Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS TENTANG ASUHAN

KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


FISIOLOGIS
TRIMESTER I DI
PUSKESMAS MARTAPURA TIMUR

Oleh
NAMA : Syifa Fitria
NIM : P07124119096
KELAS : IV C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021
Halaman Persetujuan pengambilan kasus

Baris Judul :

Laporan Kasus Tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu


Hamil
Fisiologis Trimester I Di Puskesmas Martapura Timur

Nama :
Syifa Fitria

NIM :
P07124119096

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Laporan Tugas


Praktik
Pendidikan Program Diploma III Jurusan Kebidanan
semester IV
Politeknik Kesehatan kementrian Banjarmasin

Menyetujui :

Pembimbing ,

………………………………….

Tanggal : ………………………

ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS

Telah Dikonsulkan kepada dosen pembimbing


Tugas praktik Program Diploma III
Jurusan kebidanan Semester IV
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Banjarmasin

Pada Tanggal :

………………………………..

Penyelesaian Revisi Tanggal :

……………………………….

Dosen Pembimbing :

Penguji ,

……………………….

iii
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas laporan yang berjudul ‘’ Laporan kasus tentang asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis trimester I‘’ ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas praktik klinik kebidanan . Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang antenatal care
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing praktik
klinik kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Martapura, 4 Mei 2021

Syifa Fitria

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS......................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS...........................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan....................................................................3
B. Pengertian Trimester II...................................................................4
C. Tanda Bahaya Trimester II.............................................................6
D. Perubahaan Fisik Pada Trimester II...............................................8
E. Pemenuhan Gizi Pada Trimester II..............................................10

BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................13


BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................16
B. Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu.
Sebagian besar penyebab langsung dari kematian ibu adalah pre-eklampsia
dan eklampsia, sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah anemia,
Kurang Energi Kalori, dan keadaan yang Terlalu yaitu : Terlalu tua, Terlalu
muda, Terlalu sering dan Terlalu banyak.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Perkumpulan Keluarga


Berencana Indonesia (PKBI) mencatat, angka kematian ibu (AKI) ketika
melahirkan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. berdasarkan
laporan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) mencatat tentang
AKI tahun 2007 yaitu 228 kematian (132-323) per 100.000 kelahiran hidup.
Tetapi lima tahun kemudian atau pada tahun 2012, AKI meningkat menjadi

359 (239-478) per 100.000 kelahiran hidup, Kondisi inilah yang membuat
Indonesia belum dapat memenuhi harapan target Millenium Development

Goals (MDGs) tahun 2015, yang seharusnya AKI ditargetkan turun menjadi
112 per 100 ribu kelahiran hidup.

Faktanya AKI justru meningkat dan kini menjadi 359 kematian per 100
ribu kelahiran hidup. Sementara itu, kepala badan penelitian dan
pengembangan kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia
mengatakan, penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan adalah kelompok
hipertensi dalam kehamilan 32,4 persen dan perdarahan post partum 20,3
persen. Pemerintah tetap mengupayakan untuk menurunkan AKI antara lain
dengan membuat pedoman Rencana Aksi Nasional (RAN) yaitu program
percepatan penurunan angka kematian ibu secara nasional. (Profil PKBI,

2015)
Sedangkan menurut Kompas (2016), jumlah Angka Kematian Ibu (AKI)
tampaknya masih sulit dilakukan. Berdasarkan Laporan Rutin Program

vi
Kesehatan Ibu tahun 2015 Jumlah kematian ibu di Jawa Barat masih
menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yaitu 823, meski jika dilihat dari
jumlah rasio, angka kematian ibu di Jawa Barat terbilang rendah. Rasio
kematian ibu per 100.000 tahun 2015 sebesar 87,33 persen.

Dalam hal tersebut pemerintah mengupayakan kebijakan dalam


menurunkan angka kematian ibu, dibuatlah kebijakan minimal 4 kali
kunjungan pada ibu hamil, tujuannya agar dapat terdeteksi secara dini apabila
adanya tanda-tanda komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan dapat
segera ditangani, sehingga dapat membantu mengurangi AKI.

Program minimal kunjungan 4 kali pada ibu hamil yaitu kunjungan


pertama pada Trimester I kehamilan (sebelum minggu ke-14), Kunjungan
kedua pada Trimester II (sebelum minggu ke-28), Kunjungan ketiga pada
Trimester III (antara minggu 28-36), Kunjungan keempat pada Trimester III
(Diatas minggu ke-36).(Welyani, Siwi Elisabeth. 2015 : 84)

Dan sesuai kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil maka


dalam pemeriksaan kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik, 2011 yaitu
Timbang berat badan (T1), Ukur tekanan darah (T2), ukur Tinggi fundus uteri
(T3), pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4),
pemberian imunisasi TT (T5), Pemeriksaan Hb (T6), Pemeriksaan VDRL
(T7), Perawatan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu
hamil (T9), Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan
protein urine (T11), Pemeriksaan reduksi urine (T12), Pemberian terapi kapsul
yodium untuk daerah endemis gondok (T13), Pemberian terapi anti malaria
untuk daerah endemis malaria (T14). (Soraya, Nur. 2012)

Dengan adanya pelaksanaan Antenatal Care (ANC) di fasilitas kesehatan


dalam upaya untuk membantu menurunkan tingkat kematian ibu dan angka
kematian bayi sesuai Sustainable Development Goals (SDG’s) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan ini hadir menggantikan MDG’s.

Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk


memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi
ibu dengan kehamilan normal. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk.2009 : 3)
Maka dengan ini penulis tertarik membuat laporan dengan menerapkan
dan mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap
Ny. S di Puskesmas Martapura Timur.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu
hamil secara menyeluruh serta menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan, nifas, sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa dari data
yang terkumpul dari ibu hamil.

b. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dalam bentuk


diagnosa serta masalah dan kebutuhan ibu hamil.

c. Mampu mengidentifikasi diagnosa serta masalah potensial kepada ibu


hamil.

d. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan dan melakukan intervensi dan


kolaborasi

e. Mampu membuat rencana asuhan pada ibu hamil


f. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat untuk ibu
hami

g. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan rencana


management yang telah dicapai untuk ibu hamil.
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. (Saifudin, 2009)

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International,


kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
(Prawirohardjo, Sarwono .2014 : 213).

2. Pelayanan Asuhan

1. Pelayanan/Asuhan Standar Minimal “10 T”


a. Timbang Badan dan ukur tinggi badan
b. Ukur Tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur LILA)
d. Skrining Status Imunisasi TT (dan pemberian imunisasi TT)
e. Ukur Tinggi fundus uteri
f. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
g. Pemberian Tablet besi (90 tablet selama kehamilan)
h. Temu wicara (KIE Interpersonal dan konseling)
i. Test lab sederhana (Hb, Protein urine) dan atau berdasarkan
indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC)
j. Tata laksana kasus (Sari, Anggrita, dkk.2015 : 4)

3. Tanda-tanda Kehamilan
1. Tanda Pasti Kehamilan
a. Teraba bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
d. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin,
dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai
pertumbuhan janin.

(Sari, Anggrita, dkk. 2015 : 12)

2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan


Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan pembesaran
uterus.
Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
a. Tanda Hegar
b. Tanda Brackston Hicks
c. Tanda Piscasek
d. Tanda Goodell
e. Tanda Chadwicks
f. Tanda Balotement
(Sari, Aggrita, dkk.2015 : 11-12)

3. Tanda Dugaan hamil


a. Amenore (berhentinya menstruasi)
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
c. Ngidam (menginginkan makan tertentu))
d. Syncope (pingsan)
e. Kelelahan
f. Payudara tegang
g. Sering miksi
h. Konstipasi atau obstipasi
i. Pignmentasi kulit
j. Epulis
k. Varices
(Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 70-72)
4. Diagnosis Kehamilan
Menurut (Saifudin, 2009), diagnosis dibuat untuk menentukan hal-ha
sebagai berikut :

Tabel 2.1 Hal-hal yang Ditentukan dalam Diagnosis


Kehamilan
NO Kategori Gambaran
1 Kehamilan normal 1. Ibu sehat
. 2. Tidak ada riwayat obstetric buruk
3. Ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan

4. Pemeriksaan fisik dan laboratorium


normal
2 Kehamilan dengan masalah Seperti masalah keluarga atau
. khusus psikososial, kekerasan dalam rumah
tangga, kebutuhan financial, dan lain-
lain.
3 Kehamilan dengan masalah Seperti hipertensi, anemia berat,
. kesehatan yang preeklamsi, pertumbuhan janin
membutuhkan rujukan terhambat, infeksi saluran kemih,
untuk konsultasi dan atau penyakit kelamin dan kondisi lain-lain
kerjasama penangannnya yang dapat memburuk selama
kehamilan.

4 Kehamilan dengan Seperti perdarahan, eklamsi, ketuban


. kondisi kegawatdaruratan pecah dini, atau kondisi-kondisi
yang membutuhkan kegawatdaruratan lain pada ibu dan
rujukan segera bayi.

(Walyani, Siwi Elisabeth. 2015 :74)

Menurut warjati (2011) diagnosis banding nulipara dan multipara


dapat dilihat pada table bawah ini.

Tabel 2.2 Diagnosis Banding Nulipara dan Multipara


No Nulipara Multipara
1. Perut tegang Perut longgar, perut gantung,
banyak strie

2. Pusat menonjol Tidak begitu menonjol


3. Rahim tegang Agak lunak
4. Payudara tegagng Kurang tegang dan tergantung, ada
strie

5. Labia mayora Nampak bersatu Terbuka


6. Himen koyak pada beberapa Kurunkula himenalis
tempat

7. Vagina sempit dengan rugae yang Lebih besar, rugae kurang


utuh menonjol

8. Serviks licin, bulat dan tidak dapat Bias terbuka dengan satu jari,
dilalui oleh satu ujung jari kadang kala adda luka bekas
robekan persalinan yang lalu

9. Perineum utuh dan baik Bekas robekan atau bekas robekan


episitomi

10. Pembukaan serviks: a. Mendatar sambil membuka


a. Serviks mendatar dulu, baru hampir sekaligus
membuka b. 2 cm dalam 1 cm
b.Pembukaan rata-rata 1 cm
dalam 2 jam

11. Bagian terbawah janin turun pada Biasanya tidak terfiks pada PAP
4-6 minggu akhir kehamilan sampai persalinan mulai

12. Persalinan hamper selalu dengan Tidak


episiotomi

(Mulyani, Siwi Elisabeth. 2015 : 75)

5. Tanda Bahaya Kehamilan


Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologis. (Walyani, Elisabeth Siwi.2015 :
145)
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan
hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang
menjadi kehamilan patologis.
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan
upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap
kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. (Prawirohardjo.2014 : 281)
Tanda bahaya kehamilan :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun
senja)
4. Nyeri abdomen yang hebat
5. Begkak pada muka dan tangan
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa.
(Rukiyah, Ai yeyeh.dkk. 2009 : 126-127)

6. Pemeriksaan Palpasi Abdomen


Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut.
1. Leopold I
a. Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang
ada di fundus.
b. Cara penatalaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Pemeriksa menghadap pasien Kedua tangan meraba
bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus
uteri
2) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba
bulat, melenting mudah digerakkan, maka itu
adalah kepala. Namun, jika teraba bulat, besar,
lunak, tidak melenting, dan susah digerakkan
makan itu adalah bokonng janin.

2. Leopold II
a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada
disebelah kanan dan kiri ibu.
b. Cara penatalaksanaan adalah sebagai berikut
1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan
dan kiri perut ibu.
2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan
kanan menahan perut sebelah kiri kearah kanan.
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri,
dan rasakan bagian apa yang ada disebelah kanan
(jika teraba rata,tidak teraba bagian terkecil, terasa
ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun
jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol,
maka itu adalah ekstremitas janin).

3. Leopold III
a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di
bawah uterus.
b. Cara penatalaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Tangan kiri menahan fundus uteri.
2) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian
bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat,
melenting, keras maka itu adalah kepala. Namun
jika teraba bagian yang lunak, bulat, tidak
melenting maka itu adalah bokong. Jika di bagian
bawah tidak ditemukan kedua bagian tersebut,
maka pertimbangkan apakah janin dalam letak
melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang) dapat diradakan
ketika tangan kanan menggoyangkan bagian
bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini
ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan)
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba
kepala, goyangkan, jika dapat digoyangkan,
berarti kepala belum masuk panggul, namun jika
tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah
masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan
Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
kepala sudah masuk panggul.

4. Leopold IV
a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di
bawah dan utnuk mengetahui apakah kepala sudah masuk
panggul atau belum.
b. Cara pelaksanaannya adalah sebagi berikut.
1) Pemeriksa menghadap pasien.
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di
bawah.
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua
belah pihak yang berlawanan di bagian bawah.
4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu)
berarti kepala belum masuk panggul.
5) Jika kedua tagan divergen (tidak saling bertemu)
berarti kepala sudah masuk panggul.
(Sulistyawati, Ari. 2011 : 89-92)
7. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Ibu Hamil
1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.
Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan
kapasitas 10 ml atau kurag. Selama hamil, uetrus akan berubah
menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan
cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya
mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan
berat rata-rata 1100 gram.
2. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak da
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya
hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan diovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.
4. Vagina dan Perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat
jelas paad kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada
vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda
Chadwick.
5. Kulit
Pada kulit diding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama strie
gravidarum.pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya
(linea alba) dan kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang
bervariasi pada wajah dan leher yang disebut cloasma atau melasma
gravidarum. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan kadar serum
melanocyte stimulating hormone.
6. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak.
Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kuning yang disebut
kolostrum dapat keluar.
7. Perubahan metabolic
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraseluler. Diperkirakan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
2.3 Tabel Penambahan Berat Badan Selama
Kehamilan
Jaringan dan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu
cairan

Janin 5 300 1500 3400


Plasenta 20 170 430 650
Cairan 30 350 750 800
amnion

Uterus 140 320 600 970


Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan 0 30 80 1480
ekstraseluler

Lemak 310 2050 3480 3345


Total 650 4000 8500 12500

Sumber : (Prawirohardjo, Sarwono. 2014 : 180)

Table 2.4 Perhitungan berat badan berdasarkan indeks masa


tubuh

Kategori IMT Rekomendasi (kg)


Rendah < 19,8 12,5-18
Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli - 16-20,5
Pada trimester 2 dan 3 perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat badan 0,4 kg. perempuan dengan gizi kurang 0,5
kg, gizi baik 0,3 kg.

a. Untuk merekomendasikan penambahan berat badan dengan


rumus :
IMT = BB (DLM KG)
TB2 (dalam meter)
b. 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
c. 20 minggu berikutnya terjadi penambahan BB sekitar 9 kg.
d. Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg
adalah :
Tabel 2.5 Maximal Kenaikan BB ibu hamil
Jaringan dan Cairan Berat (gram) Berat badan
(kg)
Janin 3400 3-4
Plasenta 650 0,6
Caran amnion 800 0,8
Peningkatan berat uterus 970 0,9
Peningkatan berat 405 0,4
payudara

Peningkatan volu 1450 1,5


darah me

Cairan ekstra seluler 1480 1,4


Lemak 3345 3,5
Total 12,5 kg
Sumber : (Sari, Anggrita. dkk. 2015 : 61-62)
8. Sistem kardiovaskuler
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini
terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu juga
penigkatan denyut jantung.
9. Traktus digestivus
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan
tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang
akan bergeser ke atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan terjadi
pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus da
penurunan sekresi asam hidroklorid da peptin di lambung sehingga
akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn).
10. Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
berkemih. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun
ke pintu atas panggul, keluhan sering berkemih timbul kembali.
11. Sistem muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan mejadi bentuk yang umum pada
kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
anterior.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2014. 175-186).
8. Perubahan Adaptasi dan Psikologis dalam Masa Kehamilan
1. Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai peiode penyesuaian.
penyesuaian yang dilakukan oleh wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan kenyataan ini bagi dirinya
meruppakan tugastugas psikologis yang paling penting pada trimester
pertama kehamilan.
Beberapa wanita, terutama mereka yang telah merencanakan
kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita
sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti
kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara
wanita yang satu dengan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan seksual, tetapi secara umum trimester pertama merupakan
waktu terjadinya penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi
yang jujur dan terbuka terhadap pasangan masing-masing. Banyak
wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih
tanpa seks. (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 64)
Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester I
didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian
peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas
Beberapa tahapan aktifitas pentig seseorang menjadi ibu :
a. Taking On
Seorang wanita dalam prncapaian peran sebagai ibu akan
memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
b. Taking In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang
dilakukan.
c. Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan
aktifitas yang sudah dilakukannya. (Sari, Aggrita.
dkk. 2015: 64)
2. Trimester II
Trimester kedua sering disebut periode pancaran kesehatan, saat ibu
merasa sehat. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
bayinya, dan ibu mulai merasaka kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dari dirinya sendiri. Trimester kedua dibagi menjadi dua fase
yaitu prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester pertama
dan selama prequickening dan trimester kedua, wanita tersebut akan
terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang
menghubungkannya dengan ibunya sendiri. Quickening mungkin
menyerang wanita untuk memikirkan bayinya sebagai individu yang
merupakan bagian dari dirinya. Perhatian ditujukan pada kesehatan
bayi dan kehadiran didalam keluarga.
(Sari, Aggrita. dkk. 2015: 67)
3. Trimester III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar
menanti kehadiran sang bayi.
Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat
dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orangtua dan mulai memilih
nama untuk bayinya, pakaian bayi mulai dibuat atau dibeli.
Pada trimester ini wanita juga merasa cemas dengan kehidupan
bayi dan kehidupannya sendiri, seperti: apakah nanti bayinya akan
lahir abnormal atau tidak, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
cidera akibat tendangan bayinya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung,
jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat dan
konsisten dari pasanganny. Peningkatan hasrat seksual yang terjadi
pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang
semakin besar menjadi halangan.alternative posisi dalam berhubungan
seksual dan metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengan caracara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur
dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat
penting. (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 66-67)

9. Menentukan Tafsiran Persalinan


Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan biasa dilakukan
perhitungan sebagai berikut :
1. Tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
2. Bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
3. Tahun menstruasi terakhir ditambah 1
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal
perkiraan persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1 minggu dan
hamper 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau
setelah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu
sebelum maupun setelah tanggal perkiraan persalinan masih dianggap
normal.
(Sari, Anggrita.dkk. 2015 : 46-47)
Saat persalinan sudah dapat ditentukan pada kunjungan antenatal
yang pertama, yaitu dengan Rumus Naegle:
a. Untuk siklus 28 hari
Hari Pertama Haid Terakhir (+7), Bulan (-3), Tahun (+1) =
Tanggal tafsiran persalinan.
b. Untuk siklus 35 hari
Hari Pertama Haid Terakhir (+14), Bulan (-3), Tahun (+1)
= Tanggal tafsiran persalinan.
Rumus Naegle ini hanya dapat dipergunakan bila haid ibu teratur.
Rumus ini tidak dapat dipergunakan bilamana :
a. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak
haid.
b. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi.
c. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan
belum haid lagi. (Handayani, Retno. dkk. 2007 : 29)

10. Menentukan Usia Kehamilan


Menentukan usia kehamilan bias dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya adalah :
1. Rumus Naegle
Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan
lahir (HPL, EDC = Expected Date of Confinement). Rumus ini
terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga
ovulasi terjadi pada hari ke-14. Caranya yaitu tanggal hari pertama
menstruasi terakhir (HPM) ditambah 7 dan bulan dikurang
(Pantiawati, Ika,. dan Saryono.2010. Hal : 50-52)
2. Berdasarkan tinggi fundus uteri
Secara tradisional perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan
dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa
patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau prosesus
xipoideus. Dalam upaya standarisasi perkiraan tinggi fundus uteri,
pada peneliti saat ini menyarankan penggunaan pita ukur untuk
mengukur tinggi fundus uteri dari tepi atas simfisis pubis karena
memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan.
(Pantiawati, Ika,. dan Saryono. 2010 : 50-52)
a. Tinggi Fundus berdasarkan UK
2.6 Tabel Tinggi Fundus Berdasarkan UK
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 Minggu Tinggi Fundus Uteri 1-2
jari
diatas sympisis
16 Minggu Tinggi Fundus Uteri pertengahan
antara sympisis-pusat

20 Minggu Tinggi Fundus Uteri 3


jari dibawah pusat

24 Minggu Tinggi Fundus Uteri


setinggi
pusat
28 Minggu Tinggi Fundus Uteri 3 jari diatas
pusat

32 Minggu Tinggi Fundus Uteri pertengahan


pusat-proc.xyphoideus

36 Minggu Tinggi Fundus Uteri 3 jari


dibawah Prosesus xyphoideus

40 Minggu Tinggi Fundus Uteri 2-3 jari


dibawah Prosesus xyphoideus

b. TFU Menurut Mc. Donald


2.7 Tabel TFU Menurut Mc. Donald
22-28 mg 24-25 cm diatas sympisis
28 mg 26,7 cm diatas sympisis
30 mg 29,5-30 cm diatas sympisis
32 mg 29,5-30 cm diatas sympisis
34 mg 31 cm diatas sympisis
36 mg 32 cm diatas sympisis
38 mg 33 cm diatas sympisis
40 mg 37,7 cm diatas sympisis
Sumber : (Sari, Anggrita. dkk. 2015 : 48-49)

3. Berdasarkan palpasi abdominal


a. Rumus bartholomew
Antara simfisis pubis dan pusat dibagi dalam 4 bagian
yang sama maka tiap bagian menunjukan penambahan 1
bulan. Pada saat fundus uteri teraba tepat teraba di simfisis
umur kahamilan adalah 2 bulan (8 minggu). Antara pusat
sampai prosesus xipoideus juga dibagi dalam 4 bagian dan
tiap bagian menunjukan kenaikan 1 bulan. Perlu
diperhatikan bulan ke-10 (40 minggu) tinggi fundus uteri
lebih sama dengan bulan ke-8 (32 minggu)pada saat itu
kepala sudah masuk panggul.
b. Rumus Mc.Donald
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus uteri
dikalikan 2 dan dibagi 7 memberikanumur kehamilan
dalam bulan obstetrik dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7
memberikan umur kehamilan dalam minggu.
Rumus Johnson-Taussac untuk menentukan Taksran
Berat Janin Taksiran ini hanya berlaku untuk janin
presentasi kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut :
TBJ = TFU menurut Mc.Donald-n) X 155 = berat (gram)
N = dikurang 12 jika kepala belum masuk pintu atas
panggul
N = dikurang 11 jika kepala sudah masuk pintu atas
panggul (Sari, Anggrita. dkk. 2015 : 48)
c. Quickening (persepsi gerakan janin pertama)
Gerakan janin pertama biasanya dirasakan pada umur
kehamilan 18 minggu (primigravida) atau 16 minggu
(multigravida).
d. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan sinar X akan memperlihatkan osifikasi
berbagai bagian skeleton janin dari sejak usia kehamilan
16 minggu. Namun demikian, pemeriksaan ini hamper
tidak pernah dilakukan untuk menilai usia kehamilan
mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan. (Farrer, halen.
2001)
e. Ultrasonografi
Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi
menggunakan 3 cara:
1) Dengan mengukur diameter
kantaong kehamilan (GS = Gestasional
Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu
2) Dengan mengukur jarak kepala-bokong (GRI =
Grown rump Length) untuk umur kehamilan 7-14
minggu
3) Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk
kehamilan lebih dari 12 minggu.
(Pantiawati, Ika,.dan Saryono. 2010 : 50-52)

11. Imunisasi TT
Imunisasi selama kehamilan sangat pentng dilakukan untuk
menncegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janinn.
Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat
mencegah penyakit tetanus. (Sari, Anggrita. dkk. 2015 : 75)
Efek samping TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak 1-2 hari
pada tempat penyuntikan. (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015 : 81)

2.8 Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT


Antigen Interval Lama %per
Perlindungan
(selang waktu) Perlindungan

TT1 Pada kunjungan antenatal - -


pertama
TT2 3 tahun 80

TT3 4 minggu setelah TT1 5 tahun 95

TT4 6 bulan setelah TT2 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT3 25 tahun/seumur 99


hidup
1 tahun setelah TT4

Sumber : (Romauli, 2014 : 144 )

12. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya


2.10 Tabel Ketidaknyamanan Ibu Hamil dan Cara
Mengatasinya

NO Ketidaknyamanan Cara Mengatassi


1. Sering buang air kecil. a. Kurangi asupan karbohidrat
Trimester I dan III murni dan makanan yang
mengandung gula.

b. Batasi minum kopi, the dan soda.


2. Strie gravidarum. a. Gunakan emolien topical atau
Tampak jelas pada bulan ke 6- antipruretik jika ada indikasi.
7 b. Guunakan baju longgar yang dapat
menopang payudara dan abdomen.
3. Hemoroid. a. Makan-makanan yang berserat,
Timbul trimester II dan III buah dan sayuran srta banyak
minum air putih dan sari buah.

b. Lakukan senam hamil untuk


mengatasi hemoroid.

c. Jika hemoroid menonjol keluar,


oleskan lotion witch hazel.
4. Kelelahan. a. Istirahat yang cukup, minimal 2
Pada trimester I jam pada siang hari.

b. Lakukann tehnik relaksasi.


5. Keputihan. a. Tingkatkan kebersihan dengan
Pada trimester I mandi setiap hari.

b. Memakai pakaian dalam dari


bahan katun dan yang mudah
menyerap..
c. Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur.

6. Keringat bertambah. a. Pkailah pakaian yang tipis dan


Secara perlahan terus longgar.
meningkat sampai akhir
kahamilan b. Tingkatkan asupan cairan.
c. Mandi secara teratur.

7. Sembelit. a. Minum 3 liter cairan tiap hari


Trimester II dan III terutama air putih atau sari buah.
b. Makan-makanan yang kaya serat
dan juga minum vitamin C.

c. Lakukan senam hamil.


d. Membiasakan buang air besar
secara teratur.

8. Kram pada kaki. a. Rendam kaki dengan sir yang


Setelah usia kehamilan 24 telah diberi minyak essensial
minggu b. siprus.
Kurangi konsumsi susu
(kandungan fosfatnya tinggi).
c. Latihan dorsofleksi pada kaki.

9. Mengidam. a. Tidak perlu dikhawatirkan selama


Trimester I diet memenuhi kebutuhannya.
b. Jelaskan tentang bahaya makanan
yang tidak bias diterima,
mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam
atau kesukaan menurut kultur.

10 Napas sesak. a. Jelasskan penyebab


. Trimester II dan III b. fisiologisnya. Mmerentangkan
tangan diata kepala serta
menarik nafas panjang.

c. Mendorong postur tubuh yang baik.

11. Nyeri ligamentum rotundum. a. Berikan penjelassan mengenai


Trimester II dan III penyebab nyeri.

b. Tekuk lutut kea rah abdomen


c. Mandi air hangat.
d. Gunakan sebuah bantal untuk
menopang uterus dan bantal
lainnnya letakkan di antara lutut
sewaktu dalam posisi berbaring
miring.

12. Panas perut. Mulai bertambah a. Makan sedikit-sedikit tapi sering.


sejak trimester II dan b. Hindari makan berlemak dan
bertambah semakin lamanya
berbumbu tajam.
kehamilan. Hilang pada waktu
persalinan c. Hindari berbaring etelah makan.
d. Hindari minum air putih saat
makan

e. Tidur dengan kaki ditinggikan.


13. Perut kembung. a. Hindari makan yang mengandung
Trimester II dan III gass.

b. Mengunyah makanan secara


teratur.

c. Lakukan senam secara teratur.


14. Pusing/sakit kepala. a. Bangun secara perlahan dari posisi
Trimester II dan III istirahat.

b. Hindari berbaring dalam posisi


terlentang.
15. Mual dan muntah. a. Makan sedikit tapi sering.
Trimester I b. Hindari maknan berlemak dan
goreng-gorengan.

c. Minum supplement vitamin B6 dan


zat besi juga khhrom.

16. Sakit punggung bawah atas a. Posisi/sikap tubuh yang baik


dan bawah. Trimester I selama melakukan aktifitas.

b. Hindari mengangkat barang berat.


c. Gunakan bantal ketika tidur untuk
meluruskan punggung
17. Varices pada kaki. a. Istirahat dengan menaikkan kaki
Trimester II dan III setinggi mungkin untuk
membalikan efek gravitasi.

b. Jaga agar kaki tidak bersilangan.


c. Hindari berdiri atau duduk terlalu
lama.
Sumber : (Sari, Angrita. dkk. 2015 : 78-80)

13. Persiapan Rujukan


Secara umum, rujukan dilakukan apabila tenaga dan perlengkapan di
suatu fasilitas kesehatan tidak mampu menatalaksana komplikasi yang
mungkin terjadi. Dalam pelayanan kesehatan maternal dan perinatal,
terdapat dua alasan untuk merujuk ibu hamil, yaitu ibu dan/atau janin yang
dikandungnya. Meskipun sebagian besar ibu menjalani persalinan normal
namun sekitar 20% diantaranya akan mengalami masalah selama proses
persalinan dan kelahiran sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan
rujukan. (Surtayati, Asri. 2015) Singkatan BAKSOKU dapat digunakan
untuk mengingat hal-hak penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu
dan bayi.

B: (Bidan) Mempersiapkan bahwa ibu dan/atau bayi baru lahir


didampingi oleh penolong persalinan yang
kompeten dan untuk menatalaksana gawat darurat
obstetri dan bayi baru lahir untuk dibawa ke fasilitas
rujukan.

A: (Alat) Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan


persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik,
selang IV, alat resisutasi, dll) bersama ibu ketempat
rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahantersebut mungkin
diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju
fasilitas rujukan.

K: (Keluarga) Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu


dan/atau bayi baru lahir dan mengapa ibu dan/bayi perlu
dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan tujuan merujuk
ibu ke fasilitas rujukan tersebut. Suami atau anggota
keluarga yang lain harus menemani ibu dan/atau bayi baru
lahir hingga ke fasilitas rujukan.

S: (Surat) Berikan surat ketempat rujukan. Surat ini harus


memberikan identifikasi mengenai ibu dan/atau bayi baru
lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil
pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu
dan/atau bayi baru lahir.

Sertakan juga partograf yang dipakai untuk keputusan


klinik.
O: (Obat) Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke
fasilitas rujukan. Obat-obatan tersebut mungkin akan
diperlukan selama di perjalanan.
K: Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk
(kendaraan) merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu,
pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk mencapai
tujuan pada waktu yang tepat.

U: (Uang) Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah


yang cukup untuk membeli obat-obatan yang
diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang
diperlukan selama ibu dan/atau bayi baru lahir
tinggaldi fasilitas rujukan.

(Sari, Anggrita. dkk. 2015 : 136)


BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGUMPULAN DATA DASAR

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU ANTENATAL

No Reg : 01127601

Nama pengkaji : Syifa Fitria

Hari/Tanggal : Jumat,30 – 04 – 2021

Waktu Pengkajian : 10.50

Tempat Pengkajian : Puskesmas Martapura Timur

I. ANAMNESA
1. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Keterangan Istri Suami
Nama Ny.R Tn.F
Umur 24 Tahun 25 Tahun
Pekerjaan IRT swasta
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Suku/bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Martapura Timur Martapura Timur

B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksaan kehamilannya dan merasa cepat
capek kadang ada mual muntah

C. Riwayat Kebidanan
1. Riwayat perkawinan
Status Perkawinan : Kawin / Tidak
Kawin Ke :1
Status isteri ke :1
Usia kawin pertama : 23 Tahun
Lamanya perkawinan terakhir : 1 Tahun
2. Riwayat Haid
Usia Menarche : 13 tahun
Siklus Haid : 28 Hari

Warna Darah Haid : Merah

Bentuk darah haid : cair / bergumpal / flek-flek

Flour albus : ya / tidak *) sebelum /


sesudah haid*) bau / tidak *)
gatal / tidak

Warna Flour albus :-

3. Riwayat Kehamilan Sekarang


GPA : G1P0A0
HPHT : 21 – 03 – 2021

HPL : 28 – 12 - 2021

Pergerakan Janin yang pertama kali :-

Pergerakan Janin yang dirasakan

Dalam 24 Jam terakhir :-

Tablet tambah darah : Asam Folat

Obat yang dikonsumsi(termasuk jamu) : Kalk

Skrining imunisasi TT : TT2

Tanda – tanda bahaya / penyulit : Tidak ada

Kekawatiran – kekawatiran khusus : Ibu khawatir tidak


bias melahirkan
secara pervaginam

4. Riwayat Kehamilan Yang Lalu


N Kehamilan Persalinan Ditolon Anak Jenis BB Seha Usi
o Ater/post Spontan/ti g oleh lahir kelami L t/ a
term/preter n hidup / n sakit ana
m Dakan/ meningga k
abortus l
- - - - - - - - -

D. Riwayat kesehatan / penyakit


Riwayat Kesehatan yang diderita sekarang / dulu : Ibu
mengatakantidak
memilik riwayat
penyakit kronis /
menular
Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu mengatakan
keluarganya tidak
memiliki riwayat
penyakit kronis
menular.

E. Riwayat social budaya


Respon keluarga terhadap kehamilan ibu :Ibu mengatakan respon
keluarga senang akan
kehamilan saat ini.
Riwayat KB terakhir Jenis :-
Lama :-
Bentuk dukungan Keluarga : Ibu mengatakan keluarga
memberi support
Adat istiadat yang berhubungan dengan kehamilan : Ibu hamil
tidak
diperbolehkan
mandi
dimalam hari
Pengambilan keputusan : Suam
Rencana Persalinan - Tempat : BPM
- Penolong persalinan : Bidan
- Pendamping persalinan: Suami
- Calon Pendonor Darah : Saudara
- Alat Transportasi : Kendaraan
Roda 4
- Persiapaan Persalinan :
TabunganPersalinan
F. Aktivitas sehari – hari
1. Diet
a. Nutrisi
Pola makan : 3x sehari
Jenis makanan yang dikonsumsi :sayur- sayuran,tempe, tahu ,
nasi , lauk pauk

Jenis makanan yang tidak sesuai : Tidak ada

Perubahaan pola makanan : Ibu mengatakan pola makan


menjadi lebih sering
dari sebelum hamil
( 4x/hari)

Alergi terhadap makanan : Tidak Ada

Perubahaan porsi makan : Ibu mengatakan porsi


makan menjadi lebih banyak
dari sebelum hamil ( 4x / hari
)

b. Hidrasi
Jumlah cairan yang diminum sehari : 8 gelas / hari

Jenis cairan yang diminum : Air Putih , Susu ibu


hamil

2. Eliminasi
BAB 1x Konsistensi Padat Warna Kuning
BAK Warna Jernih Jumlah 4-5x sehari

3. Pola istirahat dan tidur


Tidur Malam : 8 Jam

Tidur Siang : 2 Jam

Masalah : Tidak ada

4. Pola Hidup
Perokok : Tidak

Alkohol : Tidak

NAFZA : Tidak

5. Mobilitasi : Normal
6. Olahraga
Jenis : Jalan Pagi

Lama : 30 Menit

Frekuensi : Ringan ( 3x Seminggu )

7. Hubungan Seksual
Hubungan sex dalam kehamilan

Keluhan : Tidak ada

Frekuensi : 1x Seminggu

8. Personal Hygiene
Mandi ( gosok gigi ) : 2x Sehari

Ganti pakaian dalam dan luar : Setiap selesai mandi pakaian


luar dan dalam diganti
Jenis pakaian yang dipakai : Kain tipis yang
menyerapkerin
gatal dan tidak
ketat
Cara membersihkan Vulva : Menggosok dari
depan ke
belakang
menggunakan
air bersih
Alas kaki yang dipakai : Sendal

PERENCANAAN (PLANNING)
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
sehat dengan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit,BB 74 kg, pernapasan
22 x/menit, suhu 37,10C dan janin dalam keadaan sehat dengan usia
kehamilan 38 minggu > 6 hari. Ibu mengerti tentang hasil
pemeriksaan.
2. Menganjurkan kepada ibu untuk makan dengan gizi seimbang yaitu,
nasi, sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan dan susu. Ibu mengerti dan
bersedia makan dengan gizi seimbang.

3. Memberitahu ibu agar menghindari makanan seperti makanan instan,


kaleng, pemanis buatan. Ibu mengerti dan mau menghindari makanan
yang instan.

4. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup jangan melakukan aktivitas


yang berlebihan. Ibu mengerti dan bersedia istirahat yang cukup.
5. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya trimester 3 yaitu
perdarahan pervaginam melalui jalan lahir, ketuban pecah sebelum
waktunya, gerakan janin berkurang, jika ibu mengalami salah satu
tanda tersebut segera periksakan kebidan atau tenaga kesehatan
lainnya. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya trimester 3 dan
bersedia periksa ketenaga kesehatan bila mengalami salah satu tanda
tersebut.

6. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti, keluar


lender bercampur darah, mules yang sering dan lama, nyeri perut
menjalar hingga ke pinggang. Jika ibu mengalami tanda ttersebut maka
segera dating kepetugas kesehatan. Ibu mengerti dan bersedia datang
kepetugas kesehatan jika mengalami tanda tersebut.

7. Menganjurkan kepada ibu untuk mempersiapkan persalinan seperti,


tempat bersalin, penolong bersalin, keluarga yang mendampingi, biaya
saat bersalin, kendaraan, donor darah, pakaian ibu dan bayi. Ibu
bersediauntuk mepersiapkanpersiapan persalinan.

8. Menganjurkan ibu untuk mengkonsusmsi tablet Fe, dan kalk 1xsehari.


Tablet Fe diminum pada malam hari dengan air putih, dan kalk
diminum pada pagi hari. Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe dan
kalk.

9. Menganjurkan ibu untuk terus menjaga kebersihan diri seperti mandi,


dan membersihkan badan, kulit kepala, gigi, mulut, pakaian, agar ibu
terhindar atau mencegah timbulnya penyakit. Ibu bersedia menjaga
kebersihan diri.

10. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.


Semua hasil yang pemeriksaan telah di dokumentasikan.
11. Menganjurkan ibu untuk datang kembali pada tanggal 01 Juni 2016
atau bila ada keluhan. Ibu bersedia untuk datang kembali sesuai dengan
tanggal yang telah ditentukan apabila ada keluhan.
BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimupulan
Dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil normal terhadap Ny.N asuhan
yang diberikan sesuai dengan asuhan pada Ibu hamil normal. Asuhan
kebidanan pada ibu hamil normal terhadap Ny.N dilakukan pengambilan data
subjektif seperti anamnesa yaitu keluhan utama, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas yang lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit sekarang
didapatkan hasil Ny.N G2 P1 A0 datang untuk kunjungan Ke-4.

Pengambilan data objektif pada ibu hamil adalah pemeriksaan tanda-tanda


vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopod I, Leopod II, Leopod III, dan
Leopod IV, serta pemeriksaan golongan darah dan Hb.

Maka dengan ini, sesuai dengan materi di atas dapat disimpulkan bahwa
diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu G2 P1 A0 usia kehamilan 38
minggu > 6 hari dengan kehamilan normal.

Tidak didapatkan diagnosis potensial, masalah, kebutuhan, dan kebutuan


tindakan segera seperti mandiri, kolaborasi dan rujukan.

Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu hamil yaitu beritahu hasil
pemeriksaan, anjurkan Ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
jelaskan tanda bahaya kehamilan, anjurkan ibu untberitahu ibu tanda-tanda
persalinan, anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang instan, anjurkan
ibu untuk mulai mempersiapan kebutuhan persalinan, anjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup, anjurkan ibu mengkonsumsi tablet fe dan kalk, dan
beritahu ibu untuk kunjungan ulang atau apabila ada keluhan.

Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan kepada Ibu hamil yaitu


memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan baik dan janin ibu
juga baik, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang seperti nasi, sayur, lauk pauk, buah, susu, telur, daging; menjelaskan
pada ibu tentang tanda bahaya trimester 3 seperti perdarahan pervaginam,
ketuban pecah sebelum waktunya, gerakan janin berkurang. Ibu disarankan
datang ke bidan jika ada tanda-tanda tersebut, memberitahu ibu tanda-tanda
persalinan yaitu , keluar lendir bercampur darah, sering dan lama, nyeri perut
menjalar hingga ke pinggang dan menganjurkan ibu untuk datang ke
kepetugas kesehtan jika ada tanda-tanda tersebut, menganjurkan kepada ibu
untuk mulai mempersiapan persiapan persalinan seperti : tempat bersalin,
pendamping persalinan, penolong persalinan, kendaraan, biaya bersalin, donor
darah, pakaian ibu dan bayi, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe,
dan kalk 1xsehari, dan memberitahu ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal
1 Juni 2016.

Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah dilakukan
terhadap Ny.N yaitu ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan, ibu mengatakan
akan bersalin di puskemas, pendampingnya adalah suami, ibu bersedia untuk
mulai mempersiapkan persiapan persalinan, tentang tanda bahaya trimester 3,
ibu mengerti tanda-tanda persalinan, ibu bersedia untuk menghindari makanan
instan, ibu bersedia untuk mengkonsumsi tablet fed an kalk, ibu mengerti dan
ibu bersedia mengikuti anjuran bidan.

Dalam praktek pemeriksaan ibu hamil tidak ada kesenjangan praktek dan
teori yang didapat dari pendidikan.

B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek (Puskesmas Bojong Rawalumbu)
a) Agar meningkatkan kualitas pelayanan atau asuhan kebidanan kepada
ibu hamil sesuai dengan perkembangannya serta melakukan asuhan
kebidanan sesuai dengan teori yang ada.

b) Diharapkan dapat memberikan konseling yang dibutuhkan Ibu hamil


untuk mencegah timbulnya komplikasi.

2. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara)


Institusi pendidikan diharapkan dapat menambah buku atau referensi yang
dapat menunjang dalam kegiatan belajar.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar didalam
praktek dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin tidak
didapatkan di institusi pendidikan terhadap ibu hamil.

4. Bagi Ibu Hamil


a) Diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui
komplikasi dalam kehamilan agar terdeteksi secara dini dan dapat
segera diatasi.

b) Manganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi


dengan menu seimbang seperti tempe, tahu, telor, daging, sayur-
mayur, dan buah-buahan.
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah, Ai yeyeh.dkk.2009. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Jakarta : CV. Trans


Info Media

Pantiawati, Ika,. dan Saryona. 2010. Asuhan Kebidanan I (KEHAMILAN).


Yogyakarta : Nuha Medika

Sulistya, Ari.2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba


Medika

Prawiroharjo, Sarwono.2014.Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka

Elisabeth, Siwi.2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka


Baru Press

Sari, Anggrita. dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : In Media

Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC

Reni Susanti, Penyumbang Terbesar Tingginya Kematian Ibu di Jabar,


http://regional.kompas.com/read/2016/06/24/13231271/bogor.penyumbang.ter
besar.tingginya.kematian.ibu.di.jabar, diakses 29 juli 2016

Jamhari. 2015. Kematian Ibu dan Anak Di Kabupaten


Bekasi.
http://lifestyle.okezone.com/read/2013/12/29/482/918922/kematian-ibu-
dananak-di-kabupaten-bekasi-terus-turun, diakses pada 29 Juli 2016

Surtayati, Asri. Rujukan Kebidanan. http: //asri1987. blogspot. co. id/


2015/03/rujukan.html, diakses pada 29 Juli 2016
PKBI. 2015. Kematian Ibu Melahirkan Terus Meningkat.
http://pkbi.or.id/kematian-ibu-melahirkan-terus-meningkat/, diakses pada
tanggal 29 Juli 2016

Koran Sindo. 2015. Angka Kematian Ibu Masih Jauh Dari Target.
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=6&date=2015-12-22, diakses
pada tanggal 29 Juli 2016

Soraya, Nur. 2012. Manajemen Asuhan Kebidanan. http://y-yhusoraya.blogspot


.co.id/2012/04/laporan-pkk-1.html, diakses pada tanggal 15 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai