PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fakta tersebut menunjukkan bahwa suatu negara dapat maju salah satunya
melalui bidang pendidikan. Adapun pendidikan seringkali bahkan memang senantiasa
terkait dengan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa dalam menjalankan proses
pendidikan di negaranya
Mengenai hal tersebut, dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam ada satu
pembahasan menarik, yaitu tentang Pendidikan Pembebasan. Berdasarkan hal itu,
penting sekiranya untuk mengetahui bagaimanakah Pendidikan Pembebasan yang
dimaksud dalam Filsafat Pendidikan Islam.
1
B. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ketika tidak ada ikatan-ikatan, tekanan, dan intervensi yang menghalang-halangi
dalam melakukan sesuatu sesuai kehendak diri sendiri.
g. Guru memilih bahan dan isi pelajaran, peserta didik menyesuaikan diri dengan
pelajaran itu.
i. Guru adalah subyek, peserta didik adalah obyek dalam proses belajar mengajar.
4
ekonomi, serta mengambil tindakan untuk melawan unsur-unsur yang menindas dari
realitas tersebut.
Pada model ini peserta didik dibimbing supaya mengetahui struktur sosial,
ekonomi, budaya, agama, dan politik dan tidak menerimanya begitu saja, tetapi malah
mempersoalkan hal-hal yang tidak adil. Pendidik dan peserta didik mempersoalkan
bersama hal-hal yang menyusahkan kehidupan rakyat.
5
Pendidikan Islam sebagai praktek pembebasan mendasarkan pada instrumen
akal budi manusia sebagai paradigma pembebasan, dimana pendidkan Islam diartikan
sebagai proses penyadaran diri (konsientasi) realitas objektif dan aktual, serta
mengakui eksistensi manuasia sebagai individu yang bebas dan memiliki jati
diri. Dengan instrumen akal budi pula pendidikan dalam Islam dimaknai sebagai
proses rasioalisasi dan intelektualisasi. Ada tiga hal yang ingin dibebaskan dalam
pendidikan Islam yakni:
1. Bebas dari pola pikir dikotomis keilmuan atau bahkan polarisasi antara ilmu agama
dan ilmu umum. Sejarah meenunjukkan bahwa pola dikotomis keilmuan dalam Islam
ini muncul sejak abad ke-12 yang diusung oleh al-Ghazali, sebagai akibatnya umat
Islam lebih suka mendalami ilmu-ilmu keagamaan dengan supremasi fiqh tanpa
diimbangi ilmu lain.
Oleh karena itu, pendidikan Islam sebagai praktik pembebasan manusia dalam proses
pendidikan harus dipahami dalam dua dimensi, yaitu:
Tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah mengarahkan peserta didik menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah. Adapun kebebasan manusia disini dibatasi oleh
6
hukum-hukum dan ajaran-ajaran yang ditentukan oleh Allah yang sejalan dengan
filsafat yang mendasari penciptaan manusia. Manusia yang di idam-idamkan oleh
Islam pada umumnya, dan pendidikan Islam pada khususnya adalah manusia yang
cerdas, mampu berfikir dan juga mampu menggunakan akalnya dengan baik dan
bertanggung jawab.
7
BAB III
PENUTUP
Manusia tidak bisa diperbudak dan dipasung kebebasannya, sehingga tidak
boleh menurut dan terikat pada ikatan yang membelenggu kebebasannya. Pendidikan
Islam dapat mewujud menjadi pendidikan pembebasan apabila proses pelaksanaan
pendidikan Islam dapat dilaksanakan secara demokratis, dialogis dan terbuka serta
berupaya menanamkan nilai-nilai tauhid, sehingga pada akhirnya peserta didik
menjadi manusia yang bertaqwa.