Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENDAMPINGAN BUKU KIA

PADA KELUARGA IBU HAMIL


DI KELURAHAN LOKTABAT KECAMATAN
BANJAR UTARA KABUPATEN BANJARBARU

Guna Memenuhi Salah Satu Tugas


MK Pemberdayaan Keluarga dalam Praktik Kebidanan Komunitas

Oleh
NAMA : Syifa Fitria
NIM : P07124119096

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021
Halaman Persetujuan

Baris Judul :
Laporan Pendampingan Buku KIA pada Keluarga Ibu Hamil
Di Kelurahan Loktabat, Banjar Utara, Banjarbaru

Nama :
Syifa Fitria
NIM :
P07124119096

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Laporan Tugas Praktik


Pendidikan Program Diploma III Jurusan Kebidanan semester IV
Politeknik Kesehatan kementrian Banjarmasin

Menyetujui :
Pembimbing ,

Hj. Isnaniah,M.Pd

Tanggal : ………………………

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dikonsulkan kepada dosen pembimbing


Tugas praktik Program Diploma III
Jurusan kebidanan Semester IV
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banjarmasin

Pada Tanggal :
………………………………..

Penyelesaian Revisi Tanggal :


……………………………….

Dosen Pembimbing :

Hj. Isnaniah,M.Pd

Penguji :

...............……………………….

iii
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul
“Laporan pendampingan buku KIA pada keluarga Ibu Hamil Di Kelurahan
Loktabat, Kecamatan Banjar Utara, Kabupaten Banjarbaru” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas Bimbingan Ibu Hj. Isnaniah,M.Pd pada Mata Kuliah Pemberdayaan
Keluarga dalam praktik kebidanan komunitas. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pendampingan buku KIA pada
keluarga ibu hamil bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Isnaniah,M.Pd selaku
Pembimbing Mata kuliah Pemberdayaan Keluarga dalam praktik kebidanan
komunitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Martapura, 12 April 2021

Syifa Fitria

iv
RINGKASAN

Keluarga ibu hamil bertempat tinggal di Jl. Karang Sawo rt.20 rw.11,
kelurahan Loktabat, kecamatan Banjar Utara , kabupaten Banjarbaru, dalam satu
keluarga ibu hamil ini berjumlah 3 orang yaitu ibu hamil, suami, dan anak
Seorang kepala keluarga yaitu Tn. AM usia 25 tahun, Ny. AN usia 26
tahun, dan An.DA usia 3 tahun.
Tipe keluarga adalah nuclear family. Seluruh fungsi keluarga sudah
dijalani oleh keluarga ini. Tahap perkembangan keluarga ini yaitu masuk pada
tahap keluarga baru menikah atau pemula.
Keluarga ini telah menciptakan kasih sayang antara keluarga dengan baik ,
factor ekonomi pun telah terpenuhi dengan suami bekerja sebagai pegawai swasta
dan isteri seorang PTT di puskesmas. Keluarga ini hidup dengan rukun dan saling
membantu antar anggota keluarga.
Saat dilakukan kunjungan pendampingan buku KIA ibu selalu bersedia
dilakukan pendampingan, ibu dapat memahami apa yang disampaikan. Ibu sudah
bisa menerapkan ke kehamilannya sekarang apa yang sudah ia dapatkan dan
pahami tentang materi yang ada di buku KIA. Ibu selalu merespon dengan baik.

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
RINGKASAN.........................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keluarga……………………………………………………..2
1. Pengertian Keluarga……………………………………………………2
2. Tipe Keluarga…………………………………………………………..2
3. Tahap Perkembangan Keluarga………………………………………...4
B. Konsep Pemberdayaan………………………………………………………6
1. Pengertian Pemberdayaan………………………………………………6
2. Pemberdayaan Keluarga………………………………………………..7
3. Sumber Daya Keluarga…………………………………………………7
4. Pendampingan Keluarga………………………………………………..8
5. Pemanfaatan Buku KIA………………………………………………...9
BAB III PENDAMPINGAN KELUARGA
A. Pengkajian Data Keluarga Ibu Hamil……………………………………...10
B. Pemberdayaan Keluarga Ibu Hamil………………………………………..16
C. Pendampingan Keluarga Ibu Hamil………………………………………..18
D. Evaluasi Pendampingan Keluarga…………………………………………21
BAB IV PEMBAHASAN
A. Keluarga……………………………………………………………………23
B. Pemberdayaan Keluarga…………………………………………………...23
C. Pendampingan Keluarga Ibu Hamil………………………………………..23

vi
D. Evaluasi Pendampingan Keluarga…………………………………………24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………...26
B. Saran……………………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….ix
LAMPIRAN……………………………………………………………………....x

vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah lembaga yang sangat penting dalam proses
pengasuhan anak. Meskipun bukan satu-satunya faktor, keluarga
merupakan unsur yang sangat menentukan dalam pembentukan
kepribadian dan kemampuan anak. Secara teoritis dapat dipastikan bahwa
dalam keluarga yang baik anak memiliki dasar-dasar pertumbuhan dan
perkembangan yang cukup kuat untuk menjadi manusia dewasa.
Dalam bentuk yang paling umum dan sederhana, keluarga terdiri
dari ayah, ibu dan anak (keluarga Batih). Dua komponen pertama yakni
ayah dan ibu dapat dikatakan sebagai komponen yang sangat menentukan
kehidupan anak, khususnya pada usia dini. Ayah atau ibu keduanya adalah
pengasuh dan pendidik utama dan pertama bagi anak dalam lingkungan
keluarga baik karena alasan biologis maupun psikologis. Orang tua harus
memberikan perhatian kepada anak, lebih-lebih pada periode pertama
(kurang lebih usia enam tahun pertama) dalam kehidupan anak karena usia
ini merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini
mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan
pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periode ini,
nanti akan tampak pengaruhnya dengan nyata pada kepribadiannya kelak
ketika dewasa.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar keluarga
2. Untuk mengetahui konsep pemberdayaan
3. Untuk melaporkan hasil pendampingan pada keluarga ibu hamil

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KELUARGA


1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Berdasarkan Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I
pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan
anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya
(janda).

2. Tipe Keluarga
a. Keluarga Tradisional
1) The Nuclear Family (Keluarga Inti)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
2) The Dyad Family
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang tidak
memiliki anak.
3) Single Parent
Orang tua tunggal yang tinggal bersama anak-
anaknya.

2
4) Single Adult
Keluarga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan
dewasa yang tinggal sendiri dan belum menikah.
5) Extended Family
Keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara,
seperti : kakek, nenek, sepupu, keponakan, paman,
bibi.
6) Middle-Aged or Elderly Couple
Pasangan suami istri yang sudah tua dan anak-
anaknya sudah memisahkan diri.
7) Kin-network Family
Keluarga inti yang tinggal satu rumah dan saling
menggunakan barang-barang yang sama, misalnya :
Dapur, kamar mandi, wc, dll.

b. Keluarga Non Tradisional


1) Unmarried parent and child family
Seorang laki-laki dan perempuan yang tidak pernah
menikah tetapi tinggal bersama anak yang
dilahirkannya.
2) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan dengan alasan tertentu.
3) Gay and Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex yang
hidup bersama sebagaimana pasangan suami istri.
4) The Nonmarital Heterosexual Cohabitating Family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti
pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Foster Family
Keluarga yang menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara.

3
3. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Keluarga baru menikah atau pemula
Tugas perkembangannya adalah:
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan;
2) membina hubungan persaudaraan, teman, dan
kelompok sosial;
3) mendiskusikan rencana memiliki anak.
b. Keluarga dengan anak baru lahir
Tugas perkembangannya adalah:
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit
yang mantap mengintegrasikan bayi yang baru lahir
ke dalam keluarga;
2) rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang
bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga;
3) mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan;
4) memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orang tua dan
kakek nenek.
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti
rumah, ruang bermain, privasi, dan keamanan;
2) mensosialisasikan anak;
3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lain;
4) mempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga dan di luar keluarga.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah:

4
1) mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan hubungan
dengan teman sebaya yang sehat;
2) mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan;
3) memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangannya adalah:
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung
jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin
mandiri;
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak.
f. Keluarga melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannya adalah:
1) memperluas siklus keluarga dengan memasukkan
anggota keluarga baru yang didapatkan melalui
perkawinan anak-anak;
2) melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan;
3) membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan
dari suami atau istri.
g. Keluarga dengan usia pertengahan
Tugas perkembangannya adalah:
1) menyediakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan;
2) mempertahankan hubungan yang memuaskan dan
penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-
anak;
3) memperkokoh hubungan perkawinan.

5
h. Keluarga dengan usia lanjut
Tugas perkembangannya adalah:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan;
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
3) Mempertahankan hubungan perkawinan;
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
5) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelaahan hidup).

B. KONSEP PEMBERDAYAAN
1. Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang
bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari
instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.
Menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya
bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan
dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk
mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan
melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk
lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi
pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka

6
mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan
eksternal.

2. Pemberdayaan Keluarga
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat noninstruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahan masalahnya, tanpa atau
dengan bantuan pihak lain, dengan memanfaatkan potensi keluarga
dan fasilitas yang ada di masyarakat.Dalam rangka mengatasi
masalah atau kasus, dimulai dengan mencari fakta dan informasi
untuk menetapkan masalah dan sebab masalah serta
mengidentifikasi potensi individu dan keluarga, merumuskan
langkah-langkah intervensi melalui pendekatan keluarga dengan
pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan kemandirian
keluarga.

3. Sumber Daya Keluarga


Sumber daya keluarga merupakan salah satu kegiatan yang
dihadapi individu dan anggota keluarga dalam mencapai jalan
terbaik untuk memenuhi harapan dan keinginan dengan sumber
daya yang relatif terbatas.
Setiap anggota keluarga membawa hasil yang besar dari
hasil kerjanya. Hasil kerja ini dapat berupa barang yang secara
langsung akan memberikan kepuasan atau berupa uang yang
nantinya akan digunakan untuk membeli barang-barang dan jasa
yang saling dibutuhkan.
Barang dan jasa tersebut akan mengalami penambahan nilai
sehingga akan meningkatkan kepuasan keluarga. Contohnya, bahan
makanan yang di beli, akan mengalami penambahan nilai setelah
dimasak atau diolah. Contoh lain misalnya pakaian kotor akan
tampak bersih dan rapi setelah dicuci dan disetrika.

7
Dalam rumah tangga inilah, kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan keluarga ditetapkan dan diusahakan pencapaiannya
melalui penggunaan barang-barang dan berbagai usaha dari seluruh
anggota keluarga.
Prinsip-prinsip manajemen suatu organisasi formal atau
bisnis akan diterapkan dalam organisasi rumah tangga. Proses
manajemen dalam organisasi rumah tangga seperti halnya proses
manajemen dalam bisnis meliputi penetapan tujuan, perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, dan
pengendalian penggunaan sumber daya manusia dan materi untuk
mencapai tujuan kesejahteraan keluarga dan anggotanya.

4. Pendampingan Keluarga
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya
pemberdayaan Ibu dan keluarga dengan bantuan bidan untuk
mengatasi masalah yang mungkin di jumpai selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas serta baduta . Dalam memberikan
pelayanan kebidanan dasar juga perlu di perhatikan bahwa sasaran
langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir.
Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil serta
keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan
sehat dan selamat, serta keluarga baduta dalah Pendampingan Ibu
Hamil oleh Bidan mulai awal masa hamil sampai dengan masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga ibu hamil segera
dirujuk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang standar.
Pendampingan pun juga diberikan oleh keluarga baduta agar ibu
dan keluarga mengetahui tumbuh kembang yang baik untuk anak
baduta sesuai buku KIA.

8
5. Pemanfaatan Buku KIA
Manfaat Buku KIA tidak saja pada sektor kesehatan, tetapi
sudah diintegrasikan dengan sektor lain, diantaranya surat
keterangan lahir untuk mempermudah mendapatkan akte, buku
pegangan pendamping Program Keluarga Harapan, sebagai media
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak anak di PAUD,
Bina Keluarga Balita dan lain-lain..
Untuk dapat mencapai pemanfaatan buku KIA yang
optimal, petugas kesehatan tidak dapat bekerja sendiri, melainkan
harus merangkul seluruh komponen masyarakat diantaranya Tim
Penggerak PKK yang aktif berperan dalam pelaksanaan program
kesehatan di lapangan. PKK diharapkan dapat menggugah
keluarga/masyarakat agar termotivasi untuk memanfaatkan dan
menerapkan isi buku KIA dalam perawatan kesehatan ibu dan
anaknya.
Ibu yang memiliki buku KIA lebih sering melakukan
pemeriksaan kehamilan, lebih banyak bersalin dengan pertolongan
tenaga kesehatan, dan lebih banyak bersalin di fasilitas kesehatan
dibandingkan ibu yang tidak memiliki.Bayi dari ibu yang memiliki
buku KIA juga lebih banyak mendapat imunisasi dasar
lengkap.Selain itu, buku ini juga berperan dalam penurunan angka
kematian bayi dan balita.Pada akhirnya dapat disimpulkan buku
KIA berdampak positif pada perubahan perilaku ibu.

9
BAB III
PENDAMPINGAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN DATA KELUARGA IBU HAMIL


Keluarga ibu hamil bertempat tinggal di provinsi Kalimantan
Selatan, Kabupaten Banjarbaru, Kecamatan Banjar Utara, Puskesmas
Loktabat Utara, alamat tempat tinggal Jl. Karang Sawo rt.20 rw.11
kelurahan loktabat.
Keluarga Ibu hamil berjumlah 3 orang terdiri dari ibu hamil, suami,
dan Anak.

1. Struktur Keluarga

Tn. AM Ny. AN

An. DA

2. Identitas Ibu Hamil dan Suami

10
3. Keadaan Kehamilan Sekarang

11
Berdasarkan buku KIA usia kehamilan ibu saat ini yaitu 24
minggu. Berat badan ibu sebelum hamil 62 kg dan selama
kehamilan ini mengalami kenaikan sebanyak 5kg. Ibu rajin
memeriksakan kehamilannya ke dokter spesialis dan ke praktik
bidan mandiri, ibu juga melakukan pemeriksaan laboratorium di
puskesmas.

12
4. Kepemilikan dan Sikap terhadap buku KIA

13
Ny. AN dapat menunjukkan buku KIA yang dimiliki. Ibu
mendapatkan buku KIA saat melakukan kunjungan kehamilan ke
Puskesmas. Ibu mendapatkan himbauan oleh tenaga kesehatan
untuk selalu membawa buku KIA saat melakukan pemeriksaan
kehamilan.
Ibu sudah membaca buku KIA bagian Kehamilan, Persalinan,
Nifas,dan Pemenuhan kebutuhan gizi anak dan ibu sudah
mengetahui pengetahuan tentang kehamilan, tanda bahaya
kehamilan, dan informasi kesehatan lainnya.

5. Pengetahuan tentang Buku KIA

Ny. AN dapat menyebutkan tentang bahaya pada kehamilan


yaitu perdarahan dan demam atau panas tinggi,kejang,dan air
ketuban keluar sebelum waktunya, dan Ny.AN dapat menyebutkan
tanda bahaya pada ibu nifas yaitu perdarahan lewat jalan
lahir,keluar cairan berbau dari jalan lahir,bengkak di

14
wajah,kaki,dan tangan,atau sakit kepala, kejang,demam atau panas
tinggi lebih dari 2 hari , dan Ny.AN dapat menyebutkan sebagian
tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu tidak mau menyusu,kejang-
kejang,bayi merintih atau menangis terus menerus,demam/panas
tinggi, dan kulit dan mata bayi kuning.

6. Sikap Ibu terhadap KIA

Sikap Ny. AN terhadap kesehatan ibu dan anak sudah cukup


baik, ibu sudah mengerti mana yang baik dan mana yang tidak.

7. Dokumentasi

15
B. PEMBERDAYAAN KELUARGA IBU HAMIL
Tn. AM bekerja sebagai pegawai swasta dengan rata-rata
penghasilan bersih Rp.3.000.000/bulan dan Ny. AN bekerja sebagai PTT
di puskesmas. Saat ini mereka tinggal ber 3 dalam satu rumah. Keluarga
tinggal di rumah beton berukuran 6m x 8 m, atap genteng, lantai semen,
ventilasi dan penerangan cukup, kerapian dan kebersihan rumah sudah
cukup baik, sumber air utama adalah air sumur, dan menggunakan wc
jongkok.
Ibu hamil dan suami sudah memiliki jaminan kesehatan berupa
BPJS.
Ekonomi keluarga Tn. AM terbilang cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Hubungan keluarga mereka pun sangat rukun dan
secara psikologis sudah terpenuhi dengan baik. Hubungan keluarga
dengan orang-orang di sekitar tempat tinggal mereka pun sangat baik, dan
tetangga pun mengenal keluarga mereka sebagai orang yang baik.
Keluarga Tn. AM dan Ny. AN selalu berdiskusi apabila ingin
mengambil keputusan dan biasanya keputusan diambil berdasarkan hasil
diskusi bersama.

Dokumentasi keadaan rumah dan sumber daya yang dimiliki keluarga

16
17
C. PENDAMPINGAN KELUARGA IBU HAMIL
1. Pendampingan Keluarga tentang Pemanfaatan buku KIA halaman
16-20
Pendampingan pertama yaitu menjelaskan tentang buku KIA hal
16-20 yang berisi tentang:
a. Periksa kehamilan yaitu pelayanan pemeriksaan kehamilan
yang ibu hamil dapatkan.
b. Kelas ibu hamil
c. Perawatan sehari-hari ibu hamil
d. Yang harus dihindari ibu selama hamil
e. Kebutuhan sehari-hari ibu hamil
f. Aktivitas fisik dan latihan fisik

Dokumentasi Pendampingan pertama

2. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 21-


25
Pendampingan kedua yaitu menjelaskan tentang buku KIA hal 21-
25 yang berisi tentang:
a. Tanda bahaya pada kehamilan
b. Masalah lain pada masa kehamilan
c. Persiapan melahirkan

18
d. Tanda awal persalinan
e. Proses melahirkan
f. Tanda bahaya pada persalinan

Dokumentasi Pendampingan Kedua

3. Pendampingan Keluarga tentang Pemanfaatan Buku KIA halaman


26-29
Pendampingan ketiga yaitu menjelaskan tentang buku KIA
halaman 26-29 yang berisi tentang:
a. Depresi paska melahirkan, pencegahan, dan penanganan
b. Perawatan ibu nifas
c. Hal-hal yang harus dihindari oleh ibu bersalin dan selama
nifas
d. Tanda bahaya pada ibu nifas
e. Cara menyusui yang benar

19
Dokumentasi Pendampingan Ketiga

4. Pendampingan Keluarga tentang pemanfaatan buku KIA halaman


30-33
Pendampingan keempat yaitu menjelaskan tentang buku KIA
halaman 30-33 yang berisi tentang:
a. Cara memerah dan menyimpan ASI
b. Penyimpanan asi perah
c. Kebutuhan sehari-hari ibu menyusui
d. Cara mencuci tangan yang benar
e. Keluarga berencana

Dokumentasi Pendampingan Keempat

20
D. EVALUASI PENDAMPINGAN KELUARGA
1. Pendampingan Keluarga tentang Pemanfaatan buku KIA halaman
16-20
Pendampingan keluarga ibu hamil mengenai buku KIA
halaman 16-20 tentang periksa kehamilan, kelas ibu hamil,
perawatan sehari-hari ibu hamil, yang harus dihindari ibu hamil,
kebutuhan sehari-hari ibu hamil, aktivitas fisik dan latihan fisik.
Ibu sudah memahami apa yang disampaikan dan ibu sudah
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan seperti yang ada
di buku KIA. Ibu sudah mencoba melakukan latihan fisik ringan
seperti berjalan kaki. Saat dilakukan pendampingan ibu tidak ada
bertanya dan sudah mulai mengerti.

2. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 21-


25
Pendampingan keluarga ibu hamil yang kedua tentang
pemanfaatan buku KIA halaman 21-25 tentang tanda bahaya
kehamilan, masalah lain pada kehamilan, persiapan melahirkan,
tanda awal persalinan, proses melahirkan, tanda bahaya pada
persalinan
Saat dilakukan evaluasi untuk materi kunjungan pertama ibu
menyampaikan sedikit dari penjelasan kunjungan pertama yang ibu
ingat dan ibu mengatakan ibu juga beristirahat yang cukup dan
pola makan nya juga teratur , ibu juga meminum tablet tambah
darah dengan teratur.
Ibu sudah memahami apa yang disampaikan tentang materi
kunjungan kedua dan sudah mulai menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

21
3. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 26-
29
Pendampingan keluarga ibu hamil yang ketiga tentang
pemanfaatan buku KIA halaman 26-29 tentang depresi paska
persalinan, pencegahan, penanganan, perawatan ibu nifas, hal-hal
yang harus dihindari oleh ibu bersalin dan selama nifas, dan tanda
bahaya pada ibu nifas, serta cara menyusui yang benar.
Ibu sudah bisa memahami apa yang disampaikan. Dan saat
ibu di evaluasi ibu mengingat sebagian dari penjelasan
pendampingan sebelumnya, dan ibu tidak memberikan pertanyaan.
Ibu sudah memahami apa yang dijelaskan dan menerima
dengan baik apa yang disampaikan dan akan mencoba melakukan
perawatan payudara.

4. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 30-


33
Pendampingan keluarga ibu hamil yang keempat tentang
pemanfaatan buku KIA halaman 30-33 tentang cara memerah dan
menyimpan ASI, porsi makan dan minum ibu menyusui, cuci
tangan yang benar, dan program keluarga berencana.
Saat ibu di evaluasi untuk pendampingan sebelumnya ibu
mengingat sebagian dari penjelasan buku KIA tersebut.
Ibu sudah memahami apa yang disampaikan dan bagaimana
cara memerah dan menyimpan ASI yang benar. Ibu juga
memahami bahwa ibu menyusui juga harus tetap mengonsumsi
tablet tambah darah agar ASI yang diberikan kepada bayi dapat
diserap bayi dengan baik sehingga peningkatan berat badan bayi
sesuai dengan kurva kartu menuju sehat.
Ibu juga sudah memahami bagaimana cara mencuci tangan
dan benar dan akan mendiskusikan untu memilih alat kontrasepsi
nantinya.

22
BAB IV
PEMBAHASAN

A. KELUARGA
Keluarga Tn. AM merupakan tipe keluarga nuclear family yaitu
keluarga inti. Tahap perkembangan keluarga Tn. AM adalah kelurarga
baru menikah atau pemula. Suami dan ibu hamil sendiri sudah
membangun keluarga yang saling memuaskan, sudah membina hubungan
persaudaraan, teman, dan kelompok sosial yang baik. Suami dan ibu hamil
pun sudah merencanakan kehamilan ini dan berusaha untuk menciptakan
kehamilan yang aman dan sehat.

B. PEMBERDAYAAN KELUARGA
Kunjungan biasanya dilakukan di siang hari dan sore hari saat
keluarga tidak ada kesibukan. Kelurga sangat menerima dengan senang
hati saat dilakukan pendampingan buku KIA. Aplikasi pemberdayaan
keluarga dilakukan dengan melakukan edukasi dan memberikan
penjelasan tentang buku KIA pada bagian ibu.

C. PENDAMPINGAN KELUARGA IBU HAMIL


1. Pendampingan buku KIA halaman 16-20
Ny. AN menerima dengan senang hati saat dilakukan
pendampingan buku KIA, Ny. AN juga mendengarkan dengan baik
penjelasan tentang buku KIA, dan memahami apa yang
disampaikan. namun ibu tidak memberikan pertanyaan. Ibu bisa
menerapkannya dengan baik.

2. Pendampingan buku KIA halaman 21-25


Saat kunjungan kedua ibu dapat menerima dengan senang
hati saat dilakukan pendampingan dan dijelaskan lagi tentang buku
KIA. Ibu sudah memahami apa yang disampaikan, namun ibu tidak

23
memberikan pertanyaan dan mengatakan sudah mengerti dan ibu
bisa diajak bekerjasama untuk meningkatan kesehatannya.

3. Pendampingan buku KIA halaman 26-29


Saat kunjungan ketiga ibu masih menerima dengan senang
hati saat dilakukan pendampingan buku KIA dan ibu sangat
antusias untuk mendengarkan apa yang disampaikan dan
dijelaskan. Ibu juga bisa menerima apa yang disarankan untuk
dirinya. Dan ibu berusaha untuk nantinya bisa memberikan ASI
ekslusif kepada anaknya.

4. Pendampingan buku KIA halaman 30-33


Saat kunjungan keempat ibu merespon sangat baik dan
memahami apa yang sudah disampaikan. Ibu juga akan
mendiskusikan untuk pemilihan alat kontrasepsi nanti.

D. EVALUASI PENDAMPINGAN KELUARGA


1. Pendampingan buku KIA halaman 16-20
Ny. AN sudah memahami pelayanan kehamilan apa saja
yang harus ia dapatkan, dan ia sudah mendapatkannya saat
kunjungan kehamilan. Ibu juga rutin meminum tablet tambah darah
dan memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, ibu juga selalu
menjaga kebersihannya dan rutin melakukan stimulasi kepada
janin bersama suami. Ibu juga sudah melakukan latihan fisik
seperti jalan di pagi hari sambil sesekali ditemani dengan suami
dan anaknya yang berumur 3 tahun.

2. Pendampingan buku KIA halaman 21-25


Pada kunjungan kedua ibu merespon dengan baik dan
memahami apa yang disampaikan.Ibu sudah mulai mengenali
tanda bahaya pada kehamilan dan masalah apa yang bisa terjadi
selama kehamilan dan sudah mulai menyiapkan persalinannya. Ibu

24
juga mengenali tanda bahaya pada persalinan, dan mulai dapat
membedakan mana kontraksi palsu dan asli.

3. Pendampingan buku KIA halaman 26-29


Pada kunjungan ketiga ini ibu merespon dengan baik. Dan
ibu sudah memahami dan mau melakukan perawatan payudara
selama kehamilan ini dan selama masa nifas nanti agatr ASI ibu
keluar lancar, serta memenuhi kebutuhan gizi dengan baik.

4. Pendampingan buku KIA halaman 30-33


Pada kunjungan yang terakhir ini ibu merespon dengan baik
dan banyak pengetahuan baru yang ibu dapatkan. Ibu sudah bisa
memahami bagaimana cara memerah dan menyimpan ASI dengan
benar, bagaimana porsi makan dan minum ibu menyusui, cara cuci
tangan yang benar sudah mulai ibu terapkan dengan baik, dan akan
mendiskusikan dengan suami untuk pemilihan alat kontrasepsi.

25
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Upaya keluarga dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil sesuai
dengan KIA sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Ibu ayah serta
keluarga yang lain mampu hidup rukun dan saling kerjasama dalam
menyiapkan kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, dan keluarga
berencana. Anggota keluarga lainnya juga dapat berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan dalam keluarga.

B. SARAN
Semoga dengan adanya pendampingan keluarga ini dapat
membantu meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan
pada ibu hamil. Semoga penjelasan yang disampaikan tentang buku KIA
ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

26
DAFTAR PUSTAKA
Muhlisin, A. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen
Publishing

Wahyuni, Elly Dwi. (2018). Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas.


Jakarta: Badan

Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,


Edisi 2. Jakarta: EGC

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,


Kemenkes RI.

https://faizalnizbah.blogspot.com/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-
keluarga.html

ix
LAMPIRAN
Link video:
https://drive.google.com/file/d/1PogsBYGfeJLr--A5M-8K8DJgAeImdwRT/view?
usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai