Anda di halaman 1dari 5

SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU (GDS)

( https://youtu.be/geENzooYljq )

Pengertian:
Pemeriksaan GDS adalah Suatu tindakan untuk mengetahui hasil atau nilai gula darah pada
pasien yang dilakukan sewaktu dan tanpa persiapan apapun. Pemeriksaan gula darah puasa
(GDP) adalah tindakan untuk mengetahui hasil gula darah pasien setelah pasien melakukan
puasa minimal 8 - 10 jam. Pemeriksaan gula darah 2 jam post puasa (GD 2jam PP) adalah
tindakan untuk mengetahui hasil gula darah pasien 2 jam setelah pasien makan setelah
sebelumnya pasien puasa minimal 8-10 jam.

Indikasi

 Klien yang tidak mengetahui penyakitnya


 Penderita DM

Alat dan bahan:

1. Mesin gluco test


2. Strip stick GDS
3. Jarum / lancet GDS
4. Alkohol swab
5. Perlak dan pengalas

Prosedure Tindakan Pemeriksaan

1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih.


2. Lakukan kontrak / persetujuan dengan pasien.
3. Bawa alat ke dekat pasien.
4. Pasang sampiran atau privasi.
5. Papan perlak dan pengalas pada bawah jari yang akan ditusuk.
6. Nyalakan mesin Gluco Test dan pastikan sudah menyala dengan baik, kemudian pasang
strip stick GDS nya secara benar dan pastikan sudah bergambar darah pada layar.
7. Lakukan pemilihan jari untuk pemeriksaan GDS yaitu: jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis.
8. Berikan / oleskan swab alkohol pada jari yang akan ditusuk.
9. Tusuk ujung jari pasien secara hati-hati.
10. Tekan daerah sekitar tusukan dengan jari kita agar darah keluar, pastikan darah keluar
secukupnya.
11. Tempelkan ujung stick GDS pada mesin Gluco test ke darah pasien.
12. Setelah cukup tunggulah beberapa detik untuk melihat hasilnya pada layar.
13. Setelah hasil keluar catatlah pada lembar cetatan perawat / petugas laboratorium,

Tahap Terminasi:

1. Cuci tangan dengan prinsip bersih.


2. Berpamitan dengan pasien.
3. Laporkan hasil pemeriksaan pada dokter yang meminta.
SOP PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL

( https://youtu.be/8mRb-qnx8NM )

A. Tahap Persiapan

1. Persiapan Alat
Meja baki berisi :
 Obat-obat yang diperlukan dalam tempatnya
 Gelas obat
 Sendok
 Gelas ukuran (jika diperlukan)
 Air minum pada tempatnya
 Spuit steril
 Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
 Kalau perlu kartu obat berisi (nama pasien, nomor tempat tidur, dosis obat, jadwal
pemberian obat)

2. Persiapan Klien
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan pemberian obat, langkah-langkah yang akan dilakukan dan
waktu pemberian obat
 Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar

3. Persiapan Lingkungan
 Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
 Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja

B.Tahap Pelaksanaan

1. Cuci tangan dan pakai handscoone (sarung tangan)


2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya
programtahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian)periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan
laporkan padaperawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang
diperlukan)
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis
yangdiperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik asepek untuk menjaga
kebersihan obat).

(Tablet atau kapsul)

 Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat.b)
Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan
dosisyang diperlukan.c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi

dengan menggunakan air. Cek denganbagian farmasi sebelum menggerus obat, karena

(Obat dalam bentuk cair)

 Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan, buang
obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
 Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari kontaminasi
padatutup botol bagian dalam.
 Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan
obatkearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat,
sehinggalabel tidak bisa dibaca dengan tepat.
 Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
 Sebelum menutup botol usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas
tissue.Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering
pada tutup botol.
 Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit
steriluntuk mengambilnya dari botol.
 Untuk obat yang sangat asam misalnya aspirin tawarkan makanan kecil tanpa lemak,
misal biskuit.

6. Temani klien sampai semua obat ditelan. Apabila anda ragu apakah obat telah ditelan
minta klienmembuka mulutnya.
7. Setelah selesai pasien dirapikan dan bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman
8. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ketempatnya
9. Kembalikan kartu, format obat atau huruf cetak nama obat ke arsip yang tepat untuk
pemberianobat selanjutnya.
C. Tahap Akhir

1. Evaluasi perasaan klien : kembali dalam waktu 30 menit untuk mengevaluasi respon
terhadappengobatan.
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya.
3. Dokumentasi : Catat waktu aktual setiap obat diberikan pada catatan obat
4. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai