Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH


(UKGS)

PUSKESMAS MANDIANGIN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAROLANGUN
2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

I. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh
secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam meningkatkan
kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang ada dalam
rongga mulut berpengaruh pada kondisi kesehatan umum. Beberapa penyakit
bermanifestasi dirongga mulut, seperti infeksi HIV dan diabetes melitus. Sebaliknya,
penyakit gigi dan mulut dapat menjadi faktor resiko penyakit lain sebagai fokal
infeksi tonsiitis, faringitis, otitis media, bakteriemia, toksemia, diabetes melitus,dan
bakterial endokarditis.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan
penyakit periodontal. Karies maupun periodontitis adalah penyakit yang banyak
terjadi karena adanya interaksi antara beberapa faktor yaitu host (gigi, gusi,ludah),
penjamu(bakteri atau plak), substrat(makanan kariogenik), dan waktu. Hal ini
sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan atau perilaku kesehatan gigi yang baik
telah ditanamkan sejak usia dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi/gigi sulung dan
fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Gigi susu adalah gigi pada anak-anak
yang tumbuh pada usia sekitar 6 bulan sampai dengan 36 bulan. Gigi ini kemudian
akan digantikan oleh giigi permanen yang mulai tumbuh pada usia 6 tahun sampai
dengan 14 tahun. Gigi permanen ini bila hilang atau dicabut, maka tidak akan ada
penggantinya lagi. Kondisi rongga mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi
susu, akan membawa pada kondisi gigi permanen atau gigi tetap yang sehat dan
bebas dari karies. Sebaliknya, gigi susu yang banyak mengalami karies, akan
membawa pada pertumbuhan gigi pada pertumbuhan permanen yang rapuh dan
mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi kesehatan rongga mulut saat ini, adalah
cerminan dari kondisi rongga mulut dari masa lalu.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti di atas perlu dilakukan sejak dini,
dengan memberi wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman terhadap
pentingnya menjagaa kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk perilaku atau
kebiasaan yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Hal ini bertujuan untuk
memberikan kesehatan yang optimal pada tubuh secara umum, dan khususnya,
bertujuan untuk mempertahankan gigi permanen sebanyak mungkin dan selama
munmgkin di dalam rahang sampai dengan lanjut usia, yang sesuai dengan sttandar
kesehatan gigi WHO yaitu 75% dari jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas, memiliki
minimum 20 gigi yang berfungsi. Karena itu, pemberian pengetahuan dan
pembentukkan perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa
kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah, perlu ditanamkan sedini mungkin, terutama
pada anak-anak usia sekolah dasar, dimana pada usia tersebut anak-anak sudah
menyerap materi dangan mudah serta dapat mandiri dan membentuk perilaku yang
baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai infestasi bagi kesehatan
tubuhnya dimasa mendatang.

II. LATAR BELAKANG


A. Anak usia sekolah adalah kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. Untuk
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini, maka pemerintah
melalui departemen kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan
pelayannan kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara
terpadu dan berkesinambungan (Herijulianti,dkk,2002). Upaya ini diwujudkan
dalm program kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS).
B. Usaha kesehatan gigi sekolah ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulutsiswa sekolah dasar di sekolah binaan. UKGS
menyelanggarakan program promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi
dan mulut, dan program preventif berupa sikat gigi massal (Herijuliati dkk,2002)
ditunjunjang dengan upaya kesehatan perorangan, berupa upaya kuratif bagi
individu yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Menurut
(Astoeti dkk,2006), status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat
dicapai dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif sedini mungkin.
C. Karies sering dialami oleh anak-anak usia prasekolah. Oleh karena itu kesehatan
gigi dan mulut bagi usia prasekolah merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian serius bagi orangtua, tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat
gigi. Penyakit gigi masih sering diabaikan oleh banyak orangtua, mereka
menganggap kerusakan gigi merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak.
Maka dari itu, menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut sangatlah
penting.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan wawasan pengetahuan, ketrampilan,dan pemahaman tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya pada anak-
anak usia TK, SD/MI. Tercapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi dan
mulut siswa yang optimal.

B. Tujuan Khusus
1. Siswa memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi
waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi secara berkesinambungan.
2. Siswa memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk anak-anak
dan jenis pasta gigi yang boleh digunakan.
3. Siswa memahami macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut apa yang
harus dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
4. Siswa memahami kapan harus pergi ke Dokter Gigi dan frekuensi
kunjungan ke Dokter Gigi bila tidak ada masalah kesehatan gigi dan mulut.
5. Siswa memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan makanan
apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan untuk pencegahan
karies.
6. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi
dan mulut.
7. Untuk mengetahui derajat kesehatan gigi dan mulut melalui pemeriksaan
gigi anak sekolah dasar.
8. Untuk membantu siswa/i mendapatkan perawatan gigi setelah mendapat
rujukan dari pemeriksaan gigi dan mulut di SD.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta sikat gigi bersama pada murid
SD/MI, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan materi antara
lain :
 Anatomi rongga mulut
 Macam, jenis, dan fungsi gigi
 Makanan sehat dan makanan yang merusak gigi
 Gigi Berlubang
 Proses gigi berlubang
 Teknik dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi, serta melakukan
demonstrasi sikat gigi menggunakan model gigi
 Frekuensi ke Dokter gigi
2. Melakukan tanya jawab dan memberi hadiah
3. Melakukan sikat gigi bersama

B. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa TK dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
1. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode story
telling yaitu membacakan cerita “Negeri Geligi Diserang Kuman”
menggunakan flipchart.
2. Demontrasi sikat gigi yang baik dan benar menggunakan model gigi
3. Melakukan sikat gigi bersama

C. Pemeriksaan gigi dan mulut pada murid SD/MI, dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
2. Mengisi lembar pemeriksaan
3. Memberi surat rujukan bagi siswa/i yang terindikasi penambalan atau
pencabutan gigi
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan secara umum dan melakukan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksanaan Lintas Lintas Sektor Ket.


Pokok Kegiatan Program Terkait
Terkait
A. Penyuluhan - Menyusun - 1. Kepala sumber
Kesehatan rencana kegiatan sekolah, wali pembiaya
- membuat jadwal kelas/guru UKS an BOK
Gigi dan kegiatan UKGS - mengkoordinir
Mulut serta pada SD / MI siswa/i sasaran
diwilayah kerja untuk membawa
Sikat Gigi
Bersama di Puskesmas gelas kumur dan
Mandiangin sikat gigi
SD/MI
- meminta - mengkoordinir
persetujuan siswa/i sasaran
Kepala Puskesmas agar kooperatif
mengenai jadwal
dalam
UKGS di SD/MI
pelaksanaan
- mengirimkan surat
kegiatan
pemberitahuan
kepada Kepala
Sekolah
- Petugas datang ke
sekolah dan
melakukan
penyuluhan serta
demonstrasi sikat
gigi besama
dengan
menggunakan
model gigi
- melakukan sikat
gigi bersama di
halaman sekolah
- membuat
laporan kegiatan
B. Penyuluhan - Menyusun - 1. Kepala sumber
Kesehatan rencana kegiatan sekolah, guru pembiaya
- membuat jadwal - mengkoordinir
Gigi dan kegiatan pada TK an BOK
siswa/i sasaran
Mulut serta di wilayah kerja untuk membawa
Puskesmas gelas kumur dan
Sikat Gigi
Mandiangin sikat gigi
Bersama di - meminta
- mengkoordinir
SD/MI persetujuan
Kepala Puskesmas siswa/i sasaran
mengenai jadwal agar kooperatif
UKGS di TK
- mengirimkan surat dalam
pemberitahuan pelaksanaan
kepada Kepala
kegiatan
Sekolah
- Petugas datang ke
sekolah dan
melakukan
penyuluhan serta
demonstrasi sikat
gigi besama
dengan
menggunakan
model gigi
- melakukan sikat
gigi bersama di
halaman sekolah
- membuat
laporan kegiatan
C. Pemeriksaan - Menyusun - 1. Kepala
Kesehatan rencana kegiatan sekolah, guru
- membuat jadwal UKS/wali kelas
Gigi dan kegiatan pada - mengkoordinir
Mulut di SD/MI di wilayah siswa/i sasaran
kerja Puskesmas agar kooperatif
SD/MI
Mandiangin dalam
- meminta pelaksanaan
persetujuan
kegiatan
Kepala Puskesmas
mengenai jadwal
kegiatan
- mengirimkan surat
pemberitahuan
kepada Kepala
Sekolah
- Petugas datang ke
sekolah dan
melakukan
pemeriksaan gigi
dan mulut
- Mengisi lembar
pemeriksaan
- Memberi surat
rujukan bagi
siswa/i yang
terindikasi
penambalan atau
pencabutan gigi
- Melakukan
penyuluhan
kesehatan gigi
dan mulut
berdasarkan
hasil
pemeriksaan gigi
yang dilakukan
- Melaporkan
hasil
pemeriksaan
kepada kepala
sekolah dan wali
kelas
- Membuat
laporan kegiatan

VI. SASARAN
A. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta sikat gigi bersama di 23 SD/MI di
wilayah kerja Puskesmas Mandiangin.
B. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di 24 TK wilayah kerja Puskesmas
Mandiangin
C. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada murid kelas 5 atau 6 di 23 SD/MI
di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Jadwal Kegiatan

Indikator Bulan
No Kegiatan Sasaran Target
Program Pelaksanaan

Penyuluhan Murid SD/MI 23 SD/MI 1x/ tahun Febuari


kesehatan gigi dan
1.
mulut,serta sikat
gigi bersama

Penyuluhan Murid TK 24 TK 1x/tahun Januari


kesehatan gigi dan
2. mulut,serta sikat
gigi ber-sama

Pemeriksaan gigi Murid kelas 5 23 SD 1x/tahun Maret


2. dan mulut dan atau kelas
6 SD/MI

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setiap kegiatan yang dilakukan harus selalu didokumentasikan dan dicatat
di lembar notulen saat kegiatan atau setelah kegiatan pada hari tersebut selesai. Hal-
hal yang perlu dicatat antara lain:
1. jumlah sasaran sebenarnya dan sasaran yang mengikuti kegiatan
2. rincian kegiatan yang dilakukan
3. hasil kegiatan
4. masalah/hambatan dari kegiatan
Register dan format laporan yang ditetapkan (jika ada) harus diisi dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun setiap tanggal 5 bulan berikutnya.

IX. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN


Monitoring pelaksanaan kegiatan harian (ketepatan pelaksana, jadwal, waktu)
dilakukan oleh penangung jawab UKGS. Kemudian evaluasi terhadap keseluruhan
kegiatan dilakukan per 3 bulan sekali sesuai jadwal evaluasi UKM bersama Ketua
UKM dan Kepala Puskesmas .

Mandiangin, 02 Januari 2019

Ketua UKM Penanggung Jawab UKGS

dr. Winda Nanda Pratiwi drg. Neysa Wulan Sari


NIP. 19891103 201902 2 004 NIP. 19861118 201503 2 003

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Mandiangin

dr. Sat Joga Agus Widi Nugroho


NIP. 19650303 200907 1 001

Anda mungkin juga menyukai