Oleh
NAMA : Syifa Fitria
NIM : P07124119096
KELAS : IV C
Baris Judul :
Nama :
Syifa Fitria
NIM :
P07124119096
Menyetujui :
Pembimbing ,
………………………………….
Tanggal : ………………………
ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS
Pada Tanggal :
………………………………..
……………………………….
Dosen Pembimbing :
Penguji ,
……………………….
iii
Kata Pengantar
Syifa Fitria
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS......................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS...........................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan....................................................................3
B. Pengertian Trimester II...................................................................4
C. Tanda Bahaya Trimester II.............................................................6
D. Perubahaan Fisik Pada Trimester II...............................................8
E. Pemenuhan Gizi Pada Trimester II..............................................10
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu.
Sebagian besar penyebab langsung dari kematian ibu adalah pre-eklampsia
dan eklampsia, sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah anemia,
Kurang Energi Kalori, dan keadaan yang Terlalu yaitu : Terlalu tua, Terlalu
muda, Terlalu sering dan Terlalu banyak.
359 (239-478) per 100.000 kelahiran hidup, Kondisi inilah yang membuat
Indonesia belum dapat memenuhi harapan target Millenium Development
Goals (MDGs) tahun 2015, yang seharusnya AKI ditargetkan turun menjadi
112 per 100 ribu kelahiran hidup.
Faktanya AKI justru meningkat dan kini menjadi 359 kematian per 100
ribu kelahiran hidup. Sementara itu, kepala badan penelitian dan
pengembangan kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia
mengatakan, penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan adalah kelompok
hipertensi dalam kehamilan 32,4 persen dan perdarahan post partum 20,3
persen. Pemerintah tetap mengupayakan untuk menurunkan AKI antara lain
dengan membuat pedoman Rencana Aksi Nasional (RAN) yaitu program
percepatan penurunan angka kematian ibu secara nasional. (Profil PKBI,
2015)
Sedangkan menurut Kompas (2016), jumlah Angka Kematian Ibu (AKI)
tampaknya masih sulit dilakukan. Berdasarkan Laporan Rutin Program
vi
Kesehatan Ibu tahun 2015 Jumlah kematian ibu di Jawa Barat masih
menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yaitu 823, meski jika dilihat dari
jumlah rasio, angka kematian ibu di Jawa Barat terbilang rendah. Rasio
kematian ibu per 100.000 tahun 2015 sebesar 87,33 persen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu
hamil secara menyeluruh serta menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan, nifas, sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa dari data
yang terkumpul dari ibu hamil.
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
2. Pelayanan Asuhan
3. Tanda-tanda Kehamilan
1. Tanda Pasti Kehamilan
a. Teraba bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
d. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin,
dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai
pertumbuhan janin.
8. Serviks licin, bulat dan tidak dapat Bias terbuka dengan satu jari,
dilalui oleh satu ujung jari kadang kala adda luka bekas
robekan persalinan yang lalu
11. Bagian terbawah janin turun pada Biasanya tidak terfiks pada PAP
4-6 minggu akhir kehamilan sampai persalinan mulai
2. Leopold II
a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada
disebelah kanan dan kiri ibu.
b. Cara penatalaksanaan adalah sebagai berikut
1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan
dan kiri perut ibu.
2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan
kanan menahan perut sebelah kiri kearah kanan.
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri,
dan rasakan bagian apa yang ada disebelah kanan
(jika teraba rata,tidak teraba bagian terkecil, terasa
ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun
jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol,
maka itu adalah ekstremitas janin).
3. Leopold III
a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di
bawah uterus.
b. Cara penatalaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Tangan kiri menahan fundus uteri.
2) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian
bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat,
melenting, keras maka itu adalah kepala. Namun
jika teraba bagian yang lunak, bulat, tidak
melenting maka itu adalah bokong. Jika di bagian
bawah tidak ditemukan kedua bagian tersebut,
maka pertimbangkan apakah janin dalam letak
melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang) dapat diradakan
ketika tangan kanan menggoyangkan bagian
bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini
ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan)
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba
kepala, goyangkan, jika dapat digoyangkan,
berarti kepala belum masuk panggul, namun jika
tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah
masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan
Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
kepala sudah masuk panggul.
4. Leopold IV
a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di
bawah dan utnuk mengetahui apakah kepala sudah masuk
panggul atau belum.
b. Cara pelaksanaannya adalah sebagi berikut.
1) Pemeriksa menghadap pasien.
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di
bawah.
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua
belah pihak yang berlawanan di bagian bawah.
4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu)
berarti kepala belum masuk panggul.
5) Jika kedua tagan divergen (tidak saling bertemu)
berarti kepala sudah masuk panggul.
(Sulistyawati, Ari. 2011 : 89-92)
7. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Ibu Hamil
1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.
Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan
kapasitas 10 ml atau kurag. Selama hamil, uetrus akan berubah
menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan
cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya
mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan
berat rata-rata 1100 gram.
2. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak da
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya
hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan diovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.
4. Vagina dan Perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat
jelas paad kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada
vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda
Chadwick.
5. Kulit
Pada kulit diding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama strie
gravidarum.pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya
(linea alba) dan kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang
bervariasi pada wajah dan leher yang disebut cloasma atau melasma
gravidarum. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan kadar serum
melanocyte stimulating hormone.
6. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.
Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kuning yang disebut
kolostrum dapat keluar.
7. Perubahan metabolic
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraseluler. Diperkirakan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
2.3 Tabel Penambahan Berat Badan Selama
Kehamilan
Jaringan dan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu
cairan
11. Imunisasi TT
Imunisasi selama kehamilan sangat pentng dilakukan untuk
menncegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janinn.
Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat
mencegah penyakit tetanus. (Sari, Anggrita. dkk. 2015 : 75)
Efek samping TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak 1-2 hari
pada tempat penyuntikan. (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 81)
TINJAUAN KASUS
No Reg : 01127601
I. ANAMNESA
1. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Keterangan Istri Suami
Nama Ny.R Tn.F
Umur 24 Tahun 25 Tahun
Pekerjaan IRT swasta
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Suku/bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Martapura Timur Martapura Timur
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksaan kehamilannya dan merasa cepat
capek kadang ada mual muntah
C. Riwayat Kebidanan
1. Riwayat perkawinan
Status Perkawinan : Kawin / Tidak
Kawin Ke :1
Status isteri ke :1
Usia kawin pertama : 23 Tahun
Lamanya perkawinan terakhir : 1 Tahun
2. Riwayat Haid
Usia Menarche : 13 tahun
Siklus Haid : 28 Hari
HPL : 28 – 12 - 2021
b. Hidrasi
Jumlah cairan yang diminum sehari : 8 gelas / hari
2. Eliminasi
BAB 1x Konsistensi Padat Warna Kuning
BAK Warna Jernih Jumlah 4-5x sehari
4. Pola Hidup
Perokok : Tidak
Alkohol : Tidak
NAFZA : Tidak
5. Mobilitasi : Normal
6. Olahraga
Jenis : Jalan Pagi
Lama : 30 Menit
7. Hubungan Seksual
Hubungan sex dalam kehamilan
Frekuensi : 1x Seminggu
8. Personal Hygiene
Mandi ( gosok gigi ) : 2x Sehari
PERENCANAAN (PLANNING)
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
sehat dengan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit,BB 74 kg, pernapasan
22 x/menit, suhu 37,10C dan janin dalam keadaan sehat dengan usia
kehamilan 38 minggu > 6 hari. Ibu mengerti tentang hasil
pemeriksaan.
2. Menganjurkan kepada ibu untuk makan dengan gizi seimbang yaitu,
nasi, sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan dan susu. Ibu mengerti dan
bersedia makan dengan gizi seimbang.
PENUTUPAN
A. Kesimupulan
Dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil normal terhadap Ny.N asuhan
yang diberikan sesuai dengan asuhan pada Ibu hamil normal. Asuhan
kebidanan pada ibu hamil normal terhadap Ny.N dilakukan pengambilan data
subjektif seperti anamnesa yaitu keluhan utama, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas yang lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit sekarang
didapatkan hasil Ny.N G2 P1 A0 datang untuk kunjungan Ke-4.
Maka dengan ini, sesuai dengan materi di atas dapat disimpulkan bahwa
diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu G2 P1 A0 usia kehamilan 38
minggu > 6 hari dengan kehamilan normal.
Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu hamil yaitu beritahu hasil
pemeriksaan, anjurkan Ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
jelaskan tanda bahaya kehamilan, anjurkan ibu untberitahu ibu tanda-tanda
persalinan, anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang instan, anjurkan
ibu untuk mulai mempersiapan kebutuhan persalinan, anjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup, anjurkan ibu mengkonsumsi tablet fe dan kalk, dan
beritahu ibu untuk kunjungan ulang atau apabila ada keluhan.
Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah dilakukan
terhadap Ny.N yaitu ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan, ibu mengatakan
akan bersalin di puskemas, pendampingnya adalah suami, ibu bersedia untuk
mulai mempersiapkan persiapan persalinan, tentang tanda bahaya trimester 3,
ibu mengerti tanda-tanda persalinan, ibu bersedia untuk menghindari makanan
instan, ibu bersedia untuk mengkonsumsi tablet fed an kalk, ibu mengerti dan
ibu bersedia mengikuti anjuran bidan.
Dalam praktek pemeriksaan ibu hamil tidak ada kesenjangan praktek dan
teori yang didapat dari pendidikan.
B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek (Puskesmas Bojong Rawalumbu)
a) Agar meningkatkan kualitas pelayanan atau asuhan kebidanan kepada
ibu hamil sesuai dengan perkembangannya serta melakukan asuhan
kebidanan sesuai dengan teori yang ada.
Sari, Anggrita. dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : In Media
Prawirohardjo
Koran Sindo. 2015. Angka Kematian Ibu Masih Jauh Dari Target.
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=6&date=2015-12-22, diakses
pada tanggal 29 Juli 2016