2. DS : Frekuensi kencing Gangguan Pola


- Klien mengeluh kurang Tidur
tidur karena sering
BAK dan merasa lelah
Kurang tidur
DO :
-Klien tampak kurang tidur dan
lelah
Gangguan pola tidur

3. DS : Defisiensi insulin Defisiensi


- Klien mengatakan klien absolute pengetahuan
tidak mengetahui
penyakitnya
- Klien mengatakan tidak Perubahan status
mengetahui kadar gula kesehatan
darahnya tinggi
- Klien tetap
mengonsumsi makanan
yang manis
DO : Informasi in adekuat

Saat pasie ditanya tentang DM


pasien hanya tau DM itu
penyakit kencing manis

Prioritas masalah :
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Gangguan pola tidur
3. Defisiensi pengetahuan

IV. Diagnosa dan Rencana Keperawatan


No Diagnosa keperawatan Perencanaan
.
Tujuan Intervensi
1. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan 1. Identifikasi
glukosa darah b/d tindakan keperawatan kemungkinan penyebab
kadar glukosa darah diharapkan hiperglikemia
tidak terkontrol di ketidakstabilan kadar 2. Monitor kadar glukosa
tandai dengan : glukosa darah normal, darah
DS : dengan kriteria hasil : 3. Edukasi tentang tanda
dan gejala
- Klien - GDP/GDS
hiperglikemia (mis.
mengeluh dalam batas
Polyuria,polidipsi,polif
sering haus normal
agi,dll)
dan lapar - Klien dapat
4. Anjurkan monitor kadar
- Klien merubah pola
glukosa darah secara
mengeluh kaki hidup yang
mandiri
kesemutan dan baik dan sehat
5. Anjurkan kepatuhan
badan lemas - Klien dan
terhadap diet dan
- Klien lebih keluarga
olahraga
sering BAK mengetahui
6. Kolaborasi pemberian
- Klien tanda dan
suntik insulin
mengonsumsi gejala
makan- hiperglikemia
makanan
manis
- Pasien tidak
pernah
berolahraga
- Klien
mengatakan
ibunya
mempunyai
riwayat
diabetes
mellitus
DO :
- IMT : 31kg/m²
- N : 88x/menit
- Rr : 28x/menit
- TD : 120/70
mmHg
- S : 36,8֯C
- TTGO :
180g/dl

2. Gangguan Pola tidur Setelah dilakukan 1. Identifikasi pola


b/d proses perjalanan tindakan keperawatan aktivitas dan tidur klien
penyakit di tandai diharapakan gangguan 2. Identifikasi factor
dengan : pola tidur teratasi. pengganggu tidur
DS : 3. Identifikasi makanan
- Klien dan minuman yang
mengeluh menganggu tidur
kurang tidur 4. Lakukan prosedur
karena sering untuk meningkatkan
BAK dan kenyamanan
merasa lelah 5. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
DO :
-Klien tampak kurang
tidur dan lelah
3. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Lakukan edukasi
tentang penyakit di tindakan keperawatan kepada klien mengenai
tandai dengan : diharapkan proses perawatan
DS : pengetahuan penyakit penurunan BB
- Klien bertambah dengan 2. Berikan informasi yang
mengatakan kriteia hasil : tepat dan akurang
klien tidak dengan sesuai
1. Pengetahuan
mengetahui kebutuhan klien.
manajemen
penyakitnya 3. Menginstruksikan
DM
- Klien kepada klien untuk
2. Perilaku pola
mengatakan bertanya tentang hal
hidup yang
tidak yang berhubungan
sehat
mengetahui dengan penyakit dan
3. Perilaku patuh
kadar gula kesehatannya
aktivitas
darahnya 4. Berikan informasi
tinggi sesuai tingkat
- Klien tetap prkembangan klien
mengonsumsi
makanan yang
manis
DO :
Saat pasie ditanya
tentang DM pasien
hanya tau DM itu
penyakit kencing
manis

V. Implementasi
Hari/tanggal Impelementasi Evaluasi
1. Mengidentifikasi S:
kemungkinan penyebab
hiperglikemia - klien mengatakan
Hasil : penyebabnya karena sering lapar dan haus
pada malam hari
pasien kurang berolahraga tapi
- klien mengatakan
sering makan makanan manis
belum bisa olahraga
2. Memonitor kadar glukosa karena masih lemas
darah O:
- Hasil : TTGO : 180g/dl
- klien tampak
3. Memberikan pendidikan
kooperatiif
kesehatan tentang tanda dan
O:
gejala hiperglikemia
Hasil : pasien paham tentang - Klien tampak
pemberian edukasi - N : 88x/menit
- Rr : 28x/menit
4. Menganjurkan monitor kadar - TD : 120/70 mmHg
gula darah secara mandiri - S : 36,8֯C
Hasil : pasien melakukan yang - TTGO : 180g/dl
dianjurkan A : masalah belum teratasi
5. Menganjurkan kepatuhan P : lanjutkan intervensi
terhadap diet dan olahraga 1,2,4,5,6
Hasil : pasien belum patuh
terhadap olahraga
6. Kolaborasi pemberian suntik
insulin
Hasil : telah di suntikkan insulin
Jumat 7 mei 1. Mengidentifikasi pola S:
2021 aktivitas dan tidur - Klien mengeluh
Dx 2 Hasil : klien tampak beraktifitas kurang tidur karena
sering BAK dan
2. Mengidentifikasi factor merasa lelah
pengganggu tidur O : klien tampak lelah karena
Hasil : klien mengatakan tidur
kurang tidur
terganggu karena sering BAK
tiap malam A : masalah belum teratasi
3. Mengidentifikasi makanan P : lanjutkan intervensi
dan minuman yang 1,2,3,4
mengganggu tidur
Hasil : tidak ada makanan khusus
yang mengganggu tidur
4. Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Hasil : tampak tercipta suasana
hening dan nyaman
5. Menjelaskan pentingnya tidur
yang cukup
Hasil : klien tampak melakukan
istirihat
1. Lakukan edukasi kepada S : klien mengatakan sudah
klien mengenai proses mengerti penjelasan dari
penyakit,dan perawatan perawat tentang penyakitnya
penurunan berat badan
Hasil : klien paham apa yang di
edukasikan O : klien dapat menjawab
2. Berikan informasi yang tepat pertanyaan dengan benar
dan akurat dengan sesuai
kebutuhan klien
3. Mengintruksikan kepada A : masalah teratasi
klien untuk bertanya tentang
hal yang berhubungan dengan
penyakit
P : hentikan intervensi
Hasil : klien banyak bertanya
seputar penyakitnya
4. Berikan informasi sesuai
tingkat perkembangan pasien

Anda mungkin juga menyukai