Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAMPINGAN BUKU KIA

PADA KELUARGA BADUTA


DI KELURAHAN INDRASARI KECAMATAN
MARTAPURA KOTA KABUPATEN BANJAR

Guna Memenuhi Salah Satu Tugas


MK Pemberdayaan Keluarga dalam Praktik Kebidanan Komunitas

Oleh
NAMA : Syifa Fitria
NIM : P07124119096

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021
Halaman Persetujuan

Baris Judul :
Laporan Pendampingan Buku KIA pada keluarga baduta
Di Kelurahan Indrasari, Martapura Kota, Banjar

Nama :
Syifa Fitria
NIM :
P07124119096

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Laporan Tugas Praktik


Pendidikan Program Diploma III Jurusan Kebidanan semester IV
Politeknik Kesehatan kementrian Banjarmasin

Menyetujui :

Pembimbing ,

(Hj. Isnaniah,M.Pd )

Tanggal : ……………………

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dikonsulkan kepada dosen pembimbing


Tugas praktik Program Diploma III
Jurusan kebidanan Semester IV
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banjarmasin

Pada Tanggal :
………………………………..

Penyelesaian Revisi Tanggal :


……………………………….

Dosen Pembimbing :

(Hj. Isnaniah,M.Pd)

Penguji :

...............……………………….

iii
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul
“Laporan pendampingan buku KIA pada keluarga Baduta Di Kelurahan
Indrasari, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas Bimbingan Ibu Hj. Isnaniah,M.Pd, pada Mata Kuliah Pemberdayaan
Keluarga dalam praktik kebidanan komunitas. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pendampingan buku KIA pada
keluarga Baduta bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Isnaniah M.Pd selaku
Pembimbing Mata kuliah Pemberdayaan Keluarga dalam praktik kebidanan
komunitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Martapura, 08 April 2021

Syifa Fitria

iv
RINGKASAN

Keluarga baduta bertempat tinggal di Jl. Indrasari rt.01 rw.01, kelurahan


Indrasari, kecamatan Martapura Kota, kabupaten Banjar , dalam satu keluarga
baduta ini berjumlah 3 orang dengan 2 orang tua, 1 anak
Seorang kepala keluarga yaitu Tn. M usia 30 tahun, dan isteri yaitu Ny. Y
usia 24 tahun, anak yaitu An.MM
Tipe keluarga adalah nuclear family. Seluruh fungsi keluarga sudah
dijalani oleh keluarga ini. Tahap perkembangan keluarga ini yaitu masuk pada
tahap keluarga dengan anak baru lahir. Keluarga ini juga termasuk keluarga ini
juga pasangan muda yaitu orang tua dari baduta.
Untuk imunisasi baduta yang sudah dilakukan hanya imunisasi Hb0 dan
BCG pada usia 1 bulan.
Keluarga ini telah menciptakan kasih sayang antara keluarga dengan baik ,
factor ekonomi pun telah terpenuhi dengan suami bekerja sebagai wiraswasta dan
isteri seorang ibu rumah tangga. Keluarga ini hidup dengan rukun dan saling
membantu antar anggota keluarga.
Saat dilakukan kunjungan pendampingan buku KIA ibu selalu bersedia
dilakukan pendampingan, ibu dapat memahami apa yang disampaikan. Ibu sudah
bisa mengenali tahapan perkembangan anaknya. Anak pun terlihat aktif dan sudah
mencapai tahapan perkembangan pada anak usia 12-18 bulan.

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
RINGKASAN.........................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keluarga……………………………………………………..2
1. Pengertian Keluarga………………………………………………...….2
2. Tipe Keluarga…………………………………………………………..2
3. Tahap Perkembangan Keluarga………………………………………..4
B. Konsep Pemberdayaan………………………………………………………6
1. Pengertian Pemberdayaan………………………………………………6
2. Pemberdayaan Keluarga………………………………………………..7
3. Sumber Daya Keluarga…………………………………………………7
4. Pendampingan Keluarga………………………………………………..8
5. Pemanfaatan Buku KIA………………………………………………...9
BAB III PENDAMPINGAN KELUARGA
A. Pengkajian Data Keluarga Ibu Baduta…………………………………….10
B. Pemberdayaan Keluarga Ibu Baduta………………………………………16
C. Pendampingan Keluarga Ibu Baduta………………………………………17
D. Evaluasi Pendampingan Keluarga…………………………………………20
BAB IV PEMBAHASAN
A. Keluarga……………………………………………………………………23
B. Pemberdayaan Keluarga…………………………………………………...23
C. Pendampingan Keluarga Ibu Baduta………………………………………23

vi
D. Evaluasi Pendampingan Keluarga…………………………………………24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………...26
B. Saran……………………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….ix
LAMPIRAN………………………………………………………………………x

vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah lembaga yang sangat penting dalam proses
pengasuhan anak. Meskipun bukan satu-satunya faktor, keluarga
merupakan unsur yang sangat menentukan dalam pembentukan
kepribadian dan kemampuan anak. Secara teoritis dapat dipastikan bahwa
dalam keluarga yang baik anak memiliki dasar-dasar pertumbuhan dan
perkembangan yang cukup kuat untuk menjadi manusia dewasa.
Dalam bentuk yang paling umum dan sederhana, keluarga terdiri
dari ayah, ibu dan anak (keluarga Batih). Dua komponen pertama yakni
ayah dan ibu dapat dikatakan sebagai komponen yang sangat menentukan
kehidupan anak, khususnya pada usia dini. Ayah atau ibu keduanya adalah
pengasuh dan pendidik utama dan pertama bagi anak dalam lingkungan
keluarga baik karena alasan biologis maupun psikologis. Orang tua harus
memberikan perhatian kepada anak, lebih-lebih pada periode pertama
(kurang lebih usia enam tahun pertama) dalam kehidupan anak karena usia
ini merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini
mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan
pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periode ini,
nanti akan tampak pengaruhnya dengan nyata pada kepribadiannya kelak
ketika dewasa.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar keluarga
2. Untuk mengetahui konsep pemberdayaan
3. Untuk melaporkan hasil pendampingan pada keluarga baduta

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KELUARGA


1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Berdasarkan Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I
pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan
anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya
(janda).

2. Tipe Keluarga
a. Keluarga Tradisional
1) The Nuclear Family (Keluarga Inti)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
2) The Dyad Family
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang tidak
memiliki anak.
3) Single Parent
Orang tua tunggal yang tinggal bersama anak-
anaknya.

2
4) Single Adult
Keluarga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan
dewasa yang tinggal sendiri dan belum menikah.
5) Extended Family
Keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara,
seperti : kakek, nenek, sepupu, keponakan, paman,
bibi.
6) Middle-Aged or Elderly Couple
Pasangan suami istri yang sudah tua dan anak-
anaknya sudah memisahkan diri.
7) Kin-network Family
Keluarga inti yang tinggal satu rumah dan saling
menggunakan barang-barang yang sama, misalnya :
Dapur, kamar mandi, wc, dll.

b. Keluarga Non Tradisional


1) Unmarried parent and child family
Seorang laki-laki dan perempuan yang tidak pernah
menikah tetapi tinggal bersama anak yang
dilahirkannya.
2) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan dengan alasan tertentu.
3) Gay and Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex yang
hidup bersama sebagaimana pasangan suami istri.
4) The Nonmarital Heterosexual Cohabitating Family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti
pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Foster Family
Keluarga yang menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara.

3
3. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Keluarga baru menikah atau pemula
Tugas perkembangannya adalah:
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan;
2) membina hubungan persaudaraan, teman, dan
kelompok sosial;
3) mendiskusikan rencana memiliki anak.
b. Keluarga dengan anak baru lahir
Tugas perkembangannya adalah:
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit
yang mantap mengintegrasikan bayi yang baru lahir
ke dalam keluarga;
2) rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang
bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga;
3) mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan;
4) memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orang tua dan
kakek nenek.
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti
rumah, ruang bermain, privasi, dan keamanan;
2) mensosialisasikan anak;
3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lain;
4) mempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga dan di luar keluarga.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah:

4
1) mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan hubungan
dengan teman sebaya yang sehat;
2) mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan;
3) memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangannya adalah:
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung
jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin
mandiri;
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak.
f. Keluarga melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannya adalah:
1) memperluas siklus keluarga dengan memasukkan
anggota keluarga baru yang didapatkan melalui
perkawinan anak-anak;
2) melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan;
3) membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan
dari suami atau istri.
g. Keluarga dengan usia pertengahan
Tugas perkembangannya adalah:
1) menyediakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan;
2) mempertahankan hubungan yang memuaskan dan
penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-
anak;
3) memperkokoh hubungan perkawinan.

5
h. Keluarga dengan usia lanjut
Tugas perkembangannya adalah:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan;
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
3) Mempertahankan hubungan perkawinan;
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
5) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelaahan hidup).

B. KONSEP PEMBERDAYAAN
1. Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang
bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari
instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.
Menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya
bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan
dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk
mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan
melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk
lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi
pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka

6
mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan
eksternal.

2. Pemberdayaan Keluarga
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat noninstruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahan masalahnya, tanpa atau
dengan bantuan pihak lain, dengan memanfaatkan potensi keluarga
dan fasilitas yang ada di masyarakat.Dalam rangka mengatasi
masalah atau kasus, dimulai dengan mencari fakta dan informasi
untuk menetapkan masalah dan sebab masalah serta
mengidentifikasi potensi individu dan keluarga, merumuskan
langkah-langkah intervensi melalui pendekatan keluarga dengan
pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan kemandirian
keluarga.

3. Sumber Daya Keluarga


Sumber daya keluarga merupakan salah satu kegiatan yang
dihadapi individu dan anggota keluarga dalam mencapai jalan
terbaik untuk memenuhi harapan dan keinginan dengan sumber
daya yang relatif terbatas.
Setiap anggota keluarga membawa hasil yang besar dari hasil
kerjanya. Hasil kerja ini dapat berupa barang yang secara langsung
akan memberikan kepuasan atau berupa uang yang nantinya akan
digunakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang saling
dibutuhkan.
Barang dan jasa tersebut akan mengalami penambahan nilai
sehingga akan meningkatkan kepuasan keluarga. Contohnya, bahan
makanan yang di beli, akan mengalami penambahan nilai setelah
dimasak atau diolah. Contoh lain misalnya pakaian kotor akan
tampak bersih dan rapi setelah dicuci dan disetrika.

7
Dalam rumah tangga inilah, kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan keluarga ditetapkan dan diusahakan pencapaiannya
melalui penggunaan barang-barang dan berbagai usaha dari seluruh
anggota keluarga.
Prinsip-prinsip manajemen suatu organisasi formal atau
bisnis akan diterapkan dalam organisasi rumah tangga. Proses
manajemen dalam organisasi rumah tangga seperti halnya proses
manajemen dalam bisnis meliputi penetapan tujuan, perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, dan
pengendalian penggunaan sumber daya manusia dan materi untuk
mencapai tujuan kesejahteraan keluarga dan anggotanya.

4. Pendampingan Keluarga
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya
pemberdayaan Ibu dan keluarga dengan bantuan bidan untuk
mengatasi masalah yang mungkin di jumpai selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas serta baduta . Dalam memberikan
pelayanan kebidanan dasar juga perlu di perhatikan bahwa sasaran
langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir.
Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil serta
keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan
sehat dan selamat, serta keluarga baduta dalah Pendampingan Ibu
Hamil oleh Bidan mulai awal masa hamil sampai dengan masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga ibu hamil segera
dirujuk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang standar.
Pendampingan pun juga diberikan oleh keluarga baduta agar ibu
dan keluarga mengetahui tumbuh kembang yang baik untuk anak
baduta sesuai buku KIA.

8
5. Pemanfaatan Buku KIA
Manfaat Buku KIA tidak saja pada sektor kesehatan, tetapi
sudah diintegrasikan dengan sektor lain, diantaranya surat
keterangan lahir untuk mempermudah mendapatkan akte, buku
pegangan pendamping Program Keluarga Harapan, sebagai media
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak anak di PAUD,
Bina Keluarga Balita dan lain-lain..
Untuk dapat mencapai pemanfaatan buku KIA yang
optimal, petugas kesehatan tidak dapat bekerja sendiri, melainkan
harus merangkul seluruh komponen masyarakat diantaranya Tim
Penggerak PKK yang aktif berperan dalam pelaksanaan program
kesehatan di lapangan. PKK diharapkan dapat menggugah
keluarga/masyarakat agar termotivasi untuk memanfaatkan dan
menerapkan isi buku KIA dalam perawatan kesehatan ibu dan
anaknya.
Ibu yang memiliki buku KIA lebih sering melakukan
pemeriksaan kehamilan, lebih banyak bersalin dengan pertolongan
tenaga kesehatan, dan lebih banyak bersalin di fasilitas kesehatan
dibandingkan ibu yang tidak memiliki.Bayi dari ibu yang memiliki
buku KIA juga lebih banyak mendapat imunisasi dasar
lengkap.Selain itu, buku ini juga berperan dalam penurunan angka
kematian bayi dan balita.Pada akhirnya dapat disimpulkan buku
KIA berdampak positif pada perubahan perilaku ibu.

9
BAB III
PENDAMPINGAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN DATA KELUARGA BADUTA


Keluarga Baduta bertempat tinggal di provinsi Kalimantan Selatan,
Kabupatn Banjar, Kecamatan Martapura Kota, Puskesmas Martapura I,
alamat tempat tinggal Jl. Indrasari rt.01 rw.01 kelurahan Indrasari.
Keluarga Baduta Berjumlah 3 orang dalam 1 rumah , 2 orang tua, 1
anak, tipe keluarga adalah Nuclear Family

1. Struktur Keluarga

Tn. M Ny. Y

An. MM

10
2. Identitas Orang Tua Baduta

11
3. Kepemilikan dan Sikap tentang Buku KIA

12
Ny. Y mempunyai buku KIA bisa menunjukkan buku KIA.
Ia mendapatkannya secara gratis sewaktu memeriksakan
kehamilannya ke Bidan Praktik Mandiri. Ny. Y selalu
mendapatkan himbauan dari tenaga kesehatan untuk membawa
buku KIA pada saat pemeriksaan kehamilan dan ibu selalu
membawanya saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu kadang-
kadang membaca buku KIA dan yang ia ketahui hanya bagian
kehamilan, Persalinan, Nifas pada buku KIA.

4. Pengetahuan Tentang Buku KIA

Ny. Y dapat menyebutkan tanda bahaya pada bayi baru lahir


dan bagaimana perawatan untuk anak diare karena ibu ada
membaca buku KIA bagian anak.
Imunisasi yang didapatkan pun hanya imunisasi Hb0, saat
setelah lahir dan BCG pada saat umur 1 bulan.

13
5. Status Kesehatan Anak

Anak pernah diperiksa ke tenaga kesehatan saat usia 6-48


jam, dan dilakukan IMD segera setelah lahir, dan anak diberikan
ASI sampai sekarang. Ibu tidak pernah membawa anaknya untuk
melakukan imunisasi kecuali hanya imunisasi Hb0 dan BCG yang
didapatkan setelah lahir. Ibu melakukan penimbangan rutin dan
melakukan stimulasi/rangsangan dan deteksi perkembangan sesuai
kelompok umur.

14
6. Dokumentasi

15
B. PEMBERDAYAAN KELUARGA BADUTA
Tn. M bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebagai pelayan toko
kosmetik yang melayani pelanggan dan mengangkat barang jika ada
barang baru datang dengan penghasilan bersih rata-rata
Rp.2.000.000/bulan dan Ny. Y hanya seorang ibu rumah tangga. Saat ini
mereka tinggal hanya ber 3 dalam 1 rumah.
Keluarga tinggal di rumah beton berukuran 4m x 6m, atap genteng,
laintai keramik, ventilasi dan penerangan cukup, kerapian dan kebersihan
rumah sudah cukup baik, sumber air utama adalah air sumur, dan
menggunakan wc jongkok.
Seluruh anggota keluarga sudah memilik jaminan kesehatan berupa
BPJS dan kadang digunakan untuk memeriksakan kesehatan.
Ekonomi keluarga Tn. M terbilang cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Hubungan keluarga mereka pun sangat rukun dan
secara psikologis sudah terpenuhi dengan baik. Hubungan keluarga
dengan orang-orang di sekitar tempat tinggal mereka pun sangat baik, dan
tetangga pun mengenal keluarga mereka sebagai orang yang baik.
Keluarga Tn. M dan Ny. Y selalu berdiskusi apabila ingin
mengambil keputusan dan biasa dibantu oleh orang tua mereka, namun
biasanya suami yang mengambil keputusan apa yang akan dilakukan oleh
keluarga.

16
Dokumentasi keadaan rumah dan sumber daya yang dimiliki keluarga

.....................................................

C. PENDAMPINGAN KELUARGA BADUTA

17
1. Pendampingan Keluarga tentang Pemanfaatan buku KIA halaman
34-37
Pendampingan pertama yaitu menjelaskan tentang buku KIA hal
34-37 yang berisi tentang:
a. Perawatan bayi baru lahir 0-28 hari (neonatus), mengenai
cara memberikan ASI, cara menjaga bayi tetap hangat, cara
merawat tali pusat, dan perawatan metoda kanguru untuk
bayi kecil.
b. Memantau kondisi bayi baru lahir, yaitu pola tidur, pola
BAB, pola BAK, dan kenaikan berat badan bayi.
c. Pemantauan kesehatan bayi baru lahir.
d. Tanda bahaya pada bayi baru lahir

Dokumentasi Pendampingan pertama

2. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 38-


39 dan 42-43
Pendampingan kedua yaitu menjelaskan tentang buku KIA hal 38-
39 dan 42-43 yang berisi tentang:

18
a. Tanda anak sehat
b. Pelayanan kesehatan bayi dan anak balita
c. Tanda bahaya pada balita
d. Warna tinja dan air kencing
e. Perawatan bayi usia 29 hari – 3 bulan
f. Perawatan bayi usia 3 – 6 bulan

Dokumentasi Pendampingan Kedua

3. Pendampingan Keluarga tentang Pemanfaatan Buku KIA halaman


44-47
Pendampingan ketiga yaitu menjelaskan tentang buku KIA
halaman 44-47 yang berisi tentang:
a. Perawatan bayi usia 6 – 9 bulan
b. Perawatan bayi usia 9 – 12 bulan
c. Perawatan anak usia 12-18 bulan
d. Perawatan anak usia 18 – 24 bulan

Dokumentasi Pendampingan Ketiga

19
4. Pendampingan Keluarga tentang pemanfaatan buku KIA halaman
48-53 dan 58
Pendampingan keempat yaitu menjelaskan tentang buku KIA
halaman 48-53 dan 58 yang berisi tentang:
a. Pemenuhan gizi dan perawatan anak usia 2-5 tahun.
b. Perawatan anak usia 2 – 3 tahun
c. Pola asuh anak usia 3 – 6 tahun
d. Perawatan anak usia 3 – 4 tahun
e. Perawatan anak usia 4 – 5 tahun
f. Perawatan anak usia 5 – 6 tahun
g. Perawatan anak sakit

Dokumentasi Pendampingan Keempat

20
D. EVALUASI PENDAMPINGAN KELUARGA
1. Pendampingan Keluarga tentang Pemanfaatan buku KIA haaman
34-37
Pendampingan keluarga baduta mengenai buku KIA hal 34-
37 tentang perawatan bayi baru lahir dan memantau kondisi bayi
serta tanda bahaya pada bayi baru lahir. Ibu sudah mengerti cara
merawat bayi baru lahir dari cara memberikan ASI, menjaga bayi
tetap hangat, dan bagaimana cara perawatan tali pusat yang benar
karena ibu sudah melewati masa tersebut. Ibu juga melakukan
pemantauan terhadap bayinya bagaimana pola tidur, pola BAB,
dan pola BAK. Dan ibu juga melakukan pemantau kenaikan berat
badan bayi. Ibu juga sudah memahami apa saja tanda bahaya pada
bayi baru lahir.

2. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 38-


39 dan 42-43
Pendampingan keluarga baduta yang kedua tentang
pemanfaatan buku KIA halaman 38-39 dan 42-43 tentang kondisi
balita, warna tinja dan air kencing, perawatan bayi usia 29 hari – 3
bulan dan usia 3 – 5 bulan.

21
Ibu sudah mulai bisa memahami bagaimana tanda anak sehat
dan pelayanan apa saja yang harus didapatkan bayi dan anak balita
serta tanda bahaya apa saja yang dialami pada balita. Ibu sudah
memahami juga 7 indikator warna tinja warna air kencing.
Ibu sudah sudah mulai memahami dan membaca ulang
bagaimana melakukan stimulasi untuk bayi usia 29 hari – 3 bulan
dan usia 3 – 5 bulan, serta cara melakukan pemantauan
perkembangan. Ibu sudah memahami pentingnya imunisasi pada
bayi dan bagaiman cara perawatan gigi yang benar.

3. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 44-


47
Pendampingan keluarga baduta yang ketiga tentang
pemanfaatan buku KIA halaman 44-47 tentang perawatan bayi usia
6 – 9 bulan dan usia 9 – 12 bulan dan perawatan anak usia 12 – 18
bulan dan anak usia 18 – 24 bulan.
Ibu sudah memahami bagaimana cara melakukan stimulasi
untuk mencapai perkembangan anak. Sesuai dengan umur anaknya
13 bulan ibu sudah memahami bagaimana melakukan stimulasi
untuk anaknya agar mencapai perkembangan anak usia 12-18
bulan

22
Ceklis Pemantauan Perkembangan anak usia 12 – 18 bulan

4. Pendampingan keluarga tentang pemanfaat buku KIA halaman 48-


53 dan 58
Pendampingan keluarga baduta yang keempat tentang
pemanfaatan buku KIA halaman 48-53 dan 58 tentang pemenuhan
gizi dan perawatan anak usia 2-5 tahun, perawatan anak usia 2 – 3
tahun, pola asuh anak usia 3 – 6 tahun, perawatan anak usia 3 – 4
tahun, perawatan anak usia 4 – 5 tahun, dan perawatan anak usia 5
– 6 tahun dan perawatan anak sakit.
Ibu sudah memahami bagaimana pemenuhan gizi pada anak
serta bagaimana perawatan gigi yang benar. Ibu sudah mulai
membiasakan anaknya untuk makan bersama kelurga 3 kali sehari
dan mengajak anaknya untuk rajin menggosok gigi serta mulai
membiasakan anak agar tidak mengonsumsi makanan yang terlau
manis dan anak tidak men dot atau mengempeng sehingga
mengurangi risiko kerusakan gigi.
Ibu juga sudah membaca dan memahami lagi bagaimana
stimulasi untuk anaknya nanti saat berusia 2 – 6 tahun dan akan
memantau perkembangan anaknya.
Ibu sudah memahami bagaimana pola asuh yang benar untuk
anak usia 3 – 6 tahun. Ibu selalu bekerjama dan bergantikan

23
dengan suaminya untuk mengasuh anaknya dan sudah berupaya
memenuhi kebutuhan anaknya, serta mengurangi penggunaan
gawai dan ibu sangat antusias saat di jelaskan tentang perawatan
anak sakit ibu sudah memahami.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. KELUARGA
Keluarga Tn. M merupakan tipe keluarga nuclear family yaitu
keluarga inti. Tahap perkembangan keluarga Tn. M adalah dengan
keluarga dengan anak baru lahir keluarga sudah membentuk keluarga
muda sebagai sebuah unit yang mantap mengintegrasikan bayi yang baru
lahir ke dalam keluarga, keluarga sudah mulai bisa memenuhi kebutuhan
anggota keluarga dan sudah saling bekerja sama dalam mengasuh anak.

B. PEMBERDAYAAN KELUARGA
Kunjungan biasanya dilakukan di siang hari dan sore hari saat
keluarga tidak ada kesibukan. Kelurga sangat menerima dengan senang
hati saat dilakukan pendampingan buku KIA. Aplikasi pemberdayaan
keluarga dilakukan dengan melakukan edukasi dan memberikan
penjelasan tentang buku KIA pada bagian anak.

C. PENDAMPINGAN KELUARGA BADUTA


1. Pendampingan buku KIA halaman 34-37

24
Ny. Y menerima dengan senang hati saat dilakukan
pendampingan buku KIA, Ny. Y juga mendengarkan dengan baik
penjelasan tentang buku KIA, dan memahami apa yang
disampaikan. Dan sedikit-sedikit bisa mengulang apa yang sudah
disampaikan. Namun, Ny. Y tidak pernah bertanya apa yang sudah
disampaikan dan ia menjawab sudah paham.

2. Pendampingan buku KIA halaman 38-39 dan 42-43


Saat kunjungan kedua ibu dapat menerima dengan senang
hati saat dilakukan pendampingan dan dijelaskan lagi tentang buku
KIA, sedikit-sedikit ibu bisa mengulang apa yang sudah
disampaikan dan ibu tidak ada pertanyaan saat dilakukan
kunjungan kedua.

3. Pendampingan buku KIA halaman 44-47


Saat kunjungan ketiga ibu juga sangat hati saat dilakukan
kunjungan karena penjelasan yang disampaikan mengenai tahap
perkembangan sesuai dengan umur anaknya. Ibu memberikan
respon yang baik terhadap apa yang sudah disampaikan.

4. Pendampingan buku KIA halaman 48-53 dan 58


Saat kunjungan keempat ibu merespon sangat baik dan
memahami apa yang sudah disampaikan. Namun, ibu tidak ada
pertanyaan yang ditanyakan, ibu selalu menjawab sudah bisa
memahami apa yang disampaikan

D. EVALUASI PENDAMPINGAN KELUARGA


1. Pendampingan buku KIA halaman 34-37
Ny. Y sudah sangat memahami bagaimana perawatan pada
bayi baru lahir dan apa saja yang harus ia amati. Ibu sedikit-sedikit
sudah bisa menyampaikan apa yang sudah dijelaskan dan

25
memberikan respon yang cukup baik. Tidak ada pertanyaan yang
diajukan ibu.

2. Pendampingan buku KIA halaman 38-39 dan 42-43


Pada kunjungan kedua saat ditanya lagi tentang kunjungan
yang pertama ibu sudah memahami,dan dapat mengingat apa yang
disampaikan pada kunjungan pertama sedikit-sedikit dan tidak ada
pertanyaan yang diajukan. Setelah dijelaskan tentang buku KIA
halaman 38-39 dan 42-43 ibu sudah memahaminya dan tidak ada
yang ditanyakan.

3. Pendampingan buku KIA halaman 44-47


Pada kunjungan ketiga ini ibu merespon dengan baik,dan
saat ditanya ibu sudah mulai memahami pada kunjungan kedua
dan pada kunjungan ketiga ini bisa menyampaikan perkembangan
anaknya yang berusia 13 bulan. Ibu sudah memahami bagaimana
cara melakukan stimulasi untuk mencapai tahapan perkembangan.

4. Pendampingan buku KIA halaman 48-53 dan 58


Pada kunjungan yang terakhir ini ibu merespon dengan baik
dan banyak pengetahuan baru yang ibu dapatkan. Pelan-pelan ibu
sudah mulai bisa menyebutkan apa saja yang sudah ia dapatkan
dan pahami. Ibu tidak ada pertanyaan setiap dilakukan kunjungan.
Ibu sudah saling kerjasama dengan suami untuk mengasuh
anaknya dan mulai mengajarkan anak untuk makan 3x sehari dan
mulai mengajarkan menggosok gigi. Ibu juga sudah membiasakan
anak untuk mengurangi makan makanan yang manis dan anak
tidak men dot atau mengempeng.

26
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Upaya keluarga dalam meningkatkan kesehatan anak baduta sesuai
dengan KIA sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Ibu ayah serta
keluarga yang lain mampu hidup rukun dan saling kerjasama dalam
mengasuh dan memenuhi kebutuhan anak. Anggota keluarga lainnya juga
dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dalam keluarga.

B. SARAN
Semoga dengan adanya pendampingan keluarga ini dapat membantu
meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan dapat memenuhi kebutuhan
anak dan dapat memberikan asuhan yang baik terhadap anak. Semoga
penjelasan yang disampaikan tentang buku KIA ini dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

27
DAFTAR PUSTAKA
Muhlisin, A. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Wahyuni, Elly Dwi. (2018). Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Jakarta: Badan

Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,


Edisi 2. Jakarta: EGC

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan,


Kemenkes RI.

https://faizalnizbah.blogspot.com/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-
keluarga.html

ix
LAMPIRAN
Link video:
https://drive.google.com/file/d/1PuvqDFpQzZI0vmpvIEJMFuaPSi9nuSX
V/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai