Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PSG

SMK NEGERI 2 RAJA AMPAT


SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM

DISUSUN OLEH:

ANDI PRAYITNO
KELAS XII (DUA BELAS) AP2

SMK NEGERI 2 RAJA AMPAT


JURUSAN ADMISTRASI PERKANTORAN
PROGMAN KEAHLIAN BISNIS DAN MENAJEMEN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang
telah memberikan kesehatan dan Rahmatnya, sehigga saya dapat menyelesaikan tugas
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) selama 3(Tiga) bulan di kantor komisi pemilihan umum
kabupaten raja ampat dan sampai pada pembuatan laporan akhir ini bisa diselesaikan dengan
baik.

Tersusunya laporan ini berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu saya
ingin mengucapkan banyak terima kasih

1. Ketua Komisi Pemilihan Umum : STEVEN BIBE,S,STP

2.Sekretariat Komisi pemilihan umum : SUTINI, S.IP

3. Pembimbing Kantor : HERLINA YEPASEDANYA, S.ST

4. Kepala Sekolah SMKN 2 Raja Ampat : HASAN MAKASAR S.Pd

5. Guru Pembimbing SMKN 2 RAJA Ampat : RETHA LUMELE, S.Pd

6. Bapak dan Ibu Guru SMKN 2 Raja Ampat .

Seluruh staf dan pegawai pemerintah Kabupaten Raja Ampat khususnya di kantor KPU
(KomisiPemilihan Umum) Kabupaten Raja Ampat provinsi Papua Barat yang sudah membantu
memberikan dorongan maupun bahan acuan sehingga saya berhasil menyelesaikan
PRAKERING (Peraktek Kerja Industri).

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masi banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun kiranya saya harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan
laporan ini, Oleh karena itu mohon maaf jika ada kesalahan yang tidak saya ketahui dan atas
kerjasamanya saya ucapkan banyak terima kasih.

Waisai, ....................

ANDI PRAYITNO
DAFTAR ISI

 HALAMAN JUDUL

I. KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i

II. DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii

III. LEMBARAN PERSETUJUAN......................................................................................................................iii

IV. LEMBARAN PENGESAHAN.......................................................................................................................iv

V. BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................v
A. Latan Belakang Prakering............................................................................................1
B. Tujuan Perakering........................................................................................................1
C. Sasaran Prakering.........................................................................................................1
D. Maksud Prakering.......................................................................................................1
E. Kelancaran dan Hambatan Prakering..........................................................................2
F. Lokasi dan Waktu........................................................................................................2
VI. BAB II URAIAN UMUM
A. Sejarah komisi pemilihan umum..............................................................................
B. Visi dan Misi.............................................................................................................
C. Sarana istansi............................................................................................................
VII. BAB III URAIAN UMUM
A. Konsep dasar teoritis................................................................................................
B. Peranan komunikasi tertulis....................................................................................
VIII. BAB IV LAPORAN KETIATAN
A. Persiapan prakerin...................................................................................................
B. Pelaksanaan prakerin..............................................................................................
IX. BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
X. LAMPIRAN
A. Dokumentasi...........................................................................................................
B. Tata terbit PRAKERIN/PSG...................................................................................
C. Jurnal / agenda harian siswa PSG............................................................................
D. Daftar hadir.............................................................................................................
LAPORAN
HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI / PSG
DI KANTOR KPU
KABUPATEN RAJA AMPAT
Sekolah : SMK NEGERI 2 RAJA AMPAT
Program keahlian : BISNIS DAN MENAJEMEN
Bidang studi keahlian : ADMISTRASI PERKANTORAN

PERSETUJUAN
Laporan ini di buat untuk mendapat persetujuan dari keterampilan kerja di dunia industri.

Sesuai profil kemampuan jurusan / kelompok belajar selama melaksanakan PRAKERING/PSG.

PEMBIMBING KANTOR PEMBIMBING SEKOLAH


Dunia Usaha / Industri / Istansi SMK Negeri 2 Raja Ampat

HERLINA TEPASEDANYA, S.ST RETHA LUMELE, S.Pd


NIP. 197802052005022004 NIP. 198009032015052001

Mengetahui,
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN RAJA AMPAT

SUTINI, S.IP
NIP. 196701031987032005
PENGESAHAN
Laporan ini di terima dan disahkan Kepala Sekolah

SMK Negeri 2 Raja Ampat

Guna menggenapi kegiatan Praktek Kerja Industri atau praktek sistem ganda (PSG)

Tahun ajaran 2018/2019

Waisai,................2018
Kepala Sekolah
SMK Negeri 2 Raja Ampat

HASAN MAKASAR
NIP. 1930424199031006
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin / PSG

Prakerin (Praktek kerja industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan


pembelajaran yang di laksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya pendekatan
ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan
kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa-masa
mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya
seperti di masa sekarang ini. Dan prakering dilaksanakan pada semester v (lima), tidak diartikan
dengan pengenalan medan dan pembetukan keterampilan terbatas sehimgga secara sepenuhnya
siswa dapat berdiri sendiri.

B. Tujuan Prakerin / PSG

Prakerin ditujukan untuk membentuk peradapan yang memiliki profesional kerja antara lain:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk keterampilan
siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian
kedisiplinan ilmunya.
2. Merubah, mengembangkan siswa dan memanfaatkan siswa profesional yang diperlukan
siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan
kerja, yaitu struktur organisasi usaha, asosiasi usaha jenjang karir dan usaha menengah.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakat dari pada sesuatu atau iklim
Lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenaan
dengan disiplin kerja.
5. meningkatkan serta memperluas kepada siswa memasyarakat dari pada sesuatu atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai perkerja mandiri terutama yang berkenaan
dengan disiplin kerja.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan mengembangkan pendidikan
Kejuruan
7. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha secara internasional untuk memberikan peluang
masuk dan ditempatkannya alumni

C. MAKSUD PRAKERIN

Prakerin adalah suatu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh parasiswa-siswi


sekolah menegah kejuruan, melalui penerjunan langsung ke lingkungan sosial masyarakat untuk
belajar dikehidupan masyarakat di tempat prakerin dilaksanakan dan diharapkan siswa-siswi
dapat merealisasikan hasil yang didapat dibangku sekolah, lingkungan tempat prekrin
berlangsung serta bersama-samamasyarakat melaksanakan kegiatan masyarakat yang
direncanakan oleh pemerintah dan membantu dengan kemampuan siswa-siswi yang
bersangkutan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dimana tempat siswa-
siswi melaksanakan PRAKERINnya, sehingga dapat dengan mudah yang telah didapatkan
dilapangan.
D. SASARAN PRAKERIN/PSG

Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya pribadi yang memiliki seperangkat
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yangdiperlukan bagi profesi
serta cakap dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan menejemen perkantoran baik di
sekolah maupun di luar sekolah
.
E. LOKASI DAN WAKTU

Waktu dan tempat kegiatan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) Siswa SMK NEGERI
2 RAJA AMPAT, dilaksanakan pada Tanggal, 6 AGUSTUS 2018 s/d 2 NOVEMBER 2018.
Tempat, Kantor SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kabupaten Raja Ampat
Provinsi Papua Barat.

F. KELANCARAN DAN HAMBATAN PRAKERIN/PSG

Selama pelaksanaan prakerin/PSG, siswa sering dipengaruhi oleh berbegai faktor yang
menjadi pendukung kelancaran prakerin yang sering terjadi baik dalam dunia pendidikan
maupun dunia usaha.

Faktor dominan yang menjadi utama dalam kelancaran kegiatan prakerin adalah
memperhatikan aspek-aspek kebutuhan yang ada dalam dunia industribaik dari segi posituf
maupun segi negatif.

Hambatan seiring terjadi akibat beberapa faktor dalam mendukung proses kelancaran
prakerin yaitu cuaca alam yang sering terjadi, hal ini dapat dikuasai oleh faktor penunjang
lancarnya proses kegiatan prakerin yang sedang berjalan. Hambatan lainya, yaitu faktor sumber
daya manusiayang tidak karena itu untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hambatan-hambatan
yang ada maka dianggap perlu adfanya pengembangan pola pikir, sikap, dan peningkatan sumber
daya manusia yang kreatif dan inofatif.
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN RAJA AMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT

1. DASAR PEMBENTUKAN
Kabapetan Raja Apmat dideklarasikan sebagai kabupaten baru, berdasarkan UU No. 26
tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom, Kabupaten Sorong
Selatan, dan Kabapetan Raja Apmat, tanggal 3 Mei tahun 2002. Kabapetan Raja Apmat
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sorong dan termasuk salah satu dari 14 kabupaten
baru di Tanah Papua. Saat ini, Kabupaten Raja Ampat merupakan bagian dari Provinsi Papua
Barat yang terdiri dari 4 pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool, dan
1.847 pulau-pulau kecil. Pusat pemerintahan berada di Waisai, Distrik Waigeo Selatan, sekitar
36 mil dari Kota Sorong. Kepemerintahan di kabupaten ini baru berlangsung efektif pada tanggal
09 Mei 2003 yang ditandai dengan pembukaan selubung papan nama oleh Gubernur Papua, Alm.
Drs. Yaap Salosa. Ketika itu Waisai hanya sebuah dusun yang dihuni kurang lebih 20 kepala
keluarga.

2. LETAK DAN LUAS WILAYAH


Secara geografis, Raja Ampat berada pada koordinat 01º15LU-o2º15LS & 120º10-
121º10BT. Secara geoekonomis dan geopolitis, Kepulauan Rajja Apmat memiliki peranan
penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah luar negeri. Pulau Fani yang
terletak di ujung paling utara dari rangkaian Kepulauan Raja Ampat, berbatasan langsung dengan
Republik Palau.

3. JUMLAH PENDUDUK
Berdasarkan data dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabapetan Rajja Apmat
tahun 2010, jumlah penduduk kabupaten Raja Ampat mencapai 62,861 jiwa. Sesuai dengan
kondisi alamnya, hampir seluruh penduduk Kabapetan Raja Apmat menetap di tepi laut (pantai).
Hanya penduduk Kampung Kalobo, Waijan, Tomolol, Waisai, dan Magey yang tinggal agak
jauh ke arah daratan.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-laki di Raja Ampat sedikit lebih banyak dibandingkan
jumlah penduduk perempuan. Dimana jumlah penduduk laki-laki mencapai 33.486 jiwa,
sedangkan penduduk perempuan mencapai 26.918 jiwa
MENCAKUP:
24 Distrik, 4 kelurahan dan, 199 kampung

4. BATAS WILAYAH
- Sebelah Utara : Samudera Pasifik
- Sebelah Selatan : Laut Seram
- Sebelah Barat : Laut Seram,Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara
- Sebelah Timur : Kota Sorong, Kabupaten Sorong
KANTOR SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN RAJA AMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT

SEJARAH LEMBAGA PENYELENGGARAN PEMILIHAN UMUM

Pemilu 1955.

Ini merupakan Pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu itu
Republik Indonesia berusia 10 tahun. Kalau dikatakan Pemilu merupakan syarat minimal bagi
adanya demokrasi, apakah berarti selama 10 tahun itu Indonesia benar-benar tidak demokratis?
Tidak mudah juga menjawab pertanyaan tersebut.Yang jelas, sebetulnya sekitar tiga bulan
setelah kemerdekaan dipro-klamasikan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945,
pemerintah waktu itu sudah menyatakan keinginannya untuk bisa menyelenggarakan Pemilu
pada awal tahun 1946. Hal itu dicantumkan dalam Maklumat X, atau Maklumat Wakil Presiden
Mohammad Hatta tanggal 3 Nopember 1945, yang berisi anjuran tentang pembentukan partai-
partai politik. Maklumat tersebut menyebutkan, Pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR
akan diselenggarakan bulan Januari 1946. Kalau kemudian ternyata Pemilu pertama tersebut
baru terselenggara hampir sepuluh tahun setelah kemudian tentu bukan tanpa sebab.

Tetapi, berbeda dengan tujuan yang dimaksudkan oleh Maklumat X, Pemilu 1955
dilakukan dua kali. Yang pertama, pada 29 September 1955 untuk memlih anggota-anggota
DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante.
Dalam Maklumat X hanya disebutkan bahwa Pemilu yang akan diadakan Januari 1946 adalah
untuk memilih angota DPR dan MPR, tidak ada Konstituante.

Keterlambatan dan “penyimpangan” tersebut bukan tanpa sebab pula. Ada kendala yang
bersumber dari dalam negeri dan ada pula yang berasal dari faktor luar negeri. Sumber penyebab
dari dalam antara lain ketidaksiapan pemerintah menyelenggarakan Pemilu, baik karena belum
tersedianya perangkat perundang-undangan untuk mengatur penyelenggaraan Pemilu maupun
akibat rendahnya stabilitas keamanan negara. Dan yang tidak kalah pentingnya, penyebab dari
dalam itu adalah sikap pemerintah yang enggan menyelenggarakan perkisaran (sirkulasi)
kekuasaan secara teratur dan kompetitif. Penyebab dari luar antara lain serbuan kekuatan asing
yang mengharuskan negara ini terlibat peperangan.
Tidak terlaksananya Pemilu pertama pada bulan Januari 1946 seperti yang diamanatkan oleh
Maklumat 3 Nopember 1945, paling tidak disebabkan 2 (dua) hal :

1. Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu.

2. Belum stabilnya kondisi keamanan negara akibat konflik internal antar kekuatan politik yang
ada pada waktu itu, apalagi pada saat yang sama gangguan dari luar juga masih mengancam.
Dengan kata lain, para pemimpin lebih disibukkan oleh urusan konsolidasi.

Namun, tidaklah berarti bahwa selama masa konsolidasi kekuatan bangsa dan
perjuangan mengusir penjajah itu, pemerintah kemudian tidak berniat untuk menyelenggarakan
Pemilu. Ada indikasi kuat bahwa pemerintah punya keinginan politik untuk menyelenggarakan
Pemilu. Misalnya adalah dibentuknya UU No. UU No 27 tahun 1948 tentang Pemilu, yang
kemudian diubah dengan UU No. 12 tahun 1949 tentang Pemilu. Di dalam UU No 12/1949
diamanatkan bahwa pemilihan umum yang akan dilakukan adalah bertingkat (tidak langsung).
Sifat pemilihan tidak langsung ini didasarkan pada alasan bahwa mayoritas warga negara
Indonesia pada waktu itu masih buta huruf. Sehingga kalau pemilihannya langsung
dikhawatirkan akan banyak terjadi distorsi.

Kemudian pada paruh kedua tahun 1950, ketika Mohammad Natsir dari Masyumi
menjadi Perdana Menteri, pemerintah memutuskan untuk menjadikan Pemilu sebagai program
kabinetnya. Sejak itu pembahasan UU Pemilu mulai dilakukan lagi, yang dilakukan oleh Panitia
Sahardjo dari Kantor Panitia Pemilihan Pusat sebelum kemudian dilanjutkan ke parlemen. Pada
waktu itu Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, setelah sejak 1949 menjadi negara serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).

Setelah Kabinet Natsir jatuh 6 bulan kemudian, pembahasan RUU Pemilu dilanjutkan
oleh pemerintahan Sukiman Wirjosandjojo, juga dari Masyumi. Pemerintah ketika itu berupaya
menyelenggarakan Pemilu karena pasal 57 UUDS 1950 menyatakan bahwa anggota DPR dipilih
oleh rakyat melalui pemilihan umum.

Tetapi pemerintah Sukiman juga tidak berhasil menuntaskan pembahasan undang-


undang Pemilu tersebut. Selanjutnya UU ini baru selesai dibahas oleh parlemen pada masa
pemerintahan Wilopo dari PNI pada tahun 1953. Maka lahirlah UU No. 7 Tahun 1953 tentang
Pemilu. UU inilah yang menjadi payung hukum Pemilu 1955 yang diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas dan rahasia. Dengan demikian UU No. 27 Tahun 1948 tentang Pemilu
yang diubah dengan UU No. 12 tahun 1949 yang mengadopsi pemilihan bertingkat (tidak
langsung) bagi anggota DPR tidak berlaku lagi.

Patut dicatat dan dibanggakan bahwa Pemilu yang pertama kali tersebut berhasil
diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur dan adil serta sangat demokratis. Pemilu 1955
bahkan mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini
diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon
perorangan.

Yang menarik dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran berkompetisi secara sehat.
Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah perdana menteri dan menteri yang
sedang memerintah, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan otoritasnya kepada pejabat
bawahan untuk menggiring pemilih yang menguntungkan partainya. Karena itu, sosok pejabat
negara tidak dianggap sebagai pesaing yang menakutkan dan akan memenangkan Pemilu
dengan segala cara. Karena Pemilu kali ini dilakukan untuk dua keperluan, yaitu memilih
anggota DPR dan memilih anggota Dewan Konstituante, maka hasilnya pun perlu dipaparkan
semuanya.
VISI DAN MISI
KOMISI PEMILIHAN UMUM

VISI:

1. Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas


untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL

MISI:

1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,


akuntabel, serta aksesibel;
2. Meningkatkan integritas, kemandirian, kompetensi dan profesionalisme penyelenggara
Pemilu dengan mengukuhkan code of conduct penyelenggara Pemilu;
3. Menyusun regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum, progesif, dan
partisipatif;
4. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu untuk seluruh pemangku kepentingan;
5. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam Pemilu, Pemilih berdaulat Negara
kuat; dan
6. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam penyelenggaraan
Pemilu
*.Uraian Tugas

I. KETUA

1. Ketua mempuyai tugas memimpin, dan mengendalikan pelaksanaan tugas.

a. Memimpin tahapan kegiatan pemilihan umum.

b. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksaan pemilihan umum.

c. Dan melaksanakan tugas sesuai perundang-undangan

II. SEKRETARIAT

1. Sekretariat mempuyai tanggung jawab hal admistrasi keuangan serta pengadaan


barang dan jasa berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Uraian tugas sekretariat


a. Membantu penyusunan program dan anngaran pemilu.
b. Memberikan dukungan teknis admistratif.
c. Membantu pelaksanaan tugas KPU kab/kota dalam menyelenggarakan pemilu.
d. Membantu pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan pemilu anggota dewan
perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan dewan perwakilan rakyat daerah,
pemilu presiden dan wakil presiden, serta pemilihan gubernur.
e. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan keputusan KPU kabupaten/kota.
f. Memfasilitasi penyulesaian masalah dan sengketa pemilihan bupati/walikota.
g. Membantu pelaksanaan tugas-tugas lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3.Bagian Sekretariat membawah:
a. Sub. bagian umum.
Menyusun dan melakukanurusan kearsipan, surat –menyurat, dan ekspedisi.
b. Sub. bagian hukum.
Mempuyai tugas mengumpulkan dan mengelola bahan untuk materi penyuluhan
peraturan perundang undangan tentang pemilu
c. Sub. bagian program dan data
mengumpulkan dan mengelolah semua bahan data pemilu.
d. Sub. bagian teknis dan penyelenggaraan
mempuyai tugas mengumpulkan dan menyusun identifikasi bahan dan informasi
pembagian daerah pemilihan dan lokasi kursi untuk pemilu anggota DPR<
DPD Dan DPRD Kab/Kota.
e. Sub. bagian keuangan
mempuyai tugas menyiapkan dan menyusun bahan-bahan keperluan realisasi
anggaran.
BAB III
TINJAUAN TEORITIS

1. Konsep Dasar Teoritis


A. Penjelasan dan tugas dari sekretaris
Sekretaris adalah dari segi asal katanya, istilah sekretaris asalnya dari kata “secretum”
yaitu bahasa latin yang artinya rahasia. Kata “secretum” lalu kemudian berubah menjadi kata
“secretarius” yaitu dalam bahasa Perancis, lalu “secretary” dalam bahasa Inggris, lalu akhirnya
menjadi kata “secretaries” yaitu dalam bahasa Belanda, dan masuk ke Indonesia yang dikenal
dengan istilah “sekretaris” yang berasal dari kata “secretaries” bahasa Belanda. Sekretaris adalah
orang, pegawai ataupun karyawan yang di berikan tugas dan juga pekerjaan yang berhubungan
dengan masalah rahasia suatu negara atau perusahaan.
Atau dapat di katakan definisi sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang
pemimpin atau badan pimpinan ataupun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan
kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau
kegiatan operasional perusahaan
B. Pengertian Manajemen
Bahasa Inggris dari manajemen adalah manage yang artinya mengelola atau mengurus,
mengendalikan, mengusahakan serta memimpin. Manajemen merupakan sebuah proses untuk
mencapai suatu tujuan dalam organisasi dengan bekerja bersama dengan sumber daya yang
dimiliki.
C. Pengertian Arsip
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium yang
artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memang menunjukkan
tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang lebih
cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri. Schollenberg menggunakan istilah
archives sebagai kumpulan warkat itu sendiri, dan archivesinstution sebagai gedung arsip atau
lembaga kearsipan.
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau benang. Dan
memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan untuk mengikat kumpulan
warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah digunakan
D. Tujuan penulisan surat
Surat menyurat adalah suatu kegiatan untuk mengadakan hubungan secara terus menerus
antara pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Dan dilaksanakan dengan saling berkiriman
surat. Kegiatan surat menyurat ini disebut juga dengan istilah lainnya yaitu korespondensi.
E. Pengertian Surat
Pengertian sempit, Surat adalah alat untuk menyampaikan berita secara tertulis.
Pengertian luas, Surat adalah informasi berupa kabar atau berita seperti surat berita yang sudah
umum dikenal, misalnya surat penawaran, surat pesanan, surat panggilan, dan surat
permohonan.
F. Pengertian Surat Menyurat
Surat menyurat atau korespondensi adalah kegiatan saling berkirim surat oleh
perorangan atau organisasi. Pelaku dalam korespondensi disebut koresponden
G. Fungsi Surat
 Sebagai alat bukti tertulis yang autentik, misalnya surat perjanjian
 Sebagai tanda bukti hitam diatas putih
 Sebagai alat pengingat
 Sebagai alat promosi/iklan
 Sabagai alat ukur tinggi rendahnya frekuensi kegiatan organisasi bisnis/sosial
 Alat pengingat/berpikir, misalnya surat yang telah diarsipkan
 Dokumen historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk
mengetahui perkembangan masa lampau
 Pedoman/dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat
pengangakatan dan sebagainya
 Jaminan keamanan, misalnya surat keterangan jalan
 Duta atau wakil organisasi
 Barometer kemajuan kantor
 Sebagai alat komunikasi (tulis)
 Keuntungan komunikasi melalui surat :
 Adanya bukti hitam diatas putih
 Bahasa komunikasi lebih lengkap sesuai kehendak hati
 Biaya relatif murah
 Dapat menyimpan rahasi
 Lebih formal
H. Tujuan umum surat
Surat yang di tulis oleh pengirimnya adalah mengharap reaksi yang timbul dari pembaca
tepat seprti yang di harapkannya.
I. Syarat-syarat penulisan surat
Syarat-syarat penulisan surat yang perlu di perhatikanoleh penulis agar dapat menulis
surat dengan baik adalah sebagai berikut:

 Memahami prosedur surat menyurat


 Memahami segala permasalahan yang akan di tulis
 Memahami tata teknis penulisan surat yang baik
 Memahami penggunaan tata bahasa dalam surat menyurat
BAB IV

PERSIAPAN PRAKERIN
No. JENIS PERSIAPAN TINGKAT KESIAPAN (%)
1. Administrasi Keuangan 25%
2. Fisik 35%
3. Mental 40%
4. Total 100%

Sumber: berdasarkan hasil pembekalan

B. Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan tugas-tugas, kami di beri pengrahan , pengenalan terhadap
lingkungan kantor, pengenalan alat-alat kantor. Setelah itu saya di beri tugas awalnya di bagian
umum, yaitu contoh mengenai: mengoprasikan komputer/IT, pengarsip surat, mengangendakan
surat masuk/keluar, dan serta lainnya.

Kegiatan dari tanggal 1 Agustus 2017 s.d


No. Nama Kegiatan TINGKAT (%)
1. Mengarsipkan 95%
2. Menulis 95%
3. Dan lain-lain 80%

Sumber: hasil penelitian

*Hasil-hasil yang diperoleh


Dalam melaksanakan prakerin kami dapat mengetahui yang berhubungan dengan
perbendarahan brang, memilih barang, habis pakai, dan mengetahui kegiatan kantor, serta dapat
mengetahui bagaimana dunia kerja sebenarnya.

Hasil Kegiatan Prakerin

No Nama Kegiatan
.
1 Print surat undangan
2 Antar undangan rapat
3 Agenda surat
4 Isi disposisi
5 Buat daftar hadir pegawai
6 Foto copy surat
7 Mengisi buku ekspedisi
8 Scan surat
9 Arsip surat
10 Antar surat
11 Buat disposisi
12 Memperbaiki semua arsip
FORMAT PENILAIAN SISWA PSG
TAHUN PELAJARANN 2018/2019

Nama : ANDHY PRAYITNO


Kelas / program study : ADMISTRASI PERKANTORAN
Tempat prakerin/psg : KOMISI PEMILIHAN UMUM {KPU}
KABUPATEN RAJA AMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT

NO. KRITERIA PENILAIAN BOBOT PENILAIAN KETERANGAN

1. KEDISIPLINAN B (85) BAIK

2. KETERAMPILAN KERJA A (95) SANGAT BAIK

3. KERJA SAMA A (95) SANGAT BAIK

4. TANGGUNG JAWAB A (87) SANGAT BAIK

5. SOPAN SANTUN A (90) SANGAT BAIK

6. KEJUJURAN A (95) SANGAT BAIK

Waisai,............................2018
PEMBIMBING KANTOR
Dunia Usaha / Industri / Istansi

HERLINA TEPASEDANYA, S.ST


NIP. 197802052005022004
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah pelaksanaan proses, pendidikan sitem ganda (PSG), serta dan prosedur kegiatan
yang berlansung maka kami penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:

 Kegiatan pendidikan sistem ganda (PSG), merupakan kegiatan positif bagi siswa.
Sekolah menengah kejuruan (SMK).
 Kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN), yang merangkai semua otoritas
positif bagi siswa SMK. Agar mendapat dan meningkatkan kompetensi siswa
yang maksimal.
 Kegiatan pendidikan sistem ganda (PSG), merupakan penentuan bagi siswa agar
menjadi efektif untuk bisa bekerja dilapangan sesuai dengan ilmu yang di
dapatkan. Kami penulis mengilustrasikan dengan saudara/i yang memberikan
motifasi untuk belajar lebih efektif, sehingga kami tidak grogi dalam pekerjan
tapi rileks untuk bekerja dan bertanya maka kami mendapatkan ilmu dengan baik.

B. SARAN PENULIS UNTUK PIHAK SEKOLAH


Sekolah hendaknya memberikan ilmi-ilmu dasarnya yang lebih baik diaplikasikan di
dunia kerja sehingga pada saat siswa melaksanakan kegiatan, Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
siswa tidak dapat mengalami kesulitan atau kendali yang berhubungan dengan materi yang
dikerjakan di dunia kerja nanti.
 Sekolah hendaknhya merencanakan program tidak lanjut dari kegiatan,
pendidikan sistem ganda (PSG) sebagai dunia promosi kemampuan dari
kompetensi siswa.
 Sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi pembimbing pengawasan
kegiatan, pendidikan sistem ganda (PSG).
 Sekolah hendanya memberikan cara penulisan dan pembuatan laporan,
(sistematika penulisan laporan) sebagai pelajaran tambahan agar dapat
membantu siswa-siswi dalam pembuatan laporan PSG

C. SARAN PENULIS UNTUK PIHAJ ISTANSI ATAU KANTOR


 Perlu adanya kerja sama yang baik antara pegawai dan pimpinan agar
pekerjaan berjalan dengan baik.
 Saling kerja sama dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan di kantor, dan
para pegawai saling menghormati antara pegawai maupun tamu.
 Para pegawai harus disiplin dan mentaati peraturan yang ditetapkan oleh
kantor.
 Para pegawai haruslah datang waktu dan melaksanakan kewajiban dengan
baik dan jujur.
PENUTUP
Demikian laporan ini saya susun dalam menyelesaikan praktek sistem ganda/ praktek
kerja industri untuk itu saya sebagai penulis mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan yang
maha esa atas rahmat dan kasih karunianya, serta kesehatan saya dapat menyelesaiakan tugas
dan kewajiban saya sebagai siswa selama tiga bulan di KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN RAJA AMPAT dengan baik.

Sayapun berterima kasih kepadabapak dan ibu guru yang telah mendidik dan
memberikan ilmu kepada saya, serta mendorong saya agar selalu kuat menghadapi copbaan
hidup dan saya juga berterima kasih kedua orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang
serta doa yang tak pernah henti agar saya selalu sehat dan tak ada kendala atau hambatan dalam
melaksanakan praktek kerja industri / praktek sistem ganda selama tiga bulan lamanya. Kepada
semua teman-teman yang ikut memberi dorongan kepada saya, saya hanya bisa mengucapkan
terima kasih buat kalian semua.

Dalam laporan ini juga, saya ingin menitip pesan dan kesan untuk semua teman-teman
khususnya siswa-siswi SMK 2 RAJA AMPA. Ingat jangan menyerah atas impianmu, impian
memberimu tujuan hidup, ingatlah sukses bukan kunci kebahagiaan tapi kebahagiaan kunci
kesuksesan. Semangat teman-teman seberat apapun masalahmu pasti ada jalan keluarnya dan
yakin tuhan memberi beban masalah seberat apapun itu masalah yang kamu hadapi saat ini,
percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuan kita. Cukup sekian dan
terima kasih, bila ada kesalahan mohon di maafkan.

Waisai,31 oktober 2018


Hormat Saya

ANDHY PRAYITNO
DOKUMENTASI

A. Menyusun data calon

B. Dokumentasi penyerahan hasil verifikasi datan calon

SUMBER: AULA KPU


SUMBER: AULA KPU

C. kerja bakti

KPUD
D. Menyusun DPT ( Daftar Pemilihan Tetap )

KPUD

E. Menyusun Arsip Surat Sesuai Nomor Agenda


KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN RAJA AMPAT
Alamat: Jln, poros perum 200, kelurahan warmasen, distrik waisai kota, kabupaten raja ampat

NO NAMA JABATAN
1. STEVEN EIBE, S.STP KETUA
DEVISI TEKNIS, HUKUM, SOSIALISASI,
2. HERDHI FUNCE RUMBEWAS, SH
HUMAS DAN PEND. PENYELENGGARA
3. LAILY LEGAWA, SE DEVISI SDM, PROGRAM DAN DATA

4. SUTINI, S.IP SEKRETARIS

5. HERLINA YEPASEDANYA, S.ST KASUBAG UMUM

6. WIHELMINA E. K. SAUYAI, S.AP KASUBAG DATA

7. IRPAWATI, S.Kom KASUBAG. TEKNIS

8. BUDI RAHAYU, SH, M.Si STAF BAG HUKUM

9. NUR AMALIAH, A.Md STAF BAG.UMUM

10. MALIK HUSEN STAF BAG DATA

11. MERSILISA HIBORANG STAF BAG.KEUANGAN

12. MERCYLINA ADRIAANSZ STAF BAG.KEUANGAN

13. SULFAN GOAN STAF BAG. HUKUM

14. OESMAN YAHYA STAF BAG.UMUM


15. ADAM TARAN HONORER
16. ROLLY THENU HONORER
17. MOHAMMAD RAFFI BARIA HONORER
18. NURHAYATI MAYALIBIT, S.Hi HONORER
19. A. RASYID NURLETTE, S. IP HONORER
20. HERED SIMSON KETIARU,SH HONORER
21. FENNY F. J.RUMANSARA,S.Com HONORER
22. SUYATNO,SH HONORER
23. DESI LESTIANI HONORER

24. MILDA WINARSIH  -

25. EDWIN GIDEON URBASA. A.MD. TEK  -

26. DINDO R. H. SUMARNO, S. Kep  -

27. MINCE TANIWEL  -

28. BUCE REKI NOTANUBUN, SH  -

29. DINO L.D.D. WAY  -

30. SALIHUDIN MAJENE  -

Anda mungkin juga menyukai