DISUSUN OLEH:
ANDI PRAYITNO
KELAS XII (DUA BELAS) AP2
Tersusunya laporan ini berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu saya
ingin mengucapkan banyak terima kasih
Seluruh staf dan pegawai pemerintah Kabupaten Raja Ampat khususnya di kantor KPU
(KomisiPemilihan Umum) Kabupaten Raja Ampat provinsi Papua Barat yang sudah membantu
memberikan dorongan maupun bahan acuan sehingga saya berhasil menyelesaikan
PRAKERING (Peraktek Kerja Industri).
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masi banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun kiranya saya harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan
laporan ini, Oleh karena itu mohon maaf jika ada kesalahan yang tidak saya ketahui dan atas
kerjasamanya saya ucapkan banyak terima kasih.
Waisai, ....................
ANDI PRAYITNO
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
I. KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
V. BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................v
A. Latan Belakang Prakering............................................................................................1
B. Tujuan Perakering........................................................................................................1
C. Sasaran Prakering.........................................................................................................1
D. Maksud Prakering.......................................................................................................1
E. Kelancaran dan Hambatan Prakering..........................................................................2
F. Lokasi dan Waktu........................................................................................................2
VI. BAB II URAIAN UMUM
A. Sejarah komisi pemilihan umum..............................................................................
B. Visi dan Misi.............................................................................................................
C. Sarana istansi............................................................................................................
VII. BAB III URAIAN UMUM
A. Konsep dasar teoritis................................................................................................
B. Peranan komunikasi tertulis....................................................................................
VIII. BAB IV LAPORAN KETIATAN
A. Persiapan prakerin...................................................................................................
B. Pelaksanaan prakerin..............................................................................................
IX. BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
X. LAMPIRAN
A. Dokumentasi...........................................................................................................
B. Tata terbit PRAKERIN/PSG...................................................................................
C. Jurnal / agenda harian siswa PSG............................................................................
D. Daftar hadir.............................................................................................................
LAPORAN
HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI / PSG
DI KANTOR KPU
KABUPATEN RAJA AMPAT
Sekolah : SMK NEGERI 2 RAJA AMPAT
Program keahlian : BISNIS DAN MENAJEMEN
Bidang studi keahlian : ADMISTRASI PERKANTORAN
PERSETUJUAN
Laporan ini di buat untuk mendapat persetujuan dari keterampilan kerja di dunia industri.
Mengetahui,
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN RAJA AMPAT
SUTINI, S.IP
NIP. 196701031987032005
PENGESAHAN
Laporan ini di terima dan disahkan Kepala Sekolah
Guna menggenapi kegiatan Praktek Kerja Industri atau praktek sistem ganda (PSG)
Waisai,................2018
Kepala Sekolah
SMK Negeri 2 Raja Ampat
HASAN MAKASAR
NIP. 1930424199031006
BAB 1
PENDAHULUAN
Prakerin ditujukan untuk membentuk peradapan yang memiliki profesional kerja antara lain:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk keterampilan
siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian
kedisiplinan ilmunya.
2. Merubah, mengembangkan siswa dan memanfaatkan siswa profesional yang diperlukan
siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan
kerja, yaitu struktur organisasi usaha, asosiasi usaha jenjang karir dan usaha menengah.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakat dari pada sesuatu atau iklim
Lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenaan
dengan disiplin kerja.
5. meningkatkan serta memperluas kepada siswa memasyarakat dari pada sesuatu atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya sebagai perkerja mandiri terutama yang berkenaan
dengan disiplin kerja.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan mengembangkan pendidikan
Kejuruan
7. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha secara internasional untuk memberikan peluang
masuk dan ditempatkannya alumni
C. MAKSUD PRAKERIN
Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya pribadi yang memiliki seperangkat
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yangdiperlukan bagi profesi
serta cakap dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan menejemen perkantoran baik di
sekolah maupun di luar sekolah
.
E. LOKASI DAN WAKTU
Waktu dan tempat kegiatan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) Siswa SMK NEGERI
2 RAJA AMPAT, dilaksanakan pada Tanggal, 6 AGUSTUS 2018 s/d 2 NOVEMBER 2018.
Tempat, Kantor SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kabupaten Raja Ampat
Provinsi Papua Barat.
Selama pelaksanaan prakerin/PSG, siswa sering dipengaruhi oleh berbegai faktor yang
menjadi pendukung kelancaran prakerin yang sering terjadi baik dalam dunia pendidikan
maupun dunia usaha.
Faktor dominan yang menjadi utama dalam kelancaran kegiatan prakerin adalah
memperhatikan aspek-aspek kebutuhan yang ada dalam dunia industribaik dari segi posituf
maupun segi negatif.
Hambatan seiring terjadi akibat beberapa faktor dalam mendukung proses kelancaran
prakerin yaitu cuaca alam yang sering terjadi, hal ini dapat dikuasai oleh faktor penunjang
lancarnya proses kegiatan prakerin yang sedang berjalan. Hambatan lainya, yaitu faktor sumber
daya manusiayang tidak karena itu untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hambatan-hambatan
yang ada maka dianggap perlu adfanya pengembangan pola pikir, sikap, dan peningkatan sumber
daya manusia yang kreatif dan inofatif.
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN RAJA AMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT
1. DASAR PEMBENTUKAN
Kabapetan Raja Apmat dideklarasikan sebagai kabupaten baru, berdasarkan UU No. 26
tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom, Kabupaten Sorong
Selatan, dan Kabapetan Raja Apmat, tanggal 3 Mei tahun 2002. Kabapetan Raja Apmat
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sorong dan termasuk salah satu dari 14 kabupaten
baru di Tanah Papua. Saat ini, Kabupaten Raja Ampat merupakan bagian dari Provinsi Papua
Barat yang terdiri dari 4 pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool, dan
1.847 pulau-pulau kecil. Pusat pemerintahan berada di Waisai, Distrik Waigeo Selatan, sekitar
36 mil dari Kota Sorong. Kepemerintahan di kabupaten ini baru berlangsung efektif pada tanggal
09 Mei 2003 yang ditandai dengan pembukaan selubung papan nama oleh Gubernur Papua, Alm.
Drs. Yaap Salosa. Ketika itu Waisai hanya sebuah dusun yang dihuni kurang lebih 20 kepala
keluarga.
3. JUMLAH PENDUDUK
Berdasarkan data dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabapetan Rajja Apmat
tahun 2010, jumlah penduduk kabupaten Raja Ampat mencapai 62,861 jiwa. Sesuai dengan
kondisi alamnya, hampir seluruh penduduk Kabapetan Raja Apmat menetap di tepi laut (pantai).
Hanya penduduk Kampung Kalobo, Waijan, Tomolol, Waisai, dan Magey yang tinggal agak
jauh ke arah daratan.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-laki di Raja Ampat sedikit lebih banyak dibandingkan
jumlah penduduk perempuan. Dimana jumlah penduduk laki-laki mencapai 33.486 jiwa,
sedangkan penduduk perempuan mencapai 26.918 jiwa
MENCAKUP:
24 Distrik, 4 kelurahan dan, 199 kampung
4. BATAS WILAYAH
- Sebelah Utara : Samudera Pasifik
- Sebelah Selatan : Laut Seram
- Sebelah Barat : Laut Seram,Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara
- Sebelah Timur : Kota Sorong, Kabupaten Sorong
KANTOR SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN RAJA AMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT
Pemilu 1955.
Ini merupakan Pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu itu
Republik Indonesia berusia 10 tahun. Kalau dikatakan Pemilu merupakan syarat minimal bagi
adanya demokrasi, apakah berarti selama 10 tahun itu Indonesia benar-benar tidak demokratis?
Tidak mudah juga menjawab pertanyaan tersebut.Yang jelas, sebetulnya sekitar tiga bulan
setelah kemerdekaan dipro-klamasikan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945,
pemerintah waktu itu sudah menyatakan keinginannya untuk bisa menyelenggarakan Pemilu
pada awal tahun 1946. Hal itu dicantumkan dalam Maklumat X, atau Maklumat Wakil Presiden
Mohammad Hatta tanggal 3 Nopember 1945, yang berisi anjuran tentang pembentukan partai-
partai politik. Maklumat tersebut menyebutkan, Pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR
akan diselenggarakan bulan Januari 1946. Kalau kemudian ternyata Pemilu pertama tersebut
baru terselenggara hampir sepuluh tahun setelah kemudian tentu bukan tanpa sebab.
Tetapi, berbeda dengan tujuan yang dimaksudkan oleh Maklumat X, Pemilu 1955
dilakukan dua kali. Yang pertama, pada 29 September 1955 untuk memlih anggota-anggota
DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante.
Dalam Maklumat X hanya disebutkan bahwa Pemilu yang akan diadakan Januari 1946 adalah
untuk memilih angota DPR dan MPR, tidak ada Konstituante.
Keterlambatan dan “penyimpangan” tersebut bukan tanpa sebab pula. Ada kendala yang
bersumber dari dalam negeri dan ada pula yang berasal dari faktor luar negeri. Sumber penyebab
dari dalam antara lain ketidaksiapan pemerintah menyelenggarakan Pemilu, baik karena belum
tersedianya perangkat perundang-undangan untuk mengatur penyelenggaraan Pemilu maupun
akibat rendahnya stabilitas keamanan negara. Dan yang tidak kalah pentingnya, penyebab dari
dalam itu adalah sikap pemerintah yang enggan menyelenggarakan perkisaran (sirkulasi)
kekuasaan secara teratur dan kompetitif. Penyebab dari luar antara lain serbuan kekuatan asing
yang mengharuskan negara ini terlibat peperangan.
Tidak terlaksananya Pemilu pertama pada bulan Januari 1946 seperti yang diamanatkan oleh
Maklumat 3 Nopember 1945, paling tidak disebabkan 2 (dua) hal :
2. Belum stabilnya kondisi keamanan negara akibat konflik internal antar kekuatan politik yang
ada pada waktu itu, apalagi pada saat yang sama gangguan dari luar juga masih mengancam.
Dengan kata lain, para pemimpin lebih disibukkan oleh urusan konsolidasi.
Namun, tidaklah berarti bahwa selama masa konsolidasi kekuatan bangsa dan
perjuangan mengusir penjajah itu, pemerintah kemudian tidak berniat untuk menyelenggarakan
Pemilu. Ada indikasi kuat bahwa pemerintah punya keinginan politik untuk menyelenggarakan
Pemilu. Misalnya adalah dibentuknya UU No. UU No 27 tahun 1948 tentang Pemilu, yang
kemudian diubah dengan UU No. 12 tahun 1949 tentang Pemilu. Di dalam UU No 12/1949
diamanatkan bahwa pemilihan umum yang akan dilakukan adalah bertingkat (tidak langsung).
Sifat pemilihan tidak langsung ini didasarkan pada alasan bahwa mayoritas warga negara
Indonesia pada waktu itu masih buta huruf. Sehingga kalau pemilihannya langsung
dikhawatirkan akan banyak terjadi distorsi.
Kemudian pada paruh kedua tahun 1950, ketika Mohammad Natsir dari Masyumi
menjadi Perdana Menteri, pemerintah memutuskan untuk menjadikan Pemilu sebagai program
kabinetnya. Sejak itu pembahasan UU Pemilu mulai dilakukan lagi, yang dilakukan oleh Panitia
Sahardjo dari Kantor Panitia Pemilihan Pusat sebelum kemudian dilanjutkan ke parlemen. Pada
waktu itu Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, setelah sejak 1949 menjadi negara serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
Setelah Kabinet Natsir jatuh 6 bulan kemudian, pembahasan RUU Pemilu dilanjutkan
oleh pemerintahan Sukiman Wirjosandjojo, juga dari Masyumi. Pemerintah ketika itu berupaya
menyelenggarakan Pemilu karena pasal 57 UUDS 1950 menyatakan bahwa anggota DPR dipilih
oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Patut dicatat dan dibanggakan bahwa Pemilu yang pertama kali tersebut berhasil
diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur dan adil serta sangat demokratis. Pemilu 1955
bahkan mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara asing. Pemilu ini
diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon
perorangan.
Yang menarik dari Pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran berkompetisi secara sehat.
Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah perdana menteri dan menteri yang
sedang memerintah, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan otoritasnya kepada pejabat
bawahan untuk menggiring pemilih yang menguntungkan partainya. Karena itu, sosok pejabat
negara tidak dianggap sebagai pesaing yang menakutkan dan akan memenangkan Pemilu
dengan segala cara. Karena Pemilu kali ini dilakukan untuk dua keperluan, yaitu memilih
anggota DPR dan memilih anggota Dewan Konstituante, maka hasilnya pun perlu dipaparkan
semuanya.
VISI DAN MISI
KOMISI PEMILIHAN UMUM
VISI:
MISI:
I. KETUA
II. SEKRETARIAT
PERSIAPAN PRAKERIN
No. JENIS PERSIAPAN TINGKAT KESIAPAN (%)
1. Administrasi Keuangan 25%
2. Fisik 35%
3. Mental 40%
4. Total 100%
B. Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan tugas-tugas, kami di beri pengrahan , pengenalan terhadap
lingkungan kantor, pengenalan alat-alat kantor. Setelah itu saya di beri tugas awalnya di bagian
umum, yaitu contoh mengenai: mengoprasikan komputer/IT, pengarsip surat, mengangendakan
surat masuk/keluar, dan serta lainnya.
No Nama Kegiatan
.
1 Print surat undangan
2 Antar undangan rapat
3 Agenda surat
4 Isi disposisi
5 Buat daftar hadir pegawai
6 Foto copy surat
7 Mengisi buku ekspedisi
8 Scan surat
9 Arsip surat
10 Antar surat
11 Buat disposisi
12 Memperbaiki semua arsip
FORMAT PENILAIAN SISWA PSG
TAHUN PELAJARANN 2018/2019
Waisai,............................2018
PEMBIMBING KANTOR
Dunia Usaha / Industri / Istansi
A. KESIMPULAN
Setelah pelaksanaan proses, pendidikan sitem ganda (PSG), serta dan prosedur kegiatan
yang berlansung maka kami penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:
Kegiatan pendidikan sistem ganda (PSG), merupakan kegiatan positif bagi siswa.
Sekolah menengah kejuruan (SMK).
Kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN), yang merangkai semua otoritas
positif bagi siswa SMK. Agar mendapat dan meningkatkan kompetensi siswa
yang maksimal.
Kegiatan pendidikan sistem ganda (PSG), merupakan penentuan bagi siswa agar
menjadi efektif untuk bisa bekerja dilapangan sesuai dengan ilmu yang di
dapatkan. Kami penulis mengilustrasikan dengan saudara/i yang memberikan
motifasi untuk belajar lebih efektif, sehingga kami tidak grogi dalam pekerjan
tapi rileks untuk bekerja dan bertanya maka kami mendapatkan ilmu dengan baik.
Sayapun berterima kasih kepadabapak dan ibu guru yang telah mendidik dan
memberikan ilmu kepada saya, serta mendorong saya agar selalu kuat menghadapi copbaan
hidup dan saya juga berterima kasih kedua orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang
serta doa yang tak pernah henti agar saya selalu sehat dan tak ada kendala atau hambatan dalam
melaksanakan praktek kerja industri / praktek sistem ganda selama tiga bulan lamanya. Kepada
semua teman-teman yang ikut memberi dorongan kepada saya, saya hanya bisa mengucapkan
terima kasih buat kalian semua.
Dalam laporan ini juga, saya ingin menitip pesan dan kesan untuk semua teman-teman
khususnya siswa-siswi SMK 2 RAJA AMPA. Ingat jangan menyerah atas impianmu, impian
memberimu tujuan hidup, ingatlah sukses bukan kunci kebahagiaan tapi kebahagiaan kunci
kesuksesan. Semangat teman-teman seberat apapun masalahmu pasti ada jalan keluarnya dan
yakin tuhan memberi beban masalah seberat apapun itu masalah yang kamu hadapi saat ini,
percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuan kita. Cukup sekian dan
terima kasih, bila ada kesalahan mohon di maafkan.
ANDHY PRAYITNO
DOKUMENTASI
C. kerja bakti
KPUD
D. Menyusun DPT ( Daftar Pemilihan Tetap )
KPUD
NO NAMA JABATAN
1. STEVEN EIBE, S.STP KETUA
DEVISI TEKNIS, HUKUM, SOSIALISASI,
2. HERDHI FUNCE RUMBEWAS, SH
HUMAS DAN PEND. PENYELENGGARA
3. LAILY LEGAWA, SE DEVISI SDM, PROGRAM DAN DATA